Permintaan Maaf Part 2

Sedangkan diluar apartemen

sretttt

Mobil ica berhenti diparkiran apartemen.Ica keluar dari dalam mobil dan bergegas menaiki lift menuju apartemennya.

Ting.....

Suara lift terbuka dan sudah berada dilantai 10 tempatnya ica tinggal.

Saat ica akan menuju ke apartemennya,ia melihat seorang pria yang tidak asing baginya.

"Ca buka ca,sampai kapan lo mau diam terus didalam,buka ca!....."Sambil terus memencet tombol berulang kali.

Ya pria itu adalah gavin.Gavin terus memanggil-manggil nama ica.Ia juga sesekali menggedor-gedor pintu.

"Gavin."gumam ica

Ica pun menghampiri gavin yang sudah berulang kali menyebut namanya.

"Gavin lo ngapain?"tanya ica

Gavin yang tadi terus menerus menggedor-gedor pintu seketika menghentikan kegiatannya saat mendengar suara yang tidak asing lagi banginya.Pada saat itupun gavin berbalik dan melihat seorang wanita cantik yaitu ica yang memandang dengan senyuman manisnya.

"Ica"ucap gavin

"Iya,kenapa?"tanya ica

"Sejak kapan lo ada di luar?"bukannya menjawab,gavin malah berbalik bertanya.

"Dari tadi siang emangnya kenapa?"jawab ica

Hening.....

Gavin hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaan ica.Gavin terus diam sampai ica pun memecahkan keheningan itu.

"Vin"Panggi ica dengan melambai-lambaikan tangan didepan wajah gavin.Gavin tidak merespon dan terpaksa ica harus berteriak sedikit"Vin"teriak ica yang berhasil membuat gavin mengerjap.

"Iya,iya kenapa?"ucap gavin

"Lo sakit ya,ya udah yuk masuk"ica pun mengajak gavin masuk kedalam apartemennya.

Didalam apartemen,ica mempersilahkan gavin untuk duduk.

"Vin sejak kapan lo ada didepan pintu"tanya ica kepada gavin yang dari tadi terus saja terdiam.

Ica pun memutuskan untuk tidak bertanya lagi kepada gavin, karena takut akan membuat gavin marah lagi seperti tadi siang.Dan akhirnya ica berniat untuk membuatkan teh hangat untuk gavin.

"Vin gue buatin dulu teh"Ucap ica yang akan berdiri dan bergegas ke dapur.Belum sempat ica melangkah, tangannya sudah di tahan oleh gavin.

"Tunggu"cegah gavin.Ica pun menoleh dan kembali duduk.

"Iya ada apa?"tanya ica

"G...ue"jawabnya yang agak sedikit gugup

"Ngomong aja"ucap ica

"Gue mau minta maaf, karena gue udah ngebentak lo dan buat lo nangis."Ucap gavin sambil menyatukan kedua tangannya didepan ica.

Jujur ica terkejut dengan apa yang tadi gavin katakan.Ica pun terdiam dan menatap gavin.

"Ca lo maafin gue kan"ucap gavin.Tetapi ica tetap diam"ca,ica"sedikit berteriak yang membuat ica mengerjap.

"Iya apa?"tanya ica

"Gue minta maaf ca,maaf."ucapnya meminta maaf lagi.Ica hanya tersenyum dan memegang kedua tangan gavin.

"Gue maafin,gue juga nggak marah sama lo.Gue ngerti dengan keadaan lo,gue juga salah.Seharusnya gue itu nggak banyak nanya."ucapnya dengan senyuman tulusnya.

Gavin menatap ica yang tersenyum tulus kepadanya.

"Makasih ca makasih,dan lo nggak salah kok ca,gue maafin."ucapnya

"Yaudah sekarang lo mau minum atau makan apa?"tanya ica kepada gavin

"Teh anget aja."pinta gavin.

"Oke tunggu sebentar."jawab ica

Beberapa saat kemudian,ica pun membawakan teh dan beberapa camilan untuk gavin.

"Nih minum dulu."Ucap ica yang menyuguhkan teh kepada gavin.Gavinpun meminumnya.

"Oh ya vin, dari Kapan lo ada di depan pintu apartemen gue?"tanya ica yang penasaran

"Udah dari tadi siang,gue terus nungguin lo bukain pintu.Tapi nggak dibuka-buka,ehk pas tadi ternyata lo ada diluar."Huhhhhh....."menghela nafas panjang"Hampir seharian gue nungguin lo didepan pintu."Ucap gavin panjang lebar yang sedikit kesal.