Tidak seperti biasanya, di pagi yang masih cukup gelap ini Denis sudah bangun dari tidurnya, diapun sudah berpakaian rapi.
Diketuknya pintu kamar Nabila, hingga pemilik kamar itu membuka pintunya.
"Sudah siap?" Tanya Denis
Nabila hanya mengangguk, kemudian mengeluarkan koper yang ada di dalam kamar.
Denis membawa koper miliknya dan istrinya ke dalam mobil. Setelah semua masuk kedalam mobil, Denis melajukan kendaraannya.
Sebelum pergi ke bandara, mereka berdua mengunjungi mami Elsa terlebih dahulu untuk berpamitan, sesuai keinginan Nabila.
*******
Sesuai jadwal, pesawat take off jam 7.00. Mereka berdua sudah ada di dalam pesawat. Sepanjang perjalanan mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Denis sibuk di depan laptopnya mengerjakan pekerjaan kantor yang bisa tetap ia kerjakan. Sedangkan Nabila sibuk dengan ponselnya.
Jam demi jam berlalu. Nabila tampak bosan di tempat duduknya. Beberapa kali dia tampak menguap.
"Masih lama ya?" Tanya Nabila.
"Hemmm", Denis menjawab singkat kemudian melihat ke arah Nabila. "Tidurlah dulu jika kau lelah", tambah Denis.
Tak berapa lama Nabila akhirnya tertidur. Kepalanya jatuh ke pundak Denis. Denis sebenarnya ingin memindahkan kepala Nabila, namun ia urungkan karena kasihan melihat istrinya yang tampak lelah.
Setelah 18 jam sudah mereka ada di dalam pesawat, akhirnya pesawat mendarat mulus di landasan.
"Kita menginap di penginapan dulu ya, terlalu malam kalau kita melanjutkan perjalanan ketempat orangtuaku", kata Denis sambil mendorong dia koper.
Nabila hanya menganggukkan ucapan suaminya.
Setelah naik ke dalam taksi, mereka menuju penginapan yang terdekat dengan Bandara.
Di penginapan, Denis memesan 1 kamar dengan 2 bed. Setelah masuk kamar dan membersihkan diri, tak berapa lama mereka terlelap sampai pagi karena kelelahan dalam perjalanan.
Paginya, setelah sarapan mereka berangkat naik taksi ke rumah orang tua Denis. Sampai di gerbang, seorang satpam hendak menghentikan mereka. Tapi saat kaca taksi dibuka yang menunjukkan orang yang ada di dalamnya, satpam membiarkan taksi masuk ke halaman.
Tak berapa lama setelah pintu diketuk, muncul seorang wanita paruh baya yang sempat kaget dengan tamu yang ada di hadapannya. Segera dia memeluk Denis dan menciumi wajah dan kepala pria itu.
"Kenapa tidak mengabari mama", kata wanita itu, yang tak lain adalah Rosi, mama Denis, sambil melepaskan pelukannya.
Sejurus kemudian, tak kalah terkejutnya ketika Rosi melihat wanita yang ada di belakang putranya. Dia menutup mulutnya yang terbuka dengan tangannya bergantian memandangi putranya seolah meminta penjelasan.
"Ia ma, dia Istriku", jawab Denis yang kemudian berlalu masuk kedalam rumah meninggalkan mama dan istrinya tetap di luar.
Rosi segera memeluk Nabila, dan mencium kening mantunya itu. Rosi terlihat nampak bahagia. "Memang Denis benar - benar sudah dewasa, dia tak salah pilih", kata Rosi, sambil menuntun mantunya masuk ke dalam rumah.
Rosi mendudukkan Nabila di sebuah sofa. Tak henti-hentinya ia memandangi wajah mantunya itu sambil tersenyum, banyak hal yang Rosi tanyakan pada Nabila seperti seorang wartawan.
Tiba-tiba papa Denis yang baru pulang dari lari pagi berjalan mendekati mereka. Nabila yang sadar kedatangan ayah mertuanya, segera berdiri dan menundukkan kepala.
"Pa, lihatlah betapa pintarnya anak kita mencari istri", kata Rosi dengan hebohnya, sambil merangkul pundak mantunya.
" Anak, papa", kata papa Denis sambil menepuk dadanya yang dibusungkan. Setya Gumilang sebenarnya tidak terlalu kaget mengetahui mantunya adalah Nabila, karena sebelumnya ia sudah dapat info dari orang kepercayaannya.
Ketika ketiga orang itu asyik bercengkrama, tiba-tiba Denis datang dari arah tangga.
"Ayo Nab, katanya pengin jalan-jalan", ajak Denis yang kemudian menarik dan menggandeng tangan istrinya.
"Saya permisi dulu ma, pa", kata Nabila sambil berjalan mengimbangi langkah Denis.
Hari ini Denis memilih mengajak Nabila berjalan-jalan ke Planten un Blomen. Dan pilihan Denis sangat tepat. Nadia tampak senang dan kagum ketika tiba di sana.
Pemandangan indah di tempat itu benar-benar menghipnotis Nabila, apalagi ketika ia berada di taman bunga mawar, ia serasa menjadi putri bunga. Senyum bahagia tak henti-hentinya menghiasi wajahnya yang ayu.
Namun senyum bahagia itu tiba-tiba lenyap, ketika tiba-tiba ada wanita berpenampilan seksi datang dan menutup kedua mata suaminya dari belakang kemudian mencium pipinya.
Denis sesegera membuka matanya dan membalik badannya ke arah wanita yang diketahui adalah Vanya. Belum hilang keterkejutan Denis, Vanya memeluk erat tubuh Denis sambil menyandarkan kepalanya ke dada Denis.
" Aku merindukanmu", kata Vanya.
Tanpa mempedulikan ucapan Vanya, Denis berusaha melepaskan pelukan Vanya. Tapi semakin ia berusaha melepaskan pelukan itu, Vanya semakin memeluknya erat.
Denis melihat Nabila yang berada tidak jauh darinya dengan tatapan bingung. Sedangkan Nabila membalas Denis dengan tatapan kecewa.
____________
**yang penisirin siapa si Vanya, jangan bosan ya ikuti novel ini.
jangan lupa tinggalkan like, komen dan votenya. terimakasih** ^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
astri rory ashari
mammpuuss kau Niss...awas macem 2 gw bilangin mami Elsa biar diolenin jdi adonan roti....😓
2020-11-01
1
Lancarjayaplastik
lanjuttt thorrr
2020-05-16
2
izza
lanjut thor
2020-05-16
3