Pagi itu Nabila sudah nampak sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Sedangkan Denis masih belum nampak keluar dari kamarnya.
Setelah kegiatan memasak selesai, Nabila segera mencuci piring dan menyajikan 2 piring nasi goreng dengan telor ceplok di atas meja, tak lupa juga secangkir kopi dan teh hijau.
Pagi ini Nabila juga telah menyiapkan bekal makan siang untuk nya dan suaminya.
Setelah dirasa semua sudah beres, ia bergegas segera masuk kamar untuk mandi. Namun belum sampai masuk kamar, dia teringat belum membangunkan suaminya. Ia pun segera menuju pintu kamar Denis dan mengutuknya.
Tak perlu waktu lama untuk menunggu pemilik kamar membukakan pintunya.
"Ada apa?" Tanya Denis, dengan rambut yang acak-acakan dan kesadaran yang belum sempurna.
"Sudah jam 6.30, segeralah mandi! Aku sudah menyiapkan sarapan", Jawab Nabila.
Setelah mandi dan berganti pakaian, Denis berjalan menuju meja makan. Ia menarik salah satu kursi dan duduk di atasnya. Ia menyesap kopi yang ada dihadapannya, sambil melihat ponsel untuk membaca berita hari ini.
Tak lama kemudian, Nabila datang dan duduk di hadapan Denis. Ia segera makan 1 piring nasi goreng yang telah ia siapkan tadi, kemudian menghabiskan secangkir tehnya.
Setelah selesai sarapan, Nabila memilih langsung berangkat ke kantor. Tak lupa ia memasukkan bekal makan siangnya ke dalam tas. Dan menyodorkan bekal lainnya ke hadapan Denis.
"Ini bekal makan siangmu. Aku berangkat dulu", kata Nabila sambil melangkah menuju pintu keluar tanpa menunggu jawaban dari Denis.
Baru beberapa langkah berjalan, suara Denis menghentikan langkahnya.
"Tunggu!", ucap Denis
Nabilapun melihat ke arah Denis.
"Kamu naik apa? Jangan naik bus atau angkot lagi. Naik taksi saja!", kata Denis. " Tunggu dulu disitu!", imbuh Denis yang kemudian segera bergegas masuk ke dalam kamarnya.
Denis keluar dari kamar dengan membawa dompet, kemudian mengambil sebuah kartu dan memberikannya kepada istrinya.
"Pakailah ini untuk belanja dapur dan semua keperluanmu", kata Denis sambil menyodorkan kepada Nabila.
"Aku belum perlu", Jawab Nabila, sambil mendorong kartu itu kearah Denis.
"Ambilah, aku tidak mau dianggap tak bertanggung jawab karena tidak menafkahimu. Kau juga bilang bagaimanapun bentuknya pernikahan ini, kita adalah suami istri dan harus tetap melaksanakan kewajiban masing-masing", kata Denis.
Nabila pun akhirnya dengan terpaksa menerima pemberian Denis. Dia kemudian pamit untuk berangkat, tak lupa diciumnya punggung tangan suaminya.
Ketika hendak masuk area apartemen Denis, Arsyad sekilas melihat sosok Nabila dipinggir jalan, tapi dia tidak terlalu yakin bahwa itu Nabila.
Sampai diparkiran, Arsyad segera menghubungi Denis untuk memberitahukan bahwa dia sudah menunggu di bawah. Tak berapa lama Denispun sudah menghampirinya.
Setelah Denis masuk ke mobil, Arsyad langsung melajukan mobil itu menuju kantor.
"Boss, tadi saya seperti melihat Nona Nabila, di pinggir jalan dekat apartemen", kata Arsyad.
Denis hanya melihat sekilas ke arah Arsyad, kemudian menatap kearah luar jendela mobilnya. Dia enggan menanggapi ucapan Arsyad.
Arsyad yang melihat dari spion, bossnya tidak merespon ucapannya, memilih diam hingga mobil sampai masuk pelataran kantor.
*******
Waktu makan siang sudah tiba. Seperti biasanya, Arsyad masuk ke ruangan Denis untuk menawarkan mau makan siang dimana.
Ketika Arsyad menanyakan tentang kemana akan makan siang ke Denis, Denis baru teringat bahwa ada yang terlupa. Ya, dia lupa membawa bekal makan siang yang telah disiapkan oleh istrinya.
Ada perasaan bersalah menghampirinya, namun segera dia coba tepis. "Lupa itu manusiawi, dia juga nggak akan marah. Toh hanya masalah makanan", pikir Denis.
*******
Di apartemen, setelah membersihkan diri, Nabila segera keluar kamar menuju Dapur. Dia ingat harus menyiapkan makan malam.
Tapi dia terkejut ketika mendapati kotak makan siang suaminya masih ada. Dia segera mengambil kotak itu dan membukanya. Ada perasaan kecewa ketika ternyata isi dalam kotak makan itu masih utuh.
"Ternyata aku salah menilaimu. Kupikir hanya belum mau mengakui statusku dihadapan orang lain. Tapi ternyata, kau juga tidak menghargai apapun yang coba kulakukan. Ahhh tapi biarlah, memang bukan aku yang sebenarnya kau harapkan", pikir Nabila.
Saat Nabila sedang menyiapkan makan malam, Denis masuk ke apartemen. Denis langsung masuk ke kamarnya. Nabila yang tau kehadiran suaminya tak menyambut atau menyapanya. Dia tetap sibuk dengan aktivitasnya.
Setelah selesai menyiapkan makan malam, Nabila masuk ke dalam kamar dan menguncinya. Dia masih enggan bertemu Denis.
Denis yang selesai mandi segera menuju meja makan. Dia melihat makan malam sudah terhidang namun istrinya tak nampak. Setengah jam ia duduk di sana, namun istrinya tak kunjung datang.
Denis berinisiatif untuk mencari istrinya ke kamar. Denis mengetuk pintu kamar istrinya, namun lama ia mengetuk dan memanggil-manggil istrinya, tetap tak ada sahutan dari dalam kamar.
Denis yang berfikir istrinya sudah tidur, kembali ke meja makan dan makan malam sendiri.
____________________
**Hari ini author lagi baik, jadi up 2x.
mohon dukungannya ya, agar author lebih semangat nulisnya, dengan like, komen, dan vote😀**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
astri rory ashari
dua2 nya masih kolokan...😂
2020-11-01
0
Lancarjayaplastik
lanjuttt
2020-05-13
1