Makan Siang

Nabila nampak sibuk di meja kerjanya. Dia harus menyelesaikan beberapa desain penting bersama teammnya. Setelah pekerjaannya selesai, dia bermaksud menemui Denis.

"Yeahh, selesaiii..... Alhamdulillah**", ucapnya senang sambil mengangkat dua tangannya keatas menggeliat seolah beban-beban berat sudah turun dari pundaknya.

"Team seperti rencana kita diawal, jadi ya kita makan siang diluar?", sambil sedikit berteriak agar seluruh anggota teamnya mendengarkannya.

Semua yang ada di ruangan itu riuh mengiyakan pertanyaan Nabila.

Sebelumnya Nabila dan teamnya bersepakat makan siang di luar kantor jika mereka selesai dengan proyek mereka. Mereka berencana makan di restoran di seberang kantor. Bukan karena pingin berpesta, karena yang mereka pilih juga bukan restoran mahal. Hanya ingin mengurangi kejenuhan dengan menu di kantin kantor serta mensolidkan team mereka.

"Aku ke ruangan boss dulu ya, ntar kita makan siangnya berangkat sama-sama", mengambil ponsel yang tergeletak di mejanya dan dimasukkan ke dalam saku blazernya kemudian ke luar ruangannya.

Sampai di lantai 26, dia langsung menemui Karina, sekretaris Denis.

"Siang nona Karina! Bisakah saya bertemu Tuan Denis?", sapa Nabila dengan senyum tipis.

Karina yang tadi sibuk dengan kertas-kertas yang dipegangnya, menengok ke arah orang yang menyapanya.

" Oh mbak Nabila, sebentar ya mbak saya tanya dulu ke beliau", dengan suara yang lemah lembut, kemudian mengangkat gagang telpon yang ada di sebelahnya.

"*Selamat siang Tuan Denis, ada bu Nabila ingin bertemu anda"

"Suruh masuk*!", jawab orang yang ada di seberang telpon.

"*Silahkan masuk mbak"

"Terimakasih nona Karina*"

Tanpa mendengar jawaban dari Karina, Nabila bergegas menuju ruangan Denis. Diketuknya pintu ruangan itu. Setelah dipersilahkan masuk orang yang ada di dalamnya, Nabila segera masuk ke ruangan itu.

Denis yang menyadari Nabila sudah ada di hadapannya, tanpa menghentikan pekerjaannya ia berkata,"*sudah kuduga kau pasti akan kesini".

"Apa maksudmu kemarin datang menemui mamiku*?", sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada, wajahnya di palingkan ke kiri tanpa mau melihat Denis.

Denis memutar kursinya hingga ia menghadap ke arah Nabila.

"*Seperti yang sudah diceritakan mamimu kepadamu, aku kesana ingin melamarmu".

"Cihhhh.......aku sudah tau itu, tapi yang ingin ku tau apa tujuanmu melakukan itu?"

"Maaf nona Nabila, perusahaanku ini adalah tempat orang bekerja.Tidak pantas kita membicarakan masalah pribadi di kantor*"

Denis melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Sebentar lagi jam makan siang, kalau kau mau ikutlah makan siang bersamaku, aku akan memberitahukanmu tentang hal ini", sambil menaikkan satu alisnya ke atas.

"Maaf saya tidak bisa, saya dan team sudah janjian untuk makan siang di luar", jawabnya ketus.

"Terserah anda nona, itu hanya tawaran saja", sambil melipat kedua tangannya ke belakang kepala yang bersandar di kursi.

Tanpa berkata apa - apa, Nabila membalikkan badan dan bergegas ke luar ruangan dengan muka cemberut. Ia membuka pintu dan menutupnya dengan keras. Hingga Karina yang melihatnya nampak bertanya - tanya dalam batinnya.

Sepanjang berjalan ke ruangannya, Nabila terus menggerutu. Dia merutuki sikap atasannya yang membuatnya sangat sebal.

********

Waktu makan siang sudah datang. Nabila dan team sudah ada di dalam restoran sesuai rencana. Semua orang sudah memesan makanan sesuai keinginan mereka masing masing.

Ketika makanan datang, mereka segera menyantapnya. Belum sampai separuh makanan mereka makan, mereka dikagetkan dengan kedatangan dua orang penting di perusahaan tempat mereka bekerja, yang tak lain adalah Denis dan asistennya. Tanpa dikomando mereka berdiri dan menundukkan kepala.

Setelah dua orang itu duduk di kursi yang sudah dipesannya, mereka kembali duduk dan menyantap makanannya.

Denis dan Arsyad duduk agak jauh dari meja Nabila dan kawan-kawannya itu. Denis memandangi Nabila dari jauh. Nabila yang tak sengaja melihat Denis memandang dirinya, segera membuang muka seolah tak memperdulikan pandangan Denis.

Tak berapa lama kemudian, Nabila dikagetkan dengan suara orang yang sudah berdiri di belakangnya.

"Nona Nabila, Tuan Denis meminta anda untuk datang ke mejanya sekarang," Suara Arsyad pelan namun masih terdengar oleh orang - orang yang semeja dengan Nabila.

______________

**Terimakasih bagi yang sudah mau mampir dan membaca novel ini ☺

Dukung author ya agar lebih semangat nulisnya dengan like, komentar dan vote 😃**

Terpopuler

Comments

Yanti

Yanti

Kok nabila sifatnya rada sombong dan ketus gitu sih.. Sama bos nya berani bgt.. Kurang sopan

2020-10-15

1

Syala Yaya (IG @syalayaya)

Syala Yaya (IG @syalayaya)

Jejak disini dulu yaa. keren

2020-09-09

2

lihat semua
Episodes
1 Terlambat
2 sombong sekali
3 Tidak mau ada penghianat
4 Mirip Seseorang
5 Bertemu Mamimu
6 Belum Mau Menikah
7 Makan Siang
8 Apa Salahku
9 Meminta Jawabanmu
10 Minggu Depan
11 Mengajak Ke Butik
12 Restu
13 Sah
14 Panas
15 Pindah ke Apartemen
16 Status
17 Bekal Makan Siang
18 Menghindar
19 Yang Pertama
20 Planten un Blomen
21 Calon Tunangan
22 Pengalaman Pertama
23 Aku Ingin Pulang
24 Patah Hati
25 Keributan
26 Denis Selamatkan Aku
27 Menemukanmu
28 Jalan-Jalan
29 Belum Siap
30 Managih Janjimu
31 Jangan Lama-lama
32 Ikuti Aku
33 Berhak Atas Diriku
34 Kalian Cocok
35 Istri Saya
36 Pacar Sheila
37 Baju Tidur
38 Tawaran
39 Kamu Bahagia?
40 Mendampingimu
41 Pantai Senggigi
42 Kau Mencintainya?
43 Tamu
44 Komentar Pedas
45 Teman Baru
46 Teguran
47 Membiarkan Sendiri
48 Visualisasi Pemain
49 Bertemu Sepupumu
50 Hujan sore
51 Hipotermia
52 Pertemuan Tak Terduga
53 Benih Cinta
54 Pertemuan Menjengkelkan
55 Maafkan Aku Sayang
56 Masih Mencintai?
57 Kecewa
58 Mencari Maaf
59 Pengumuman Besar
60 Tidak Melibatkan Perasaan
61 Menikmati Sore
62 Menginap
63 Jadi Pemenang
64 Belum Memaafkanmu
65 Penolakan
66 Hadiah Sederhana
67 Baju Seksi
68 Wedding Organizer
69 Jangan Cantik-cantik
70 Pengantin Baru
71 Tuduhan Menyakitkan
72 Pria Egois
73 Bukan Siapa-siapa
74 Berani Melirik
75 Melamar
76 Mundur
77 Tertekan
78 Anak
79 Mintalah Cerai
80 Mawar Merah
81 Hanya Kamu
82 Kasihan
83 Mama Denis
84 Menikah Lagi
85 Kangen
86 Dekat
87 Lebih Cantik
88 Jahat
89 Hanya Kakak
90 Kesal
91 Gadis Judes
92 Berjanji
93 Anakku
94 sangat mencintaimu
95 Roti Bakar
96 Perang
97 Memilih
98 Biarkan
99 Tak Akan Membiarkan
100 Mengalah
101 Terbongkar
102 I Love You
103 Komporku
104 Cemburu
105 Tiap Hari Digendong
106 Menyebalkan
107 Pengumuman
108 Kepercayaan
109 Ada Apa?
110 Ketahuan
111 Nyonya Boss
112 Merasakan Kesedihan
113 Pulang
114 Pagi yang Sama
115 Jangan Menyusahkan
116 Perpisahan
117 Jangan Sedih
118 Nyata atau Mimpi
119 Mulas
120 Penantian
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Terlambat
2
sombong sekali
3
Tidak mau ada penghianat
4
Mirip Seseorang
5
Bertemu Mamimu
6
Belum Mau Menikah
7
Makan Siang
8
Apa Salahku
9
Meminta Jawabanmu
10
Minggu Depan
11
Mengajak Ke Butik
12
Restu
13
Sah
14
Panas
15
Pindah ke Apartemen
16
Status
17
Bekal Makan Siang
18
Menghindar
19
Yang Pertama
20
Planten un Blomen
21
Calon Tunangan
22
Pengalaman Pertama
23
Aku Ingin Pulang
24
Patah Hati
25
Keributan
26
Denis Selamatkan Aku
27
Menemukanmu
28
Jalan-Jalan
29
Belum Siap
30
Managih Janjimu
31
Jangan Lama-lama
32
Ikuti Aku
33
Berhak Atas Diriku
34
Kalian Cocok
35
Istri Saya
36
Pacar Sheila
37
Baju Tidur
38
Tawaran
39
Kamu Bahagia?
40
Mendampingimu
41
Pantai Senggigi
42
Kau Mencintainya?
43
Tamu
44
Komentar Pedas
45
Teman Baru
46
Teguran
47
Membiarkan Sendiri
48
Visualisasi Pemain
49
Bertemu Sepupumu
50
Hujan sore
51
Hipotermia
52
Pertemuan Tak Terduga
53
Benih Cinta
54
Pertemuan Menjengkelkan
55
Maafkan Aku Sayang
56
Masih Mencintai?
57
Kecewa
58
Mencari Maaf
59
Pengumuman Besar
60
Tidak Melibatkan Perasaan
61
Menikmati Sore
62
Menginap
63
Jadi Pemenang
64
Belum Memaafkanmu
65
Penolakan
66
Hadiah Sederhana
67
Baju Seksi
68
Wedding Organizer
69
Jangan Cantik-cantik
70
Pengantin Baru
71
Tuduhan Menyakitkan
72
Pria Egois
73
Bukan Siapa-siapa
74
Berani Melirik
75
Melamar
76
Mundur
77
Tertekan
78
Anak
79
Mintalah Cerai
80
Mawar Merah
81
Hanya Kamu
82
Kasihan
83
Mama Denis
84
Menikah Lagi
85
Kangen
86
Dekat
87
Lebih Cantik
88
Jahat
89
Hanya Kakak
90
Kesal
91
Gadis Judes
92
Berjanji
93
Anakku
94
sangat mencintaimu
95
Roti Bakar
96
Perang
97
Memilih
98
Biarkan
99
Tak Akan Membiarkan
100
Mengalah
101
Terbongkar
102
I Love You
103
Komporku
104
Cemburu
105
Tiap Hari Digendong
106
Menyebalkan
107
Pengumuman
108
Kepercayaan
109
Ada Apa?
110
Ketahuan
111
Nyonya Boss
112
Merasakan Kesedihan
113
Pulang
114
Pagi yang Sama
115
Jangan Menyusahkan
116
Perpisahan
117
Jangan Sedih
118
Nyata atau Mimpi
119
Mulas
120
Penantian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!