"Perempuan yang aneh, lihat saja aku akan buat perhitungan lain kali", gerutu Denis sambil memicingkan matanya.
"Sreggg" Ketika hendak melangkah, kaki Arsyad tampak menyenggol sesuatu. Ketika matanya tertuju ke bawah, dia melihat sebuah ponsel tergeletak, kemudian diambilnya ponsel itu.
"Ini pasti ponsel nona Nabila", batinnya dengan yakin, sambil membolak-balikan ponsel tersebut.
" Arsyad, ngapain kamu bengong disitu? Cepatlah kita harus segera menyelesaikan makan siang dan sebentar lagi harus bertemu klien!", tiba-tiba suara Denis membuyarkan pikiran Arsyad.
"Ini boss, ponsel nona Nabila terjatuh", menunjukkan ponsel itu ke arah Denis kemudian berjalan cepat menuju meja yang dipilih Denis.
" Nabila siapa?" Sambil memegang dagunya dengan tangan kiri, terlihat berfikir
"*Perempuan yang nabrak boss tadi"
"Sini*!", sambil menjulurkan tangan
"Mau diapakan boss ? Apa boss berniat akan mengembalikannya?", sambil memberikan ponsel itu kepada bossnya.
"Diamlah, Cerewet!"
Denis, mencoba menyalakan ponsel itu. Ketika ponsel menyala, nampak sebuah halaman chat terbuka. Dia coba untuk membacanya sekilas.
"Jeduggg.... " Nampak beberapa benda diatas meja bergetar karena pukulan tangan Denis pada meja.
"Kurang ajar! " Kemudian dia berdiri dan bergegas pergi meninggalkan kantin.
"Boss, boss mau kemana?", berteriak memanggil bossnya yang mulai menjauh, dengan mulut penuh makanan.
" Habiskan makananmu, kutunggu diruanganku", tetap berlalu tanpa menengok ke arah orang yang memanggilnya.
*******
Sementara itu di dalam ruang wakil presdir.
"Aku bukan anak kecil lagi ma, aku bisa mencari istri sendiri, mama tak perlu repot - repot mencarikanku, please!", memegang ponsel di telinga sebelah kirinya, sementara tangan kanannya masih sibuk dengan ponsel Nabila.
"Tok... Tok... Tok...", terdengar pintu di ketuk dari luar.
" Masuk", teriak Denis sambil menjauhkan ponsel dari telinganya.
Nampak Arsyad masuk dan mendekat ke arah bossnya, kemudian duduk di kursi di hadapan bossnya.
"Sudah dulu ya ma, nanti ku telpon lagi, Assalamu'alaikum", kemudian mematikan ponselnya tanpa mendengar jawaban dari seberang telponnya.
" Tolong segera selidiki perempuan itu!" Sambil membuka komputer lipatnya.
Mengerutkan dahi dan menatap bossnya, "perempuan! Siapa maksudnya boss? ”
Membuka ponsel Nabila kemudian mendorongnya diatas meja ke arah Arsyad," bacalah!"
Arsyad mengambil ponsel itu, kemudian membukanya. Nampak riwayat obrolan dengan nomor yang belum tersimpan, kemudian ia membacanya.
*xxxx : bagaimana nona, apakah nona sudah memikirkan tawaran dari kami tempo hari?
Kami sungguh akan memberikan gaji maupun fasilitas lebih dari yang nona dapatkan sekarang.
Nabila : sudah saya katakan di awal, maaf saya tidak tertarik dengan tawaran anda.
xxxx : apapun yang anda minta akan kami penuhi jika anda mau bergabung dengan kami.
Silahkan anda pikirkan lagi baik-baik nona. Kami sangat berharap anda sudi bergabung*.
Dan terlihat pemberitahuan beberapa kali panggilan masuk dari nomor tersebut, namun tak diangkat oleh Nabila.
"Nona Nabila, adalah salah satu karyawan yang dibanggakan oleh Tuan besar. "
Denis menghentikan pekerjaannya dan mengalihkan pandangannya ke arah Arsyad. Dia nampak tertarik dengan apa yang disampaikan asistennya itu.
"*Dia bekerja disini ketika masih menempuh S2 nya. Dia diterima meski masih kuliah, karena Tuan besar melihat kemampuan nona Nabila lewat konsep-konsep karyanya yang ditunjukkan kepada Tuan. Setelah S2 nya selesai, dia langsung dijadikan sebagai karyawan tetap disini. Hampir dua tahun dia bekerja, prestasinya luar biasa. Beberapa perusahaan yang pernah bekerjasama dengan kita, selalu nampak tertarik dengan karya-karya nona Nabila".
" Tak jarang di pertemuan-pertemuan besar, nona Nabila diikutsertakan, begitu juga pertemuan dengan beberapa klien luar negeri. Oleh karenanya, tanpa waktu lama, Tuan besar memberikannya jabatan manager"
"Bahkan Tuan besar sudah menganggapnya seperti anak sendiri. Nyonya besar juga pernah beberapa kali terlihat makan siang dengan nona Nabila*"
Denis nampak sedikit kaget dengan apa yang disampaikan Arsyad.
"Segera kau selidiki dia dan bawa informasi tentangnya segera kepadaku. Aku tidak mau ada penghianat disini", sambil mengibaskan kedua tangannya di depan asistennya.
" Baik boss, akan segera saya perintahkan orang-orang terbaik kita untuk menyelidikinya", kemudian Arsyad berlalu keluar dari ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
AU CHANN ᵗⁱᵉᶜᵏ ( ͡° ͜ʖ ͡°)❣︎
Hai kak thor.. aku kok bingung ya. ini yg bos nya tuh, Arsyad atau Danis? eh, Danis atau Denis sih kak?
2022-10-03
1
_rus
Sudah aku like dan rate Thor 👍🏽👍🏽
Tetap semangat pokoknya 💪🏽💪🏽
Salam hangat dari "Sebuah Sebuah Kisah Cintaku" 😁
2020-11-29
0
astri rory ashari
wooww boss gada adab ...buka hp punya orang...Nabila napa g ingat hpnya jatuh ..g nyari lagi....alamakkk ceroboh banget nie Nabila😓
2020-11-01
0