“Nabila Faradina Granada, Product design manager"
"Meskipun kau manager jika cara kerjamu seperti ini, aku tak segan akan memecatmu. Mana mungkin bisa memberi contoh yang baik ke bawahan, jika kau saja begini"
Nabila hanya menganggukkan kepala, tanpa melihat Denis.
"Kali ini kumaafkan, tapi jika kau melakukannya lagi, silahkan pergi dari perusahaan ini”, bisik Danis kepada Nabila kemudian berlalu masuk kembali kedalam lift.
Sepeninggalan Danis dari lantai 18, semua karyawan di lantai itu kembali ke meja kerjanya masing-masing dan mulai dengan rutinitas mereka, begitu juga dengan Nabila. Meski cukup tersinggung dengan ucapan atasannya tadi, tapi dia cukup tau diri bahwa dia memang bersalah karena terlambat.
*****
Jam makan siang datang, seperti biasanya di kantin nampak ramai dengan para karyawan yang mengisi perutnya disela rehat kerjanya. Seperti biasanya, Nabila dan beberapa teman setimnya berkumpul dalam satu meja. Selain untuk makan, kesempatan makan siang biasanya jadi ajang mereka ngobrol, lebih tepatnya ngrumpi.
"Say, tadi lihat wakil presdir kita kan? Keren banget ya? Ganteng, putih, dan pastinya kaya. Bahagia banget pasti yang jadi pacarnya", dengan setengah berbisik ke arah teman-temannya satu meja, Vita membuka obrolan.
" Mbak Nabila tadi yang sempat diajak ngomong, gimana mbak kesannya? Degdegan nggak?" Sahut Erika
Nabila hanya melihat ke arah Erika dengan menarik sedikit bibir kiri atasnya, dan menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa menurutnya pertanyaan Erika tidak penting untuk di jawab.
Nabila memang terkesan dingin, apalagi jika sudah membahas masalah cowok, dan teman-temannya tau itu, makanya kadang mereka suka menggodanya. Namun dibalik sikapnya yang dingin sebenarnya dia periang dan cerewet jika berhadapan dengan orang yang sudah akrab.
Wajahnya yang cantik, agak bule (karena ibunya bule), menjadi daya tarik tersendiri.
Beberapa laki-laki rekan dikantor ada yang pernah mengutarakan keinginannya untuk sekedar menjadi pacar atau bahkan melamar untuk jadi suaminya, tapi langkah mereka selalu gagal.
Nabila pamit kepada teman-temannya untuk lebih dulu kembali ke ruang kerjanya karena ingin segera menyelesaikan pekerjaan yang sempat ditinggalkannya.
Saat berjalan menuju ke ruang kerjanya, ponsel Nabila bergetar menandakan ada pesan masuk. Diambilnya ponsel itu dari saku blazernya. Sambil membaca pesan diponsel ia terus berjalan, hingga tiba - tiba tanpa sadar dia menabrak seseorang dan ponselnya terlempar sedangkan segelas teh manis yang ada di tangan kirinya tumpah mengenai orang yang ditabraknya.
"Apa kau tidak punya mata hahh!", sambil melihat ke arah orang yang menabraknya
"Ma-maaf tuan saya tidak sengaja”, segera mengambil tisu dari kantongnya, bermaksud membersihkan jas laki - laki dihadapannya itu.
" Jangan pegang-pegang!", sambil menepis tangan Nabila yang hampir menyentuh Jasnya
"Sombong sekali", gerutu Nabila pelan namun masih bisa di dengarkan orang yang ada di dekatnya.
"Bukankah kau karyawan yang tadi terlambat?", mengerutkan kening setelah melirik sekilas id card Nabila.
" Degg... " Nabila berusaha mencerna kata - kata laki-laki itu, kemudian pandangannya beralih ke seorang yang ada di belakang laki-laki itu.
"Tuan Arsyad?! Apakah berarti laki-laki ini wakil presdir? " Batinnya, sambil melotot ke arah Arsyad dengan maksud minta penjelasan.
Namun Arsyad hanya mengangkat bahu.
"Matilah aku", Merutuki dirinya sendiri , kemudian tersenyum lebar yang dipaksakan ke arah laki-laki yang ada dihadapannya. Dia pagi tadi memang sempat bertemu wakil presdir tapi tidak sempat melihat wajah laki-laki yang ada di hadapannya itu karena cemas.
“Maaf tuan saya buru-buru, ada yang harus saya kerjakan, maaf sekali lagi", berjalan bergegas tanpa melihat dua orang dihadapannya yang hanya bengong melihat tingkahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Syala Yaya (IG @syalayaya)
Lanjut
2020-09-09
2
𝚁⃟• ꂵ꒤ꇙꋊ꒐꒐ ✨ꃅꀤꍏ꓄ꀎꌗ✖️
berharap alurnya beda dr yg lain dan bikin penasaran tentunya dgn intrik yg makin seru
2020-07-11
2
Riza.Lubis81
masih memantau.
mudah²an ceritanya bagus.
2020-06-29
1