Setelah pembicaraan atau rapat keluarga mengenai pernikahan selesai Richard dan Rumondang pun beristirahat di kamar yang sudah disediakan oleh Tulang Sanggam dan Nantulang.
Namun Richard tidak belum juga mengantuk akhirnya dia memilih untuk tetap nonton. Dia menonton film drama romantis tentang perjodohan, seolah film itu mengawali dirinya yang sedang mengalami hal yang demikian. Dijodohkan dan dia menerima perjodohan ini dengan alasan ingin berbakti kepada orang tuanya.
Setelah film itu selesai dengan akhir bahagia barulah rasa kantuk menyerang dirinya dia pun mutuskan untuk masuk ke dalam kamar yang tadi sudah ditunjukkan oleh Mama Tere kepadanya.
Ketika tangan Richard sudah memegang handle pintu tiba-tiba.
Tap tap tap
Suara langkah kaki terdengar dan Richard membalikkan tubuhnya dan melihat sosok gadis seorang gadis yang tinggi semampai rambut terurai pajang dengan kulit kuning langsat.
" Sempurna ciptaan mu Tuhan " gumam Richard saat melihat sosok wanita yang ada di depannya.
Namun Richard tidak langsung menegurnya begitu juga wanita itu. Tatapan mereka bertemu namun tidak saling menyapa dan keduanya hanya saling berbicara dalam hati.
" Pasti ini si Tere boru ( anak perempuan) tulang itu. Cantiknya boru Pardede ini " puji Richard dalam hati.
Tidak berbeda dengan Richard, Tere pun mengagumi ketapampanan seorang Richard yang ada di hadapannya. " Tampan juga si Richard ini tapi sayang orang kampung". Kata Tere dalam hati.
Richard hanya tersenyum ke arah Tere namun Tere hanya memasang wajah datar serta berlalu menuju kamarnya tanpa membalas senyuman manis dari Richard.
Richard pun mengikuti langkah Tere untuk masuk ke kamarnya.
Di kamar Tere.
Sambil membersihkan wajah dengan kapas yang sudah di olesi dengan cairan pembersih wajah Tere dudu di depan meja rias " Richard itu memang tampan gagah persis Amang Boru , tapi tetap saja dia tidak selevel dengan aku. Tapi bagaimana lagi dari pada aku tidak dapat apa-apanya dari papa dan hidup miskin biar aku setujui saja dulu pernikahan ini. Aku akan buat Richard menyesal dengan pernikahan ini". Tere bermonolog pada dirinya sendiri.
Di kamar Richard tidak jauh berbeda dia juga berpikir bagaimana nantinya jika dia menjadi suami seorang Tere. Apakah dia sanggup menghadapi seorang Tere. " Tuhan bantu aku jika memang dia bukan jodoh ku batalkan pernikahan ini dengan cara apa pun aku siap, sekalipun aku harus kehilangan nyawa". Gumamnya lirih.
*****
Pagi pun tiba Richard sudah bagun dan sudah berolahraga dihalaman rumah tulangnya. Olahraga adalah salah satu hobi dan kebiasaannya di Siborong-borong. Karena itulah tubuh Richard terlihat atletis dan bugar.
Peluh yang membanjiri wajah Richard menambah ketampanan Richard berkali-kali lipat.
Ketika seorang wanita tetangga tulang Sanggam yang juga melakukan olah raga pagi dengan berlari menutari kompleks lewat depan rumah dan melihat sosok Richard pun terpesona.
Wanita itu dengan berani menyapa Richard lebih dulu " Hey kamu siapanya Tere? Kamu baru ya disini? ".
" Kamu bicara pada ku?" Richard menunjuk pada dirinya sendiri.
" Ya iyalah mau sama siapa lagi? Untuk ganteng kalau tidak...". Kata wanita itu kesal.
" Ok aku jawab aku Pariban Tere ponakan Tulang Sanggam ". Jawab Richard santai.
" Apa ? Tere punya pariban bule kayak kamu? Kenapa dia tidak pernah cerita? Ohh ya perkenalkan nama aku Vina. Vina Boru Silalahi".
" Perkenalkan namaku Richard Tambunan ito".
" Mampus aku " kata wanita itu menepuk jidatnya " Ternyata kita marito, sial" kata Vina yang terlihat kesal.
Tarito artinya mereka mempunyai marga yang sama itu artinya mereka tidak boleh menjalin hubungan atau pun menikah. Itulah makanya orang Batak itu harus tahu marga biar tahu silsilah keluarga.
" Aku permisi dulu ya ito sampaikan salam aku ke Tulang dan Nantulang juga Tere " kata gadis itu.
Richard pun hanya menjawab dengan anggukan dan meneruskan berolahraga karena sempat terhenti waktu Vina datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments