Ingkon ( Harus )
Theresia Margaretha Pardede tumbuh menjadi gadis yang cantik namun manja dan sangat sombong terhadap orang yang mempunyai status sosial dibawahnya.
Theresia adalah putri dari seorang pengusaha sukses di Medan. Yang bernama Sanggam Pardede.
Kesuksesan yang diraih oleh ayah Theresia memang sangat luar biasa namun di balik kesuksesan Sanggam sebagai pengusaha masih menyimpan kegagalan sebagai orang berdarah Batak.
Itu semua dikarenakan Sanggam tidak mempunyai seorang anak laki-laki yang dapat meneruskan usaha dan garis keturunan. Karena orang Batak adalah Patrilineal merupakan sistem kekeluargaan yang menarik garis keturunan pihak laki-laki atau ayah.
Sehingga Sanggam Pardede menginginkan agar putrinya menikah dengan seorang lelaki yang notabene adalah sepupu dari Theresia yang biasa disebut dengan istilah Pariban.
Istilah pariban atau marpariban banyak disebut dan populer di suku Batak. Secara gamblang pariban artinya sepupu, dalam kekerabatan Batak pariban merupakan sepupu wanita putri Tulang ( Paman ) atau sepupu laki-laki dari Namboru ( Tante ).
Alasan Sanggam Pardede menginginkan Tere menikah dengan anak laki-laki dari kakak perempuannya , agar kekayaan yang Sanggam hasilkan selama ini tidak jatuh kepada orang lain.
Namun pernikahan itu sama sekali tidak diinginkan oleh Theresia karena Theresia sudah mempunyai kekasih yang sangat dia cintai.
Theresia juga sangat membenci paribannya karena dia berasal dari kampung dan juga dari keluarga yang tidak kaya seperti dirinya. Menurutnya itu tidak level karena harus bersanding dengan dirinya yang notabene adalah seorang gadis yang berkelas.
Namun Sanggam Pardede tidak perduli yang jelas Tere harus menikah dengan laki-laki pilihan sang ayah yaitu Ricard Halomoan Tambunan.
Richard Halomoan Tambunan adalah pria Batak campuran Jerman. Karena dulu ayahnya seorang kebangsaan Jerman namun karena sesuatu hal dia harus dideportasi dari Indonesia.
Sebelum dideportasi dari Indonesia ayah dan ibu dari Ricard sudah melangsungkan adat pernikahan Batak Toba dan ayah Ricard diberi marga Tambunan mengikuti marga Amang Boru ( suami dari kakak atau adik perempuan ayah) dari bapak Theresia.
Tidak lama di Jerman ayah Richard meniggalkan dunia untuk selamanya karena sakit kangker getah bening.
Pekerjaan Richard adalah seorang peternak dia sudah membangun sebuah peternakan di desa daerah Siborong-borong Sumatra Utara.
" Papa pokoknya Tere tidak mau menikah dengan Ricard anak bou itu. Karena Tere sudah punya pilihan sendiri".
" Tidak bisa pokoknya kamu harus menikah dengan Richard anak bou kamu apapun yang terjadi suka mau pun tidak suka. Kamu tidak usah membantah kecuali kamu mau tidak Papa beri apa-apa".
" Pa... Papa tidak bisa memaksa kehendak Papa untuk Tere. Karena Tere berhak untuk bahagia. Karena pernikahan ini yang jalani Tere bukan Papa"
" Papa lebih tahu dari pada kamu apa yang terbaik untuk kamu , jadi jangan membantah". Bentak Sanggam pada putrinya.
" Papa jahat Papa kejam" Tere menangis dan meninggalkan Sanggam di ruang keluarga.
" Pa... Papa seharusnya tidak boleh seperti itu. Tere benar. Pernikahan ini nantinya dia yang jalani bukan kita atau orang lain. Sudahlah Pa lebih baik papa beri Restu saja dia dengan Thomas. Mungkin memang Thomas jodoh putri kita". Bujuk Sorta boru Siagian mama Tere.
" Tidak Ma ... Pernikahan ini harus terjadi aku mau semua harta yang aku cari selama ini jatuh kepada anak dan bere ( ponakan ) kandung aku dari pada orang lain. Ngapain aku capek-capek cari semua kalau bisa aku beri sama anak dan ponakan aku kandung. Lagi pula aku kenal Richard dia adalah pria yang pandai dan pekerja keras. Dia juga berpendidikan jadi tidak ada alasan Tere untuk tidak mau menjadi istri dari Richard". Kata Sanggam dengan tegas .
Itulah sisi buruk seorang Sanggam Pardede kalau sudah berkeinginan pasti tidak bisa ditentang oleh siapapun.
Sementara di Siborong-borong disebuah rumah sederhana tidak jauh berbeda Richard dan ibunya Rumondang juga sedang membicarakan hal pernikahan antara Richard dan Theresia.
" Mak ... Manalah mungkin si Tere mau aku jadikan istri sementara dia tahu aku ini hanya seorang parmahan ( penggembala hewan ternak) jatuhlah gengsinya sebagai anak pengusaha sukses dan kaya raya di kota Medan sana?". Kata Richard pada ibunya Rumondang Boru Pardede.
" Sebenarnya mamak pun kurang setuju dengan pernikahan ini karena menurut mamak pernikahan kalian ini tidak akan menambah tutur ( saudara ) itu - itu saja nanti. Tapi ... Tulang ( paman) mu sudah meminta pada mama dengan alasan, takut anak gadisnya itu jatuh kepada orang yang salah begitu juga kekayaannya". Jelas Rumondang panjang lebar.
" Tapi Mak...apa cocok aku sama si Tere itu? Aku orang kelas bawah sedangkan dia kelas atas dari kalangan elite. Aku orang kampung dan dia orang kota metropolitan ".
" Maksud kau apa bang ngomong gitu? Kau bukan jelek gantengnya kau , sekolah mu pun ada dan rasa mamak masih sanggup mamak kasih Sinamot ( Mahar ) dan pesta yang besar untuk si Tere. Jangan disangka orang tulang mu mamak tidak punya simpanan" kata mamak Richard untuk membesarkan hati anaknya. " Jadi tidak usah kau pikirkan tentang Sinamot, uangmu pun banyaknya. Kau jual saja kerbau dan kuda kau berapa sudah cukup itu. Jadi jangan disangka si Tere kau itu miskin kali dan hanya mengharapkan harta tulang mu saja".
" Ihh mamak ini keluar Paradanya ( cerewet atau suka berkelahi) padahal parumaen ( menantu perempuan) mamaknya itu jadi mau pun tidak aku sama si Tere itu". Goda Richard.
" Iya memang parumaen mamak itu tapi jangan sepele kali dia lihat kita. Kau tampan keturunan Jerman apa tidak mau dia anaknya cantik dan ganteng kayak bapaknya". Kata Rumondang membanggakan anak laki-lakinya itu.
" Iyalah Mak kalau aku yang penting mamak senang itu sudah sangat baik untuk aku. Yang penting restu mamak aja".
" Iya nak yang penting kau harus hormati tulang mu itu karena Tamiang tulang sambola langit hagogo on nai ( doa paman separuh langit kekuatannya )".
" Iya Mak Richard ngerti walau Richard tidak sepenuhnya berdarah Batak tapi Richard sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dan adat-istiadat budaya kita Mak".
Rumondang memeluk anaknya dengan penuh kasih sayang " Kau memang anak yang berbudi dan berbakti pada orang tua, pasti bapak di atas sana senang melihat mu. Karena kau tumbuh menjadi anak yang bisa dibanggakan dan berbakti pada orang tua".
" Ya sudah ayok kita tidur Mak, besok kita harus kerja dan mamak mau membayar adat lagi ke pesta orang si Gomgom".
" Ehh iya lupa mamak. Ayok kita tidur". Kata Rumondang sambil berjalan menuju kamarnya begitu juga dengan Richard.
Kalau ada sepuluh like saja aku next kalau tidak aku tunda up nya hehehe ayo kasih jempolnya 👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Entah Apa
seneng deh dengan ceritanya
2022-05-20
1
Amora Silalahi
wah cerita dari suku batak , aku suka aku suka
2022-05-20
0