9 tahun kemudian.
Haniah Az Zahra, yang kini telah menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren, langsung dijemput oleh Darmawan dari dua tahun yang lalu. Dan sudah dua tahun juga Haniah tinggal bersama keluarga Darmawan. Karena Darmawan ingin bertanggung jawab pada Haniah, sudah dinikahi oleh anaknya.
Darmawan juga meminta Haniah untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu fakultas. Dan Haniah pun memilih kefakultas kedokteran karena memang itu sudah menjadi cita-cita Haniah sedari kecil. Dan tanpa mempertimbangkan lagi Darmawan pun langsung menyanggupi keinginan Anak menantunya itu
Sebenarnya Darmawan sangat kesal dan marah pada anaknya sendiri. Yang tidak pernah memberikan kabar pada Haniah. Namun karena melihat keceriaan, kelembutan, kesholehan serta ikhlas dan kesabarannya Haniah. Membuat amarah dan kekesalannya meredam. Bahkan dia sampai lupa pada Atha yang anaknya sendiri
"Mas, kamu nggak jadi keluar negeri untuk menjemput Atha?" tanya Rizka saat mereka sedang berada di ruang keluarga.
"Tidak perlu Ma, Emas juga sudah melupakannya. Jadi Mas harap kamu juga harus melupakan anak tidak tahu diri itu! Lagian kita sudah punya Hani yang selalu membuat kita bahagiakan Ma?" jawab Darmawan yang terlihat sudah tidak memperdulikan dengan anak laki-lakinya itu.
"Kok gitu sih Mas, walau bagaimanapun Atha tetap Anak kita Mas. Emang mas nggak kasihan sama Hani? berstatus menikah, tapi kok suaminya nggak pernah pulang," balas Rizka yang sebenarnya ia sedih karena sebenarnya dialah yang amat merindukan anaknya.
Namun karena suaminya sangat menyayangi Haniah. Jadi Riizka berkesempatan membawa namanya sebagai alasan agar suaminya mau menyusul anaknya yang sudah bertahun-tahun berada di luar negeri.
"Kamu tenang saja Mah, kalau sampai anakmu tidak pulang di akhir tahun ini maka Papa akan memproses perceraian mereka. Dan Papa juga akan mencarikan jodoh untuk Hani," ujar Darmawan, terlihat santai, sembari ia bangkit dari duduknya dan langsung meninggalkan Riska yang terlihat kaget mendengar perkataannya.
"Astaghfirullah.. Sebegitu bencinya kamu Mas pada anak sendiri" gumam Rizka sembari ia menggelengkan kepalanya, "Ah sudahlah sembaiknya aku masak, sebentar lagi Hani pasti pulang dari kampusnya" gumamnya lagi lalu Rizka pun beranjak menuju kedapurnya.
********
Sementara itu di sebuah gedung yang bertuliskan Fakultas Kedokteran NB. Nampak seorang gadis bercadar sedang duduk di kursi lipat kuliah chitosenya, seorang diri di dalam kelasnya. Di saat ia sedang asik menulis tiba-tiba seorang pria menegurnya.
"Eh Haniah Az Zahra! Kamu kok belum pulang?" tanya Pria tampan yang memakai kaca mata, dengan tangan memeluk sebuah buku tebalnya.
Wanita bercadar yang ternyata Haniah, itu langsung tersentak kaget, setelah mendengar suara pria tersebut, "Eh Adam! Bikin kaget saja sih?" balasnya sambil ia menutup buku-bukunya dan kemudian ia memasukkan kedalam tasnya.
"Maaf Hani, aku nggak sengaja mau ngagetin kamu. Sebetulnya aku sih yang kaget, habis kamu udah pakai baju serba hitam begitu seorang diri lagi di kelas ini, jadi aku berpikir hantukan?" kata Pria yang di panggil Adam itu oleh Haniah.
"Maaf kalau gitu, Ana memang sengaja mengerjain tugas yang diberikan dosen tadi, Kan biar nggak lupa" jelas Haniah yang kemudian ia langsung bangkit dari duduknya. "Ya sudah kalau begitu Ana Permisi pulang duluan ya Assalamu'alaikum," pamit Haniah yang kemudian ia langsung berjalan cepat menuju pintu keluar.
"Eh, Hani.. kok terburu-buru gitu sih perginya? Kita pulang bareng aja yuk" kata Adam sambil mengikuti Haniah yang terlihat berjalannya sangat cepat.
"Maaf Adam ana tidak bisa, takut menimbulkan fitnah" balas Haniah tanpa menoleh sedikitpun pada Adam.
"Fitnah apa sih? Lagian aku nawarin pulang bareng ke kamu, itu karena tadi pagi kamu sudah menolong aku. Jadi aku bermaksud membalas kebaikan kamu Hani," kata Adam yang kini ia berjalan sudah sejajarkan dirinya pada Haniah.
"Maaf Adam, ana tetap tidak bisa, lagian ana membantu kamu ikhlas kok. Jadi kamu tidak perlu membalasnya Adam" balas Haniah, tetap ia tak mau menoleh atau pun melirik Adam sedikit pun Ia hanya berjalan sambil menundukkan wajahnya.
"Maa shaa Allah.. ini yang membuat aku semakin suka padamu Hani. Kamu selalu menolong orang tanpa pamrih di tambah lagi kamu baik dan Sholehah. Jadi aku tidak bisa beralih dari kamu Hani," ungkap Adam, membuat Haniah yang mendengarnya menjadi risih.
"Stop Adam! kamu tahukan kalau ana sudah memiliki Suami? Jadi please jangan berkata sembarangan pada ana!"
...┈┈••✾•◆❀◆•✾••┈┈...
Jangan lupa dukung author terus ya guys 😉.
Jangan lupa untuk tinggalkan jejaknya oke 🙏🥰.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Serli Ati
nah... ada yg lirik hani nich bagaimana tanggapan atha klu lihat hani semakin cantik ya?
2023-03-01
0
Neulis Saja
Atha, you Will regret it when you see Hani's beauty
2022-10-28
0
Sunarti
Adam blm tau klo Hani sdh nikah
2022-10-06
0