Sudah berakhir

"Apa kau bersungguh-sungguh dengan perkataanmu tadi". Dokter lisa memandang lekat kewajah dokter dave. seperti sedang mencari kebohongan lewat tatapan matanya.

"Tentu saja".

"Tapi maaf untuk saat ini aku tidak bisa menerimamu".

"Kenapa?. Apa ada sangkutannya dengan kay. dia sudah bahagia percayalah padaku. Bahkan aku sudah membantunya mendapatkan kekasih agar kau bisa bebas memikirkan hidupmu. dan kita bisa menjadi kekasih".

"Ooohhhh jadi itu alasan utama kau membantu kay dan kapten devano. ku kira kau tulus membantu kebahagiaan kay tapi kau memanfaatkannya hanya untuk kebahagiaanmu sendiri dasar picik". sungut dokter lisa. dia langsung pergi meninggalkan dokter dave.

"hei tunggu dulu bukan itu maksudku". dokter dave ingin mengejarnya.

"sudahlah lupakan saja aku tidak akan menerimamu. carilah wanita lain". ucap dokter lisa dari kejauhan.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Didalam hutan devano sedang menuju laboratorium tersebut yang di dampingi rio. dia yakin bahwa gio dan kedua wanita itu sudah di tangkap maka dia menyuruh rio menghubungi sam dan riko menunggu mereka datang membawa bantuan senjata.

Sam dan riko datang saat devano dan rio sedang mengamati keadaan sekitar. lalu mereka beraksi. berjalan mengendap-endap. dan benar saja mereka melihat beberapa orang sedang memukuli gio dengan posisi gio berdiri tangannya di gantung ke atas dengan menggunakan rantai. sedangkan di pojok ada dua wanita yang duduk terikat sedang menangis. dan yang satu menjerit-jerit menyuruh mereka menghentikan namun saat jeritan wanita itu terdengar mereka malah lebih bersemangat untuk memukuli gio.

"Brengsek. kurang ajar sekali mereka". ucap devano. mukanya merah padam menahan amarah tangannya mengepal. saat devano ingin bergerak dia di tahan oleh rio.

"nanti dulu boss. kita tunggu sam dan riko yang sedang memeriksa keadaan sekitar". lalu muncul lah mereka berdua.

"Lapor big boss di bawah ada sekitar 15 orang bersenjata. dan di atas ada 2 orang sepertinya dia adalah boss mereka".

"Ok kita bagi tugas sekarang. kalian berdua serang mereka yang di bawah. biar aku sendiri yang menyerang ke atas. dan kau riko. kau tunggu di luar aku percaya sasaranmu tidak akan pernah meleset".

"Tapi big boss".

"tidak ada kata tapi. waktu sudah tidak ada lagi. kau ingin wakilku mati konyol seperti ini".

"Tidak big boss".

"lakukan sekarang".

"siap kapten".

Mereka mulai keposisinya masing-masing. devano naik ke atas. dia mengamati sekitar dan dia terkejut karena itu walikota dan seorang profesor.

"Pantas saja tidak ada bantuan sama sekali dari pemerintahan setempat dan tidak bisa mendapatkan informasi ternyata dalangnya walikota itu sendiri". lalu dia mendengar percakapan mereka.

"Sialan dari mana mereka bisa tahu kalau virus itu di ciptakan dan di kembangkan".

"Sudahlah tuan kita akhiri saja. percuma mereka sudah tau kita tidak akan bisa memulai lagi. aku lebih baik berhenti bekerja untukmu. kau terlalu serakah. kau walikota seharusnya kau mensejahterakan rakyatmu bukan membunuh mereka hanya demi uang".

"Diam kau. bagaimanapun caranya aku akan tetap memusnahkan semua yang hidup di perkampungan ini. dan akan ku bangun sebuah tempat wisata yang mewah disini".

Dorr dorr dorr.....

Terdengar suara adu tembak di bawah sana. saat mendengar itu walikota dan profesor tersebut berlari le bawah untuk melihat situasi.

saat di bawah mereka kaget melihat 10 anak buahnya sudah terkapar di lantai. sandera pun sudah di tangan mereka berdua. hanya tinggal 5 orang yang sedang menodongkan pistol ke arah dua orang tersebut.

"Dasar bodoh aku menggajih kalian bukan untuk kalah. jumlah kalian berlipat-lipat dari mereka kenapa kalian bisa kalah. kalian tidak melihat mereka hanya dua orang saja". ucap sang wali kota.

Saat walikota menyelesaikan perkataannya ujung kepalanya sudah di sentuh oleh sebuah pistol.

" bukan dua tuan tapi tiga bahkan empat". jawab devano

Sedangkan profesor itu sudah gemetar ketakutan lalu dia menengok ke belakang dan membuka suara.

"Aku sudah bilang padamu beberapa kali tuan rencanamu tidak akan berhasil. sekarang kita semua akan mati disini. kalau tidal kita semua akan masuk penjara".

"Diam kau. jika kau ingin mati. mati saja sendiri jangan mengajakku. akan ku kabulkan keinginanmu itu". sebelum devano dan yang lainnya menyadari. walikota itu sudah menembak sang profesor dalam sekali tembak profesor itu sudah jatuh tersungkur di lantai dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Devano sangat kesal karena hanya profesor itu saksi kunci mereka. kalau seperti ini walikota akan terbebas dari hukum. tidak ada cara lain. dia harus membersihkan ini semua hingga ke akarnya.

"Menyerahlah. karena aku malas membuat laporan yang tebal kepada komandanku". ucap devano.

"Cihhh lebih baik aku mati dari pada aku harus menyerah kepada kalian". ucap walikota itu. mereka semua terlalu fokus kepada walikota dan lengah terhadap kayren dan juga alice yang berada di belakang rio dan sam.

Lalu ada seorang pria yang menarik kayren dan menodongkan pistolnya ke kepala kayren.

"Letakan senjata kalian dan kau lepaskan tuan kami kalau tidak akan ku tembak kepala gadis ini". semua orang kaget. bagaimana bisa mereka lalai seperti ini.

Lalu walikota itu membawa beberapa koper yang berisi uang. dia dan semua anak buahnya termasuk orang yang menyandera kayren berlari hendak keluar dari laboratorium itu. namun secepat kilat devano dan rio menembaknya secara bersamaan.

Dorrr... dorrr....doorrrr....

Kayren terlepas dan berjongkok. devano dan tim nya segera mengejar mereka di luar riko telah siap membidik dan tepat sasaran walikota itu pun tersungkur ke tanah. anak buahnya pun bisa di kalahkan dan tergeletak penuh darah.

Mereka masuk kedalam melihat keadaan alice gio dan kayren. dan terlihat kayren yang hanya duduk meringis menahan sakit. ya dia terkena luka tembak entah dari devano dari rio atau dari salah seorang komplotan tadi. sedangkan alice tengah memeriksa keadaan gio yang babak belur.

Devano berlari mendekati kayren

"Apa kau terluka".

"Sedikit". jawab kayren

"Kay maafkan aku. aku berjanji tidak akan membiarkanmu terluka lagi". devano memeluk kayren

"Lebih baik kita tinggalkan tempat ini boss. dan kita pikirkan bagaimana cara membuat laporan kepada komandan tertinggi". ucap rio

"kau benar. aisssshhhh pasti sangat tebal sekali kan". ucap sam. devano riko dan gio hanya tersenyum mendengarnya.

"ayo kita pulang ini sudah berakhir". devano menggendong kayren. sedangkan rio dan riko menggandeng gio yang terluka cukup parah. sam memapah alice yang masih syok.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

HAPPY READING 😊😊😊😊😊😊

Jangan lupa likee like likee like likee👍👍👍👍👍👍

jangan lupa comment comennt comennt💬💬💬💬

jangan lupa favorite favorite favorite❤️❤️❤️❤️❤️

jangan lupa rate rate rate rate rate😊😊😊😊😊😊

jangan lupa vote vote vote vote authorrrr 😍😍😍

Terpopuler

Comments

Rukmini Ndung Qieqi

Rukmini Ndung Qieqi

like thor .. lanjut

2020-06-07

1

Genisitas

Genisitas

mantap thor. alurnya sangat menarik. boom like telah dilayangkan m
kunjungi balek novel q ya

pendekar naga Api

2020-05-05

3

Nur Faizah

Nur Faizah

next

2020-05-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!