Setiap hari mereka berkutat dengan jarum suntik vaksin bahkan tidak banyak penduduk yang terlambat mendapat pertolongan dan akhirnya harus meregang nyawa.
Seperti pagi ini. dokter kevin sedang menangani penduduk yang sudah terpapar oleh virus itu. rumah penduduk itu jauh dari keramaian masuk kepelosok lebih dalam lagi. hingga sulit untuk di evakuasi. dan saat sudah di evakuasi keadaannya sudah parah. semua organnya sudah terinfeksi.
"kakek sudah berapa lama merasakan gejala seperti ini". tanya dokter kevin memulai percakapan.
"hampir 2 minggu ini dokter".
"kakek tenang saja ya. kami sekarang di sini kakek akan selamat" dokter kevin memberi senyuman dan harapan supaya si kakek bersemangat untuk bisa pulih.
Saat dokter kevin akan menyuntikan vaksin ke selang infus kakek itu. tiba-tiba si kakek mengalami kejang. dokter kevin histeris.
" bertahanlah kek bertahan". dia lalu meletakan tangan nya di dada kakek itu dan langsung memompa nya. lalu beberapa prajurit dan dokter dave menghampirinya
"berdenyut.ayo berdenyutlah kumohon berdenyum come on please". dengan sekuat tenaga dokter kevin ingin menyelamatkannya. namun tuhan berkehendak lain. penduduk itu meninggal.
Dokter kevin terduduk dan menangis sejadi-jadinya.
" kenapa ini harus terjadi. kenapa harus ada dokter jika tidak bisa menyelamatkan nyawanya". ocehnya
"maafkan aku kek. maafkan aku tidak bisa menyelamatkanmu".
"sudahlah kau sudah memberikan yang terbaik. kau memang seorang dokter dan kau memang di tugaskan untuk menyelamatkan seseorang. tapi kau tidak bisa melawan takdir kevin". ujar dokter dave seraya menepuk pundak dokter kevin.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Dua minggu kemudian. situasi mulai stabil. semua penduduk sudah mulai sembuh dan memulai aktivitas mereka kembali. semua orang berterimakasih kepada dokter dan oara pasukan khusus.
Tim medis dan tim pasukan khusus sedang berkumpul karena mereka akan melaksanakan apel pagi. menutup semua rangkaian kegiatan yang selama dua minggu ini mereka jalani di desa itu.
" saya kapten devano prawira dengan ini membubarkan segala bentuk kegiatan kita di desa ini karena menurut saya desa ini sudah aman. semua tim dokter segera membereskan perlatan medisnya. dan untuk semua pasukan segera bereskan tenda-tenda. kalian semua mengerti." ucap devano
"siap kapten" jawab mereka serempak dan langsung mengerjakan tugasnya masing-masing.
Kayren saat itu sedang mengecek ulang kondisi si ibu yang kemarin dia tolong dan ternyata si ibu itu mempunyai anak perempuan yang masih kecil.
Setelah kayren memastikan bahwa ibu itu baik-baik saja dia bergegas akan menghampiri teman-temannya yang lain. namun dia bertemu dengan devano.
" bagaimana dengan kondisi ibu itu". tanya devano
"dia sudah lebih baik sekarang. aku sudah bisa sedikit lega. kapan kita akan kembali ke campmu itu" tanya kayren.
" setelah kita membereskan semua nya. kita akan langsung kembali. apa tim medis akan seger kembali ke pusat kota". tanya devano penasaran.
"tentunya.. mereka sudah lama disini".
"bagaimana denganmu apa kamu juga akan ikut pulang bersama mereka".
"entahlah jika dokter dave membutuhkan aku. aku akan tetap di sini. karena dia bersih kukuh ingin mencari dalang dari semua wabah ini".
"bagaimana jika aku yang membutuhkanmu apa kamu akan tetap disini"
Kayren tidak langsung menjawab pertanyaan devano. dia terdiam. lalu berkata" entahlah. aku harus meluruskan pikiranku dulu tentangmu. baru aku bisa memutuskan apa aku bisa tetap disini atau tidak. karena kamu sendiri tidak pernah menjawab pertanyaanku tempo hari".
Devano menghela nafas panjang. lalu dia menceritakan sedikit tentang pekerjaannya kepada kayren. kayren hanya diam saja Apakah aku bisa jadi kekasih seorang prajurit. apa aku bisa memaklumi semua tentang pekerjaannya batin kayren.
Tanpa mereka sadari dari arah belakang rio menghampiri dan melaporkan bahwa semua nya sudah beres dan mereka semua siap kembali ke camp pasukan khusus.
Lalu semua orang berpamitan kepada penduduk desa berjabat tangan dengan sebuah senyum di bibirnya. dan saat kayren akan memasuki mobilnya dari kejauhan seorang gadis kecil berlari menghampirinya dan memberinya sekuntum bunga. lalu berkata.
"ini sebagai ucapan terimakasih dariku dan ibuku untukmu dokter cantik". yang mendengar itu semuanya tersenyum. mereka pergi dari desa itu dengan lambaian tangan dan senyum bahagia dari semua penduduk desa.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
**HAPPY READING KAKA 😊😊😊😊😊😊😊
JANGAN LUPA LIKE COMMENT VOTE FAVORITE DAN RATE YA😍😍😍
DUKUNG TERUS KARYA AUTHOR BIAR MAKIN SEMANGAT NULISNYA😁😁😁😁**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Vivian Lopez-,
hy kk ak mampir dan boomlike jgn lupa balik y kk makasih
2020-05-02
1
RachelAurellia'nyaAnny
semangat terus thor aq selalu menanti update selanjutnya..
2020-05-02
2
Dsyy
Next...
2020-05-02
2