03 : Rutinitas Ku

Happy Reading

*Ara pov*

Kemarin pulang dari Purwokerto sekitar jam 5 sore. Langsung istirahat pas sampai di rumah. Mamah sama papah juga nanyain kabar kami. Begitu pula dengan Aa Adit.

"Bi? Ara ke kampus dulu ya. Nah nanti kalau si Anna udah pulang sekolah langsung buatin susu vanila ya sama siapkan buah naga untuk dia" Kata ku pada bu Ani.

Kenapa aku bisa se perhatian ini ke adekku. Karena Anna adalah adekku satu-satunya, dan orang tua juga memasrahkan urusan Anna padaku.

Anna memang tegas, dan aku yang memanjakannya bukan Anya yang minta. Karena aku ingin Anna tidak merasakan kesepian yang aku rasakan saat remaja dulu.

Bahkan masa pubertas ku, aku lalui dengan sederhana dan awam sangat.

Beruntunglah Anna bisa aku arahkan ke arah yang benar.

"Iya neng Ara siap" kata bibi sambil tersenyum dan melakukan gerakan hormat padaku.

Aku pun membalasnya " Laporan diterima hihi" kataku dengan tersenyum.

Dan tak lupa menyalami tangan bibi,

"Assalamu'alaikum Ara berangkat ya bi" kata ku pamitan.

"Waalaikumsalam neng" kata Bibi menjawab.

Aku mengendarai sepeda motorku ini menuju kampus. Dan memparkirkan motorku di parkiran kampus, langsung menuju ke laboratorium.

Sampai nya di laboratorium, aku langsung saja menggunakan jas lab kebanggaan. Dan menggunakan masker serta *APD lainnya.

"Pagi, Mel." sapaku pada rekanku ini. Dia adalah rekanku menjadi asisten praktikum. Aku mengenal Melia ketika Masa Prabakti Mahasiswa atau yang biasa disebut MaPraM.

Dan ternyata dia juga masuk jurusan yang sama denganku yaitu Farmasi. Melia sudah lama menjadi Asisten Praktikum. Karena, nilainya yang bagus. Serta sopan juga anaknya asik sih. Nggak salah penanggung jawab laboratorium menunjuk Melia sebagai Asisten Praktikum mata kuliah penting yaitu Farmasetika.

Melia menunjuk aku sebagai rekannya. Bersyukur aja sih Melia mempercayai aku sebagai rekan asistennya.

"Pagi Ara. Kamu udah sarapan? Hati-hati loh kamu. Kalau kamu nggak sarapan nanti *tremor aku juga yang susah hihihi" kata dia sambil ngikik tertawa.

"Hahaha iya Mel. Aku udah sarapan kok" jawab ku tersenyum. Pernah kejadian aku limbung, dan hampir jatuh di dekat tangga. Karena pusing dan gemeteran. Dan itu dikarenakan belum makan sama sekali.

"Ra? Ini praktikum yang terakhir. Besok kita libur, nanti kita koreksi laporan ade tingkat lalu input nilainya ke Mas Arkan" kata Melia padaku.

"Okeh deh" jawabku singkat. Mas Arkan merupakan penanggung jawab lab. Dia sudah lulus sebagai S1 Sarjana Farmasi, lulusan terbaik kampus ku. Dan sekarang sudah menjadi dosen dan juga sebagai penanggung jawab lab.

Lab sudah digunakan, hari ini merupakan praktikum *infusa dengan menggunakan rimpang temulawak yang di rebus hingga suhu 90 derajat celcius. Lalu diberikan sirup simplek untuk tambahan rasa manis. Tapi tetap saja pahit. Hihi, dan ketika aku semester 3 merasakan *infusa itu rasanya getir gitu.

...***...

Praktikum sudah selesai 2 jam yang lalu. Aku sekarang sedang di toko perlengkapan bayi. Karena  teman SMK melahirkan. Anaknya cewek, dan aku ingin melihatnya. Karena pulang dari kampus hari ini tidak terlalu sore. Makanya bisa mengunjungi teman ku di rumahnya. Dia memang menikah muda usia 20 tahun.

Sekarang usianya sudah 22 tahun sama dengan ku. Namanya Anisa dan suaminya Arya. Anaknya cewek bernama Calista. Sebaiknya aku memberikan 1 set tempat tidur berwarna pink dan juga 1 set tempat makan berwarna pink juga.

"Assalamu'alaikum Nisa." kataku padanya saat memasuki rumah Anisa. Rumah yang nyaman, merupakan pemberian dari suaminya sebagai hadiah pernikahan.

Masya Allah,, semoga bahagia selalu keluarga Anisa Aamiin.

"Waalaikumsalam ya ampun Ara, kamu ke sini sama siapa?" tanya mas Arya. Mas Arya merupakan suami Anisa. Mereka selisih 7 tahun, dan mas Arya merupakan manager Anisa di kantornya. Dan kantornya itu juga milik Papinya mas Arya.

Pokoknya kehidupan mereka Masya Allah tentram. Mas Arya menurut ku sosok yang baik, bertangung jawab dan setia terhadap pasangan.

"Hihihi aku sendirian mas. Maklum jomblo, oh iya Nisa mana mas?" tanyaku padanya.

"Nisa lagi menyusui di kamar Calista. Masuk aja, mas mau ke supermarket dulu. Jagain Nisa ya Ra" pesan mas Arya padaku.

"Oke" jawabku singkat dan langsung ke dalam.. Tak lupa mencuci tangan dulu sebelum menemui bayi.

"Nisa kangen udah lama nggak ketemu" kataku berjalan ke arahnya dan duduk di sampingnya.

"Masya Allah calon dosen makin cantik aja nih. Ikat dulu rambutnya Ra, ntar kena anak aku" katanya menyuruh ku mengikat rambutku yang panjang ini.

"Siap bunda" kataku sambil mengikat rambut.

"Eh, Lista imut yah Nis" lanjut ku sambil mengelus pipinya yang masih pink itu.

"Hihi iya, nggak nyangka juga bisa melahirkan bayi segemoy ini" kata Nisa tersenyum.

"Oh iya ini aku beliin hadiah untuk Lista, cepet gede ya dede Lista. Nanti TeRa bawa jalan-jalan" kataku sambil mencium pipinya Lista.

"TeRa? Apaan tuh?" tanya Nisa keheranan.

"Hihi Tera itu singkatan dari tante Ara. Pokoknya Lista harus panggil aku Tera oke" kataku dengan girang.

"Iya deh Tera cantik" kata Nisa mengiyakan.

Tak lama setelah itu Lista bobo. Pembantunya Nisa menyuguhkan aku minuman. Dan aku pun heran kenapa mas Arya tidak kembali-kembali?.

Dan,,, tiba-tiba....

"Ra... Mas Arya Ra hiks... Hiks..." kata Nisa yang menangis setelah mengangkat telpon.

"Kenapa oon? Jangan bikin jantungan!!" kataku emosi karena melihat Nisa yang sudah menangis.

"Mas Arya kecelakaan Ra,, hiks hiks.." katanya sambil menangis.... Dan membuatku dian tak bisa berpikir jernih. . . . 

*Ara pov end*

-Bersambung-

Istilah :

*Tremor : Gemetar atau bergerak tanpa sadar, mulai dari ringan sampai berat, dan umumnya terjadi pada tangan, kaki, wajah, kepala, atau pita suara.

*Infusa : sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi (menyari) simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit. ... Saring selagi panas melalui atau dengan menggunakan kertas saring serta tambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infus yang dikehendaki.

Hayoo kecelakaan ya?....

Jangan lupa vote dan Like yah....

Episodes
1 00 : Perpisahan
2 01 : Mas Tentara
3 02 : Bagaimana Cara Melupakannya?
4 03 : Rutinitas Ku
5 04 : Satu Profesi Ternyata
6 05 : Sosok Farhan
7 06 : Fakta Membenci Farmasi
8 07: KKN
9 08 : Tampil Beda
10 09 : Tak Ada Lagi Namamu
11 10 : Kepercayaan Yang Dirusak
12 11 : Tio dan Adi Serta Pasangannya
13 12 : Masih dicintai 2 pria masa lalu
14 13 : Terlanjur Mencinta
15 14 : Dibedakan Itu Tidak Enak
16 15 : Orang Tua Yang Durhaka?
17 16 : Rahasia?
18 17 : Menyelesaikan Masalah
19 18 : Masih jaman pernikahan wasiat?
20 19 : Hasil Dari Sabar, Ikhlas, Serta Syukur
21 20 : Berbaikan dengan teman lama
22 21 : Sahabat Sampai Nanti
23 22 : Mendekati atau Menghindari?
24 23 : Wishlist
25 24 : Berdoa sudah waktunya berusaha
26 25 : PDKT
27 26 : Step One
28 27 : Lamaran ?
29 28 : Jawaban Itu
30 29 : Pertemuan Atau Perpisahan?
31 30 : Sakit Ini Tak Seberapa
32 31 : Hujan Malam Hari
33 Menjauh Atau Menjalin?
34 33 : Siapa Prioritas?
35 34 : Mencintai seseorang yang tidak diinginkan
36 35 : Memohon Kepada Sang Pencipta
37 36 : Surga Seperti Apa Yang Akan Aku Dapatkan?
38 37 : Jalan Pintas
39 38 : Mungkin Ini Jawaban Dari Setiap Doa-Doaku
40 39 : Jawaban Untuk Farhan
41 40 : Menikah
42 41 : Hujan deras membawa berkah
43 42 : Belenggu
44 43 : Khawatir
45 44 : Bertemu dengan mu mengingat kembali kenangan buruk itu
46 45 : Azam Datang Lagi
47 46 : Makan Siang Termanis
48 47 : Di Fitnah
49 48 : Viral
50 49 : Amarah Farhan.
51 50 : Belum Ikhlas
52 51 : Kejujuran Azzahra
53 52 : Menjadi Istri sesungguhnya
54 53 : Gugatan
55 54 : Papua atau Istri
56 55 : Duka mendalam
57 56 : Masa Lalu Mu Bagaimana?
58 57 : Wanita Gila
59 58 : Akhiri dengan Ku atau Dengannya?
60 59 : Malam terakhir bersama dia
Episodes

Updated 60 Episodes

1
00 : Perpisahan
2
01 : Mas Tentara
3
02 : Bagaimana Cara Melupakannya?
4
03 : Rutinitas Ku
5
04 : Satu Profesi Ternyata
6
05 : Sosok Farhan
7
06 : Fakta Membenci Farmasi
8
07: KKN
9
08 : Tampil Beda
10
09 : Tak Ada Lagi Namamu
11
10 : Kepercayaan Yang Dirusak
12
11 : Tio dan Adi Serta Pasangannya
13
12 : Masih dicintai 2 pria masa lalu
14
13 : Terlanjur Mencinta
15
14 : Dibedakan Itu Tidak Enak
16
15 : Orang Tua Yang Durhaka?
17
16 : Rahasia?
18
17 : Menyelesaikan Masalah
19
18 : Masih jaman pernikahan wasiat?
20
19 : Hasil Dari Sabar, Ikhlas, Serta Syukur
21
20 : Berbaikan dengan teman lama
22
21 : Sahabat Sampai Nanti
23
22 : Mendekati atau Menghindari?
24
23 : Wishlist
25
24 : Berdoa sudah waktunya berusaha
26
25 : PDKT
27
26 : Step One
28
27 : Lamaran ?
29
28 : Jawaban Itu
30
29 : Pertemuan Atau Perpisahan?
31
30 : Sakit Ini Tak Seberapa
32
31 : Hujan Malam Hari
33
Menjauh Atau Menjalin?
34
33 : Siapa Prioritas?
35
34 : Mencintai seseorang yang tidak diinginkan
36
35 : Memohon Kepada Sang Pencipta
37
36 : Surga Seperti Apa Yang Akan Aku Dapatkan?
38
37 : Jalan Pintas
39
38 : Mungkin Ini Jawaban Dari Setiap Doa-Doaku
40
39 : Jawaban Untuk Farhan
41
40 : Menikah
42
41 : Hujan deras membawa berkah
43
42 : Belenggu
44
43 : Khawatir
45
44 : Bertemu dengan mu mengingat kembali kenangan buruk itu
46
45 : Azam Datang Lagi
47
46 : Makan Siang Termanis
48
47 : Di Fitnah
49
48 : Viral
50
49 : Amarah Farhan.
51
50 : Belum Ikhlas
52
51 : Kejujuran Azzahra
53
52 : Menjadi Istri sesungguhnya
54
53 : Gugatan
55
54 : Papua atau Istri
56
55 : Duka mendalam
57
56 : Masa Lalu Mu Bagaimana?
58
57 : Wanita Gila
59
58 : Akhiri dengan Ku atau Dengannya?
60
59 : Malam terakhir bersama dia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!