Tatapan kedua mata itu terkunci dalam dengan dada bidang berbalut kemeja milik Sam merapat ke dada Natalia yang mencengkram kedua lengan kekar Sam yang ada dikiri-kanan kepalanya. mata keduanya seakan bertaut rekat dengan kepala Natalia dilindungi telapak tangan Sam untuk kesekian kalinya keduanya berjatuhan.
Aroma nafas Mind itu begitu harum menyeruk masuk kedalam hidung mungil Natalia yang nyaris bersentuhan dengan hidung mancung milik Sam yang termenggu kosong seakan terhipnotis.
Netra polos Hazel yang begitu hangat dan meminta perlindungan darinya, tatapan lemah yang mampu menarik jiwa kegagahan pria yang pasti akan dikurung dalam kehangatan ini.
Namun. wajah Sam seketika kaku saat kembali merasakan ada yang memijat dada bidangnya lembut bahkan benda ini begitu empuk dan kenyal membuat darahnya mendesir panas menduga sebesar apa aset berharga milik si Kuman ini.
"T..Tuan!"
Sam lansung tersigap dan kembali berdiri memperbaiki penampilannya ditengah kegugupan ini. tekstur benda itu masih terbayang dikepalanya bahkan Sam adalah pria dewasa yang tentu tak asing lagi dengan benda itu.
"K..Kau pulang!"
"Tuan. tapi makananya!"
Natalia bicara seraya berdiri menunjukan paper-bagnya membuat Sam yang berusaha mengontrol diri itu lansung melangkah cepat menuju ruangannya khusus di lantai ini dengan Natalia yang membuntuti.
"Lagi-lagi dadaku sesak."
Gumam Natalia memperbaiki balutan Daster merahnya seraya melangkah tak melihat kedepan sampai Sam yang tengah berdiri didepan ruangan sana dengan tegap mengedarkan pandangan di tabrak keras.
"Kauu!!"
Sam berbalik menatap tajam Natalia yang terhuyung beberapa langkah karna punggung kekar itu membuat rasa nyeri berkeliaran dikeningnya.
"A.. itu.. punggungmu sangat keras."
"Kau itu sangat ceroboh dan menjijikan!" tekan Sam benar-benar naik darah.
"Tapi kau kenapa berdiri didepan pintu. inikan tempat masuk!"
"Ini pintu ruanganku. Kuman!"
"Tapi kan.."
Sam sudah masuk lebih dulu seraya memijat pelipisnya pusing akan kedatangan wanita ini. ia menghempaskan tubuhnya keatas kursi kerja yang menambah kesan kharisma dari seorang Sam.
Sementara Natalia. ia sangat syok melihat ruangan luas yang dipenuhi berbagai Furniture termasuk sofa panjang berwarna hitam yang casual menambah aura dingin dari penghuni disini.
"Woww!!! ruanganya luas!!"
Pekik Natalia berbinar cerah berlari ke arah Balkon tempat bersantai dengan tirai yang ia sibak penuh semangat. disini semuanya terlihat nyata dan indah. bangunan-bangunan tinggi dan pepohonan yang berjejer dari luar sana bisa Natalia lihat leluasa, bahkan udaranya begitu segar terlindung dari panasnya matahari diatas sana.
Tak puas melihat Balkon. Natalia kembali masuk melihat kamar mandi yang lengkap selayaknya di Kediaman dan ada pintu satunya tapi Natalia ragu untuk membukanya.
"Em. ini tempat apa?"
Sam tak menjawab. ia tengah bersandar ke kursi kerjanya memejamkan mata menciptakan ketenangan diri sendiri, Natalia yang melihat itu jadi terdiam sejenak. pasti ada masalah lagi sampai raut wajah tampan tapi menyeramkan ini selelah itu.
"Tuan!"
"Hm."
"Tuan sakit?"
Sam membuka matanya hingga bulu mata lentik itu membuat Natalia diam membisu. perawakan pria jerman yang sangat lekat diwajah Sam menjadikannya pria super memikat dan misterius.
"Tidak!"
"Kalau Tuan sakit. Tuan bisa istirahat, aku rasa tidur sejenak tak akan menambah masalah."
Jawaban enteng Natalia hanya dijawab wajah datar Sam yang kembali terfokus pada Paper-bag ditangan Natalia. ia baru ingat pagi tadi ia membuang makanan wanita ini di pinggir jalan.
"Aku tak lapar!"
"Em, tapi ini sudah mau sore! kata Tuan besar anda tak suka makan-makanan asli pribumi seperti kami, tapi apa salahnya di coba."
Natalia mendekati Sam yang hanya diam melonggarkan dasi yang mencekiknya. ia membiarkan Natalia menyajikan makanan yang kembali dibungkus dengan kotak makanan anak-anak. terlihat sangat menggelikan jika diperuntukan bagi Presedir seperti Sam.
"Siang ini karna cuacanya panas jadi aku membuat Teh dingin dengan Bacem tempe ples udang asam manis, ada juga.."
Natalia menjelaskan semuanya yang ia tunjukan diatas bekal nasi yang telah ditata rapi. semua itu dijelaskan dengan sangat teliti membuat Sam diam sesekali menatap wajah Natalia yang tak menghentikan senyuman hangat disetiap memperkenalkan jerih payahnya.
"Em, mau ku suapi?"
Sam diam tapi masih mempertimbangkan itu. ia juga penasaran bagaimana rasanya makanan yang begitu membuat Alfin si bocah keras kepala itu bisa terus memujinya.
"Aku tak berminat!"
"Sekali saja. Tuan! aa.."
Natalia mendekatkan sendoknya ke bibir sensual Sam yang dengan berat hati membuka mulutnya melahap pelan nasi dan beberapa sayuran itu hingga..
"Bagaimana? apa tak enak?"
Tanya Natalia gugup saat wajah Sam terlihat tak menunjukan reaksi banyak selain kunyahan yang terhenti.
Rasa manis, asam dan sedikit pedas ini bercampur mengaduk lidah Sam yang baru kali ini memakan makanan lokal bahkan rasanya seakan pecah dimulutnya.
"Bagaimana? apa tak enak? kalau tak enak jangan dimakan aku..aku akan buat lagi nanti."
Natalia mengambil tisu mengelap bibir Sam yang tertegun memandang wajah polos Natalia dari dekat. kenapa ia sekarang mulai gugup setiap menatap wanita in? kenapa aku sangat lapar?
"Tuan!"
"Hm."
Sam sadar lansung mengunyah kembali dengan pelan seakan tak berminat. padahal liurnya sudah tak mampu menunggu untuk suapan ke dua.
"Tuan!"
"Ini sangat menjijikan."
Gumam Sam menelan makananya berpura-pura terpaksa membuat Natalia diam mengusap tengkuknya canggung dan merasa bersalah.
"Em. kalau begitu aku akan belajar lebih giat lagi, maaf kalau lidahmu agak kaku setelah memakannya. Tuan!"
"Hm."
Sam masih seakan enggan. Namun, saat Natalia ingin menutup bekalnya dengan cepat ia cengkal sigap.
"Tunggu!!!"
"Kenapa?" bingung Natalia heran.
"Kau..kau pulang saja. biarkan ini disini!"
Dahi Natalia mengkerut mendengar ucapan Sam yang tak dimengerti olehnya.
"Tapi, tadi kau.."
"Fagan. dia akan memakannya."
"A.. Iya. tapi apa.."
"Kau pergilah!"
Desak Sam mendorong Natalia untuk cepat-cepat keluar dari ruangan ini karna sudah sangat lapar untuk menyantap makanannya.
"A.. aku..."
"Kau tunggu Papaku sampai pulang!"
Suara Alfin dari seberang sana membuat Natalia benar-benar meneggang. kalau tak ia lakukan maka Alfin mengancam akan bunuh diri, ia tak mungkin melanggarnya.
"T..tapi..."
"Aku tak mau tahu. tunggu Papaku 24 jam."
"A.."
Sambungan itu terputus dari Ponselnya hingga membuat Natalia tak tahu harus bagaimana.
"Keluar!"
"A.. Tuan. aku..aku ingin tidur sebentar."
Kaku Natalia menguap mendekati sofa membuat Sam benar-benar tak sabaran. perutnya sudah keroncongan sedari tadi tapi wanita ini masih belum pergi.
"Berbalik!"
"Ha?"
"Aku tak ingin terkena virus dari matamu. cepat berbalik!"
Natalia dengan dongkol berbalik duduk di sofa memunggungi Sam yang hati-hati menyomot tempe diatas kotak bekal diatas mejanya.
"Sial!!! kenapa rasanya seenak ini?"
...
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
nyebelline♋❗❗❗🤪
ha ha ha hati hati di tempe bacem nya ada peletnya😍😍😍😍
2023-04-07
0
fitriani
wkwkwkwkwkwkwk... gengsi tapi laper😂😂😂😂😂😂
2022-11-18
0
Rose_Ni
tuh kan,dikerjain Alfin
2022-09-03
0