Decah kagum semua orang seketika tercipta melihat bagaimana prosesi Iklan yang tengah dilaksanakan. seorang wanita bertubuh lansing semampai dengan rambut bergelombang dan Make-up Full itu tengah berpose memeggang sebuah Lotion kulit dari Brand Perusahaan Yucin Glow Production yang mensponsori segalanya.
Qyara terlihat sangat totalitas merebut semua perhatian terfokus padanya dengan kamera yang tak lekang menjiprat semua gerakan halus yang begitu anggun membuat mereka terpana.
Tentu semua itu memang sangat lumrah bagi seorang Qyara. dia selalu menjadi primadona dimana tempat dan tak akan bisa terlupakan begitu saja.
"Dia memang tak pernah mengecewakan."
Pujian yang selalu dilontarkan oleh Lienmeng Yucin. pria dewasa yang menjadi pengusaha kosmetik ternama bersaing dengan Brend dari Perusahaan Bilions. Pria keturunan Cina asli itu tampak selalu mengaggumi apa yang dipertunjukan seorang Aktris seperti Qyara.
"Tentu, Tuan Lien. Nona saya memang tak akan mempermalukan Perusahaan anda."
"Hm. aku harap Tuan Es itu tak akan menyerang balik ke Perusahaanku."
Ucap Lien pada Manejer Bimo yang terdiam memucat. ia baru ingat kalau kerja sama ini belum diketahui oleh Tuan Sam yang pasti sangat tak suka istrinya bekerja di tempat pria yang diketahui pengaggum sang istri.
Melihat perbincangan Lien dan Menejernya itu. Qyara segera menyudahi pose autentiknya dihadapan Fotografer yang puas dengan hasil kerjanya segera mempersilahkan untuk istirahat.
"Anda bisa istirahat!"
"Thank's!"
Qyara melangkah mendekati Lien dengan wajah bahagia dibaluti make-up Bold yang cantik. gaun minimnya semangkin memperlihatkan citra seksi seorang Qyara yang tak terbantahkan.
"Tuan Lien!"
"Nona Qyara!"
Sambutan hangat mengulur tangan mengecup punggung tangan Qyara yang santai-santai saja karna hal ini lumrah dikalangan bisnis untuk sekedar menyapa.
"Kau sangat cantik!"
"Hm. kau juga begitu tampan."
Jawab Qyara sedikit malu membuat pria mata sipit itu menyeringai penuh arti menarik pinggang Qyara mendekat menjadi objek perhatian semua orang. mereka benar-benar salut akan keberanian yang diberikan seorang Aktris cantik itu atas kedekatannya pada Tuan Lien yang tak pernah dekat dengan Tuan Sam.
"Makan malam denganku?" pertanyaan yang begitu sensual.
"Tentu. apapun untukmu!"
Jawab Qyara lalu menyambar tas yang diberikan oleh Manejer Bimo yang membiarkan Nonanya pergi dengan Lien yang begitu sangat membuat perbedaan saat membelit pinggang wanita itu mesra menuju pintu keluar arena syuting.
Para Kru yang melihat mereka hanya diam membisu membawa peralatan Syutingnya seraya terus melihat Qyara dan Lien yang serasi dimana tempat.
Namun. seketika Qyara tercekat saat melihat sekilas tubuh kekar seseorang yang tengah berdiri disamping Mobilnya dengan begitu gagah tapi aura intimidasi itu menghentikan langkah Qyara yang mengigil.
"Kau kenapa?"
Lien memeggang pipi Qyara yang memucat dengan semua orang dilokasi tampak menatap tak percaya siapa yang telah memandang satu objek dengan begitu dingin itu. wajah tampan yang begitu mempesona tapi sudah mengeras dengan kepalan tangan yang tak bisa dihindarkan.
"S..Sayang!"
Qyara spontan melepas belitan tangan Lien yang segera menatap kearah pandangan semua orang hingga wajahnya cukup terkejut melihat Sam yang tampak mendominasi aura disini. pria itu menguarkan kekelaman lewat keberadaannya yang tak bisa dibantah seorangpun.
"Presedir Sam!"
Mereka membungkuk hormat dengan Qyara yang mendekat dengan wajah yang berbinar tapi juga meredam rasa takut akan tatapan elang ini.
"Sayang. kapan kau kesini?"
Sam hanya diam masih bersitatap panas dengan Lien yang menyeringai mendekat membuat Fagan yang sedari tadi menemani Tuannya begitu khawatir kalau pria ini lepas kendali ditempat seramai sekarang.
"Presedir Sam! selamat datang di tempatku."
"A.. iya, Sayang! aku.."
"Rencana yang sangat teliti!"
Suara Sam yang begitu mengintimidasi Qyara yang menelan ludahnya kasar melihat kemurkaan yang begitu besar dari wajah Suaminya.
"Tentu, Presedir! Istrimu sangatlah berbakat, dia melakukan yang terbaik dan selalu jadi yang terbaik."
"Waktumu habis!"
Sam menarik Qyara untuk masuk ke Mobil tapi Lien lansung mencengkal tangan Qyara yang benar-benar merasa tak tahu harus apa.
"Dia masih belum menyelesaikan kontraknya."
Wajah Sam semangkin tak bisa dikondisikan menatap Qyara tajam tapi wanita itu menggeleng memohon agar mengerti posisinya.
"Sayang. aku..aku janji akan pulang tapi satu minggu lagi! setelah ini aku ada Syuting di puncak dan.."
Sam melepas genggamannya lalu masuk ke mobil dengan Fagan yang segera mengemudikan baja mewah ini. para pengawal yang tadi mengikuti juga ikut mengawal kembali sampai membuat sudut bibir Lien terangkat.
"Ayo!"
"A.. Iya!"
Qyara pasrah kembali melangkah menuju Mobil sesekali melihat jalan diluar sana dimana Sam telah pergi. ia berusaha tenang karna ia yakin Sam tak akan meninggalkannya. pria itu sangat mencintainya.
Sedangkan Sam didalam mobil sana hanya bisa diam dengan genggaman kuat ke peggangan kursi yang nyaris retak menahan tekanan dari jari-jemari kokohnya.
"Perusahaan!"
"Baik Tuan!"
Fagan membelokan stir menuju jalan Perusahaan yang begitu rapi dan lebar ditata indah. semuanya dipercantik dengan penghijauan dikiri kalan jalan tapi, semua itu tak diperhatikan Sam yang tengah mencoba meredam amarahnya dengan memikirkan perusahaan.
Selama Perjalananpun pria itu hanya diam membisu dengan Fagan yang berusaha mempercepat laju kendaraan masuk ke Gerbang besar yang memaparkan dua Gedung yang berbentuk seperti Permadani megah gemerlap kaca dan tentu menjulang tinggi ke langit sana.
Para petugas yang melihat Mobil itu lansung bersiaga menyambut dengan penuh rasa hormat menuju Loby Perusahaan Bilions.
Para Pengawal yang mengikuti pun turun memberi penjagaan ketat sampai para Kariawan wanita yang melihat dari dalam sana lansung bergegas menyiapkan penampilan terbaiknya dengan memerika riasan wajah untuk mempercantik diri.
"Apa aku sudah cantik?"
"Hm. kau sangat cantik!"
Mereka semua saling memberi lontaran ucapan sampai seluruh penjuru Perusahaan Megah ini begitu mempersiapkan diri atas keadaan Presedir tampan itu.
Sementara seorang wanita yang tadi sudah datang dengan Daster sederhana didekat Lift sana hanya diam menenteng satu Paper-bagnya sedari tadi. ia tak perduli dengan tagapan aneh semua orang yang seakan menganggapnya pelayan yang nyasar.
"Selamat siang. Presedir!!"
Mereka membungkuk hormat dengan Sam yang hanya berlalu begitu saja membuat para wanita sana memerah mencium aroma parfum yang sangat wangi. penampilan pria itu juga memanah jantung mereka yang bergetar.
Fagan yang melihat itu hanya menggeleng melangkah mengikuti Tuannya. tapi, ia merasa tak asing dengan Sendal jepit yang terlihat dibalik tiang yang tak juga menutupi semua tubuhnya.
Sam yang juga melihat itu menghentikan langkahnya dengan mata menyipit melihat semua yang familiar ini.
"Kauu!!"
"Siang. Tuan!"
Sam terkejut saat Natalia tersenyum menyembulkan kepalanya dari balik tiang pembatas dinding itu selayaknya bocah. wajah polos tanpa riasan dengan kacamata tebal masih abadi bertengger dihidung mungilnya.
"Kenapa kau kesini?"
Geram Sam melotot tajam tapi Natalia membalasnya dengan cengiran manis menunjukan Paper-bagnya.
"Ini. tadi Tuan besar menyuruh mengantar. ini!"
"Pulang!" tekan Sam tak bersahabat dengan tatapan para kariawan yang sangat rumit melihat interaksi keduanya.
"Tapi, makan dulu! Tuan besar memberiku ini!"
Natalia menunjukan benda pipih canggih itu hingga dengan cepat Sam masuk ke Lift seraya memencet tombol itu cepat agar tertutup tapi Natalia sudah menerobos masuk membuat para kariawan sana syok berat bahkan hampir pingsan dibuatnya.
"Kauu!!"
"Tuan. saya bisa kena marah kalau anda tak makan."
Ucap Natalia memberi senyuman hangat dan semangat. ia terlihat lebih berani dan percaya diri, entah apa yang terjadi sampai ia seberani itu siapapun tak akan tahu kecuali seseorang yang menginstrupsi diseberang sana.
"Keluar dari sini!" geram Sam mendorong Natalia menjauh sampai membentur dinding Lift tapi Natalia berusaha tegar karna ini menyangkut nyawa seseorang.
"Tuan. bahuku sakit!"
"Cihh."
Sam berdecih malas menatap Natalia jijik tapi wanita itu sudah biasa dengan pandangan ini. ia lebih suka menjalankan pekerjaannya dengan baik dan teliti.
Namun. mata Sam membulat saat Natalia mala berselfi kaku mengambil foto mereka berdua menarik rasa panas pria itu.
"Kauu!! apa-apa'an, ha??"
"Ini untuk bukti. kalau Tuan ada bersamaku!"
Cengir Natalia mengirim itu ke seseorang yang telah mengajarinya banyak hal. tapi tetap saja Natalia masih kaku untuk menggunakan benda seperti ini.
"Hapus!"
"Apanya?" Natalia polos menjauhkan Ponselnya.
"Hapus foto itu!!"
"Tuan. ini untuk bukti!"
"Bukti kepalamu!! berikan padaku!!"
Sam berusaha mengambilnya tapi Natalia terus mengelak sampai didalam benda kotak ini menjadi tempat perkeliaran kedua manusia yang tengah saling beradu pandangan membantah.
"Berikan!!"
"Tidak!"
"Berikan!!!!"
Geram Sam menekan tubuh Natalia ke pintu Lift yang mulai merenggang karna sudah sampai ke lantai atas hingga..
"Tuan!!!!!"
Brugh..
....
Vote and Like Sayangku..
Maaf ya.. kemaren author lagi kerumah temen-temen jadi, kagak sempat Up😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Rose_Ni
Alfin ya yg ngajarin
2022-09-03
0
Wish Me luck
thor, karyawan bukan kariawan lalu presdir bukan presedir. karena presdir singkatan dari presiden direktur
2022-06-20
1
Yani
Tambah seru
2022-05-16
0