Kedua wanita itu kembali bertemu diruang Bar diatas sana hingga wajah bahagia itu tak mampu menahan pancaran kelepasan yang sudah berada diawang-awang.
Senyuman puas dari Talita yang tengah berbicara dengan Mentari dihadapannya itu tak lekang mengingat bagaimana wajah ketakutan Natalia yang ia tinggalkan dijalan yang Notabentnya banyak terjadi kejahatan kriminal terutama begal dan pemerkosaan. sangat menyenangkan memikirkan nasip wanita itu sekarang.
"Kau memang luar biasa. Nona! anda sangat Genius!"
"Tentu! kau pikir aku akan membiarkan dia pergi begitu saja? Cih, sama sekali tak akan pernah."
Jawab Talita menegguk wine ditangannya dengan elegan dan penuh rencana. ia hanya akan menunggu berita terbaru tentang Natalia. apakah wanita itu masih hidup dengan nafas normal? atau akan mati dengan tragis.
Drett..
Ponsel Talita berdering hingga tertera nama Teo yang merupakan pacarnya. tak mau berfikir panjang Talita mengangkatnya seraya mengisyaratkan Mentari pergi dari ruangan ini, tentu wanita itu menurut dan pergi meninggalkan Talita yang tengah dibuai oleh sang kekasih.
"Sayang!"
"Kau dimana?"
"Di rumah! memangnya kenapa?"
"Kita ke Club! aku akan menjemputmu, Sayang!"
Talita seketika bangkit dari duduknya seraya meninggalkan minuman yang masih tersisa banyak di meja Bar sana.
"Baiklah! aku bersiap dulu."
"Kau harus berdandan yang sangat cantik. dan Sexsi. Baby!"
"Tentu. Sayang!"
Teo mematikan sambungannya hingga Talita sangat bersemangat keluar dari ruangan ini ditengah tangga bawah ia berpapasan dengan Tuan Hartono yang entah kenapa masih terjaga jam segini.
"Pa!"
"Nak. kau belum tidur?"
Tuan Hartono menghampiri Talita yang terlihat tergesa-gesa menuju kamarnya.
"Pa! aku ada acara malam ini, jadi aku akan pulang pagi!"
"Acara? bukannya Agendamu kosong? Sayang!"
"Pa! temanku mengadakan Party. aku harus menghadirinya."
"Tapi ini sudah malam. dan.."
Talita mengecup pipi Tuan Hartono lalu berlari masuk kekamarnya hingga pria paruh baya itu diam sejenak lalu melangkah pergi.
...........
Langkah mengigil itu terlihat bergetar menapaki aspal dingin yang sudah becek terkena tetesan air deras dari hujan yang tak kunjung reda. semua tempat gelap-gulita hanya menyisakan lampu-lamu jalan yang masih saja berkedip lucu seakan mengolok nasip Natalia yang tak lagi mampu menahan rasa sesaknya.
Air matanya sudah bercampur dengan guyuran hujan yang semangkin deras. kulit putihnya sudah mengigil dengan pemandangan yang kabur karna kacamatanya sudah benar-benar retak hanya satu ruang yang bisa ia gunakan untuk melihat itupun terkadang membuat Natalia terbentur palang jalan yang menimbulkan memar disekujur tubuhnya.
Krekk..
"S..Siapa??"
Natalia berbalik menatap jalan remang dibelakang sana saat suara retakan sesuatu yang menarik rasa takut untuk menyelumbungi tubuhnya.
Netra kabur Natalia menatap kesemua arah termasuk semak-semak disekitarnya sampai akhirnya tak ada yang ia dapatkan kecuali seekor kucing liar yang tengah meloncat dari dahan-kedahan.
"H..hanya kucing?" suara Natalia bergetar antara dingin dan ketakutan sendirian disini.
"Bukan hanya kucing?"
Degg..
Natalia terlonjak kaget saat melihat 5 Pria yang tampak berdiri sempoyongan dari balik kegelapan sana melangkah tak beraturan dengan tubuh yang basah tapi botol minuman itu masih dipeggang erat.
"K..Kalian.."
"Hey!!! kenapa selalu membekap dada?"
Mereka terbahak keras menyemburkan air liur yang penuh itu mengolok Natalia yang sedari tadi mereka buntuti karna bentuk tubuh wanita ini tercetak jelas dari balik daster kumu yang ia pakai.
Bagaimana tidak? tubuh Natalia yang memang berisi begitu menggiyurkan dengan bagian bokong berbentuk sempurna dan dada yang ia sembunyikan dibalik Ransel usangnya.
"Sangat bulat!!!" bahakan keras.
"P..Pergi!!!"
Natalia mengambil ranting kayu disampingnya lalu mengacungkannya dengan labil kearah lima pria yang sudah begitu mabuk sampai hasratnya tak dipadamkan oleh guyuran hujan ini.
"Ouhh. wanita malang! pasti kau sangat kedinginan bukan?"
"Ayolah. jangan malu-malu! kami akan membantu menghangatkan."
Ucap mereka semua yang salah satunya berkepala botak dan satunya lagi berambut kribo yang menggelikan. kumis tak terurus itu tampak mengakar dipipinya termakan umur yang terus bertambah.
"Kesini! Sayang!!!"
"T..Tidak!!"
Natalia berlari menjauh sampai 5 pria itu mengejarnya dengan langkah berputar tak dikondisikan tapi mereka masih bisa mengimbangi Natalia yang memang sudah lelah dan pegal. sedari tadi ia berjalan tapi tak berhenti sama sekali dengan kaki yang sudah keram tak mampu melangkah jauh.
"Sayang!!!!"
"Kesinilah. Kucing ranjang!!!"
Suara bahakan mereka semangkin membuat Natalia seakan mau mati berlari sekuat tenaga tapi sayangnya ia sudah tak mampu lagi berjalan dengan luka ditumit dan betisnya yang terkikis aspal membuat ia jatuh dengan keras.
Brugh...
"Dia jatuh!!"
"Bantalku jatuh!!!"
Natalia membekap dadanya dengan Ransel itu seraya ingin berdiri tapi masih saja tak bisa hingga mereka sudah mendekat membuat Natalia hiteris menggeleng.
"Jangan!!! hiks, jangan aku mohon!!!"
"Suttt! kenapa menangis, hm?
Mereka mendekati Natalia dengan mata membara dengan hasrat bahkan salah satunya yang berkepala plontos mendekat mengikis jarak yang ada dengan botol alkohol ditangannya.
"Santapan malam yang empuk!"
"M..Mama!!!!"
Teriak Natalia keras saat tubuhnya disirami air dari botol anggur itu begitu juga yang dilakukan yang lain sampai Natalia benar-benar menjerit minta dilepaskan.
"A..Aku mohon hiks, jangan..jangan l..lakukan apapun."
"Ini nikmat. Sayang! kau akan meminta lagi!"
Srekk..
"Mama!!!!"
Jerit Natalia saat lengan Dasternya ditarik hingga koyak sampai membuat bahu putih bersih Natalia terlihat sangat menggurkan semangkin memanaskan darah mereka semua.
"J..Jangan hiks. Jangan Tuan!!"
"Aku duluan!!"
Pria berambut Kribo itu lansung membuka Jaket baunya lalu bersiap mengungkung Natalia yang memberontak dengan kaki kenjang yang keram berusaha menendang apapun hingga akhirnya ia tak sengaja menerjang pusaka karatan milik pria Kribo itu yang lansung memekik.
"Sialan!!!"
"M..Mama!!!"
Natalia lansung memanfaatkan itu dan kembali berlari pergi dengan sangat cepat bahkan tak perduli kakinya seakan mau patah menapaki Aspal yang begitu melukai kulitnya. ia juga kembali dikejar tapi Natalia hanya berlari tak tentu arah sampai tiba-tiba ada jalan yang sudah agak terang dengan pencahayaan yang bagus membuat langkahnya berbelok kesana.
"M..Mama hiks!"
Isak Natalia disetiap langkahnya berlari terus tanpa tujuan sampai ia merasa mereka tak mengikutinya lagi tapi rasa takut itu membuat Natalia tak mau berhenti dengan terus menyusuri jalan yang mulai seperti terurus tak ada lagi ranting kering yang menusuk kakinya.
Karna tak lagi mampu untuk berlari akhirnya Natalia melihat ada Kediaman Megah dari sini. bahkan Gerbang beton itu saja sangat tinggi dan terurus dengan pencahayaan yang begitu cantik sesuai aura rumahnya yang dingin.
"M..Mama!"
Gumam Natalia menyusuri beton besar ini terus melangkah mencari tempat berteduh untuk sekedar melemaskan otot tubuhnya yang membeku.
Kepalanya benar-benar pusing dengan tenaga yang terkuras habis tapi ia mengumpulkan keberanian mendekati Gerbang besi yang begitu lebar dengan atap kecil yang ia rasa muat untuknya sekedar berteduh.
"M..Mama!"
Gumam Natalia terus menyemangati langkahnya berpeggangan ke beton tinggi ini menuju atap peneduh yang ada di Gerbang itu. setelah sampai disana Natalia lansung jatuh bersandar kedindingnya seraya tubuh yang mengigil.
"M.mama hiks."
Lirih Natalia menangis dengan hujan yang masih membasahi kaki jenjangnya. ia duduk menekuk kedua lutut membuat kehanagatan yang sama sekali tak meredam rasa sakit itu.
"M..Mama hiks! Mama L..Lia takut."
Isak Natalia mencengkram kedua lengannya menutupi sobekan bajunya hingga tanpa ia sadari ia tertidur atau bisa dikatakan diambang-ambang kesadarannya menahan dingin dan luka disemua tubuhnya.
Brummm..
Suara Mobil yang datang dari arah ia melangkah tadi hingga cahaya menyilaukan itu membuat Natalia menyeringit tanpa membuka matanya. Namun, sepertinya ia menghalangi Gerbang hingga Mobil itu kembali menguarkan Klakson yang kuat sampai dua penjaga didalam sana terkejut lansung menyentak Natalia.
"Menyingkir!!!!"
"A..Ha?"
Natalia terkejut lansung bangun tapi sayangnya ia tak bertenaga sampai jatuh kedepan Mobil mewah yang tampak tak sabaran ini.
.....
Vote and Like Sayangku..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Juan Sastra
katanya mau di nikahkan dan di jadikan pembantu tapi kok malah di buang di jalan
2022-07-31
0
kiyya
maaf yaa thor byk yg aq skip bacanya..gk kuat kalo baca cewe lemah kya gini..tolong thor ubah dia jdi cewe yg kuat dan tangguh 😖
2022-06-03
0
Lysa Fauziah Akbar
di mana rasa sayang mu heyy..Tuan Hartono..
2022-05-25
0