"Nona!!!!"
Teriakan Bibik Mina lansung menyentak seorang pria yang menjatuhkan kotak makanannya dan dengan cepat berlari menarik lengan Natalia yang sudah memasrahkan diri kedalam sana.
"LIA!!!"
Bentakan menggelegar itu lansung menyentak Natalia dari kurungan batinnya hingga tubuh rapuh itu hanya bisa terperangkap putus asa dalam pelukan hangat seorang pria yang telah menatapnya dengan murka dari remangan bulan ini.
"Kau sudah gila? ha!!!"
Natalia hanya diam dengan air mata tak kunjung berhenti menetes bahkan ia terlihat sudah tak bertenaga menatap dunia. tubuhnya seakan tak lagi memiliki topangan selain sandaran yang ia dapatkan dari pria ini.
"A..aku m..mau M..Mama hiks!"
Dokter Andra yang mendengar itu lansung meredam rasa geram dan sekaligus paniknya tadi yang menyengkang pernafasannya. dengan lembut ia merubah penguasaan tubuh Natalia menjadi hangat dan penuh kasih sayang.
"M..Mama!"
"Ada apa? kenapa ingin bertemu Mama?"
Dokter Andra membawa Natalia kedekat pembatas pintu belakang hingga disini disinari lampu yang agak terang memperjelas semuanya.
Mata Dokter Andra terkejut melihat wajah Natalia yang dipenuhi bedak dan warna-warna dominan yang begitu menjadikannya seperti badut, mata sembab berkacamamata ini juga dipenuhi garis hitam yang merembes karna tetesan air itu memudarkan semuanya.
Tatapan Dokter Andra menelan Bibik Mina yang terlihat menunduk seakan sudah paham akan reaksi Dokter Tampan ini. pastinya pria itu tak akan asing lagi dengan semua ini.
"M..Mama!"
"Kenapa kau berdandan seperti ini?"
"A..Aku..Aku jelek, kan?"
Dokted Andra menghela nafas halus lansung mendudukan Natalia dilantai keramik ini seraya meminta Bik Mina mengambil kotak makanannya tadi dengan sopan. tentu wanita paruh baya itu mengerti dan mengambilnya.
"Sini!"
Natalia menoleh hingga Dokter Andra mengeluarkan sapu tangan yang ada disakunya lalu ingin membersihkan wajah Natalia. tapi, matanya mulai terfokus pada pipi Natalia yang bengkak dan sudut bibir wanita ini koyak.
"K..Kau.."
"J..Jatuh. a..aku..aku tadi kejedot, pintu."
Gugup Natalia masih berlindung tapi Dokter Andra benar-benar sudah mengeraskan wajahnya geram. kepalan tangan pria itu juga sudah tercengkram kuat membuat Natalia gemetar.
"Mereka memang benar-benar."
"A..Andra!!"
Natalia mencengkal lengan Dokter Andra yang ingin berdiri meringsek masuk dengan amarah yang sudah ia tahan sejak lama.
"Mereka sudah keterlaluan!!!"
"T..tapi.."
"Untuk apa kau disini, ha? mengemis? memohon? apa itu berguna selama ini? tidak kan???"
Natalia menunduk meremas jemarinya yang bertaut gemetar. tak pernah ia melihat Dokter Andra semarah ini sampai meninggikan suaranya melebihi citra lembutnya yang damai.
"A..Aku.."
"Sudah cukup kau bersabar untuk semua ini! kau juga manusia, jangan mau diperbudaki seperti ini."
"L..Lalu aku..aku harus apa?"
Tanya Natalia bergetar menatap Dokter Andra dengan wajah yang tak berdaya. ia hanya mahluk pribumi yang tak tahu apapun. jika ia keluar kemana ia pergi? siapa yang mau menerima wanita kampungan sepertinya bahkan menulis saja ia tak bisa.
"T..tak ada tempat u..untuk wanita sepertiku hiks, tak ada!"
Dokter Andra lansung membuang egonya hingga kembali memeluk Natalia yang terisak pilu tak bisa berkuasa banyak. ia paham itu karna sedari kecil wanita ini memang hanya dilatih agar tetap diam dan tak bisa berbuat banyak.
"H..Hanya papa. hanya papa yang ku punya hiks, dia.. "
"Ikutlah bersamaku!"
Seketika Natalia membatu dengan Bibik Mina yang berbinar cerah mendengar tawaran Dokter Andra yang sangat terlihat ingin bersama Nonanya. gejolak mata pria itu benar-benar mendambakan seorang Natalia si wanita penuh kekurangan.
"K..Kau.."
"Hiduplah denganku. hm?"
Pertanyaan itu benar-benar tak bisa Natalia artikan lebih. maksudnya bagaimana? Hiduplah denganku tapi sebagai apa? apa hanya sebagai Pasean?
Melihat keraguan dimata Natalia Dokter Andra lansung menangkup pipi bengap wanita ini lembut dan mengecup lama puncak kepala Natalia yang seakan membeku ditempatnya.
"Kau tanggung jawabku!"
"A..Andra.."
"Kau mau?"
Natalia terdiam sesaat. Dokter Andra tak akan bisa membawanya karna pengaruh Papanya juga akan tetap menemukannya. apalagi Dokter Andra hanyalah anak seorang Dokter ternama di Negara ini jika ia pergi maka imbasnya akan mengenai keluarga Dokter Andra.
"B..Bagaimana kalau Papa.."
"Dia tak akan bisa mencelakaiku!"
"Tapi.."
"Kau tak perlu mengkhawatirkanku. aku bisa melindungi diriku sendiri."
Natalia hanya diam dibelenggu kebingungan. ia sangat menyayangi Papanya tapi jika disini ia selalu dibuat mundur tak bisa melangkah maka percuma ia terus bertahan menunggu keajaiban. tapi, jika pergi maka keluarga Dokter Andra juga akan menjadi imbasnya.
"Aku akan menunggu sampai satu hari. kau bisa memikirkannya, hm?"
"I..Iya.."
Natalia mengangguk hingga Bibik Mina memberikan kotak makanan yang masih utuh terbungkus oleh Paper-bag ini. sementara Dokter Andra, ia kembali membersihkan wajah Natalia dari polesan bedak tebal yang membuat ia geli melihat wajah boneka ini.
"Kenapa tersenyum?" Natalia agak tersinggung dibuatnya.
"Tidak ada. kau terlihat sangat aneh memakai benda sakral ini."
Natalia merenggut masam dengan perubahan emosional yang cepat. tentu Dokter Andra hafal semua itu karna ia paham betul seorang Natalia bisa dialihkan kemanapun sesuai keadaan.
"Aku Jelek!"
"Siapa bilang?"
"Memang Jelek. buktinya semua orang mengolok-ngolok tampilan apapun yang aku pakai."
Dokter Andra menggeleng menyudahi penghapusan Make-up itu lalu menyelipkan anak rambut yang jatuh itu ke belakang telinga wanita patuh ini.
"Mereka itu buta. terlalu banyak memandang Dunia sampai lupa kalau Bidadari itu tak menggunakan alat-alat ini untuk mempercantik diri."
"Maksudnya?"
Tanya Natalia menerima suapan dari sendok yang Dokter Andra berikan ke mulutnya sampai Bibik Mina tak lupa memotret moment indah ini.
"Apa pernah kau dengar cerita Legenda Bidadari tapi pakai kuas bedak, pemerah bibir, ada?"
Natalia terkekeh geli menepuk pundak Dokter Andra yang memang bicara benar menarik kembali kepercayaan diri Natalia yang tadinya tak lagi mampu mengangkat wajahnya.
"Itukan berbeda. Andra!"
"Apanya? sekarang banyak beredar bidadari palsu. dan hanya satu yang asli diantara ribuan bidadari!"
"Siapa?" tanya Natalia sedikit agak menantikan.
"Kau!"
Seketika Bibik Mina yang ada didepan mereka jadi malu sendiri apalagi Natalia yang sudah tak lagi bisa menahan semberaut merah yang mengukir dipipinya. terlihat sangat manis dan begitu polos digeluti kemurnian.
"Itu karnanya jangan membandingkan dirimu dengan mereka yang tak pantas untukmu. kau cantik karna bagaimana kau menunjukan dirimu pada semua orang?! bukan karna make-up tebal dan lisptik merah tadi."
Natalia mengangguk memeluk Dokter Andra yang tersenyum lembut membelai surai panjang hitam ini penuh kasih. entahlah keduanya terlihat serasi dengan sikap bijaksana Dokter Andra dan sikap labil Natalia tapi menuruti pria ini.
"Aku menyukaimu!"
Dokter Andra mematung diam mendengar ucapan Natalia yang tak lagi bisa membendung rasa sukanya membuat hati pria itu lansung diguncang gejolak yang luar biasa.
"Aku juga."
"A..?" Natalia tersentak kecil mendengarnya.
"Aku sangat menyayangi seorang wanita yang begitu polos seperti adikku di rumah."
Seketika Natalia diam membeku merasa jawaban itu tak sesuai exspektasi yang diinginkannya.
"A..adik?"
"Hm. kau sangat manis dan imut. aku menyukainya."
"A.. Iya."
Jawab Natalia mengerti hingga ia berdiri ingin membersihkan diri terlebih dahulu.
"Mau kemana?"
"Mandi. tubuhku lengket.. dan.. terimakasih, aku suka makanannya!"
Jawab Natalia memberi senyum hangat menutupi raut kecewanya membuat Dokter Andra serba salah. sebenarnya ia juga sulit membawa Natalia ke Kediamannya karna ada masalah yang telah terjadi.
"Aku masuk dulu!"
"Yah. selamat malam!"
Ucap Dokter Andra membelah kecanggungan hingga kembali menghela nafas halus.
"Jaga dia Bik! kalau terjadi sesuatu kau bisa menelfonku."
"Baik. Tuan!"
Dokter Andra mengangguk melangkah pergi. ia harus memikirkan bagaimana caranya membawa Natalia tapi tak ketahuan oleh Papanya.
........
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
nyebelline♋❗❗❗🤪
dilema apa simalakama
2023-04-07
0
Yulia Prihatin91#SoLo#
baru baca 2 bab aja aq sudah terharu kak
semoga novelnya semakin banyak
novel baru yang menarik pembaca kak dan jadi faforit
2022-10-19
0
Mut Shemut
hidupmu sendiri sudah ruwet sepertinya tuan dokter🤔
2022-07-16
0