Istri Kesayangan Rangga

Istri Kesayangan Rangga

Pernikahan

Laras duduk dikamar pengantin dengan gaun kebaya putih tulang. Kepalanya terus menunduk menetralisir perasaannya yang masih tidak karuan. Semenjak riasan akad, Laras memilih menutupi kepalanya dengan hijab. Terdengar sedikit isakan tangis dari bibirnya.

"Laras." Bisik Raya menemani wanita yang sebentar lagi akan jadi menantunya.

Raya mencoba menerima Laras sebagai anak dari masa lalu suaminya. Apalagi wanita alias almarhum ibunya Laras sudah hadir sebelum suaminya menikah dengan istri pertamanya.

Raya dan Ina menuntun Laras menuju tempat akad yang berlokasi pada sebuah cottage di kawasan Anyer.

Akad yang akan berlangsung sebentar lagi. Tiupan angin sore menerpa kulit mengiringi langkah kaki. Rona bahagia terpancar pada wajah salah satu mempelai tersebut. Rangga terkesiap melihat calon istrinya sangat rupawan. Bahkan Donal yang ada di depan matanya tak tampak.

Dua insan yang akan menempuh sebuah hidup yang baru. Debaran yang kuat karena sebentar lagi status mereka sudah berbeda. Sebentar lagi akad nikah akan segera dimulai. Donal hanya ingin menahan tawa melihat sikap Rangga yang masih fokus melihat calon istrinya.

"Ehmmm ..."

Siapa yang menyangka lelaki yang hanya dikagumi dalam diam sekarang duduk disampingnya. Baik Laras maupun Rangga masih belum percaya kalau mereka sebentar lagi jadi suami istri. Lama Rangga menatap gadis yang sedari tadi menunduk malu.

Awalnya Rangga memang menolak perjodohan ini. Berbagai pikiran negatif tentang Laras tertanam dipikirannya. Hingga saat melihat Laras begitu sayang pada ponakannya, Rangga melihat sisi keibuan pada gadis itu. Walaupun tetap saja di jejali promosi oleh mama dan Oma nya.

"Saya terima nikahnya Larasati binti Donal Pattimura dengan mas kawin tersebut tunai."

Laras menitikkan air matanya. Ada rasa haru yang menyelinap dihatinya. Rasanya dia mau bilang ke dunia kalau suaminya adalah cinta terpendamnya. Rasanya masih seperti mimpi kalau Rangga dan dirinya duduk bersanding di depan penghulu. Terdengar susutan suara dari hidung, jantungnya terus berdetak kencang.

"Sah!"

"Sah!"

"Alhamdulillah."

Aku tak percaya rasanya seperti mimpi. Sekarang statusku adalah nyonya. Nyonya Rangga Barata Yudha. Lelaki yang diam-diam ku kagumi dan kucintai sejak berteman dengan Ina.

Diam-diam aku mencuri pandang ke arah lelaki disampingku. Dia tampan sekali mengenakan jas pengantin. Sesaat dia menoleh kearahku sambil tersenyum. Buru-buru aku kembali menunduk karena malu.

Tak lama dia menyematkan cincin di jari manisku. Kecupan pertama mendarat dikeningku membuat jantung ini semakin berdetak kencang. Ya Allah jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku.

"Sekarang sambut pengantin baru kita Rangga dan Laras." Semua yang berada di cottage bertepuk tangan. Rangga dan Laras hanya melambaikan tangan pada semua pengunjung disana.

Selesai Akad

Laras duduk di depan meja riasnya. Seorang perias pun mulai melancarkan aksinya membersihkan wajah Laras dengan alat saktinya. Melepas atribut akad karena akan diganti dengan yang lebih simple. Wanita itu manut saja ketika wajahnya kembali diobrak abrik sama perias tersebut. Tak lama Rangga masuk dengan alasan mau mengganti pakaian jas nya.

Ketika Rangga membuka kancing bajunya, tiba-tiba laras meminta Rangga mengganti di kamar mandi. Dia takut mata mbak periasnya tercoreng dengan tubuh milik suaminya.

"Kak Rangga, gantinya dikamar mandi saja." Titah Laras.

"Kenapa harus di kamar mandi, sayang?"

"Nggak enak banyak orang disini." Jawab Laras.

"Oke istriku." Rangga mencubit pipi tirus Laras.

BLUSH

Wajah Laras memerah seketika ketika Rangga menyebutnya istriku. Terasa jantungnya berdetak kencang. Tangan Laras terus membolak-balik karena grogi, padahal akadnya sudah selesai.

"Mbak bisa tolong make up temen saya yang itu?" Laras menunjuk Ina yang sibuk bersama panitia memeriksa dekorasi.

"Boleh, mbak. Saya selesai mbak sama mas nya dulu." Jawab perias.

"By the way, mbak kenal sama mas ganteng dari mana?" Tanya mbak perias.

"Itu kakak sahabat saya, Mbak." Jawab Laras yang sedikit geli saat sapuan kuas mengenai lobang hidungnya.

Mbak perias tak lagi bertanya macam-macam. Hanya saja, si mbak perias hanya mendumel dalam hati.

Si mbak penganten ini nggak terlalu cantik dan sepertinya hanya gadis biasa. Kok bisa ya, sama mas Rangga. Sepanjang saya jadi langganan make up keluarga ini, mbak Lani lebih cetar dari mbak Laras.

"Nanti make up nya jangan terlalu tebal, ya." Kata Rangga yang sudah berganti pakaian. Mbak perias hanya mengangguk.

"Soalnya dia nggak pake make up saja sudah cantik."

"Terimakasih, kak." Jawab Laras.

"Panggil Mas saja." Titahnya pada wanita yang baru saja dinikahinya.

Laras hanya tersenyum kecil. Segampang inikah jodohnya? Beda dengan Ina yang masih mengarungi terjal dalam kisah cintanya. Mbak perias mengingatkan kalau Laras sudah selesai dirias dan ganti baju. Sementara itu Rangga hanya sedikit dikasih polesan wajah karena kulitnya sudah putih.

Laras berjalan menuju lokasi resepsi. Gaunnya yang panjang dibantu dengan para pendamping pengantin termasuk Ina dan Eva yang didaulat Laras. Sementara Alam dan Reza menjadi pendamping pengantin untuk Rangga.

Serangkaian acara resepsi pun berjalan dengan meriah. Dari acara pembukaan, pemotongan kue, hingga musik live pun ikut memeriahkan. Laras dan Rangga terlihat bahagia sekali. Walaupun terlihat lelah tapi mereka menikmatinya.

Acara pun hampir selesai. Akan ada acara pelemparan bunga buat yang jomblo. Setelah pesta usai, biasanya pengantin wanita akan membalikkan badan dan mulai melempar rangkaian bunga ke arah tamu undangan. Di saat seperti ini, para tamu wanita, utamanya yang belum menikah akan berlomba-lomba untuk mendapatkan rangkaian bunga tersebut.

Karena menurut mitos yang ada, wanita yang bisa menangkap rangkaian bunga tersebut akan segera melangsungkan pernikahan dengan lelaki idaman. Bagaimana dengan yang masih sendiri? Beberapa juga percaya, jika yang masih sendiri mendapatkan rangkaian bunga itu, mereka juga akan segera mendapatkan seorang kekasih dambaan hatinya, dan bahkan akan langsung menikahinya.

Euforia resepsi berlangsung meriah. Masih tidak percaya kalau dia harus bersanding lelaki yang disukainya sejak SMP. Lelaki yang membuatnya selalu iri dengan Karina yang baik hati memberinya pekerjaaan. Terkadang Laras malu. Dimatanya Ina terlalu baik, saking baiknya gadis itu mengirimkan uang lima juta untuk pengobatan ibunya.

"Ma, Laras mana?" Tanya Rangga.

"Di kamar kayaknya. Kelihatannya dia lelah sekali. Kalau dia belum siap jangan dipaksa." Sahut Raya sambil memasukkan barang ke mobil.

Sepulang Raya, Rangga berjalan menuju kamarnya. Diamati istrinya yang sudah terlelap indah. Tangan Rangga membelai gurat wajah Laras. Kecupan dari Rangga ternyata membangunkan Laras. Wajah mereka hanya berjarak 1 cm, Laras menelan salivanya ketika Rangga hendak mereguk bibirnya. Dengan cepat Laras menutup wajahnya dengan selimut.

"Kakak mau apa?" Ucap Laras yang masih gugup.

"Nggak papa. Aku cuma mengucapkan selamat tidur sama kamu. Ya, udah kamu lanjutin tidurnya, aku mau keluar cari angin dulu." Rangga meninggalkan Laras sendirian di kamar.

Laras takut sendirian dikamar keluar mengikuti suaminya "Kok sepi?" Laras celingak celinguk melihat kamar sudah kosong semua.

"Kak Rangga!" Panggil Laras pada suaminya.

"Panggil aku, Mas." Sahut Rangga.

"Ma..mas..." Ucap Laras duduk disamping suaminya.

"Kok nggak tidur?" Tanya Rangga.

"Takut, Kak eh Mas. Dulu biasanya aku tidur sama ibu. walaupun aku punya kamar sendiri. Di rumah juga aku tidur sama bibi. Sekarang aku ..."

"Kyaaaaaaa.... Kak eh Mas ...Turunin!" Pekik Laras ketika tubuhnya dibopong sama Rangga.

"Aku sudah ngantuk. Tidur yuk!" ajak Rangga.

Mampus aku! Jangan-jangan dia mau....

Terpopuler

Comments

Momy Dhen✿ฺ

Momy Dhen✿ฺ

mampir dulu ahh😍.....

2022-12-24

0

No NAME

No NAME

sdh darting dluan saya

2022-12-02

0

Buna_Qaya

Buna_Qaya

nyicil ya kak, ngasih jejak. Judul novel aku, Rosy Sanders 🙏🥰

2022-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Gara Gara segugut
3 Bandara
4 Malam pertama
5 Pacaran Setelah Menikah.
6 Kilasan masa lalu
7 Kilasan masa lalu 2
8 Mulai cemburu (sebelum menikah)
9 Masih bulan madu
10 Permintaan Raya
11 Rumah ibu
12 Pulang ke rumah mama mertua
13 Dinner keluarga
14 Periksa ke dokter kandungan
15 Aku bukan cucu Oma
16 Rencana pindahan
17 Terapi kesuburan
18 Menyusul ke Jepang
19 Surat itu ...
20 Kedatangan Raya
21 Mimpi didatangi ibu
22 Masih dalam tekanan
23 Quality time
24 Tragedi
25 Kabar itu ...
26 Di rumah sakit
27 Nestapa di hari duka
28 Haruskah aku pergi?
29 Pemakaman Oma
30 Dimana suamiku?
31 Maaf, aku pergi
32 Masih koma
33 Positif
34 Tamu dari jauh
35 Bangun dari Koma
36 Bangun dari Koma 2
37 Bagas Barata Yudha
38 Hasutan
39 Di sita
40 Masih menumpang
41 Tawaran pindah .
42 Menata hidup baru
43 Pulang ke Indonesia
44 Merasa dekat
45 Cerita Bagas
46 Ziarah
47 Jalan-jalan
48 Wejangan dari calon besan
49 Donatur Taman kanak-kanak
50 Suara itu... suamiku
51 Aku Mencintainya..
52 Menjemput Bagas
53 Masa lalu Raya
54 Masa lalu Raya 2
55 Sebuah pertemuan
56 Aku tidak seperti itu
57 Masih di rumah sakit
58 Guncangan hati Bagas
59 Rencana Mila
60 Tetaplah disisiku
61 Bukan update
62 Maafkan aku, Ras.
63 Cerita di dalam taksi
64 Kisah di sekolah
65 Pertemuan di kontrakan
66 Jemput bersama
67 Kunjungan ke rumah Ina
68 Kunjungan ke rumah Ina 2
69 Pesta penyambutan Laras
70 Di pesta itu ...
71 Masih di pesta
72 Kebahagiaan Bagas
73 Jebakan Mila
74 Makan siang bersama
75 Kejujuran Laras
76 Belum percaya
77 Rencana Rangga
78 Berserah kepada-Mu
79 Berserah kepada-Mu (Versi Rangga)
80 Dampak viral
81 Sidang Mila
82 Di ruang ICU
83 Maafkan aku
84 Penyusup perusahaan
85 Pagi ini ...
86 Resign
87 Pamit
88 Mencoba kabur
89 Kejar-kejaran
90 Pemikiran Laras
91 Tidak punya malu
92 Kalah telak
93 Surgaku padamu
94 Cerita Di Rumah Sakit
95 Arti seorang ayah
96 Bertemu mereka
97 Camp rumah pohon
98 Masih di rumah pohon
99 Senandung hati
100 Di kantor polisi
101 Suka dan duka
102 Apesnya Mila
103 Calon settingan
104 Permintaan maaf Raya
105 Musibah
106 Bagas mau adik, bunda.
107 Teror untuk Mila
108 Irama cinta
109 Poor Mila
110 Hiduplah dengan bahagia
111 Siuman
112 Dinner
113 Promo semesta merestui kami
114 Di ruang sidang
115 Penahanan Mila
116 Masih di persidangan
117 Ini salah saya
118 Penahanan Rangga
119 Kapan terakhir kamu bahagia
120 Saya akan mencintai Larasati
121 Melepas rindu
122 Putusan sidang
123 Izinkan saya jadi menantu ibu
124 Kita akan selalu bahagia
125 Menelan ludah sendiri
126 Bagas mau khitan, Ayah
127 Acara sunatan Bagas
128 Jalan ke monas
129 Ziarah
130 Cerita di sekolah
131 Cerita di sekolah 2
132 Will you marry me
133 Berkumpul
134 Akhir yang bahagia (Final part)
135 PROMO NOVEL LORONG WAKTU TENTARA
136 PROMO PEMILIK KEHORMATAN
137 BINGKAI CINTA UNTUK SARMILA
138 AFTER ONE NIGHT IN LONDON
139 Novel baru: FAJAR UNTUK EMBUN
140 Radar cinta Andara
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Pernikahan
2
Gara Gara segugut
3
Bandara
4
Malam pertama
5
Pacaran Setelah Menikah.
6
Kilasan masa lalu
7
Kilasan masa lalu 2
8
Mulai cemburu (sebelum menikah)
9
Masih bulan madu
10
Permintaan Raya
11
Rumah ibu
12
Pulang ke rumah mama mertua
13
Dinner keluarga
14
Periksa ke dokter kandungan
15
Aku bukan cucu Oma
16
Rencana pindahan
17
Terapi kesuburan
18
Menyusul ke Jepang
19
Surat itu ...
20
Kedatangan Raya
21
Mimpi didatangi ibu
22
Masih dalam tekanan
23
Quality time
24
Tragedi
25
Kabar itu ...
26
Di rumah sakit
27
Nestapa di hari duka
28
Haruskah aku pergi?
29
Pemakaman Oma
30
Dimana suamiku?
31
Maaf, aku pergi
32
Masih koma
33
Positif
34
Tamu dari jauh
35
Bangun dari Koma
36
Bangun dari Koma 2
37
Bagas Barata Yudha
38
Hasutan
39
Di sita
40
Masih menumpang
41
Tawaran pindah .
42
Menata hidup baru
43
Pulang ke Indonesia
44
Merasa dekat
45
Cerita Bagas
46
Ziarah
47
Jalan-jalan
48
Wejangan dari calon besan
49
Donatur Taman kanak-kanak
50
Suara itu... suamiku
51
Aku Mencintainya..
52
Menjemput Bagas
53
Masa lalu Raya
54
Masa lalu Raya 2
55
Sebuah pertemuan
56
Aku tidak seperti itu
57
Masih di rumah sakit
58
Guncangan hati Bagas
59
Rencana Mila
60
Tetaplah disisiku
61
Bukan update
62
Maafkan aku, Ras.
63
Cerita di dalam taksi
64
Kisah di sekolah
65
Pertemuan di kontrakan
66
Jemput bersama
67
Kunjungan ke rumah Ina
68
Kunjungan ke rumah Ina 2
69
Pesta penyambutan Laras
70
Di pesta itu ...
71
Masih di pesta
72
Kebahagiaan Bagas
73
Jebakan Mila
74
Makan siang bersama
75
Kejujuran Laras
76
Belum percaya
77
Rencana Rangga
78
Berserah kepada-Mu
79
Berserah kepada-Mu (Versi Rangga)
80
Dampak viral
81
Sidang Mila
82
Di ruang ICU
83
Maafkan aku
84
Penyusup perusahaan
85
Pagi ini ...
86
Resign
87
Pamit
88
Mencoba kabur
89
Kejar-kejaran
90
Pemikiran Laras
91
Tidak punya malu
92
Kalah telak
93
Surgaku padamu
94
Cerita Di Rumah Sakit
95
Arti seorang ayah
96
Bertemu mereka
97
Camp rumah pohon
98
Masih di rumah pohon
99
Senandung hati
100
Di kantor polisi
101
Suka dan duka
102
Apesnya Mila
103
Calon settingan
104
Permintaan maaf Raya
105
Musibah
106
Bagas mau adik, bunda.
107
Teror untuk Mila
108
Irama cinta
109
Poor Mila
110
Hiduplah dengan bahagia
111
Siuman
112
Dinner
113
Promo semesta merestui kami
114
Di ruang sidang
115
Penahanan Mila
116
Masih di persidangan
117
Ini salah saya
118
Penahanan Rangga
119
Kapan terakhir kamu bahagia
120
Saya akan mencintai Larasati
121
Melepas rindu
122
Putusan sidang
123
Izinkan saya jadi menantu ibu
124
Kita akan selalu bahagia
125
Menelan ludah sendiri
126
Bagas mau khitan, Ayah
127
Acara sunatan Bagas
128
Jalan ke monas
129
Ziarah
130
Cerita di sekolah
131
Cerita di sekolah 2
132
Will you marry me
133
Berkumpul
134
Akhir yang bahagia (Final part)
135
PROMO NOVEL LORONG WAKTU TENTARA
136
PROMO PEMILIK KEHORMATAN
137
BINGKAI CINTA UNTUK SARMILA
138
AFTER ONE NIGHT IN LONDON
139
Novel baru: FAJAR UNTUK EMBUN
140
Radar cinta Andara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!