Kini Brian dan Sandra sudah memasuki mobil mewah kesayangan Brian dan pergi meninggalkan kosan Sandra.
Hampir 1 jam lebih mereka melakukan perjalanan dan akhirnya mereka telah sampai di depan perumahan yang sangat mewah.
Di mana banyak rumah-rumah elite yang berjejer rapi dengan nuansa keindahannya tersendiri dan berbagai macam warna dengan desain yang sangat bagus membuat Sandra terkagum.
Sandra yang baru pertama kali melihatnya merasa sangat antusias dan segera turun dari mobil secara tergesa-gesa.
Sandra berdiri sambil menatap semua rumah yang menurutnya seperti sebuah istana dongeng yang selalu ibunya bacakan ketika waktu kecil Sandra ingin tidur.
“Wahh.. rumahnya bagus sekali Brian” mata Sandra bersinar melihat pemandangan rumah mewah di hadapannya.
“Kamu pilih mau rumah yang mana untuk nanti kita tempati setelah menikah” ucap Brian dengan senyum mengembang dan berjalan mendekati Sandra.
Sandra berbalik menatap Brian sambil berkata “Se-serius kamu Brian? A-apa ini tidak terlalu mewah untuk kita yang hanya tinggal berdua saja?” tanya Sandra dengan perasaan terkejut.
Brian hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum kemudian langsung merangkul Sandra.
“Sudah jangan berbicara pilih saja sesukamu sayang, 2 tahun lagi kan kita akan melangsungkan pernikahan setelah kau lulus sekolah” ucap Brian sambil mengelus kepala Sandra.
“Yayaya.. terserah kamu, aku mah ikut saja orang uangnya juga uang kamu bukan uang aku hehe..” Sandra menatap Brian dengan cengengesan.
Brian yang sangat gemas dengan tingkah Sandra itu langsung mencubit hidung Sandra dengan penuh kasih sayang.
“Isss.. Brian nanti hidungku pesek tahu, jail banget sih suka memencet hidungku. Bagaimana jika aku mati?” celoteh Sandra dengan wajah kesalnya yang malah terlihat sangat menggemaskan.
“Jangan dong, kalau kamu mati nanti aku sama siapa hm..” tanya Brian.
“Ya cari lagi dong, kan wanita banyak bukan hanya aku saja di dunia” ucap Sandra yang malah membuat wajah Brian seketika berubah.
“Tidak!! Aku hanya mau kamu sampai kapan pun itu, tidak akan ada yang lain dan aku tidak tertarik dengan wanita mana pun paham” ucap Brian dengan nada dingin.
“Hehe.. iya iya maaf, jangan marah dong” ucap Sandra sambil mencubit pipi Brian.
“Habisnya kamu sih menyebalkan, pokonya aku tidak mau tahu jangan pernah berkata seperti itu janji?” Brian memberikan jari kelingkingnya kepada Sandra.
“Baiklah.. aku berjanji tidak akan berkata seperti itu lagi” jawab Sandra sambil menyatukan jari kelingkingnya.
Akhirnya Sandra dan Brian berjalan memasuk perumahan elit untuk melihat-lihat rumah yang akan mereka tempati nantinya.
“Bagaimana dengan ini Brian” tanya Sandra sambil menunjuk rumah yang terbilang sangat biasa saja dimata Brian.
“Tidak, aku tidak menyukainya sayang. Rumah itu terlalu kecil dan sempit aku tidak mau jika anak-anak kita akan kegerahan tinggal di rumah seperti itu” jawab Brian.
“Rumah kecil? Sempit? Kegerahan? Aku rasa Brian sedang tidak sehat. Orang rumah sebesar ini di bilang sempit, lalu dia mau punya rumah seperti apa sih jadi bingung aku” suara batin Sandra.
Sandra dan Brian kembali berjalan melihat kanan dan kiri serta sesekali menatap satu persatu rumah.
“Nah.. itu baru yang namanya rumah” ucap Brian sambil menunjuk ke arah rumah yang paling megah, mewah serta desain yang sangat elegan.
“Astaga.. Brian, itu namanya bukan rumah tapi istana. Lihatlah hanya rumah itu yang paling besar di sini bagaikan kakak dan adik. Jadi rumah itu sebagai kakaknya dan rumah lain adalah adik-adiknya” celoteh Sandra.
Brian yang mendengarkan suara Sandra yang terlihat sedang marah-marah namun malah terlihat sangat menggemaskan di matanya dan membuatnya seketika tertawa.
“Kenapa kamu ketawa? Apa ada yang lucu? Tahu lah terserah kamu saja. Aku lagi serius malah di ketawain, mending aku pulang saja” ucap Sandra sambil berbalik dan ingin pergi namun Brian menahannya.
“Uluh.. uluh sayangnya Brian tidak boleh mengambek, nanti cantiknya hilang loh” jawab Brian sambil memeluk Sandra dari belakang.
“Habisnya kamu sih menyebalkan” saut Sandra dengan nada kesal.
“Hehe.. maaf sayang, ya sudah jangan mengambek lagi ya. Kita tunggu notaris datang dulu oke” ucap Brian sambil diangguki oleh Sandra.
Tidak lama kemudian sang notaris pun datang mendekati Brian dan Sandra.
“Permisi Tuan, Nona.. maaf menunggu lama soalnya hari ini perjalanan sangat macet” ucap sang notaris sambil tersenyum.
“Tidak apa-apa pak Burhan, bisa segera dipercepat prosesnya? Saya sudah memfoto dan mengirimkan rumah yang ingin saya ambil” ucap Brian.
“Baik pak Brian, saya sudah melihat whatsapp dari anda tadi saat di perjalanan. Apa anda ingin melihat lebih dulu rumahnya?” jawab sang notaris.
“Iya pak saya mau melihatnya lebih dulu boleh kan, soalnya saya penasaran di dalam rumah besar itu isinya ada apa saja ya?” saut Sandra sambil mengetukkan jarinya di dagu.
“Tenang saja Nona, rumah itu sudah terisi penuh dengan semuanya tinggal kalian tempati saja. Dan tidak perlu repot-repot untuk membeli barang untuk pindahan” jawab sang notaris dengan senyum mengembang.
“Wah.. benarkah itu pak Burhan? Enak sekali ya.. biasanya jika kita mau pindah kita harus membereskan semuanya lebih dulu dan mencari kendaraan untuk mengangkutnya. Tapi ini berbeda, benar-benar menakjubkan hehe..” ucap Sandra sambil tertawa.
“Ayo kita pulang!!” ucap Brian sambil menarik tangan Sandra.
“Astaga Brian, aku ingin melihat rumah itu kenapa harus pulang sih” ucap Sandra dengan nada kesal dan mengikuti langkah Brian.
“Jangan lupa kau urus semuanya, dan dalam waktu 1 minggu semua harus sudah selesai” Brian berbalik menatap sang notaris, dan kemudian kembali melanjutkan langkahnya.
“Ada apa dengan Tuan Brian, kenapa dia seperti itu? Apakah dia cemburu denganku? Sudahlah lebih baik aku segera urus semuanya dari pada nanti kena amukan singa” suara batin sang notaris sambil melangkah pergi.
*
*
*
*
Di dalam mobil
Brian dan Sandra saling berdiam diri tanpa mengucapkan satu kata pun.
“Berani sekali dia bersikap ramah kepada pria lain, apa dia tidak menyadari jika aku ada di sampingnya? Bagaimana jika aku tidak ada disampingnya? mungkin dia sudah memperlihatkan tingkah gemasnya yang membuat para pria tertarik padanya” ucap Brian di dalam hatinya.
“Ini Brian kenapa sih, dari tadi diam terus. Memangnya aku salah apa coba? Orang ingin melihat isi rumahnya kenapa dia melarangnya, bahkan sang notaris pun mengizinkannya malah dia yang ingin melihatkan isi rumahnya. Tapi kenapa Brian malah seperti ini sih, sungguh menyebalkan” gerutu Sandra di dalam hati.
“Apa dia tidak sadar jika aku sedang marah dan cemburu kepadanya? Kenapa dia juga malah ikutan diam sih, dasar wanita tidak peka” celoteh hati Brian yang sangat dongkol.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai para leaders 🤗
Perkenalkan ini adalah karya novel ke-2 aku loh 🤩
Semoga kalian menyukainya ya 🤝
Dukung othor terus dengan cara berikut :
Like 👍
Komen 📨
Favorite ❤️
Rate 🌟
Dan tidak lupa selipkan hadiahnya ya 😍🙏
Bunga, kopi atau sebagainya pun tak apa kok, malah lebih bagus lagi pundi-pundi receh yang berterbangan di karyaku ini hihi 😆😜
Terimakasih 🙏🙏
Papay 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 436 Episodes
Comments
Pia Palinrungi
beginilah otang kaya sebelom menikah udh persiapkan semuanya
2023-06-08
1
Itarohmawati Rohmawati
dasar tydack peka
2022-06-11
0
Nur Azizah
😂😂😂
2022-05-21
0