Tok..tok..tok.....
Suara pintu rumah Zahra berbunyi, kelihatanya ada orang yang mengetuknya. Zahra yang tengah santai menonton sinetron di ruang keluarga langsung menuju pintu depan rumahnya untuk membuka pintu.
Trekkkkkkk... suara Zahra membuka pintu. Dan setelah dibuka, ternyata Abangnya yang pulang dari kuliah di luar kota.
Melihat Abangnya yang wajahnya terlihat berseri-seri seperti ada sesuatu yang bersifat bahagia, Zahra langsung menanyakan kepada Abangnya.
"Lohh Abang kok tumben pulang enggak kasih kabar sih Bang ke Zahra. Apa udah kasih kabar ke Umi dan Abi?" Tanya Zahra dengan penuh tanda tanya.
" Enggak juga." Jawab Abang Zahra dengan singkat dan tersenyum-senyum sendiri di tengah pintu.
" Looo. Ih Abang kok senyum-senyum sendiri sih. Kek orang gila tauk Bang. Pasti ada sesuatu nih. Iya kan Bang?." Ucap Zahra dengan terheran-heran dengan Abangnya.
" Apaan sih dek. Udahlah ayo masuk. Abangnya datang kok enggak disuruh masuk." Sahut abang.
"Hahaha. Yaudah ayo masuk Bang." Ucap Zahra.
Zahra pun langsung mengajak Abangnya masuk ke rumah dan membantu Abangnya membawa tas ranselnya yang super berat penuh buku-buku kuliah. Saat membawa tas ransel abangnya, bahu Zahra pun langsung miring sebelah gara-gara keberatan. Zahra pun terheran-heran, tumben Abangnya pulang dengan membawa tas yang besar dan penuh. Biasanya aja hanya tas kecil yang penuh oleh-oleh.
Zahra pun langsung menuju kamar Abangnya dan langsung menaruh tas ransel Abangnya. Setelah menaruh tas di atas kasur tidur Abangnya. Zahra langsung menanyakan apa isi tas yang seberat itu.
"Eh Bang, apa sih isinya ini. Tumben-tumbenya pulang bawa tas gede amat." Tanya Zahra.
" Anak kecil enggak usah kepo deh." Sahut Abang.
" Pasti aneh-aneh nih Abang. Jangan-jangan bom ya Bang." Ucap Zahra dengan ketawa-ketawa.
" Kamu tuh aneh. Masa bom. Aku bawa kerumah sendiri. Udahlah sana keluar. Abang mau rebahan dulu. Capek banget badan Abang." Ucap Abang Zahra dengan membawa Zahra keluar kamarnya.
Zahra pun langsung meninggalkan Abangnya. Zahra langsung melanjutkan menonton sinetron di lantai bawah. Masih dengan dipenuhi rasa penasaran kenapa Abangnya pulang tanpa kasih kabar dan membawa tas yang begitu besar dan berat, Zahra langsung menelpon Uminya .
"Tuttttt tuttttt......."
Hallo. Assalamualaikum. Umi
Waalaikumsalam, kenapa nak? Tumben telpon umi jam segini. Mau pesan apa?
Enggak ada yang Zahra mau pesan kok Mi, Abang kasih kabar enggak ke Umi kalau dia pulang?.
Enggak loh. Emangnya Abang mau pulang?.
Udah pulang Mi, udah sampai di rumah. Anehnya Abang pulang dengan membawa tas besar dan berat banget Mi. Terlihat senyum-senyum sendiri pula.
Lohhh. Umi enggak dikasih kabar sama Abang. Yaudah Umi secepatnya pulang.
Yaudah Mi. Assalamualqikum.
Waalaikumsalam.
Mengetahui kalau Uminya tidak tahu kalau Abangnya pulang, Zahra semakin penasaran dengan Abangnya. Karena penasaran yang sangat dalam itu, Zahra langsung mengintip Abangnya di kamar dengan membuka pintu kamar Abangnya sedikit.
Saat Zahra tengah mengintip, Abangnya lagi membuka tas yang Zahra bawa tadi. Dan ternyata saat dibuka, isi tas itu adalah buku-buku kuliah abangnya dan segala alat-alat kuliahnya selama ini.
Melihat Abangnya membawa pulang buku-buku kuliahnya itu, Zahra langsung mensrobot masuk ke Kamar Abangnya tanpa permisi.
"Hayoooo Abang kenapa buku-buku kuliahnya di bawa pulang. Abang dikeluarin ya dari kampus?" Ucap Zahra dengan Ceplos Ceplos seperti makan lombok.
" Astagfirullah, Adek. Abang tuh udah selesai dek. Tinggal wisuda bulan depan. Makanya buku-buku Abang bawa pulang." Ucap Abang.
" Ngomong kek dari tadi Bang, bikin Zahra penasaran aja. Ngeprank ya Bang, hiihhhh." Ucap Zahra dengan rasa sebel.
" Hahaha, kena prank. ****** lohhh. Jangan cerita ke Umi sama Abi ya nanti. Biar Umi sama Abi kena Prank juga hahaha." Ucap Abang.
" Hm.... nganut."
Tak lama kemudian, terdengar suara mobil Abi di depan Rumah. Dan tak lama juga, terdengar suara salam Abi dan Umi.Mendengar salam Abi dan umi, Zahra dan Abangnya langsung menuju ke lantai bawah. Dan ketika Zahra dan Abangnya turun dari lantai atas, Umi dan Abi langsung kaget melihat Abang Zahra yang berada di rumah.
"Lohh Abang? Kok enggak bilang kalau pulang Bang?" Tanya Abi.
"Hehe iya Bi, maaf kalau aku pulang tanpa kasih kabar ke Abi dan Umi sama Zahra." Ucap Abang.
Umi yang ingat kata Zahra waktu di telpon tadi, Umi langsung menuju kamar Abang tanpa sepengetahuan Abang.
" Umi ke kamar mandi dulu ya, kebelet nih dari tadi." Ucap Umi dengan pura-pura.
Umi pun langsung menuju lantai dua dan ketika di depan kamar Abang, Umi langsung masuk ke kamar. Saat setelah membuka pintu, Umi di sambut dengan setumpuk buku yang berada di atas kasur si Abang. Melihat setumpuk buku kuliah si Abang, umi pun langsung berperasaan campur aduk. Seketika itu juga, Umi langsung memanggil-manggil Abang yang berada di lantai bawah.
" Abang Abang......" suara Umi dengan lantang dan keras memanggil manggil Abang."
" Iya Umi. Ada apa sih Mi." Sahut Abang yang berlari menuju tempat suara Uminya memanggilnya.
Dan setelah di lantai atas, ternyata Uminya berada di kamarnya.
" Iya Mi, ada apa?." Tanya Abang.
" Ini buku-buku kuliah kamu kenapa dibawa pulang. Kenapa Bang? Pulang juga enggak kasih kabar. Apa yang terjadi?." Tanya Umi dengan wajah yang cemas.
" Bentar Mi, aku jelasin. Aku udah selesai kuliah Mi. Aku udah selesai skripsi. Bulan depan aku wisuda, makanya aku bawa pulang buku-buku itu Mi." Ucap Abang menjelaskan pada Uminya.
" Kan masa kuliah kamu masih setengah tahun lagi Bang." Tanya Umi
" Alhamdulilah, aku udah bisa selesain kuliah aku tahun ini Mi. Minta doanya aja ya Mi."
Mendengar kata Anak laki-lakinya yang berhasil menyelesaikan kuliah sebelum waktu yang ditentukan. Umi langsung memanggil Abi dan Zahra yang berada di lantai bawah. Tak lama kemudian, Zahra dan Abi menyusul ke kamar Abang. Melihat Umi dan Abanya yang terlihat berkaca-kaca Zahra pun langsung menanyakan apa yang terjadi, begitu juga Abinya.
" Kenapa Umi sedih Mi?." Tanya Zahra.
" Umi, kenapa nangis. Ilham juga kenapa nak?." Tanya Abi.
" Bi, zahra, alhamdulilah Abang bulan depan udah Wisuda. Abang lulus sebelum waktu yang seharunya ditentuin." Ucap Umi dengan haru.
Mendengar ucapan Umi nya. Abi langsung bertanya tentang kebenaranya semua itu.
" Apa benar nak, kamu bulan depan udah Wisuda?."
" Iya Abi. Ilham mohon doa nya ya Bi." Ucap Ilham dengan haru.
Mengetahui kalau anak laki-lakinha lulus sebelum waktunya. Abi dan Umi langsung memeluk Ilham dan Zahra dengan rasa penuh syukur.
Selamat membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Qiza Khumaeroh
lanjutt
2022-02-14
0
Akhwat Qalbi
kerjaan kedua orang tua Zahra apa Thor
2021-11-26
0
Jumadin Adin
selamat ya ilham..semoga ilmunya bermanfaat
2021-10-16
1