PART 7

Tok tok tok....

Suara pintu depan rumah Zahra berbunyi, mendengar suara ketukan pintu, Zahra langsung bergegas membuka pintu rumahnya.

Setelah membuka pintu, ternyata Abi dan Uminya yang pulang kerja.

Dengan ramahnya Zahra menyapa Umi dan Abinya dengan suara halusnya yang masih seperti anak kecil.

"Umi, Abi,,"ucap Zahra

"Ehhh anak Umi"balas Umi

"Loh Zahra di rumah sendiri?Abang mana?" Tanya Abi pada Zahra, menanyakan tentang Abangnya yang tak kelihatan di rumah.

"Enggak tau Bi, katanya sih tadi mau ketemu sama teman SMAnya"jawab Zahra.

Setelah ngobrol-ngobrol, Umi dan Abi langsung masuk kedalam rumah dan langsung mandi untuk membersihkan badan yang kotor seharian kerja.

"Yaudah Umi dan Abi masuk dulu ya, Umi capek banget hari ini"ucap Umi

"Iya Umi"jawab Zahra

Mendengar kata uminya yang barusan bilang Capek,keinginan Zahra yang ingin mengajak Umi dan Abinya keluar cari kebutuhan Zahra  langsung hilang. Karna ia tahu, ia tidak bisa ngajak Umi dan Abinya  yang hari ini terlihat capek banget karna seharian kerja.

Karna sudah lama tidak pergi bersama keluarga, akhirnya Zahra ingin mengajak Abangnya untuk menemani ia belanja. Sembari menunggu Abangnya pulang, Zahra meminta ijin pada Umi dan Abinya terlebih dahulu.

"Umi, Abi"ucap Zahra.

"Iya ada apa nak?"jawab Abi

"Bi, nanti kalau Zahra ngajak Abang pergi keluar boleh enggak?"tanya Zahra

"Boleh kok, masa pergi sama Abangnya enggak boleh"jawab Abi.

"Kalau Umi gimana Mi?"

"Boleh kok nak"jawab Umi

"Makasih Umi, Abi"ucap Zahra dengan bahagia

Setelah mendapat ijin dari Umi dan Abi, Zahra langsung ngasih tau kakaknya lewat pesan whatsap, untuk menemaninya keluar belanja.

To:Abang

Assalamualaikum, Bang nanti bisa menemani Zahra belanja sebentar enggak Bang? Kalau bisa nanti Abang jangan sore-sore ya kalau pulang.

From:Zahra

Tak selang lama kemudian, pesan zahra dibalas Abangnya.

Klunting......

Bunyi notif pesan whatsapp di ponsel Zahra. Zahra langsung membuka pesan itu, yang tak lain adalah pesan dari Abangnya.

To:adek

Waalaikumsalam, iya Abang bisa ,nanti Abang pulang cepat kok. Tunggu aja

From:Abang

Melihat pesan dari abangnya, yang mau menemani belanja, Zahra langsung terlihat senang. Kesenangan Zahra bisa dilihat dari wajahnya yang berseri-seri.

Zahra langsung mandi dan ganti baju, karna tak lama lagi, Abangya pulang.

.................

Saat Zahra  berada di kamar, terdengar suara mobil Abangnya di depan rumah. Tak lama kemudian, terdengar suara salam.

Mendengar kalau abangnya sudah pulang Zahra langsung menemui abangnya.

"Bang, sana mandi. Aku udah mandi loh"ucap Zahra yang menyuruh abangnya mandi

"Iya iya ini abang mau mandi, bawel adek Abang ini"ucap Ilham

Abang pun langsung mandi, karna waktu itu sudah sore dan sudah ditunggu adeknya. Zahra yang saat itu sudah rapi memakai baju gamis dan berhijab terlihat sangat cantik. Sembari menunggu abangnya selesai mandi dan ganti baju, Zahra membaca buku di ruang tengah.

Tak lama kemudian, abangnya turun dari lantai dua, dengan memakai kemeja biru yang terlihat sangat rapi dengan badan tegapnya.

Ilham pun langsung menghampiri Zahra yang duduk di sofa ruang tengah yang lagi membaca buku.

"Ayo dek, udah siap kan?"tanya Ilham

"Udah dari tadi bang"jawab Zahra

"Umi, Abi enggak ikut dek?"Tanya Ilham

"Enggak bang, Umi dan Abi capek baru pulang kerja"ucap Zahra

"Yaudah ayo ijin Umi dan Abi dulu "ajak Ilham

Ilham dan Zahra langsung menemui Abi dan Umi yang berada di teras belakang rumah. Mereka langsung pamit pada Umi dan Abi untuk pergi keluar.

"Mi, Bi, Zahra sama Abang pergi sebentar ya"ucap Zahra

"Iya hati-hati"

"Adiknya di jaga Bang, jangan sampai hilang hahah" ledek Abi

"Siap abi"ucap Ilham dengan semangat

Merekapun langsung pergi dan pamit dengan mencium tangan Abi dan Umi. Zahra dan Ilham langsung pergi dengan menaiki mobil Abangnya. Zahra duduk di sebelah abangnya yang tengah nyetir mobil. Disepanjang perjalanan, mereka  menikmati alunan-alunan musik yang ada di mobilnya. Hampir 15 menitan, mereka hanya keliling-keliling kota. Ilham pun  bingung dengan adeknya yang ngajak pergi tapi enggak tau kemana.

"Dek, sebenarnya kita mau kemana sih, dari tadi muter-muter loh"tanya Abang

"Hehehe, ke mall dekat daerah sini aja bang" jawab Zahra

"Oh yaudah,dari tadi kek dek adek"sahut Ilham

"Hehe kan jalan-jalan dulu bang"ucap Zahra.

Tanpa mendengarkan kata adeknya, Ilham langsung mencari mall di dekat kota. Tak selang lama kemudian, sampailah mereka di Mall. Mereka langsung turun dan langsung masuk ke dalam mall itu. Dengan keramain mall yang luar biasa, mereka selalu bersama sama bagaikan dengan pacar yang tak bisa di pisahkan. Dengan Mall yang begitu luas, mereka mencari keperluan yang mereka cari.

"Dek, kamu tuh beli apa sih?"tanya Ilham pada Zahra yang dari tadi hanya mondar mandir di mall

"Biasa lah bang anak perempuan haha"jawab zahra dengan cengeesan

"Dasar anak perempuan"ucap Ilham

Disaat mereka tengah berbincang bincang, tanpa disangka sangka, ada Fatan yang lagi berada di Mall itu. Fatan terlihat bingung dengan keramaian mall saat itu. Saat itu juga, Fatan melihat Zahra yang bersana Abangnya, Fatan pun langsung menghampiri Zahra dan Abangnya.

"Assalamualaikum Zahra"ucapan salam Fatan pada Zahra.

Dengan menengkok ke belakang, ternyata laki-laki yang mengucap salam itu, Fatan calon imamnya yang  dijodohkan denganya. Dengan rasa malu, zahra menjawab salam Fatan

"Waalaikumsalam"

"Lagi beli apa Zahra?"tanya Fatan

"Lagi cari keperluan aja kok"jawab Zahra.

Melihat adeknya yang akrab dengan laki-laki yang Ilham tidak kenal. Membuat Ilham penasaran, karna ia paham betul adeknya kalau sama laki-laki itu sulit untuk bergaul apalagi bisa ngobrol seperti ini. laki-laki yang sering mendekati adeknya  aja enggak pernah Zahra gubris.

Melihat semua itu Ilham langsung terheran heran. Saat itu juga Ilham langsung mengajak pulang Adeknya itu, karna waktu sudah malam.

"Dek pulang yok, udah malam, nanti Umi sama Abi nungguin"ucap Ilham di samping adeknya.

"Ayo bang"ucap Zahra.

Di saat obrolan mereka, Fatan pun masih di situ pula. Melihat Ilham yang di samping Zahra, Fatan  langsung menyapa Ilham yang berdiri di samping Zahra.

"Hai bang, perkenalkan saya Fatan"ucap fatan dengan menjulurkan tangannya ke arah Ilham

"Hai aku Ilham, abangnya Zahra"ucap Ilham dengan bersalaman pada Fatan

Mendengar perkataan Ilham yang menyebut kalau Ilham abangnya Zahra, Fatan langsung merasa malu, karna ia bertemu calon abangnya.

Tak lama kemudian Zahra dan Ilham beranjak pulang .

"Yaudah ya, aku pulang dulu, assalamualaikum"ucap Ilham pada Fatan.

"Eh iya bang, waalaikumsalam, hati-hati di jalan Ra, Bang" ucap Fatan

Zahra dan Abangnya pun langsung pergi meninggalkan Fatan, saat di jalan menuju rumah, Ilham masih penasaran deng laki-laki yang bernama Fatan barusan. Ilham berusaha bertanya pada Adeknya itu, namun Zahra hanya bilang nanti tanya Abi dan Umi saja. Zahra tidak mau menceritakan tentang Fatan calon imam yang dijodohkan Umi dan Abinya. Ilham memang belum tahu kalau adeknya itu dijodohkan sama orang.

"Dek, abang tanya, sebenarnya Fatan tadi siapa kamu?" Tanya Ilham dengan halus.

"Lebih baik abang tanya sama Umi dan Abi bang, Zahra tidak bisa menjelaskan" jawab Zahra

Mendengar jawaban adeknya yang seperti itu, semakin penasaran gejolak yang dirasakan Ilham. Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah. Sesampainya di rumah, Zahra dan Ilham langsung masuk ke dalam rumah. Dengan mengetok pintu dan Mengucap salam, beberpa detik kemudian, Mbok Inah membuka pintu depan.

"Assalamualaikum, tok tok tok"ucap salam Zahra dan Ilham sambil mengetuk pintu

"Waalaikumsalam"jawab Mbok Inah sambil membuka pintu.

"Makasih ya Mbok"ucap Zahra dan Ilham dengan bersalaman pada Mbok Inah. Meskipun hanya sebatas pembantu, Zahra dan Ilham selalu bersalaman dan mencium tangan Mbok Inah.

"Iya Mbak, Mas" jawab Mbok Inah

Zahra, Ilham pun langsung masuk ke dalam rumah, Saat di ruang tengah, mereka melihat Umi dan Abi yang sedang nonton tv berdua. Mereka langsung menyapa dengan Salam

"Assalamualaikum Umi,Abi"ucap Zahra dan Ilham

"Waalaikumsalam"jawab Umi dan Abi

"Loh kok tumben kalau ke mall cuma sebentar Bang, Dek"tanya Umi

"Ramai Mi, Zahra jadi bingung. Yaudah pulang aja"jawab Zahra.

Mereka langsung bersalaman dan mencium tangan Umi dan Abi.

Setelah itu, mereka berdua langsung gabung Umi dan Abi yang sedang menonton TV. Dengan rasa penasaran soal Fatan tadi, Ilham langsung bertanya pada Umi dan Abinya.

"Abi,Umi, maaf Ilham boleh tanya?"

Ucap Ilham

"Boleh bang" jawab Umi

"Emang tanya apa bang?"sahut Abi

"Begini Bi, Mi, tadi pas di mall, Zahra sama Ilham bertemu dengan seorang anak laki-laki seumuran adek, anak itu bernama Fatan, dia sebenarnya Siapa Mi, Bi?, Zahra juga kayaknya sudah mengenal anak itu, Abang kan tau sendiri adek gimana kalau sama anak laki-laki, tapi dengan Fatan , Zahra terlihat seperti sudah mengenal"

Tanya Ilham pada Umi dan Abi.

Mendengar pertanyaan Abangnya yang menanyakan tentang Fatan, Zahra hanya bisa terdiam di atas sofa. Ia tidak mau kalau yang menjelaskan itu ia, biarkan Umi dan Abinya  yang menjelaskan pada abangnya.

Mendengar pertanyaan Ilham, akhirnya Abi langsung menjawab pertanyaan itu, dan menjelaskannya .

"Begini bang, Abi danUmi memang belum sempat cerita sama abang,,Fatan itu calon imam buat Zahra, yang Abi dan Umi pilih. Keluarga Fatan juga ingin menjodohkan anaknya itu dengan Zahra" jawab Abi

Mendengar jawaban dari Abinya, Ilham langsung kaget yang terlihat dari raut wajahnya.

"Calon imam Bi?Adek kan kuliah belum lulus bi, biarlah adek menyelesaikan tugasnya dulu Bi, Ilham belum bisa melepas adek kesayangan Ilham Bi, Zahra kan adek ilham satu-satunya Bi" ucap ilham dengan sedikit sedih.

"Iya Bang, Zahra juga sudah bilang sama keluarga Fatan waktu pertemuan bulan lalu, Zahra menerima tawaran perjodohan itu, tapi Zahra harus lulus kuliah dulu"sahut Umi.

"Emang Zahra memang menyukai dan mencintai Fatan Bi,Mi?" Sahut Ilham.

Mendengar kata Abangnya itu, Zahra langsung menjawab perkataan Abangnya itu dengan berusaha  menjelaskan secara halus pada abangnya itu.

"Bang, Zahra memang saat ini belum bisa mencintai Fatan, Zahra juga belum terlalu kenal. Tapi insyaallah Zahra bisa kok bang mencintai Fatan dengan berjalannya waktu, Zahra mengambil keputusan ini, karena Zahra tidak ingin melihat Umi dan Abi kecewa, jodoh pilihan Umi sama Abi pasti terbaik kok Bang"

Ucap Zahra pada Abangnya

Mendengar penjelasan Adeknya, Ilham langsung memeluk adeknya itu dengan meneteskan air matanya, ia kagum pada adeknya yang seperti itu. Ia juga belum bisa merelakan kalau adeknya itu harus meninggalkan dia.

             Selamat membaca               

Terpopuler

Comments

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

lanjuuttt

2022-02-14

0

Juli Siman

Juli Siman

kompak ya Abang adik ni....

2021-06-24

0

Sofhia Aina

Sofhia Aina

Sayang betul yaa abang ma adiknya😍😍😍😍

2020-09-25

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!