Tok tok tok tok.....
Terdengar suara pintu kamar Zahra ada yang mengetuk. Dengan suara lembutnya Umi zahra memangil mangil Zahra sambari menunggu Zahra membuka Pintu kamar.
"Zahra sayang, buka pintunya, Umi mau bicara sebentar"
Ucap umi dengan suara khasnya yang lembut.
"Iya Umi, sebentar"
Jawab Zahra yang sedang ganti baju di kamar.
Tidak selang lama kemudian, Zahra membuka pintu kamarnya. Di Depan pintu sudah ada Uminya yang dari tadi menunggunya dengan berpakaian rapi tidak seperti biasanya.
"Ada apa sih Umi, tumben jam segini rapi banget."
Zahra langsung mengarahkan pandangan pada uminya dari atas sampai bawah. Seolah olah ia heran dengan Uminya yang berpakain sangat rapi.
"Umi mau bicara nak, tadi Abimu telfon Umi, Abi bilang kalau Fatan nanti malam kesini bersama keluarganya"
Umi menyampaikan pesan Abi kalau nanti malam Fatan dan Keluarga datang kerumah.
Mendengar kalau Fatan mau kerumahnya, sontak Zahra langsung kaget.
"Apaaaaa??? Malam ini Mi?"
Tanya Zahra dengan kaget
"Iya nak"
"Miiiiiii, Zahra mau tanya, apa kedatangan Fatan dan keluarganya Nanti malam itu ada hubungannya dengan Perjodohan?"
Tanya Zahra pada Uminya memastikan tujuan Fatan dan keluarganya datang kerumahnya.
"Iya nak, Abi dan Uminya Fatan ingin cepat-cepat kalian Taaruf"
Jawab Umi
Mendengar kata Taaruf yang begitu cepat, Zahra langsung lemas dan berfikir dalam hatinya, apakah ia bisa menerima Fatan sebagai calon imam dengan begitu cepat.
Uminya pun langsung menyuruh Zahra untuk siap-siap sembari menunggu Abinya datang dari kantor dan menunggu keluarga Fatan datang kerumah.
"Yaudah nak, kamu cepat mandi dan memakai baju yang rapi, kita nunggu Abi pulang dan nunggu keluarga Fatan nanti malam"
Zahra langsung menuju ke kamarnya lagi dan bersiap-siap mandi. Saat di kamar, ia hanya membayangkan gimana nanti ia kalau ketemu Fatan dan keluarganya yang belum ia kenali sama sekali dan Zahra membayangakan bagaimana Fatan sang calon imamnya yang dijodohin Abinya.
"Apaan sih Zahra, mikirnya aneh aneh, Bismillah aja pilihan Abi yang terbaik" Ucap zahra dengan sendirinya di kamar.
Zahra langsung mandi karna waktu sudah pukul 17.00 WIB, bentar lagi Abinya pulang kerja. Ia harus sudah mandi ketika Abinya sampai dirumah.
**********
Setelah semuanya selesai, Zahra langsung keluar kamar dan langsung menghampiri Uminya yang sedang membaca majalah-majalah di Ruang Tengah rumahnya.
"Umiiiiii" sapa Zahra pada uminya
"Ehhh anak Umi udah cantik nih"sahut Umi
"Iya dong Mi, Abi belum pulang ya Umi?"
Umi yang belum sempat menjawab pertanyaan Zahra, terdengar suara tlakson mobil di depan rumah. Tlakson itu terdengar seperti tlakson mobil Abinya.
"Ehhh itu dia Abi kayaknya Mi, itu seperti suara tlakson mobil Abi.
Tidak selang lama kemudian, terdengar suara Abi yang sangat halus banget mengucap salam dan memanggil Zahra dan Uminya.
"Assalamualaikum, Umi, Zahra."
"Waalaikumsalam Abi" jawab Zahra dan Umi dengan kompak.
"Wah tumben nih, Zahra sama Umi kompak hahaha" ledek Abi.
"Iya dong Bi" sahut Zahra.
"Abi,,,cepat mandi, ganti baju. Katanya ada tamu special nanti hehe" ucap Umi.
"Ehh iya Mi, Abi kok lupa ya"
Abipun langsung menuju kamar mandi, selang beberapa waktu kemudian, Abi sudah rapi memakai baju yang hampir samaan dengan Zahra dan Umi.
"Wah Abi ,keren banget hehe"
"Kamu nih, Abinya di keren-keren in"sahut Abi
"Bi, kok Abang gak pulang sih Bi, katanya mau pulang?"tanya Zahra
"Tiga hari lagi Zahra, Abangmu lagi banyak kesibukan"
Disela sela perbincangan mereka, Adzan maghrib berkumandang. Zahra, Abi dan Uminya langsung melaksanakan sholat maghrib berjamaah di rumah.
*******
Setelah melaksanakan sholat maghrib, Zahra, Abi dan, Umi langsung menuju ruang tengah untuk menunggu kadatangan keluarga Fatan.
Tak selang lama kemudian, terdengar suara mobil di depan rumah, dan terdengar orang banyak mengucap salam. Abi dan Uminya pun langsung membukakan pintu.
"ASSALAMUALAIKUM"
"WAALAIKUMSALAM"jawab Abi dan Umi
"Ehh Abi Ahmad, Umi Jannah, silahkan masuk, Fatan masuk tan"ucap Abi dan Uminya Zahra.
Fatan dan Umi, Abinya pun langsung dipersilahkan duduk di ruang tamu rumah Zahra yang megah itu.
"Abi Zaki, kita langsung ke pembicaraan utama kita, apakah anak Abi dan Umi mau menerima perjodohan ini?"tanya Abi Ahmad, Abinya Fatan.
"Kalau tentang mau apa tidaknya, anak saya Zahra bersedia Pak, apakah Fatan juga bersedia?"tanya Abi Zaki
"Saya bersedia Bi, meskipun saya sebelumnya tidak mengenali, mencintai bahkan melihat wajahnya anak Abi dan Umi insyaallah saya lama kelamaan akan bisa mencintai anak Abi dan Umi"jawab Fatan yang duduk di kursi samping Abin nya dengan memakai baju abu-abu dan celana panjang hitam.
"Baiklah nak, kalau itu jawabanmu, sebentar Umi akan panggilkan putri saya, Zahra"
Umi langsung menemui Zahra yang berada di ruang tengah, Zahra yang saat itu hanya termenung dia dengan balutan baju gamis dan jilbabnya terlihat sangat anggun
"Zahra, keluarga Fatan ingin bertemu denganmu nak, ayo ikut Umi bertemu mereka"ucap Umi
"Iya Umi"
Dengan mengucap bismilah, Zahra berjalan dengan Uminya menuju ruang tamu. Setelah sesampainya di ruang tamu, Abi, Umi,dan Fatan terlihat sangat terpesona dengan kecantikan Zahra.
"Assalamualaikum, Abi, Umi"sapa Zahra dengan suara lembutnya.
"Waalaikumsalam"
Zahrapun langsung duduk di samping Uminya. Dan Abinya langsung memperkenalkan Zahra pada keluarga Fatan.
"Abi, Umi ini putri kami Zahra, ia sekarang sedang menempuh pendidikan S1 Kedokteran"
"Subhanaallah, anak Abi Zaki sangat cantik dan sopan, lemah lembut juga"sahut Umi Jannah
"Biasa kok mi, Zahra memang orangnya seperti ini"jawab Uminya Zahra.
Akhirnya Zahra memperkenalkan dirinya pada Fatan, Zahra hanya mengucapkan namanya di depan Fathan. Tidak seperti orang orang lainya yang berjabat tangan ketika berkenalan. Zahra hanya mengucap namanya dan tidak memandang wajah Fathan. karena zahra berfikir Fathan belum mahromnya.
"ASSALAMUALAIKUM,KENALKAN SAYA ZAHRA"ucap Zahra dengan wajah yang menunduk
"WAALAIKUMSALAM,KENALKAN KEMBALI,SAYA FATAN"jawab Fatan
"Nak Zahra, Abi mau tanya, apa zahra bersedia dengan perjodohan ini?"tanya Abi Ahmad
"Bismillah, bersedia Abi, tapi Zahra harus menyelesaikan kuliah Zahra dulu Abi, apakah Abi, Umi, dan Fatan mau menerima syarat Zahra?"
"Bismillah, saya terima, Zahra. Aku juga mau menyelesaikan pendidikan aku dulu"sahut Fatan
"Baikhlah kalau gitu, kalau gini kan udah tau kalian mau apa enggaknya, semoga perjodohan ini yang terbaik bagi kita semua"sahut Umi Jannah
"Aamiin" jawab semua orang yang ada di ruang tamu.
Selamat membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
SriHarmanto
masih nyimak
2022-04-23
0
Maritza Hanan
lanjut
2022-03-17
0
Qiza Khumaeroh
lanjuuttt
2022-02-14
0