Beberapa pria menghampiri Damian saat pemuda itu baru saja datang kembali ke meja tempat ayeunaduduk. Sepertinya mereka kolega bisnis Damian.
"Aku ke sana bentar. Jangan kemana-mana."Demian memberi isyarat pada Ayuna untuk tetap diam ditempat sampai ia kembali.
Ayeuna hanya mengangguk dengan air mata yang sekali melilit pada ibu tirinya yang terus menatapnya dengan tajam. Ayeuna dengan cepat menundukkan kepalanya berharapnya Nyonya Rasti tidak mengenalinya. Dan polesan make up tebal ini pun semoga jadi penyelamat dirinya.
"Hei, coba lihat wanita yang bersama presdir Damian. Aku baru pertama kali lihat dia loh, Siapa gadis itu?"dengar bisikan dari meja belakang ayeuna.
"Aku dengar Lesti Tampan itu akan bertunangan dengan Nona Sania, tapi kenapa sekarang dia datang dengan perempuan lain? Apakah gadis ini seorang pelakor?"kata-kata yang sangat menohok bagi Ayeuna. Dia tidak terima jika dibilang dia gadis pelakor, toh damian sendiri yang memaksanya untuk datang ke pesta ini.
"Padahal dia lebih cantik dari mana Sania. pelakor memang pintar mengambil hati laki-laki ya. menjijikan."
Ayeuna benar-benar sudah tidak tahan dengan semua kicauan garis-garis yang menggosipkan dirinya di belakang. Mereka pikir mereka siapa, seenaknya menghujat orang tanpa tahu kebenarannya. Inilah yang Ayeuna tidak suka dari kalangan elit seperti ini. Kebanyakan dari mereka itu munafik dan hanya menghargai orang berdasarkan status sosialnya saja.
Karena tidak tahan mendengarkan ocehan para wanita itu, Ayeuna berdiri dan bermaksud pergi ke toilet. tiba-tiba matanya beradu dengan Damian Yang sepertinya sedang menguping pembicaraan ketika gadis di depannya.
Ayeuna tidak peduli, dan juga sepertinya tidak ada niatan untuk membela dirinya di depan gadis-gadis itu. Berjalan dengan tergesa-gesa dan melewati Demian. Namun dengan demikian dengan cepat menangkap tangannya dan menghentikan langkah Ayeuna seketika.
"Kau mau ke mana?"tanya Damian dengan nada pelan
Belum sempat menjawab tiba-tiba saja alunan musik terdengar. Damian terdiam dengan raut wajah yang sulit diartikan.
"Saatnya kita berdansa,"celetuk Damian membuat Ayeuna ternganga
"Berdansa?
Ia tidak bisa berdansa.
"Tidak aku tidak bisa berdansa." ucap ayeuna menggeleng.
"Kita sudah berdiri di tengah aula seperti ini. semua mata kini tertuju pada kita, Ayeuna."Damian mengulurkan tangannya pada Ayunan dengan gayanya yang tetap tenang.
Berbanding terbalik dengan Ayeuna yang terlihat panik. Ia tidak terbiasa dansa seperti ini.
"Tenang saja aku akan mengajarimu."Damian memberi isyarat agar Arjuna menyambut uluran tangannya.
Dengan tangan gemetar Ayeuna menerima uluran tangan Damian. Itu membawanya ke tengah arena. Sontak semua mata tertuju pada mereka. Berdansa dengan mesranya.
Damian menuntun tangan Ayeuna agar melingkar di lehernya. Dan kedua tangan Damian memeluk pinggang ramping gadis itu. Ayeuna tampak sedikit canggung melakukan hal ini.
"Aku punya cara cepat agar aku bisa belajar dengan cepat. Jika kau menginjak kakiku maka akan aku mencium bibirmu sebagai hukumannya."Tersenyum simpul.
"Apa?"Ayeuna terbelalak
enak saja Damian bicara seperti itu. Sedangkan untuk berjalan saja dia butuh perjuangan khusus. Apalagi untuk berdansa seperti ini. dirinya pasti akan kesulitan untuk mengatur keseimbangan tubuhnya.
Ayeuna menatap demikian dengan garam. sepertinya lelaki itu memang ingin memanfaatkan situasi yang ada sekarang.
Semua orang memusatkan perhatiannya pada dua manusia ini. Karena baru kali ini demi yang terlihat menggandeng seorang perempuan selama juga menyandang status sebagai seorang duda.
"Aaawww." Ayeuna menjadi kecil Satria terjatuh dan hilang keseimbangan. Tanpa sengaja sepatunya menginjak kakinya Damian.
pria itu tersenyum.
"Kau harus dihukum Ayeuna."
Belum sempat Ayeuna menolak. lelaki itu telah menunduk dan mencium bibir dengan gerakan yang tidak terduga.
Ayeuna hanya bisa menahan nafasnya dengan wajah yang bersemu merah. Damian benar-benar gila. Tidak tahu malu, iya melakukan hal seperti ini di depan umum.
Tapi tak bisa dipungkiri sensasi ini membuat Ayeuna menggila. Kecupan demikian begitu dalam dan lambat Ayeuna sejenak melupakan perasaan malunya. Dan celakanya ia malah ikut menikmati momen itu.
Suasana berubah sunyi. Hati dan pikiran Ayeuna mendarat kosong. Ayeuna tidak bisa mendengar apa-apa lagi. Yang dirasakan hanyalah bibirnya menghangat dan ada aroma anggur di ujung lidahnya.
Apa yang dilakukan, Kenapa dia pun tak bisa menolak Apa yang dilakukan Damian kali ini dan tubuhnya bereaksi, Damian menyudahi aksinya. Dia masih memejamkan kedua matanya. Berharap kami yang tidak menyudahinya.
"Kita bisa meneruskan nya nanti. Kata kau ingat lagi sepatuku dan aku akan menghukum mu kembali."ucap Damian membuat Ayeuna tersadar dan segera membuka matanya. dia tertunduk malu dan memutuskan untuk mengajak Damian keluar dari arena dansa.
Semua mata tertuju padanya. Ayeuna melirik ke arah tempat nyonya Rasti uduk tadi. Wanita itu sudah pergi, namun posisinya sudah digantikan orang lain.
DEGG
Ada Leonardo yang tengah menatapnya dengan tajam dan penuh kekecewaan. Ekspresi wajah Ayeuna menegang dengan jantung yang berdebar kencang. Leonardo pasti melihat kejadian memalukan barusan. Apa yang akan dikatakan pada pria itu nantinya?
Ayeuna menjadi gelisah, iya pamit pada Damian untuk pergi ke toilet.
"Ayeuna!"suara berat itu menghentikan langkah Ayeuna saat ia baru saja ingin masuk ke dalam toilet perempuan.
Ayeuna berpaling, terlihat Leonardo sedang berdiri menatapnya dari belakang
"Kak Leonardo?!"Ayeuna tampak gugup. Ia meremas gaun yang ia kenakan saat melihat tatapan tajam Leonardo terhunus padanya.
"Sejak kapan kau dekat dengan lelaki itu?"pertanyaan yang sulit untuk Ayeuna jawab
"Kak Leonardo aku..…..."
"Tinggalkan dia, Kalau kau ingin selamat."Leonardo yang selalu lembut tiba-tiba berubah menjadi kasar kejam.
Ayeuna mengerutkan dahinya. Kenapa Leonardo bersikap seperti itu?
Ada urusan apa kau menyuruh wanitaku untuk meninggalkanku?"Demian yang tiba-tiba muncul dan memecahkan keheningan yang ada.
Tatapan Leonardo dan Demian bertemu. seperti ada percikkan api di dalam tatapan mereka. Ayeuna mengamati Kedua lelaki itu. Seperti ada yang janggal dalam tatapan mereka
Damian menghampiri Ayeuna dan memegang tangan wanita itu dengan erat. Ayeuna berasa netral dalam hal ini. Ia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Damian. Namun celakanya Damian malah menarik tuh Ayeuna dalam kelengkapannya.
"Ayeuna adalah wanitaku. Jangan harap kau bisa merebutnya lagi dari ku.,"kata-kata Damian begitu tegas dan berwibawa
Leonardo terdiam, namun sorot matanya memancarkan permusuhan yang dalam.
Ayeuna mendongak tak percaya jika Damian berani mengatakan hal itu di depan Leonardo.
Damian tidak takut saat Leonardo menatapnya seperti ingin membunuh dirinya. Kini Damian malah mencium kening Ayeuna dengan lembut di depan Leonardo.
"Kucing kecilku kau sudah tidak sabar ya kalau begitu ayo kita pulang!"ucap Damian sambil merangkul dan membawa Ayeuna pergi dari hadapan Leonardo.
"Ayeuna!"Leonardo memanggil nama Ayeuna.
Ayeuna merasakan atmosfer ruangan ini sudah tidak aman untuk kejuruan lelaki ini. Entah dendam apa yang terjadi di antara mereka sebelumnya.
bersambung.
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Lyna patricia
koq kata2nya kayak rancu ya,agak banyak sih yg rancu,mungkin nggak sempat di edit ya thor tp di luar itu tetap semangat 😉
2022-05-25
1
Kornelia Restuana
lanjut thor
2022-05-18
0
Jupilin Kaitang
jangan cari maslah, lelaki dudah itu hanya menjarak kamu lebih kedalam maslah besar dedar lah alunah
2022-05-17
0