'Apa kau ada acara nanti malam?"tanya Damian saat mereka dalam perjalanan pulang.
Ayeuna menggeleng, lalu berpaling pada Damian menatapnya dengan tatapan dalam.
"Bagus, temani aku pergi ke pesta malam ini."Damian bicara tanpa menoleh pada ayunan sedikitpun.
Gadis itu mengeryitkan alisnya. pergi ke pesta? Kenapa harus bersama dia? bukankah masih ada Sania yang lebih berhak diajar dibanding dirinya?
"Tapi....."
"Aku tidak suka penolakan. lagi pula kau punya utang padaku. Anggap ini sebagai balasan waktu aku menyelamatkanmu dari lelaki bejat kemarin malam."
Ayeuna mendesis kesal.Cih, masih minta balasan. Dia kira dam yang ikhlas membantunya. Tak ada jalan lain selain setuju dengan ajakannya kali ini.
"Oke, aku akan ikut ke pesta bersamamu."Meski dengan raut wajah yang terpaksa ayeuna akhirnya setuju.
Ada segurat senyum tipis yang tersimpul di bibir Damian, namun Ayeuna tidak menyadari itu.
Pukul tujuh, sekretaris Damian datang ke rumah Untuk mengantarkan gaun yang harus dipakai oleh Ayeuna ke pesta itu. Gadis cantik itu tertegun melihat gaun di tangan Zahra. sekretaris Damian yang sengaja datang untuk mendandani Ayeuna malam ini.
"Apa tidak ada gaun lain, Mbak!"Ayeuna seperti keberatan memakai gaun yang cukup terbuka ini.
"Gaun ini adalah gaun yang pas untuk dipakai ke pesta ini nona. Seksi dan elegan."Zahra berkilah.
"Coba saja dulu,"sambungnya menyerahkan gaun itu pada Ayeuna. Ayeuna hanya bisa menurut. Dia segera mencoba gaun itu di hadapan Zahra.
Cepatlah waktu kita tidak banyak. jam delapan kau harus segera pergi bersama presdir."cara membuat Ayeuna sedikit kubur.
Ia mematut dirinya di depan cermin. Bagian dada gaun ini begitu rendah. Hingga menampilkan belahan dada yang terlihat seksi. Ayeuna tidak biasa memakai baju yang seperti ini hingga ia merasa risih sendiri melihatnya.
"Cantik, ternyata aku tidak salah pilih."Zahra berdecak kagum melihat penampilan Ayeuna yang memang terlihat menawan dengan gaun tersebut.
"Tapi ini terlalu terbuka."Ayeuna menutupi bagian dada dengan tangannya
"Tidak, itu masih dalam batas wajar kok."lagi-lagi Zahra berkilah.
Ayeuna hanya bisa menurut saat Zahra mulai memoles wajahnya dengan make up yang sedikit tebal. Kemampuan Zahra yang sudah biasa menggunakan make-up memang Tidak diragukan lagi.
Zahra berhasil membuat Ayeuna begitu cantik malam ini.
"Wow, kau cantik sekali malam ini, Nona Ayeuna."Zahra mulai memuji penampilan Ayeuna. Mahakaryanya malam ini.
Ayeuna sendiri Memang mengakui kalau dirinya tampak berbeda sekali malam ini.
"Tinggal sepatu. Kau pakai sepatu yang ini."cara mengeluarkan sepatu dari paper bag yang ia bawa. Sepatu berhak tinggi sudah teronggok di depan Ayeuna.
"Ini terlalu tinggi,"keluh Ayeuna melihat hak sepatu yang sepertinya lebih dari 7 cm.
"Ini untuk mengimbangi tinggi presdir."Zahra kembali mengungkapkan alasan yang membuat Ayeuna tidak bisa berkutik.
Setelah semuanya selesai Zahra pun pamit pulang. Tinggal Ayeuna yang masih mematung di depan cermin di kamarnya.
"Ini terlalu seksi,"gumamnya masih dengan telur yang sama.
tok
took
toook
terdengar bunyi ketukan pintu.
"Non, ditunggu Tuan Damian di bawah."seorang pelayan memberitahu Ayeuna.
Ayeuna menghela nafas berat. Mau tidak mau ia harus turun ke bawah untuk menemui Damian, meski sebenarnya ia sangat tidak percaya diri.
Damian menatap Ayeuna tak berkedip saat Ayeuna berdiri di hadapannya. Biasanya Ayuna memakai baju casual untuk sehari-harinya dan kini berubah menjadi gadis dewasa dengan penampilan lembut dan seksi. Sungguh tidak dapat diduga jika Ayeuna bisa secantik dan seseksi ini.
Gaun malam yang sangat sesuai dengan selera Damian. Gaun berwarna putih dan gradasi kuning yang membuat kulit Ayeuna makin cerah. Ia yakin malam ini Ayeuna akan menjadi pusat perhatian para pengunjung pesta.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?"Ayeuna refleks menutup dadanya yang terbuka untuk menghindari tatapan nakal Damian.
"Tidak usah kau tutupi, aku sudah melihat semuanya."Damian mendesis.
Kedua mata Ayeuna membulat. Kurang ajar sempat-sempatnya Damian mengatakan hal memalukan itu lagi.
"Cepat masuk mobil. Aku tidak ingin kita terlambat."Damian tak menggubris Ayeuna yang terlihat marah.
Dalam hati Damian juga mengakui kalau gaun itu sedikit terbuka, dan Entah kenapa ia menjadi tidak rela jika Ayeuna memakai gaun tersebut dan memamerkan tubuh seksinya di depan pria lain. Zahra harus mempertanggungjawabkan nanti.
Di tempat pesta.
"Pegang tanganku!"Titah Damian pada Ayeuna sebelum mereka masuk ballroom Tempat pesta diadakan.
Dengan sedikit kesal Ayeuna menautkan tangannya pada lengan Damian. bibirnya sedikit mengerucut sebagai ekspresi kekesalan hati Ayeuna saat ini.
"Bisakah kau sedikit pelan aku tidak bisa berjalan cepat dengan sepatu hak tinggi ini. Ayeuna mengeluh.
"Kenapa kau masih memakainya?"
"Sekretaris mu yang menyuruhku memakai sepatu ini."Ayeuna menjawab dengan kesal.
"Bukannya kau yang menyuruh dia untuk mendandani ku agar aku terlihat cantik? Ayeuna mendongak dan menatap Damian yang terlihat dingin.
"Tapi kenyataannya sama sekali tidak cantik."
"Aku tahu, jadi tidak usah kau mengatakannya lagi oke!"Ayeuna mendesis kesal. Mulut lelaki ini memang pedas.
Keduanya memasuki aula pesta yang sudah tampak meriah dengan kehadiran tamu undangan di sana. Kehadiran Damian yang membawa Ayunan langsung menarik perhatian para pengunjung pesta.
Banyak yang berisi kalau mereka sungguh pasangan yang serasi. Terdengar kata-kata pujian terlontar untuk mereka berdua.
Namun perhatian Damian lebih tertuju pada mata pria yang menatap Ayeuna seperti seekor kucing yang kelaparan. Dia tidak suka jika para pria itu menatap Ayeuna dengan tatapan kagum seperti ini. Ingin rasanya menutupi tubuh Ayeuna dengan jasnya.
"Kenapa ada begitu banyak orang di pesta ini?"Ayeuna terlihat sedikit canggung. Baru kali ini dia datang ke pesta besar seperti ini. mendadak kepalanya pusing karena melihat kerumunan orang yang begitu banyak.
"Kenapa?"Damian menoleh pada Ayeuna yang terlihat gugup.
"Tidak usah gugup. Tenang saja ada aku."Damian menenangkan Ayeuna dan mengusap tangan Gadis itu yang memegang erat lengannya.
tmTangan ayeuna mendekap di lengan Damian dengan begitu erat seolah takut pria ini meninggalkan dirinya.
Damian mengajaknya untuk mengambil segelas anggur namun mata Ayeuna menangkap sosok bayangan yang tengah duduk di seberang sana. Kedua mata indah itu membulat. Ada Nyonya Rasti di sana. Ibu tirinya juga hadir di pesta ini. Tidak menutup kemungkinan jika Leonardo juga ada di sana. bagaimana ini?
Bisakah ia pergi dari sini secepatnya?
"Kenapa? kau kenal dengan wanita itu?"Damian menyadari kalau pandangan Ayeuna tertuju pada Nyonya Rasti dengan tatapan gusar.
A.....apa? Aku tidak kenal,"Ayeuna menggeleng dengan cepat mencoba menyembunyikan rasa gugupnya didepan Damian.
"Ayo kita duduk di sana."Damian mengajak Ayeuna di meja kosong yang ada di pojok ruangan. Ayuna menurut karena ia pun ingin menghindar dari perhatian nyonya Rasti
"Kau ingin makan sesuatu? Damian menawarkan untuk mengambil makanan.
"Okey,"jawab Ayeuna tidak singkat. konsentrasinya sudah buyar setelah menyadari ada dirinya disana
"Mau makan apa?
"Apa saja kau mau."Ayeuna menatap gugup saat pandangan matanya tertuju dengan tatapan Nyonya Rasti.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Mery Kawi
thor tolong typo nya ? telur gimana itu thor
2022-06-17
0
Jupilin Kaitang
lelaki banyak sekali bicara menyakutkan hati alenah tetap juga menurut permintaanya apa bukan bodoh itu namanya, cari penyakit saja alinah
2022-05-17
1
Azka Zaina
msh berharap ada wasiat yg ditgglkan ayh ayuena buat diriny.. masa iya semua hrtany di kuasai olh ibu tiri n kk tiriny itu, mana obu tiriny tak tau diri pula.., semoga edentitas ayuna terungkap n memberi pelajaran buat ibu tiriny yg sombong n angkuh itu
2022-04-25
5