"Ahhh....sial. Kenapa kak Leonardo kemari sih? waduh harus bagaimana ini!" Ayeuna nampak panik, baru saja turun dari taksi online.
Dengan langkah cepat, ia berlari menuju pohon besar dan bersembunyi di balik pohon. Ayeuna terus memperhatikan Kakak tirinya yang masih saja setia berdiri di depan gerbang kampus.
Kalau begini terus, Aku bisa telat!"ucap ayeuna. sungguh menyedihkan sekali permintaan ibu tirinya itu. Pindah kostan, tapi masih ada di kampus yang sama. ya Sama saja bohong. Leonardo pasti akan mencarinya kemari.
Ayeuna melirik ke kanan dan ke kiri. Jalanan di sini tidak terlalu ramai. Seketika ide gila muncul di benaknya.
Wanita itu berjalan menyusuri pinggir kampus. ia melihat celah di mana Dirinya bisa memanjat tembok pembatas yang lumayan tinggi itu.
Senyumannya mengembang tatkala ia melihat ada tempat pembuangan sampah permanen di pinggir tembok. Dengan cepat, dirinya menaiki tembok tempat sampah tersebut lalu dengan lincahnya memanjat tembok pembatas kampus.
"huffgggt.... yes berhasil!"Ayeuna bersorak kegirangan saat berhasil menaiki tembok tersebut Lalu melompat ke bawahnya. Ayeuna sangat lincah dan gesit, tentu karena dulu dia merupakan seorang dancer dan juga pernah beberapa kali memenangkan perlombaan cheerleaders antar sekolah. Jadi untuk urusan memanjat, melompat,kopral, maupun kayang dan hal lainnya dia sangat mahir.
Dengan sumringah, Ayeuna akhirnya telah berhasil memasuki area kampus yang sudah ramai. Setidaknya untuk hari ini Ayeuna berhasil menghindar dari Leonardo. Tapi entah sampai kapan? Ayeuna berharap ia bisa segera menyelesaikan skripsi dan lulus dari kampus ini.
"Ayeuna tunggu!"langkah dengannya terhenti saat mendengar suara yang begitu familiar memanggilnya.
Ayeuna memutar bola matanya malas saat melihat sosok wanita penghianat itu berjalan cepat ke arahnya.
"Tunggu, Ayeuna. kita harus bicara!"ujar Saidah dengan nafas yang terengah-engah.
"Mau apa lagi sih? nggak ada yang perlu dibicarakan. Aku sibuk!"Ayeuna hendak melangkah kakiknya kembali. Namun tangan Saidah sudah terlebih dahulu mencekal pergelangan tangannya.
"Lepaskan! jangan sentuh aku,"sahut Ayeuna dengan ketus dan pandangan jijik pada mantan sahabatnya itu.
"Yun, dengarkan Aku. Aku minta maaf atas kejadian itu. Sungguh aku khilaf. Aku ingin kita bisa berteman seperti dulu."ucap saidah tulus.
Ayeuna tersenyum kecut. Sungguh lucu wanita itu. Sandiwara nya cukup bagus. Setelah ia membayar seseorang untuk melecahkannya sekarang ia memohon maaf dan meminta persahabatan mereka kembali utuh. Entah apa rencana wanita itu? tapi Ayeuna tetap pada pendiriannya, ia tak ingin kembali dengan orang-orang munafik seperti saidah.
"Sudahlah, Saidah. Tidak perlu bersandiwara!"Ayeuna melipat kedua tangannya dan menatap remeh pada mantan sahabatnya itu.
"Sandiwara?
"Sandiwara bagaimana? aku benar-benar tulus meminta maaf kepada Mu Ayeuna."sahut Saidah dengan bingung. Iya ingin berubah dan menebus kesalahannya pada Ayeuna. Tapi ia juga ingin tetap menjalin hubungan dengan Andre.
Meski hanya sebatas hubungan Tanpa status toh sekarang Ayeuna juga sudah putus dengan Andre. Dan Saidah berharap Ayeuna, teman terbaiknya itu mau memaafkan dirinya dan melupakan kejadian saat dirinya kepergok bergumul tanpa busana bersama kekasih sahabatnya itu.
"Ya, hentikan sandiwara MU. Aku sudah muak!"
Saidah terlihat semakin bingung. Sebenarnya apa yang Ayeuna maksut.
"Kau menyuruh seseorang untuk melecahkan aku kan semalam? sungguh picik dirimu, Saidah. Aku pikir kau sudah puas merampas Andre, tapi ternyata kau bagai musuh dalam selimut. Kau menginginkan aku hancur, begitu kan?
Ayeuna mengeluarkan unek-uneknya dan berbicara sambil menunjuk wajah saidah. ia benar-benar muak pada wanita itu. Wanita sok baik tapi ternyata memiliki hati yang busuk.
"Apa sih yang kau maksud Ayeuna? Aku benar-benar tak mengerti. Menyuruh orang? kapan dan di mana?'Saidah tak kalah nyolot. ia benar-benar tidak habis pikir pada Ayeuna kalau memang Wanita itu sangat membencinya tapi tak harus memfitnah juga.
Ayeuna tersenyum miring, ditatapnya dengan lekat wajah mantan sahabatnya itu. Untung saja mereka berbeda semester, jika tidak mungkin Ayeuna tak akan bisa berkonsentrasi dalam belajar jika ada wanita menjijikkan seperti Saidah.
Wanita murahan yang mau maunya memberikan tubuhnya pada seseorang yang bahkan belum tentu akan menjadi suaminya kelak.
"Jika kau memang membenciku, kau tak harus memfitnahku Ayeuna. Aku tahu kesalahanku sangat fatal. Tapi bukan berarti kau bisa seenaknya menuduh tanpa bukti." ucap Saidah yang saat ini mulai emosi pada Ayeuna. Niat baiknya untuk meminta maaf telah mengendur dan berubah menjadi emosi dan benci. Saidah paling tak suka Jika ada yang menuduhnya sembarangan.
"Sudahlah Saidah. Tanpa bukti pun aku tahu jika itu adalah ulah MU. kau memiliki uang yang banyak nona Saidah. Kau bisa melakukan apapun. Tapi jangan harap kau bisa menghancurkan ku!"
Saidah mengepal kedua tangannya dengan kuat. Ucapan menusuk dari ayeuna barusan benar-benar sudah keterlaluan. Wanita itu menuju sesuatu yang Bahkan ia sendiri tidak tau kejadian apa yang Ayeuna masukkan itu.
"Ayeuna, kau....!"dengan emosi Saidah hendak melayangkan sebelah tangannya pada pipi Ayeuna. Namun gerakan itu urung dilakukan saat ia mendengar suara Andre yang memanggil mereka
"Ayeuna.... Saidah!"Andre tersenyum hangat. ia senang melihat Ayeuna dan Saidah sudah bersama. Itu artinya lambat laun dirinya juga bisa kembali pada Ayeuna.
"Sedang apa kalian? Aku senang melihat kalian bersama. Ayo ke kantin, aku traktir kalian sepuasnya!"Andre yang tak menyadari tak bersahabat dari kedua wanita itu dengan percaya diri mengajak mereka untuk jalan bersama.
Ayeuna tersenyum getir. Apalagi ini? Mengapa ada pria brengsek ini? bukan hari ini dia tak ada kelas? sungguh sial rasanya. Sudah di buli oleh rekan-rekan guru di tempat mengajar, harus menghindar dari Leonardo, sekarang ia juga harus bertemu dengan dua orang yang paling dibencinya. Huh, benar-benar hari ini sial, umpatnya dalam hati.
"Sorry, ya aku sibuk. Silakan Jika kalian ingin menghabiskan waktu bersama. Aku turut bahagia,"ucap Ayeuna dengan senyum sinis mengukir wajah manisnya.
Wanita itu berjalan cepat meninggalkan dua orang yang masih mematung. Andre bingung, ia mengira mereka telah kembali berteman dan Ayeuna sudah melupakan semuanya. Ternyata wanita itu masih saja ketus Dan menganggap Andre memiliki hubungan spesial bersama Saidah.
Pria itu tak benar-benar tidak menyukai wanita di sampingnya. ia hanya menjadikan Saidah pelampiasan saat Ayeuna tak memberikan sesuatu yang berharga itu untuknya. Padahal Andre hanya ingin memiliki Ayeuna seutuhnya.
Saidah, Sebenarnya apa yang terjadi? kalian bertengkar Lagi?"tanya Andri pada Saidah yang masih menatap kepergian Ayeuna dengan tatapan yang menghunus.
Belum sempat saidah menjawab, Andre telah berlalu dan berlari mengejar Ayeuna. Pria itu ingin meraih hati Ayeuna kembali. Apapun masalahnya dengan Saidah, iya tak peduli. yang penting hubungannya dengan Ayeuna bisa kembali seperti dulu.
"ANDRE..... ANDRE TUNGGU!"Saidah berteriak di tempat. Ia tak menyangka bahwa pria itu akan mengejar Ayeuna. Padahal disini dialah yang telah direndahkan oleh wanita itu dengan tuduhan yang ia layangkan. Bukannya menyenangkan hati Saidah yang sedang emosi,sudah tak memiliki hubungan apapun dengannya.
"Arrrrrgghhhh..... Ayeuna sialan!"Aku bersumpah tak akan mau merendahkan diriku untuk meminta maaf padamu lagi. Jika kau menuduhku musuh dalam selimut, maka itulah yang akan terjadi. Mulai detik ini kau adalah musuhku!
bersambung......
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Mery Kawi
thor tolong di baca ulang ketikan nya / typo nya, biar gak memusingkan yang membaca
2022-06-17
1
Jupilin Kaitang
selagi kamu tingal satu derah selagi itu juga berhubung dengan orang2 yang benci kamu
2022-05-17
0
Susi Andriani
hati2,,Ayeuna,musuhmu bertambah.
2022-04-25
1