"Jaga Prasetya dengan baik!"Damian berbicara datar saat Ayeuna turun dari mobil. Pria itu Bahkan tak menoleh saat bicara. Saya tetap fokus pada layar laptop di hadapannya.
Ayuna yang sudah turun lalu menutup mobil dengan kencang. Ia mencondongkan wajahnya ke arah jendela mobil. Entah mengapa semakin hari itu semakin tak sopan. Setidaknya meskipun saat ini ayeuna adalah pengasuh Prasetya tapi wanita itu juga merupakan pengajar anaknya yang harus dihormati.
"Baik, Tuan Damian yang terhormat. Tanpa ada perintah, Saya pasti menjaganya dengan!"tutur Ayeuna dengan suara yang tegas dan penuh penekanan.
Wanita itu pun membuka pintu depan mobil di mana Prasetya sedang memperhatikan kedua orang dewasa itu. Sungguh bosan rasanya. Ia merasa papanya dan bisa ayeuna itu seperti kucing dan tikus
"Miss, Kenapa sih Miss dan Papi selalu berantem?"tanya Prasetya dengan polosnya.
Mereka sudah memasuki pagar sekolah besar bertaraf internasional itu.
"Hemmm.... Miss dan papanya Prasetya tidak berantem kok,"ucap Ayeuna dengan sedikit bingung. Ia lupa jika Prasetya adalah anak yang cerdas. Ia pasti memperhatikan mereka berdua walaupun anak itu terlihat sibuk dengan mainan atau ponselnya.
"Jangan berbohong miss. Aku bisa lihat Miss ayeuna seperti benci pada papa!"Prasetya terlihat kecewa.
Ayeuna menarik nafas dalam-dalam. Ia menghentikan langkahnya lalu mensejajarkan tubuhnya dengan anak tampan itu. Jika ditelisik, Wajah Prasetya memang sangat mirip dengan ayahnya. Bibir yang tipis dengan tatapan mata yang tajam. Seperti seseorang yang pendiam, namun bisa membuat orang lain mati kutu dengan ucapan pedasnya.
"Dengar ya, sayang. Miss tidak marah kok. hanya saja kadang memang suka sedikit kesal. Tapi percayalah, miss tak membenci papanya Prasetya!"sahut Ayeuna berdusta. Dalam hatinya ingin memuntahkan ucapannya sendiri. Mana mungkin tak membenci pria yang sudah merenggut sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya.
"Jadi Miss tidak membenci papa? kalau begitu Miss mau kan jadi Mami aku?
Pertanyaan itu kembali terucap dari mulut anak itu. sungguh Ayeuna sangat membenci pertanyaan yang Bahkan ia tak mungkin menjawab tidak. Jika berkata tidak, ia yakin anak itu akan marah dan kecewa padanya. Jika menjawab iya, tak sudi rasanya bersanding dengan pria sialan itu.
"Miss.... Miss Ayeuna Kok diam?'suara Prasetya membuyarkan pikiran Ayeuna yang sedang mencari alasan untuk menghindar.
"Ehmm....itu,itu...."
TET..
TET..
TET...
Suara bel berbunyi. Anak-anak seumuran dengan Prasetya berlarian dengan riang menuju kelas masing-masing.
"Nah.... sudah bel, sayang. Ayo masuk!"Anak itu menurut. ia ikut berlari saat seorang temannya mengajaknya masuk ke kelas bersama-sama.
Ayeuna yang masih berada di lapangan besar tempat anak-anak bermain itu nampak bernafas lega. Untung saja bel berbunyi, setidaknya kali ini. Ia bisa menghindar lagi dari pertanyaan aneh dari anak didiknya itu.
Fiiuhh... anak yang aneh. Sebenarnya mau-mau saja jadi ibu dari anak itu. Tapi kalau ayahnya model si Damian, ogah deh!"Ayeuna bermonolog sendiri sambil bergegas menuju ruang guru.
Di dalam ruangan, nampak para staf pengajar sedang bersiap-siap untuk memasuki kelas masing-masing. Melihat kehadiran Ayeuna, kasak-kusuk mereka yang terdengar sedikit Ricu itu seketika menjadi hening. Ayeuna segera menuju mejanya dengan menatap heran rekan-rekannya tersebut.
"Hemmm.... sepertinya ada yang lagi happy nih!" miss Liana, spesialis bahasa asing di sekolah internasional itu akhirnya membuka suara. Wanita bertubuh bak model dengan usia terpaut lebih dewasa dua tahun dari Ayeuna itu menghampiri Ayeuna dan berdiri di depan mejanya.
Guru-guru Yang umurnya masih muda dan energik itu memilih menonton daripada masuk ke kelas untuk memulai pelajaran
Ayuna yang menjadi sorotan Mereka pun menjadi kikuk dibuatnya. Sebenarnya ada apa ini? Mengapa mereka tiba-tiba memandangku dengan tatapan aneh?
"Ehemmm.... ini ada apa ya? Apa ada yang aneh?"tanya Ayeuna dengan bingung.
"Tak usah pura-pura deh miss Ayeuna. Sejak kemarin kita lihat Miss berangkat bareng dengan Prasetya. Sepertinya ada yang berhasil menggaet ayah dari anak super aktif itu!"pernyataan bernada mengejek itu terdengar begitu geli di telinga Ayeuna.
"Jadi mereka mengira aku memiliki hubungan dengan pria aneh itu," gumam Ayeuna dengan tersenyum kecut. Hal ini sudah ia duga sebelumnya. Setiap hari diantar menggunakan mobil mewah pas telah menjadi sorotan semua orang. Andai mereka tahu, jika Ayeuna diperintahkan bagai budak oleh pria itu. Bukan sebagai Ratu seperti yang mereka kira.
"Ulala.... bukankah Ayah Prasetya itu seorang CEO bertubuh tinggi, macho dan tampan. Ahh.... pelet Apa yang kau gunakan miss?"guru lain yang tak kalah iri melihat Ayeuna bisa dekat dengan pria kaya itu ikut bersuara.
Dengan wajah sinis nya, Ia melirik Ayeuna. menelisik penampilannya dan seperti mengatakan bahwa Ayeuna tak ada apa-apanya dibandingkan dia atau Liana yang selalu berpenampilan seperti seorang sekretaris di kantor.
"Seharusnya sebagai guru kita memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Apa anggapan wali murid lain jika mengetahui bahwa salah satu guru disini ada yang suka menggoda. Betul begitu Miss Ayeuna?"
Ayeuna tersenyum getir. Pemikiran mereka terlampau jauh. Mereka memandang buruk seseorang hanya dengan melihat dari sisi pandang mereka saja.
"Betul sekali, Miss Liana. Tapi sayangnya saya tidak seperti itu. lebih baik kalian mencari tahu sumber kebenarannya terlebih dahulu sebelum mendikte orang lain!"
Ayeuna tak ambil pusing. Jika Ia menjelaskan bahwa dirinya bekerja sebagai pengasuh itu malah akan menjadikan olok-olokan teman-temannya. Biarkanlah mereka dengan perspektif nya masing-masing.
"Ayo, lebih baik kita cepat masuk. jangan sampai pengawas datang dan melihat kalian masih ada di sini!"
Ayeuna mengambil tas kerja miliknya lalu melenggang keluar dengan santai. Sementara para pengajar lain nampak geram. lebih tepatnya dikatakan iri. Mereka belum puas mendengar jawaban dari Ayeuna.
Selama jam belajar, Ayeuna nampak tak fokus meski terlihat santai dengan anggap anggapan buruk dari rekan-rekannya, tetap saja yang menjadi kepikiran. Nama baiknya bisa tercoreng dengan adanya kabar burung yang disebarkan oleh salah satu atau lebih lekat pengajar di sekolah itu.
"Sudahlah, miss. tidak perlu dipikirkan. Anggap saja itu hanya angin ribut. Saya percaya kok Miss Ayeuna itu wanita yang bisa menjaga diri dan tak mungkin melakukan hal seperti mereka katakan!"Miss Aulia, Wanita Paling dewasa diantara guru-guru di sekolah itu berbicara dengan bijak. Perkataannya membuat hati A
Ayeuna menjadi sedikit tenang. Setidaknya tak semua menganggapnya buruk.
"Terima kasih miss Aulia. Aku baik-baik saja kok!"ujar Ayeuna. Ia pun berpamitan padanya dan segera menuntun Prasetya menuju mobil yang menjemput mereka.
"Di persimpangan sana saya turunnya Pak. saya ada jadwal kuliah lebih awal hari ini!"
"Baik,Bu."
"Prasetya Tak apa-apa Kan kalau Miss kuliah dulu? Miss janji setelah selesai nanti langsung pulang."Ayeuna melirik Prasetya dengan mengelus puncak kepalanya
"Tak apa-apa miss. Tapi jangan malam-malam ya pulangnya. Aku kesepian setelah pulang, Miss janji ya mengajariku bermain piano!" wajah anak itu sungguh melas.
"Ya, sayang. Miss janji!"
Ayuna mencubit pipi putih itu dengan gemas. ia mengerti sikap anak yang super aktif tapi juga sering berkelahi itu. Prasetya hanya kesepian Ia membutuhkan kasih sayang dan perhatian seorang ibu. Damian terlalu sibuk bekerja dan memanjakan anak ini dengan uang.
"Sungguh malang nasibmu, nak. Mungkin aku bisa memberikan kasih sayang itu. Tapi tidak untuk menjadi ibumu." Ayeuna bergumam sambil mengelus rambut pirang Prasetya
anak ini begitu manis dan menyenangkan. sangat berbeda dengan ayahnya yang sangat dingin dan menyebalkan.
bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Mmh Rilfa
awalnya sayang sma anknya,..lama²syank jg sm bpknya,...😅😅
2022-07-14
0
ayudya
tjor papa apa papi sich typo mulu dech, bnyk yg kurang jelas pengucapan nya, hurup² bnyk tnggal tlong di cek ulang.
2022-05-30
1
Elma Theana
ayuna,,,,, ubahlah sikap tuanmu itu yang dingin menyebalkan menjadi hangat dan menyenangkan 🤣🤣🤣
2022-05-26
0