As I Love You
"Kamu bukan saudaraku"
Tidak tegas atau penuh penekanan tetapi cukup terdengar dengan jelas oleh anak remaja laki-laki yang duduk didepannya.
Anak itu hanya bisa diam terperangah, mencengkram celana panjang abu-abu sekolahnya yang masih dia kenakan.
"Kamu bukan anggota keluarga Carto" pria didepannya kembali memperjelas perkataannya, "dulu aku memiliki mbak pengasuh yang Mama anggap seperti saudara sendiri, dia memiliki anak dan kamu adalah cucunya." Pria itu terdiam membuang muka menatap keluar jendela restaurant, "ibumu hamil diluar nikah, nenekmu tidak mau menerimamu hingga akhir hayatnya, dan selang beberaoa bulan kemudian Ibumu meninggal sehingga Mama menganggapmu sebagai anak."
Tidak ada yang bisa Anak itu katakan meski Pria didepannya mengatakan secara gamblang dan jelas, mulutnya seakan terkunci bahkan tenggerokannya terasa tercekik sesuatu.
Kenyataan yang baru dia dengar membuatnya terpukul sehingga tidak bisa mengeluarkan suara atau sekedar membuka mulut.
"Aku mengatakan kebenaran sekarang karena kamu sudah cukup dewasa" pria itu kembali melanjutkan, kembali menatap Anak didepannya dengan tatapan tajam. "Jadi kamu bebas untuk kuliah dimanapun, terlebih jangan membuat Zian semakin tergantung padamu."
Kalimat terakhir itu adalah topik utama yang sebenarnya dari pembicaraan mereka hari ini, dan anak itu sadar akan hal itu.
Tapi entah kenapa malah kenyataan tentang setatusnya sebagai anak angkat yang lebih dulu pria didepannya ini ungkapkan padanya, disaat anak remaja laki-laki itu masih belum siap menerimanya meski dia sudah kelas tiga SMA.
Dia siap mendengarkan untuk menjauhi Zian, tetapi untuk statusnya sebagai anak angkat bagaikan boom yang mengejukannya.
"Apa kamu tidak curiga?, namamu saja Aslan Bumi Putra?."
"Kamu bukan anak kandung Mama."
"Kamu hanya anak angkat."
"Bukan anggota keluarga Carto."
"Kamu seharusnya beruntung dianggap anak."
Kamu ...
Kamu ...
Kamu ....
Seakan kalimat yang sama terus saja berualang-ulang dia dengar.
Cahaya lampu seakan mehilang seketika, meski beberapa kali mengerjabkan mata, sebelum kesadarannya tertarik kemasa lalu dia masih melihat orang-orang disekitarnya dengan cahaya lampu yang terang menderang, tetapi kali ini cahaya dan orang-orang disekitarnya tidak lagi terlihat oleh matanya.
Benar-benar tidak ada secerca cahayapun yang dapat dia lihatnya, tetapi kata-kata itu terus berdengung berulang-ulang di telinganya, hingga terasa telinganya sakit dan mendengung.
Buk ...
"Sepertinya gue telat"
Suara dan sentuhan tangan dipundaknya menariknya kembali kedunia nyata, ruangan ballroom yang luas dan terang, ratusan orang kembali dia lihat.
Setelah menguasai dirin dan menenangkan diri, barulah perlahan kepalanya menoleh dan tersenyum pada sosok pria kekar yang berdiei di sampingnya.
"Sepertinya CEO Adam Regan Zeroun Ganendra dan COO perusahaan kita Aslan Bumi Putra sudah datang"
Kening pria disampingnya mengerut mendengar ucapan seorang paruh baya yang berdiri di atas panggung, jelas-jelas pria paruh baya itu sedang menyinggung mereka berdua.
"Sejak kapan Aslan Bumi Putra telat?" ucapnya.
Mendapat sindirian dari Adam Regan Zeroun Ganendra sang sahabat sekaligus saudara angkatnya, Aslan hanya tersenyum samar.
"Jangan mengatai Aslan kalau kamu juga telat Regan" tegur Zahra, Bunda mereka.
^-^
Aslan dan Regan sudah berdiri di atas panggung tepat dibelakang Abra, Ayah mereka yang sedang memberi sambutan didepan para karyawan kantornya diatas podium.
Malam ini adalah ulang tahun perusahaan Ganendra, meski Aslan datang telat ternyata Regan datang lebih telat lagi darinya, hingga Aslan terselamatkan dari omelan Zahra, sang Bunda.
"Saya ucapkan terima kasih atas kerja keras kalian selama ini."
Regan menoleh pada Aslan dan tersenyum samar menunjukkan kelegaannya.
Abra akhirnya telah selesai memberi sambutan, bukan hanya Regan yang merasa lega, tetapi Aslan juga karena setelah memperkenalkan Aslan sebagai COO dan Regan sebagai CEO Perusahaan Ganendra, Abra melarang mereka berdua untuk turun dari panggung.
"Makan dulu jangan langsung ngilang!"
Kalimat penuh peringatan namun terdengar sangat tenang itu bukan tertuju pada Aslan, tetapi tertuju pada Regan yang meringis mendengarnya.
Mereka bertiga kembali duduk di meja bundar terdepan, yang mana sudah ada Zahra, si kembar Bilqis dan Chaka, Gea anak angkat keluarga Ganendra selain Aslan, dan kedua teman Regan dan Aslan, si hacker Javir Erlangga dan si model Internasional Alaric Lorenzo Romanov.
Saat berkumpul dengan mereka semua memori masa lalu Aslan selalu berputar kembali dibenaknya seperti tadi, tampa bisa dia cegah.
Ya ...
Aslan bukan anak kandung dari Abra dan Zahra, bukan berdarah Ganendra seperti Regan dan si kembar Bilqis dan Chaka. Dia hanya teman masa kecil Regan, anak yang menemani Zahra saat hamil Regan, kepercayaan Abra untuk menemani dan mengawasi Regan kuliah di luar negeri.
Meski Zahra dan Abra menganggapnya anak, Regan dan Si Kembar menganggapnya saudara, tetap saja Aslan selalu sadar diri dimana posisinya.
Karena bagaimanapun caranya, seberapa lama ... masa lalu selalu membelenggunya.
"Bang mau pipis" Chaka berbisik pada Aslan.
Aslan tersnyum berdiri menggandeng tangan Chaka berjalan menuju toilet pria.
Si kembar lebih dekat padanya dari pada Regan, karena Rega selalu menghilang tiba-tiba dan jarang dirumah utama Keluarga Ganendra.
"Abang di luar, Chaka masuk sendiri" ucap Chaka tegas.
"Ok, kalau kesulitan buka zippernya panggil abang"
Mata Chaka langsung menyorotinya tajam, "Chaka udah besar!" ucap Chak dengan penuh tekanan dan masuk kedalam bilik toilet.
Aslan tersenyum kecil sebelum berbalik hendak keluar menunggu Chaka di depan pintu toilet pria, tetapi langkahnya terhenti saat mendengar namanya disebut-sebut meski tidak begitu jelas dia masih bisa mendengarnya.
"Lihat Pak Aslan, Pak Abra dan Pak Adam berdiri di podium aja dada berbunga-bunga apa lagi melihat dua sahabat Pak Aslan ikut kumpul buh ... gemer hati gue."
"Iya ... Pak Aslan cocok banget jadi anak angkat pak Abra dan Bu Zahra, kadar tampannya itu hampir selaras."
"Bukan hanya tampah tapi otaknya beh ... bisa bersaing dengan otak Pak Abra dan Pak Adam."
"Apa lagi saat rapat, haduh ... kalau mereka bertiga ikut rapat siap-siap pasang telinga, buku catatan dan bolpen, kalau perlu rekam sekalian.
"Wahahaha ..."
"Masak sampai segitunya Bu?."
"Kalau para manager mah udah biasa, kalau kalian hem ..."
"Ah ... ibu terlalu meremehkan saya."
"Bukan meremehkan, tapi otak mereka bertiga memang diatas rata-rata."
"Wah ... jadi beruntung banget ya Pak Aslan di anggap anak sama mereka."
"Bukan hanya beruntung, tapi cocok jadi anak angkat."
Tampa dipandu kaki Aslan langsung melangkah kebelakang, Aslan kembali masuk kedalam toilet.
Tangan Aslan mengepal kuat hingga memutih, entah kenapa setiap kali semua orang membicarakan Abra dan Regan mereka selalu mengait-ngaitkannya dengan Aslan, tak jarang mereka selalu mengatakan kata yang sama, Di anggap Anak yang membuat suasana hati Aslan hancur detik itu juga.
Dret ...
Ponsel Aslan bergetar, panggilan masuk dari Ar, nama panggilan kecil dari Adam Regan Zeroun Ganendra pewaris perusahaan Ganendra Group sekaligus sahabatnya sejak kecil yang dia sayangi.
"Ya Ar?" tanya Aslan.
"Lo dimana?, lo di cari Ayah, lo dengan Chaka kan?" ucap Regan, "gue mau balik ke Crown duluan ya?, ngantuk banget."
"Iya"
Tidak banyak bicara Aslan hanya menjawab satu kata saja dan kembali memasukkan ponselnya kedalam saku celana.
Aslan menatap wajahnya yang terpantul dikaca toilet yang terlihat datar tampa ekpresi.
*Anak Angkat
Dianggap anak*
Kata-kata itu kenapa tidak bisa lepas dari kehidupannya?.
Meski pada kenyataannya memang benar adanya, bahawa Aslan bukan anak kandung dari keluarga Ganendra. Tetapi, tetap saja dadanya serasa sesak setiap kali mendengarnya.
^-^
.
Halu ....
Author balik setelah hiatus satubulan 🥰
Ini Novel ketiga Author di Noveltoon
Novel kedua dari Raja Series 🥰
Mohon dukungannya ya semua ...
Terima kasih pada para Reader yang sudah pernah membaca novel Author sebelumnya, kembali mau mampir di sini 😇
Salam kenal dari Author pada Readers baru 😍 jangan lupa mampir ke novel Author sebelumnya
One More Chance
Only You
Setelah baca harap ⭐Rate 🔖Vote 🎁Hadiah 👍Like 💬Komen dan klik 💖 Favorit agar tidak ketinggalan setiap kali Author update novel As I Love You 🤩
Love you 😘
Unik Muaaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Nyra Chayank ArfaGus
mampir aku disini ..
2022-04-18
1