BANK X
“Selamat Pagi Pak Andre,” sapa Wijaya selaku Manajer Bank X...menyambut kedatangannya.
“Bu Lina juga sudah datang Pak Andre, sekarang sedang ada di ruang Bu Santi,“ lanjut Wijaya.
Sejenak Andre berpikir, kenapa Lina bisa ada disini juga.
Mereka langsung menuju ruang rapat di Bank tersebut. Sebelumnya mereka melewati ruangan Bu Santi, Andre melihat Lina berada karena pintu ruangan tersebut terbuka. Dan sepintas Bu Santi melihat Pak Andre.
“Selamat Pagi Pak Andre, selamat datang,” sapa Santi sambil menghampiri Andre.
Sedangkan Lina hanya diam saja melihat kedatangan Andre.
“Bu Lina datangnya tidak bareng dengan Pak Andre?” tanya Wijaya.
“Oooh tidak Pak Wijaya, kepentingan saya beda. Mengurus beberapa dokumen rekening dengan Bu Santi," ujar Lina.
“Baiklah Bu Lina, silahkan dilanjutkan,” jawab Wijaya.
“Setelah kerjaan selesai, kamu nyusul ikut rapat!” perintah Andre.
“Baik Pak Andre.”
Kacau deh scedule hari ini, harusnya setelah urusan di Bank selesai, gue harus meeting ke perusahaaan Bintara !! Kayak begini harus koordinasi sama Mitha dan Susi......pikir Lina.
Selesai dengan urusan dokumen dengan Bu Sinta, Lina langsung permisi lanjut mau ikut rapat dengan bosnya.
Saat rapat berjalan, Lina datang.....Faisal memberikan kode untuk duduk di samping Andre.
Kenapa juga gue harus duduk di samping nih Bos, gue kan bisa duduk di samping loe Faisal.......pengen banget komplain kayak begini !!!!.
Andre hanya menatapnya sesaat.
Duh tatapannya udah kayak mau makan orang aja. Bulu halus Lina langsung merinding......iiish.
Di rapat Lina hanya menyimak dan menjadi pendengar yang baik aja. Melihat Andre dan para petinggi Bank X berdiskusi untuk membangun investasi baru.
Di sela-sela rapat, ternyata Andre meminta Lina menerangkan beberapa kondisi keuangan perusahaan.
Dengan mudahnya Lina menerangkan serta menjelaskan secara lugas untuk meyakinkan para petinggi Bank X. Yang kebetulan Faisal sudah membawa bahan-bahan yang dibutuhkan Lina.
Ternyata ada untungnya Lina ikut rapat ini ! Batin Andre.
Akhirnya hasil meeting di Bank X berhasil, dengan menanda tangani kerjasama.
Senyum sumringah Andre puas dengan pertemuan hari ini.
“Pak Andre, beruntung punya karyawan yang hebat seperti Bu Lina,” puji Wijaya.
“Bisa meyakinkan para direktur dengan presentasinya, semoga kerja sama kita saling menguntungkan,” lanjut Wijaya.
“Terima kasih Pak Wijaya, semoga kita semakin maju dan berkembang,” balas Andre.
Andre masih menatap Lina yang sedang berbincang dengan beberapa direktur bank X.
“Pak Andre sebelum kembali ke kantor, kami mengundang Pak Andre untuk makan siang bersama di Resto S sudah kami siapkan,” ujar salah satu direktur Bank X.
“Terima kasih atas undangannya,“ jawab Andre.
Mereka pun langsung meluncur ke Resto S.
Andre dan Faisal berangkat semobil. Sedangkan Lina bawa mobil sendiri.
Sesampainya di Resto S, mereka dipersilahkan ke ruang VIP. Lina terlihat sibuk dengan ponselnya, jalan tanpa menatap ke depan tapi menatap ke ponsel. Alhasil saat Andre berhenti jalan, Lina menubruk punggung Andre.
“Awwww.....!”jerit kesakitan Lina....sambil mengelus keningnya.
“Kalau jalan pakai mata bukan pakai hidung!” ujar Andre.
“Siapa suruh jalan berhenti mendadak,” jawab pelan Lina tapi masih terdengar oleh Andre.
Lina langsung ambil posisi duduk di sebelah Faisal, mata Andre langsung melotot.....memberi kode untuk pindah duduk di sampingnya.
“Iisss........” kesal Lina langsung duduk di samping Andre.
Acara makan siang pun dimulai, makanan sudah mulai tersaji dimeja......liur Lina mulai ngeces di bibir melihat makan yang mengiurkan.
Mmm....... kelihatan lezat nih makanan, sepertinya mereka memanggilku .......hi...hi....hi.
Lina mulai mengambil makanan untuknya.
“Ehmmm........” deheman Andre
Lina melirik ke Andre yang berada di sampingnya. Dilihatlah wajah Andre yang memperlihatkan piring kosongnya.
“Ck..........!” kesal Lina. Emangnya gak bisa ambil makan sendiri apa ya.....kata batinnya.
Di ambilnya nasi dan beberapa lauk ke piring Andre tanpa bertanya mau makan pakai apa. Lalu dilanjutkan ambil makanan buat dirinya sendiri.
Sedangkan Faisal sudah menikmati makan siangnya tanpa drama.
Sembari menikmati makan siang di selingi dengan obrolan ringan.
“Bu Lina sudah menikah atau belum?” tanya Andri salah satu direktur muda Bank X.
“Pak Andri jangan panggil saya Ibu, cukup Lina aja. Saya belum nikah,” senyumnya.
“Wah syukurlah kalau belum menikah, bisa daftar nih “ jawab Andri.
“Uhuk.....uhuk....!” Andre keselek makanannya.
“Pelan-pelan Pak makannya,” jawab Lina sambil memberikan minum serta menepuk punggung Andre.
“Mau daftar apa Pak Andri?” tanya Lina .
“Daftar jadi calon suami," sambung Wijaya.
Muka Lina langsung merah seperti tomat. Malu mau lanjut ngomong.
“Lina boleh minta kartu namanya?” pinta Andri.
Lina pun langsung mengambil kartu namanya di tas dan memberikan ke Andri.
Tangan Andre seketika berada di atas paha Lina.
“Glek........” Lina menelan ludahnya. Andre menatap tidak suka kepadanya.
Dia berusaha menyingkirkan tangan Andre yang berada di atas pahanya, tapi usahanya sia-sia.
Tak habis akal, Lina mendekatkan dirinya dan berbisik ke Andre.
“Tangan Bapak bisa menyingkir tidak, saya mau ke toilet. Atau Bapak mau ikut saya ke toilet juga?" geram Lina.
Tanpa menunggu jawaban Andre, Lina langsung berdiri dan izin ke toilet.
Sedikit bernapas lega saat di toilet, bisa lepas sebentar dari bosnya.
"Heran maksudnya apa tangannya !! Gak sopan, kurang ajar!!" ngedumelnya.
Baru keluar dari pintu toilet, ternyata Andre sudah berdiri di depan toilet wanita.
“Pak Andre ngapaiin di sini?” tanya dengan rasa kagetnya.
“Katanya saya disuruh ikut kamu ke toilet,” jawab santainya.
“Jadi kayak begini ya kamu sama laki diluar!'
“Maksud Pak Andre apa?”
“Maksud kamu apa godaiin laki-laki buat cari calon suami?"
“Pak Andre lihat gak saya godaiin laki-laki!” nyolot Lina tidak terima dengan tuduhan Andre.
“Pak Andre mau ajak ribut di depan toilet ya?” entah kenapa rasa hormat Lina ke atasannya hilang seketika.
Lina langsung kembali ke meja makan, disusul dengan Andre.
Di meja sudah terhidang dessert, apalagi dessertnya kesukaan Lina. Tanpa banyak bicara......dia mengambil sepotong cake stawberry untuk Andre dan untuk dirinya.
Tangan kiri Andre pun langsung kembali di atas paha Lina. Dia hanya bisa menahan emosinya.
Lina menikmati cakenya sambil berbincang dengan Andri dan beberapa direktur yang lain.
Acara makan siang akhirnya selesai juga, mereka berpamitan.
Lina segera menuju parkiran tanpa melihat Andre dan Faisal yang berada di parkiran.
“Lina, kunci mobil kamu kasih ke Faisal!” perintah Andre.
“Kenapa kasih ke Faisal, trus saya balik ke kantor naik apa?”
“Kamu bareng saya ke kantor!”
Faisal langsung mengambil kunci mobil yang berada di tangan Lina.
Dari pada bareng bos mending pesan ojek online aja!
"LINA MASUK....... !!" perintah Andre dengan nada tinggi dari pintu mobilnya.
Dengan kesal Lina pun masuk ke kursi penumpang di samping kursi pengemudi. Entah kenapa juga Andre merasa emosi dengan Lina.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Memyr 67
kenapa ini, suami bu sita? marah marah, lina digodain cowok?
2024-12-26
0
awesome moment
tampol pake sekop hrs.nya
2024-12-16
0
Alanna Th
sompret! pd kampret smua lk" d sini
2024-05-18
0