Pelakor

Tangan Wahyu tiba tiba mengelus pipi sebelah kanan, lalu menyentuh bibir Lina secara lembut. Wahyu langsung mencium bibir merah Lina.

Mata Lina pun langsung melotot. Rasanya campur aduk, setelah mendapat serangan ciuman mendadak. Ini memang bukan yang pertama kali buat mereka. Tapi buat Lina tetap bikin jantungan. Lina segera melepaskan pangutan bibir Wahyu, langsung menyadarkan dirinya.

“Lin......saya rindu kamu,“ ujar Wahyu seraya mengelus bibir Lina yang terlihat basah.

“Tapi saya tidak rindu," balas Lina pelan, menundukkan kepalanya.

“Pak Wahyu....!”

“Bisa tidak kamu kembali panggil saya Mas bukan Pak, seperti dulu,” pinta Wahyu.

“Itu dulu bukan sekarang,” jawab Lina ketus.

Wahyu mulai melajukan mobil menuju rumah Lina tanpa bertanya.

“Sebenarnya ada keperluan apalagi Pak Wahyu, bukannya kita berdua tidak ada urusan lagi!”

“Kenapa kamu semakin menjauhi saya, Lin. Apa salah saya?"

“Pak.....”

“Panggil Mas.......Lin!!"

“Ok Mas, saya menjauh karena tidak mau mengganggu rumah tangga mas. Ingat istri sama anak di rumah mas. Saya tidak mau jadi pelakor."

“Jangan jangan kamu sudah ada pengganti saya ya!”

“Ya kalau memang saya punya hubungan dengan yang lain, itu juga bukan urusan mas Wahyu."

“Saya cinta sama kamu Lina!!“ nada tinggi sudah mulai keluar dari bibir Wahyu.

“Saya ingin kamu jadi Istri saya,” tegasnya.

“Oooooh jangan mimpi mas, saya nggak mau jadi istri kedua. Jadi istri pertama aja belum pernah, masa tiba-tiba jadi yang kedua!"

Di genggamnya kembali tangan kanan Lina dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanan Wahyu tetap menyetir. Lina pun mencoba melepaskan genggaman tangan tersebut.

“Jangan dilepas Lina, biarkan tangannya seperti ini,” pinta Wahyu semakin di rekatnya genggaman tangannya.

“Lin.....maukan tunggu saya, biar saya mengurus masalah keluarga dulu. Saya akan segera melamarmu."

“Please Mas Wahyu stop, jangan janji apa pun. Jalanin saja kehidupan Mas yang sekarang, hidup bahagialah bersama keluarga Mas Wahyu disana!” ujar Lina yang tanpa terasa mulai mengeluarkan air mata. Sedikit ada rasa sesak yang ingin dikeluarkan......akhirnya tangisan pun mulai keluar.

Wahyu meminggirkan mobil ke tepi jalan dan mematikan mesinnya. Langsung membuka seatbealnya dan seatbeal Lina. Wahyu pun langsung memeluk Lina yang mulai menangis, semakin dipeluk semakin tangisannya kencang. Dengan lembut Wahyu mengelus punggung Lina, setitik air mata pun keluar dari mata Wahyu.

Pelukan ini yang selalu ia rindukan, belaian ini yang selalu ia rindukan. Tubuh kekar Wahyu terasa hangat di tubuh mungilnya Lina. Wahyu adalah pria yang pernah membuat dia merasa di cintai sepenuh hati. Tapi semua hanya mimpi untuk dimiliki.

Lina sudah tidak mampu berkata lagi, mungkin dengan tangisan ini sudah seperti gambaran isi hatinya.

Setelah agak reda tangisan Lina, Wahyu melepaskan pelukannya. Dipandang wajah Lina yang sudah memerah, dihapusnya air mata dengan jarinya, dikecupnya satu persatu mata Lina, kemudian pipi dan terakhir keningnya.

“Kita lanjut pulang ya,“ ajak Wahyu.

Lina hanya menganggukkan kepalanya.

Perjalanan pun dilalui dengan hening, Wahyu tidak kembali bertanya dan Lina pun sudah mulai tenang.

.

.

Kediaman Mansion Nugraha

 

“Baru pulang Dre?” tanya Pak Nugraha yang masih menonton tv di ruang keluarga.

“Iya Pah tadi habis makan malam bersama dengan kepala cabang,” jawab Andre sambil ikutan duduk dengan papa Nugraha.

“Istri kamu papa lihat tidak ada di rumah?”

“Sita lagi liburan sama teman temannya ke Singapura Pah."

“Kasihan Noah sering ditinggal sama mama nya, dan jarang diperhatikannya. Kamu juga jarang perhatian dengan anakmu," ujar papa Nugraha.

“Lagi pula ada baby sister yang menjaga Noah," Bela Andre atas rasa kecewa papa nya.

“Ya terserah kamu saja, jangan menyesal saja nantinya. Trus kamu sudah bahas tentang keuangan perusahaan dengan Lina?"

“Rencana besok akan membahasnya dengan Lina. Pah.....Andre ke kamar, mau istirahat.”

“Ya.....”

Andre lebih banyak menghindar jika Papa nya sudah mulai membahas tentang Sita, selama ini ke dua orang tuanya tidak terlalu suka dengan Sita tapi tetap menerima menjadi menantu mereka.

 

**

 

Mata Lina terlihat bengkak pagi ini, semalaman menangis mengingat kejadian dia dengan Wahyu.

“Walau jarak kita jauh, saya mencintaimu Lin. Jaga kesehatanmu.....suatu saat kita akan bertemu lagi," pesan Wahyu semalam saat mereka akan berpisah.

Tetesan air mata sudah mulai merembes ke pipi namun ditahan Lina, karena tidak ingin terlihat oleh mama nya saat masuk rumah nanti.

“Mas Wahyu terima kasih telah mencintaiku, terima kasih telah memberi kenangan yang indah walau sesaat. Tapi kita tidak berjodoh."

Wahyu mengusap kedua tangan Lina lalu mengecupnya lama, tampak mata Wahyu mulai berkaca – kaca.

“Sudah sekarang masuk ke rumah, pesanan taxi online saya sudah datang,” pinta Wahyu. Akhirnya mereka berpisah di malam itu, Wahyu mengantar Lina sampai rumahnya dan dia lanjut balik ke hotel tempatnya menginap.

***

Pagi ini Wahyu kembali ke kota S tempat dia bertugas.

Hari ini Lina benar-benar tampak tidak semangat saat masuk ke kantor, mukanya terlihat pucat....wajar karena Lina belum pakai make up, dari rumah hanya pakai pelembab , pakai pensil alis plus bibirnya hanya diolesin lipgloss. Tidak ada gairah untuk dandan hari ini, tapi tetap saja wajah cantiknya kelihatan.

Sesampai di ruang kerjanya, Lina langsung mengganti flatshoes nya dengan stiletto hitamnya.

“Mas Udin.....!” panggil Lina saat salah satu office boy lewat ruangannya.

“Ya mbak Lina,“ Udin masuk ke ruangan.

“Mas bikinin saya minuman coklat hangat ya,” pinta Lina sambil menyodorkan serbuk coklat sachetnya.

“Baik mbak, sekalian mau kue nya nggak?” tawar Udin, karena biasanya Lina suka minta dipesenin kue basah.

“Boleh deh mas Udin , makasih banyak ya.“

Lina kembali ke meja kerjanya, langsung menyalakan laptopnya. Mengecek beberapa email yang masuk, serta berkas yang sudah menumpuk rapi di meja.

“Pagi mami Lina.....” sapa Mitha & Susi yang melihat pintu ruangan Lina terbuka. Mereka langsung masuk dan duduk.

“Mih...abis nangis ya?” tanya Mitha.

 Sengaja Mitha dan Susi menghampiri ke ruangan Lina, karena mereka kepikiran Lina saat ketemu Wahyu kemaren. Dua sohib Lina yang sangat pengertian, walau secara usia mereka lebih tua daripada Lina. Tapi mereka cocok jadi sahabat.

“Aah jadi sedih lagi kan,” hati Lina berkata. Bulir air mata pun mengalir lagi......tes...tes...tes.

“Tuuuhkan gue jadi pengen nangis lagi kan,”ujar Lina sambil berdiri untuk menghampir Mitha dan Susi.

Refleks Lina langsung memeluk Mitha

“Gue jadi pengen nangis lagi........hiks....hiks....hiks,” ujar Lina.

Susi langsung menutup ruangan Lina, dan merapatkan tirai kaca ruangannya biar teman-teman yang lain diluar tidak melihat keadaan di ruangan.

Semakin kencang tangisan Lina di pelukan Mitha, Susi hanya bisa mengelus punggung Lina biar sedikit reda tangisannya.

.

.

Salam kenal Author Newbie 😘

Mohon Likenya yaaaa

Terpopuler

Comments

Threezia Purnama Dewi

Threezia Purnama Dewi

emang sulit yaa kalo udah ada perasaan sama suami orang, dicintai bikin sakit hati, tapi tidak mungkin bisa dimiliki. dilupakan juga bikin sakit hati

2024-11-15

1

Sleepyhead

Sleepyhead

Kamu mengatakan hal yang sama ketika kamu Alan Meminang istrimu..

2024-12-13

0

KMFDL

KMFDL

hadehhh,gatel

2024-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Mami Lina
2 Dede Ganteng
3 Saya Lina dari bagian finance
4 SAYA PECAT KAMU
5 ISTRI CEO
6 Rapat
7 Nonton Bioskop
8 Pelakor
9 Momong Dede Ganteng - 1
10 Momong dede ganteng - 2
11 Momong Dede Ganteng - 3
12 Mama minta cucu
13 BANK X
14 Pingsan
15 Seranjang
16 Antar ke rumah
17 Ke rumah Lina lagi
18 Rumah Sakit
19 Masih di rumah sakit
20 Jadi ibu angkat
21 Masih Sakit
22 Dipijit Pak Bos
23 Panggil saya Daddy
24 Minta Persetujuan
25 Daddy & Mami
26 I Love you !
27 Seperti pencuri
28 Sakit Jantung
29 Kedatangan Wahyu
30 Ditraktir makan siang
31 Tinggal di Mansion Nugraha
32 Berasa ngurus Suami !
33 Mertua gak punya Akhlak !!
34 Pawangnya telepon
35 Bertemu mertua lagi !?
36 Bukan wanita penggoda !?
37 Baby Sitter Baru
38 Lepaskan !!!!
39 Tanda merah ??
40 Lina vs Sita
41 Ikatlah dia sekuat tenagamu !
42 Istri Pak Andre kah ?
43 Kedatangan Sita ke kantor
44 Jangan sakiti anakku Noah !
45 Noah anak mami Lina....
46 Daddy minta maaf !
47 Mah.....maafin Lina!
48 Selamat Tidur........
49 Kritis.....
50 Ingin menikahi .....
51 Cepat bangun Lina.....
52 Akhirnya.....
53 Ini cincin siapa ?
54 Sita Lagi !?
55 Sita hamil....
56 Sita dan Bu Anita
57 Secangkir kopi
58 Bertemu kembali
59 Dasar si junior
60 Istri Gila Harta
61 Soto Mie
62 Terucaplah kata keramat!
63 Curhatan Lina
64 Andre menyatakan cintanya.
65 Mansion Andre
66 Figura Foto
67 Maafkan mama nak!
68 Bantal guling
69 Pura-pura jadi istri
70 Gara-gara resleting
71 Ikut rapat
72 LINA VS LISA
73 Surat Perjanjian
74 Ada nyamuk....
75 Seperti PlayBoy
76 Tendangan maut
77 Adek...oh....Adek
78 Mantan Kekasih
79 Pergi dari Mansion Andre
80 Dina lagi.......
81 Mencari keberadaan istri
82 Melihatmu.....kau dan dia
83 Masuk kerja
84 Dan terjadi lagi !
85 Dia istri saya!
86 Terbongkar.......
87 Melukai.......
88 Cinta tidak harus memiliki
89 Tak ingin dia terluka lagi
90 Kalau waktu bisa di putar
91 Bertemu setelah terluka
92 Bercerai
93 Menghadapinya......
94 Keluh Kesahku
95 Mulai pertengkaran
96 Masih bertengkar
97 Si Ulat Keket
98 Jadi istri ke-2
99 Harga Diri
100 Mengejar istri, di kejar mantan
101 Siska berulah
102 Diam bukan berarti lemah
103 EMOSI
104 Masih Emosi
105 Kalah saing sama Noah
106 Bertemu Wahyu
107 Cemburu
108 Emosi karena cemburu
109 Membuatku bingung
110 Bicara berdua
111 Istri Yang Tak Dianggap
112 Di lamar
113 Mengungkapkan
114 Mandi kembang
115 Pagi hari bersama suami
116 Pembukaan Raker
117 Sentuhan awal
118 Ada satpol pp
119 OTW malam pertama
120 Malam Pertama
121 Masih lanjut?
122 Promo Novel Baru
123 Hari kedua Raker
124 Mulai penyelidikan
125 Masih penyelidikan
126 Sabar sayang
127 Masalah terselesaikan
128 Sedih sesaat
129 Gara gara sate kambing
130 Kasih sayang suami
131 Keluarga kecil
132 Kabar Baik
133 Home sweet home
134 Mulai Promil
135 Kejutan Manis
136 Bulan Madu
137 Tanda-tanda
138 Hamil
139 Belanja bersama
140 Noah mau ulang tahun
141 Ulang Tahun Noah
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Mami Lina
2
Dede Ganteng
3
Saya Lina dari bagian finance
4
SAYA PECAT KAMU
5
ISTRI CEO
6
Rapat
7
Nonton Bioskop
8
Pelakor
9
Momong Dede Ganteng - 1
10
Momong dede ganteng - 2
11
Momong Dede Ganteng - 3
12
Mama minta cucu
13
BANK X
14
Pingsan
15
Seranjang
16
Antar ke rumah
17
Ke rumah Lina lagi
18
Rumah Sakit
19
Masih di rumah sakit
20
Jadi ibu angkat
21
Masih Sakit
22
Dipijit Pak Bos
23
Panggil saya Daddy
24
Minta Persetujuan
25
Daddy & Mami
26
I Love you !
27
Seperti pencuri
28
Sakit Jantung
29
Kedatangan Wahyu
30
Ditraktir makan siang
31
Tinggal di Mansion Nugraha
32
Berasa ngurus Suami !
33
Mertua gak punya Akhlak !!
34
Pawangnya telepon
35
Bertemu mertua lagi !?
36
Bukan wanita penggoda !?
37
Baby Sitter Baru
38
Lepaskan !!!!
39
Tanda merah ??
40
Lina vs Sita
41
Ikatlah dia sekuat tenagamu !
42
Istri Pak Andre kah ?
43
Kedatangan Sita ke kantor
44
Jangan sakiti anakku Noah !
45
Noah anak mami Lina....
46
Daddy minta maaf !
47
Mah.....maafin Lina!
48
Selamat Tidur........
49
Kritis.....
50
Ingin menikahi .....
51
Cepat bangun Lina.....
52
Akhirnya.....
53
Ini cincin siapa ?
54
Sita Lagi !?
55
Sita hamil....
56
Sita dan Bu Anita
57
Secangkir kopi
58
Bertemu kembali
59
Dasar si junior
60
Istri Gila Harta
61
Soto Mie
62
Terucaplah kata keramat!
63
Curhatan Lina
64
Andre menyatakan cintanya.
65
Mansion Andre
66
Figura Foto
67
Maafkan mama nak!
68
Bantal guling
69
Pura-pura jadi istri
70
Gara-gara resleting
71
Ikut rapat
72
LINA VS LISA
73
Surat Perjanjian
74
Ada nyamuk....
75
Seperti PlayBoy
76
Tendangan maut
77
Adek...oh....Adek
78
Mantan Kekasih
79
Pergi dari Mansion Andre
80
Dina lagi.......
81
Mencari keberadaan istri
82
Melihatmu.....kau dan dia
83
Masuk kerja
84
Dan terjadi lagi !
85
Dia istri saya!
86
Terbongkar.......
87
Melukai.......
88
Cinta tidak harus memiliki
89
Tak ingin dia terluka lagi
90
Kalau waktu bisa di putar
91
Bertemu setelah terluka
92
Bercerai
93
Menghadapinya......
94
Keluh Kesahku
95
Mulai pertengkaran
96
Masih bertengkar
97
Si Ulat Keket
98
Jadi istri ke-2
99
Harga Diri
100
Mengejar istri, di kejar mantan
101
Siska berulah
102
Diam bukan berarti lemah
103
EMOSI
104
Masih Emosi
105
Kalah saing sama Noah
106
Bertemu Wahyu
107
Cemburu
108
Emosi karena cemburu
109
Membuatku bingung
110
Bicara berdua
111
Istri Yang Tak Dianggap
112
Di lamar
113
Mengungkapkan
114
Mandi kembang
115
Pagi hari bersama suami
116
Pembukaan Raker
117
Sentuhan awal
118
Ada satpol pp
119
OTW malam pertama
120
Malam Pertama
121
Masih lanjut?
122
Promo Novel Baru
123
Hari kedua Raker
124
Mulai penyelidikan
125
Masih penyelidikan
126
Sabar sayang
127
Masalah terselesaikan
128
Sedih sesaat
129
Gara gara sate kambing
130
Kasih sayang suami
131
Keluarga kecil
132
Kabar Baik
133
Home sweet home
134
Mulai Promil
135
Kejutan Manis
136
Bulan Madu
137
Tanda-tanda
138
Hamil
139
Belanja bersama
140
Noah mau ulang tahun
141
Ulang Tahun Noah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!