PUKULAN KERAS

Lokasi gang itu juga berada di antara dua bangunan ruko yang masih kosong makanya kedua sisinya dilapisi oleh dinding besar yang menjulang tinggi Keatas dan ujung gang hanya berisi beberapa bak sampah yang dibuat dari semen.

Dimulut Gang, Renjun masih setia menunggu Winwin yang sampai detik ini masih belum datang menghampirinya.

Walaupun sebenarnya Renjun adalah tipe orang yang tidak suka menunggu, tetapi apapun akan ia lakukan bila menyangkut tentang saudara laki-lakinya itu.

Namun setelah setengah jam Renjun berdiri disana, tak ada satupun seseorang yang datang menemuinya sampai jalanan yang sedari tadi berisi siswa yang berjalan pulang dari sekolah barunya itu kini mulai sepi.

Sepertinya semua siswa telah meninggalkan sekolah, bahkan kesunyian siang itu semakin terasa saat Beberapa debu berterbangan diatas aspal jalan ditambah lagi udara panas yang semakin menyengat.

Tetapi tetap saja Renjun masih berdiri ditempatnya saat ini, ia tetap menunggu Winwin disana meski tenggorokannya sudah sangat kehausan dan kedua kakinya terasa pegal.

Dan pada akhirnya seseorang yang sejak tadi ditunggu pun datang menghampirinya, tetapi Winwin tidak datang sendirian melainkan ditemani oleh beberapa siswa yang diantaranya adalah orang yang sudah dikenali wajahnya oleh Renjun meskipun sebagian lagi tak dikenali oleh Renjun.

Mereka terdiri dari 7 orang, dan kini tanpa banyak basa-basi dua diantaranya langsung mencengkram Renjun agar tidak bisa bergerak leluasa seraya mendorong Renjun sampai bersandar di tembok.

"Hyung?" tanya Renjun bingung, ia masih belum mengerti apa yang sedang dilakukan Winwin saat ini.

Tetapi bukan jawaban yang diperolehnya, malahan sebuah pukulan keras dari Ten mengenai wajahnya secara berkali-kali yang disusul oleh suara tawa renyah dari yang lainnya .

Saat ini semua orang tampak menikmati hal tersebut, terkecuali Winwin yang masih tetap  tenang tanpa mengeluarkan ekspresi apalagi.

Remaja itu hanya menyaksikan tontonan nikmat yang dilakukan teman-temannya pada Renjun, bukannya bertindak apa-apa malahan ia sedang sibuk bersandar di dinding yang ada dihadapan Renjun.

Begitu juga dengan Lucas yang berada disebelah Winwin yang merasa enggan untuk terlibat dalam aksi kekerasan tersebut, malahan ia sibuk berpura-pura membaca komik yang tadi dibawanya seolah-olah ia sedang tidak melihat apapun dihadapannya.

Sementara Renjun sedang berusaha bebas dari cengkraman Yuta dan Jaehyun yang masih mengunci tubuhnya agar tidak kabur ataupun melawan.

Perkelahiannya ini memang tidaklah adil yang mana teman-teman winwin yang terdiri dari Ten, Jaehyun, Doyoung , Yuta dan Yangyang menghabisi Renjun secara bertubi-tubi tanpa balasan perlawanan sedikitpun dari Renjun.

"Lihat nih, pukulanku lebih kuat." kata Yangyang yang merasa sedang berada ditengah-tengah persaingan dengan Ten, ia langsung memukul perut Renjun dengan lututnya setelah bagian wajah Renjun telah memar sampai hidungnya mengeluarkan darah segar karena ulah Ten dan Doyoung.

Tentu saja pukulan yang diterima oleh Renjun bertubi-tubi membuat tubuhnya langsung roboh kebawah dan dalam sekejap ia terbaring lemas dibawah kaki ketujuh seniornya itu dengan posisi telungkup.

Tapi kedua matanya masih terus menatap Winwin, ada secuil kekecewaan yang kini merajai hatinya terhadap sosok Winwin.

Setelah ia berhenti mempercayai kalau ada namanya ikatan persahabatan didunia ini, kini ia harus menelan pahit kenyataan kalau tidak ada lagi sebuah ikatan Persaudaraan yang terjalin diantaranya dan Winwin Hyung.

"Mendingan kelen berhenti deh, kayaknya dia udah babak belur , nanti yang ada kalau kelen masih mukulin terus bisa-bisa dia mati lagi." ucap Lucas yang menjadi orang kedua yang menyadari hal tersebut, walaupun sebenarnya Winwin sudah mengetahui hal tersebut lebih dulu tetapi entah kenapa ia masih tetap diam saja dan menikmati tontonan tersebut.

"Lemah banget sih nih anak, gayanya sok kuat banget tadi pagi pas dikelas kalian." teriak Doyoung yang merasa tidak puas, tampaknya Doyoung, Yangyang dan Jaehyun bukanlah siswa dari kelas 12-A seperti yang lainnya tetapi keikutsertaan mereka menghabisi Renjun seolah-olah mengartikan kalau mereka adalah sahabatnya Winwin.

"Jadi gimana sekarang?" tanya Lucas pada Winwin, ia sudah seperti sahabat dekat sekaligus kaki tangannya Winwin .

Mungkin karena hubungan pertemanan keduanya sudah terjalin sejak masih SMP makanya keduanya saling menjaga dan mempercayai satu sama lain.

"Biar aku yang urus!" Winwin menepuk pelan bahu Lucas, lalu mendekati Renjun yang sudah tergeletak lemas.

Lalu dengan setengah jongkok, Lucas menyentil  kening Renjun seperti kebiasaannya dulu saat mereka masih kecil.

"Aku gak akan bertindak sejauh ini kalau kau gak merendahkan teman-temanku dan menginjak-injak harga diri kami sebagai senior." gerutu Winwin yang tetap saja memperlihatkan ekspresi datar, ia benar-benar seseorang yang sulit berekspresi sama sekali.

"Hyung...." panggil Renjun yang terlalu kecewa sampai sulit menyelesaikan kalimatnya.

"Aku sudah bilang kalau aku gak mengenalmu, kalaupun kau bersikeras lebih baik hentikan saja." tegas Winwin yang langsung memberikan tamparan lembut diwajah Renjun.

"Mulai besok kita tidak saling mengganggu dan kau juga harus bersikap seolah-olah tidak mengenalku, Aku benar-benar tidak mau berurusan lagi denganmu dan teman-temanku juga gak ingin buang-buang tenaga untuk memberikanmu pelajaran." perintah Winwin yang langsung berdiri seusai menyelesaikan kalimatnya, tetapi saat Winwin ingin melangkahkan kakinya menjauh dari sana dengan cepat Renjun meraih pergelangan kaki kiri Winwin menggunakan tangan kanannya.

"Hentikan ataukah nanti bakal terluka lebih dari ini!" teriak Winwin dengan tatapan bengis, tanpa pandang bulu ia langsung menarik kakinya agar lepas dari genggaman Renjun tetapi tidak seperti teman-teman yang lainnya.

Ia sama sekali enggan berbuat kasar pada Renjun , kalau saja itu Ten ataupun Doyoung pastilah tangannya atau wajahnya Renjun sudah dihantam lebih dulu.

"Dasar anak manja!" celutuk Winwin dengan nada pelan sampai tidak ada satupun yang sempat mendengarkan ucapannya itu.

"Ayo pergi!" ajak Winwin yang berjalan pergi menuju mulut gang.

"Kita pergi sekarang? Gimana kalau nanti dia mengadu, win?" tanya Yangyang .

"Tenang aja, anak itu gak bakal mengadu kok." pungkas Winwin yang sudah sangat paham betul akan situasi saat ini, apalagi ia percaya kalau Renjun tidak akan  pernah mengadukan dirinya hanya karena masalah kecil seperti ini.

"Hey bro!" sapa Doyoung yang masih belum bergerak dari sana disaat keenam temannya sudah pergi lebih dulu dari gang tersebut, ia tampak tersenyum memandangi Renjun yang ada dibawah kakinya.

"Aku gak perduli tentang hubunganmu dengan Winwin saat ini, tetapi saranku sih lebih baik kau lupakan saja segala hal tentangnya karena baginya sekarang kau hanyalah serpihan masa lalu yang sudah usang untuk diingat kembali." saran Doyoung sebelum akhirnya ia pergi dari sana.

Tetapi dari setiap langkahnya, Renjun masih bisa mendengarkan jelas gumaman Doyoung sebelum akhirnya Seniornya itu menghilang dari mulut Gang.

"Kenapa juga Winwin tidak memperlihatkan sikap kejinya pada anak itu, hari ini benar-benar tidak menyenangkan." sebuah keluhan yang membuat Renjun terbelalak sebelum Doyoung menghilang dari pandangannya.

Memangnya sekejam apa sosok Winwin itu sampai membuat Doyoung berkata seperti itu, jujur saja Renjun tidak bisa membayangkan hal itu saat ini sebab perbuatan dan sikap Winwin saat ini saja sudah memberikan kekecewaan padanya.

Dengan hembusan angin yang dicampur oleh terik panas matahari, Renjun tanpa sadar mulai meneteskan air mata dan membiarkan pipinya terkena sisa-sisa darah segar yang menetes dari hidungnya.

Ia merasa sangat lelah hari ini, tubuhnya terasa sakit semua dan rasanya ka ingin segera pulang dan berbaring diranjang ataupun sofa sejenak tanpa memikirkan apapun.

Dan sebisa mungkin ia mencoba berdiri kembali sambil  berjalan terpincang-pincang , tetapi matanya masih meneteskan air mata yang bertujuan melepaskan semua rasa sakit hatinya.

Episodes
1 PULANG
2 DIA TIDAK MENGENALKU
3 NASIHAT BIJAK
4 KELAS 2-E
5 SENIOR
6 PULANG SEKOLAH
7 PUKULAN KERAS
8 MAMI WENDY MARAH
9 PAPI TIRI
10 BISNIS UANG
11 TAWARAN PERTEMANAN JAEMIN
12 MARI BERTEMAN!
13 SENYUMAN PALSU MARK
14 PERTIKAIAN KECIL
15 SISWA SEMPURNA
16 MARK
17 MARAH?
18 ARTI SEBUAH KEPERCAYAAN
19 KAMBUH
20 LEUKIMIA
21 APA YANG HARUS DILINDUNGI?
22 RASA SAKIT
23 UNGGULAN VS BUANGAN
24 TIDAK BERGUNA
25 PEMBOHONG BESAR
26 ATAP SEKOLAH
27 KETAKUTAN
28 HUKUMAN
29 TARUHAN
30 TINDAKAN NEKAT
31 PUNCAK EMOSI
32 KETERBUKAAN WINWIN
33 KOIN KENANGAN
34 KENYATAAN YANG MENAKUTKAN
35 PENCURI KEBAHAGIAAN
36 SOSOK AYAH
37 BERTEMU AYAH KANDUNG
38 KEBENCIAN DOYOUNG
39 KELUAR DARI ZONA NYAMAN
40 ANAK YANG TAK DIINGINKAN
41 RUMAH SAKIT
42 IKATAN
43 REUNI TAK TERDUGA
44 SEMUA SALAHMU
45 TANPA BELAS KASIHAN
46 PANGGILAN TELEPON
47 DONOR SUMSUM
48 RUMAH SEJATI
49 MIKO DAN KISAHNYA
50 HUJAN DAN SALAH PAHAM
51 MANUSIA EGOIS?
52 HARAPAN TERBESAR
53 OBAT
54 MERINDUKAN SAHABAT
55 LAMA TIDAK BERTEMU
56 LAMA TIDAK BERTEMU 2
57 BAGAIMANA KISAH HIDUPMU?
58 BAGAIMANA KISAH HIDUPMU 2?
59 SAHABAT SEJATI
60 RAPUH DAN TAK BERDAYA
61 UANG ADALAH SEGALANYA
62 MENJADI MANUSIA EGOIS
63 MISI
64 BABAK BARU DARI KEHIDUPAN DAN KEHILANGAN
65 LIMA TAHUN KEMUDIAN
66 SANG EKSEKUTOR
67 DIA MASIH HIDUP ?
68 MEMPERBAIKI KESALAHPAHAMAN
Episodes

Updated 68 Episodes

1
PULANG
2
DIA TIDAK MENGENALKU
3
NASIHAT BIJAK
4
KELAS 2-E
5
SENIOR
6
PULANG SEKOLAH
7
PUKULAN KERAS
8
MAMI WENDY MARAH
9
PAPI TIRI
10
BISNIS UANG
11
TAWARAN PERTEMANAN JAEMIN
12
MARI BERTEMAN!
13
SENYUMAN PALSU MARK
14
PERTIKAIAN KECIL
15
SISWA SEMPURNA
16
MARK
17
MARAH?
18
ARTI SEBUAH KEPERCAYAAN
19
KAMBUH
20
LEUKIMIA
21
APA YANG HARUS DILINDUNGI?
22
RASA SAKIT
23
UNGGULAN VS BUANGAN
24
TIDAK BERGUNA
25
PEMBOHONG BESAR
26
ATAP SEKOLAH
27
KETAKUTAN
28
HUKUMAN
29
TARUHAN
30
TINDAKAN NEKAT
31
PUNCAK EMOSI
32
KETERBUKAAN WINWIN
33
KOIN KENANGAN
34
KENYATAAN YANG MENAKUTKAN
35
PENCURI KEBAHAGIAAN
36
SOSOK AYAH
37
BERTEMU AYAH KANDUNG
38
KEBENCIAN DOYOUNG
39
KELUAR DARI ZONA NYAMAN
40
ANAK YANG TAK DIINGINKAN
41
RUMAH SAKIT
42
IKATAN
43
REUNI TAK TERDUGA
44
SEMUA SALAHMU
45
TANPA BELAS KASIHAN
46
PANGGILAN TELEPON
47
DONOR SUMSUM
48
RUMAH SEJATI
49
MIKO DAN KISAHNYA
50
HUJAN DAN SALAH PAHAM
51
MANUSIA EGOIS?
52
HARAPAN TERBESAR
53
OBAT
54
MERINDUKAN SAHABAT
55
LAMA TIDAK BERTEMU
56
LAMA TIDAK BERTEMU 2
57
BAGAIMANA KISAH HIDUPMU?
58
BAGAIMANA KISAH HIDUPMU 2?
59
SAHABAT SEJATI
60
RAPUH DAN TAK BERDAYA
61
UANG ADALAH SEGALANYA
62
MENJADI MANUSIA EGOIS
63
MISI
64
BABAK BARU DARI KEHIDUPAN DAN KEHILANGAN
65
LIMA TAHUN KEMUDIAN
66
SANG EKSEKUTOR
67
DIA MASIH HIDUP ?
68
MEMPERBAIKI KESALAHPAHAMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!