"Katakan Abian, apa kamu mencintai gadis lain?" ucap mama Abian sedikit mendesak.
"I_iya Ma" Jawab Abian gugup.
"Di_dia teman sekampus Abian, namanya Jasmine, putri desainer ternama itu" sambung Abian menjelaskan.
Mendengar itu mama Abian terdiam, sejenak Ia menghela nafasnya dalam-dalam, Abian yang mendapati sang Mama yang tampak diam saat dirinya memberitahukan siapa gadis pujaan hatinya. Lantas bertanya pada wanita yang sudah melahirkannya itu.
"Memangnya kenapa Ma? Kenapa Mama diam saja?" tanya Abian penasaran.
"Apa kamu yakin benar-benar mencintai gadis itu?" tanya Mamanya sekali lagi.
"Sangat yakin Ma, Abian sudah lama memendam perasaan ini kepada Jasmine, gadis itu sudah membuat Abian semangat, membuat hidup Abian lebih berwarna" ungkap Abian bahagia.
"Mama rasa, sebaiknya kamu jauhi gadis itu, Mama tidak mau terjadi sesuatu kepadamu" ucapan mamanya membuat Abian bertanya -tanya.
"Apa maksud Mama? Abian jadi nggak ngerti? Abian harus menjauhi Jasmine?, tapi kenapa Ma? Kenapa Mama bisa bicara seperti itu?" tanya Abian sembari menatap wajah ibunya.
"Mama mengerti perasaanmu, tapi mama mohon kali ini tolong dengarkan mama, ini demi kebaikanmu sendiri" jawab mamanya Abian.
"Tapi Ma, Abian nggak ngerti maksud mama, tolong jelasin sama Abian, apa yang terjadi? Kenapa Mama melarang Abian mendekati Jasmine, ada apa Ma? Katakan"
"Mama tidak bisa menjawab pertanyaanmu, kau turuti saja perintah mama, oke tidak masalah kamu tidak mau menikah dengan Luna, kamu bisa menikah dengan gadis lain, asalkan jangan gadis itu, Jasmine" ucapan Mama Abian, membuat Abian lemas, ia tidak mungkin bisa melupakan Jasmine begitu saja.
Setelah mengatakan hal itu kepada anaknya, lantas mama Abian segera pergi dari kamar anaknya.
"Maafkan Mama Abian, Mama tidak ingin terjadi sesuatu padamu, kamu belum tahu siapa gadis yang kamu cintai, Mama berusaha menjauhi keluarga mereka, tapi kenapa kamu malah mendekati putrinya" gumam wanita itu.
Sementara Abian duduk dengan mengusap wajahnya kasar, kenapa Mamanya bisa berkata seperti itu, Abian tidak akan tinggal diam, ia akan berusaha mencari alasan kenapa sang Mama harus menolak kehadiran Jasmine dalam hidup Abian.
"Mama aneh banget, apa yang sebenarnya terjadi? Aku harus cari tahu"
******
Sesampainya di rumah, Luna merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, ia benar-benar tidak menyangka bisa bertemu dengan wanita dari masa lalu ibunya, wanita yang ingin sekali ia temui. Hari ini takdir mempertemukan Luna dan Shesa.
Kemudian Luna bangun dan mengambil foto sang ibu yang ia letakkan di atas nakas. Luna mengusap foto sang ibu sembari tersenyum.
"Ibu, Luna sudah bertemu dengan teman ibu, ibu benar, dia wanita yang baik banget, dia sudah memberi Luna pekerjaan disini, Luna beruntung bisa bertemu dengan beliau, Luna janji, Luna akan menyampaikan pesan ibu" ucap Luna dengan memandang wajah sang ibu.
Lantas Luna meletakkan kembali foto sang ibu diatas nakas, hari itu Luna merasa sangat lelah sekali, karena seharian ia berjalan sepanjang jalan untuk mencari pekerjaan, beruntung dia bertemu dengan Jasmine, dan akhirnya ia dipertemukan dengan seseorang yang selama ini ingin sekali ia jumpai. Hingga tak terasa Luna tertidur karena rasa kantuk itu sangat ingin membuatnya memejamkan mata.
******
Di suatu tempat dengan hamparan bunga-bunga warna warni, tampak seorang wanita datang dari sumber cahaya yang terang sekali, tengah berjalan dan memanggil nama Luna, seorang gadis yang berada di tengah -tengah hamparan bunga nan indah itu.
"Luna...Luna..." Terdengar suara lembut yang sedang memanggil nama Luna. Lantas Luna melihat wanita yang sedang memakai baju serba putih dan tampak tersenyum kepadanya.
Luna berjalan menghampiri wanita itu semakin dekat , perlahan Luna sangat senang karena wanita berbaju putih itu adalah ibunya.
"Ibu...Luna rindu sekali pada Ibu" seru gadis cantik itu sembari berlari memeluk sang ibu yang sudah lama tidak ia jumpai.
"Luna...ibu juga bahagia bisa melihatmu putriku" jawab wanita berbaju putih itu sembari mengelus puncak kepala Luna.
"Kenapa ibu pergi meninggalkan Luna, Luna sangat menyayangi ibu, Luna merasa kesepian" ucap Luna sendu.
"Ini sudah takdir nak, ibu juga tidak ingin meninggalkanmu, ibu sangat menyayangimu, tapi semua ini sudah suratan dariNYA, kita harus menerimanya dengan ikhlas"
"Luna... Ibu lihat kamu sudah bertemu dengan sahabat ibu, Shesa...apa kamu sudah menyampaikan pesan ibu kepadanya?" tanya wanita itu sambil mengelus-elus putri semata wayangnya itu.
"Belum Bu, Luna senang sekali bisa bertemu dengan mamanya Jasmine, dia wanita yang sangat baik, apa yang ibu katakan benar, dia wanita yang cerdas dan pandai, dia juga sangat cantik" ungkap Luna sembari menatap wajah sang ibu penuh kerinduan.
"Oh iya Bu, maafkan Luna, Luna tidak bisa memenuhi wasiat ibu untuk menikah dengan Abian, Luna tidak bisa menikah dengannya, Luna pergi dari rumah saat pernikahan kami, sekali lagi maafkan Luna bu" ucap Luna sembari memeluk sang ibunda.
"Luna...maafkan Ibu juga, jika wasiat ibu membebani hidupmu, ibu fikir kamu akan bahagia hidup bersama Abian, putra sahabat ibu, ternyata keputusan ibu sudah membuatmu terluka, tersenyumlah nak, ibu membebaskanmu dari wasiat itu, kamu berhak menentukan kebahagiaanmu, karena ibu merasa, sebentar lagi putri ibu akan menemukan cinta sejatinya, Pangeran tampan itu akan datang kepadamu dengan membawa sejuta cinta yang tulus kepadamu" ucapan ibunya membuat Luna terkejut.
"Seorang pangeran?" ucap Luna penuh tanya.
"Ya...Pangeran itu akan datang menjemputmu" seru sang Ibu yang perlahan berlalu meninggalkan Luna yang berdiri sendirian.
"Ibu...Ibu mau kemana? Tunggu Luna bu, Luna mau ikut bersama ibu" seru Luna sembari mengulurkan kedua tangannya saat sang Ibu mulai menjauh dari dirinya.
"Jangan nak, tetaplah disana...jangan ikut Ibu, Kamu harus melanjutkan hidupmu, ayahmu membutuhkanmu, Ibu ingin melihatmu bahagia bersama sang pangeran yang akan datang menjemputmu, tunggulah kehadirannya, jika waktunya tiba...kalian akan dipersatukan dalam cinta, selamat tinggal Luna...Ibu menyayangimu " ucapan terakhir sang ibu yang membuat Luna terus memanggil namanya.
"Ibu...Ibu...Ibu..."
Tiba-tiba saja Luna terbangun dan membuka matanya, dengan nafas yang cepat Luna segera minum air putih yang terletak di atas nakas. Tampak keringat bercucuran menghiasi wajah ayunya.
"Hah...hh..hh..." deru nafas Luna yang tak beraturan membuatnya tersadar jika ini hanyalah sebuah mimpi, karena Ia menengok ke seluruh ruangan, ia tidak menemukan keberadaan sang ibu yang baru saja jelas-jelas hadir di depan matanya.
"Hufftt...cuma mimpi" ucapnya pelan, sejenak Luna masih teringat ucapan sang ibu tentang pangeran yang sebentar lagi hadir dalam hidupnya.
"Pangeran? Mungkin ini cuma mimpi saja, mana mungkin ada pangeran yang mau dengan gadis seperti aku" Luna menghela nafasnya dan Ia tersenyum pada foto ibunya.
"Terimakasih bu, ibu sudah membebaskanku dari perjodohan ini, akhirnya aku dan Abian bisa bebas, semoga ayah juga bisa menerimanya" ucap Luna senang.
Kemudian Luna beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
BERSAMBUNG
❤❤❤❤❤❤
...Tunggu pertemuan antara Luna dan Pangeran yang dimaksud ibu Luna😊...
...Jangan lupa dukungannya, tetap beri like komentar, hadiah dan vote kalian, agar author tetap semangat update setiap hari 😊❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Dyah Oktina
kenapa ngak terus terang aja sih.... mita
2023-11-11
0
Nayla Sasa
di antara mita dn nabila mngkin mita yg agk jahat nabila cuma dpt pngaruh dri mita akhirnya ikut*an jahat mungkin abian anaknya mita makanya abian di larang keras untk mendekati jasmine
2023-02-10
0
Nayla Sasa
kemungkinan bsr luna anaknya nabila sebetulnya nabila juga baik mngkin agk sedikit krng peka klo abian anaknya mita di antra 4 shbat mita anaknya agk ketus dn terlalu kepo dn agk jahat
2023-02-10
0