...WARNING...
...Siapkan tisu kalian ya bestie, kali aja dibutuhkan, karena bab ini mengandung bawang merah dan bawang putih 😁...
Sementara itu Bayusena akan segera menyusul Luna ke kota, Ia harus segera menemukan Luna dan membawanya pulang, Ia telah menyiapkan segala keperluannya ketika nanti di kota, Bayusena adalah seorang yang terkenal didaerah nya dengan kemampuan beladirinya yang mumpuni, tak heran jika Luna sendiri juga memiliki keahlian beladiri yang diturunkan lewat sang ayah.
Bayusena menikah dengan seorang gadis dari kota, ia menikahi gadis tersebut seusai gadis itu lulus sekolah SMA, hingga akhirnya mereka di karuniai seorang putri yang cantik, yang kini berusia 23 tahun, Asena Lunara Ravza, gadis cantik dengan ciri khas rambut lurus sebahu, postur tubuh yang didapat dari sang ayah, sehingga membuat Luna terlihat tegap tinggi.
Sayang sekali Luna harus kehilangan sang ibu untuk selama-lamanya saat usianya 18 tahun, sang ibu menderita leukemia yang sudah akut, sebelum sang ibu meninggal dunia, sang ibu sering bercerita tentang masa lalunya, saat-saat masa mudanya dulu, saat-saat sang ibu masih duduk di bangku SMA seperti Luna waktu itu.
Setiap hari, sang ibu menceritakan kisah remajanya, hingga suatu hari sang ibu memiliki sahabat setia, susah senang bersama, saling mendukung, dan saling berkeluh kesah.
"Ini adalah foto kami saat SMA" ucap ibu Luna sembari menyerahkan sebuah foto kepada Luna.
Luna menerima foto itu dan melihat masa muda ibunya dulu, Luna tersenyum betapa bahagianya mereka dalam foto itu.
"Ibu, siapa gadis berambut panjang ini? Dia mirip sekali dengan desainer terkenal itu?" tanya Luna saat menunjuk satu gadis dalam foto itu.
"Deandra Rashesa, dia gadis yang sangat berbakat, cerdas dan selalu berprestasi, dan kamu benar, dia adalah desainer terkenal itu" jawab ibu Luna.
"Dia cantik sekali" Luna memuji kecantikan gadis dalam foto itu.
"Kau tahu Luna, dia adalah istri CEO kaya raya Rayvanno Adiputra Perkasa, dan juga istri pemilik sekolah kami, dia sudah menikah disaat masih kelas 12" seru ibu Luna.
"Jadi...dia udah nikah pas masih sekolah?" tanya Luna terkejut.
"Iya benar, dia menikah diam-diam, karena dia masih ingin melanjutkan sekolahnya"
"Jadi dia menyembunyikan pernikahannya dari semua teman-temannya?"
Ibu Luna mengangguk, sesekali ibu Luna terbatuk-batuk karena komplikasi penyakit yang dideritanya.
"Ibu, ibu minum dulu" seru Luna sembari memberikan air minum untuk ibunya. Setelah sang ibu meminum air, terlihat batuknya sedikit membaik. Kemudian Luna meletakkan gelas itu kembali.
"Luna...ibu ingin minta satu hal sama kamu" seru ibu Luna sembari menggenggam tangan Luna.
"Apa yang ingin ibu minta katakan, Luna akan mengabulkannya?" tanya Luna dengan berkaca-kaca, ia tidak tega melihat kondisi ibunya yang semakin parah.
"Kamu janji sama ibu, tolong ucapkan permintaan maafku kepada Shesa dan keluarganya, selama ini hidup ibu tidak bisa tenang, ibu selalu dihantui rasa bersalah, sekian tahun ibu menjauh dari Shesa, tapi tetap saja ibu tidak bisa melupakan kesalahan ibu yang teramat berat untuk dimaafkan"
"Apa maksud ibu? Kesalahan apa yang ibu lakukan padanya?" tanya Luna penasaran.
"Ibu sudah memfitnahnya, ibu sudah jahat kepadanya, ibu sudah melukai hatinya, selama ini dia baik kepada ibu, tapi apa balasan ibu, ibu telah membuatnya kecewa, ibu tidak pantas di maafkan" ucap ibu Luna sembari berlinang air matanya.
"Ibu..." Luna memeluk ibunya penuh keharuan.
"Luna, berjanjilah pada ibu, suatu hari nanti kamu akan menemui Shesa untuk mengucapkan permintaan maaf ibu, sebelum ibu pergi untuk selama-lamanya, apa kamu bersedia nak, tolonglah ibu Luna"
Luna hanya tertunduk sedih, kemudian ia beranjak dari duduknya, berdiri di balik jendela kamar sang ibu, menumpahkan semua air mata yang sedari tadi terasa penuh ingin berurai. Ia tak tega menatap mata sang ibu yang mulai sayu, bola mata yang penuh dengan penyesalan dan kesedihan.
"Luna...apa kau dengar ibu?" panggil sang ibu dengan suara seraknya.
Luna sibuk mengusap airmata yang membasahi wajah cantiknya, ia tak ingin terlihat sedih di hadapan ibunya, Luna berusaha tabah dan tegar mengikhlaskan sang ibu, jika suatu hari nanti Tuhan memanggilnya kapan saja, mengingat kondisi ibunya yang tak mungkin ada harapan untuk hidup.
Setelah Luna mengusap airmatanya, ia segera menghadap ibunya kembali, dan mencoba memasang senyum untuk membuat ibunya senang.
"Iya ibu, Luna dengar, Luna janji sama ibu, Luna akan menyampaikan pesan ibu kepada sahabat ibu Deandra Rashesa, sekarang ibu istirahat ya, Luna akan mengambilkan selimut untuk ibu" ucap Luna sembari beranjak mengambil selimut dalam lemari ibunya.
"Terimakasih nak"
Kemudian Luna pergi mengambil selimut dalam lemari yang tidak jauh dari tempat tidur ibunya. Sambil mengambil selimut Luna berbicara pada ibunya.
"Ibu...nanti Luna mau masakin ibu sop buntut kesukaan ibu, Luna yakin ibu pasti suka" ucapnya sembari duduk kembali disamping ibunya.
"Ibu...ini selimutnya, Luna pasangin dulu ya biar ibu tidak kedinginan"
Tanpa sengaja Luna meraba telapak kaki ibunya yang terasa dingin dan anyep.
"Deg"
Luna segera melihat wajah sang ibu yang tidak ada pergerakan sama sekali, bahkan nafasnya pun sudah tak hangat lagi. Luna mulai curiga dan segera Ia meraba denyut nadi sang ibu.
"Tidak...ini tidak mungkin, Ibuuuuuu...jangan tinggalkan Luna bu..."
Luna menjerit histeris saat ia tahu bahwa sang ibu sudah pergi untuk selama-lamanya.
*******
"Besok aku akan ke Surabaya, aku akan membawa putri kita pulang ke rumah, maafkan aku Bu, aku tidak bisa melanjutkan perjodohan Luna dan Abian, melihat Luna seperti ini saja hatiku sudah sangat sakit, apalagi melihat dia menderita karena menikah dengan laki-laki yang tidak di cintainya" Tampak Bayu berbicara pada foto mendiang istrinya. Bayusena bertekad untuk mencari Luna di kota itu, Bayu yakin Luna akan ia temukan.
"Luna, tunggu ayah, ayah akan membawamu pulang, maafkan ayah, ayah berjanji tidak akan memaksamu lagi untuk menikah dengan Abian, ayah tidak mau kehilangan putri ayah" ucap Bayu sendu.
"Kapan Mas Bayu berangkat ke Surabaya?" tanya Karin, adik Bayu.
"Besok pagi aku akan berangkat, tolong kamu jaga kolam pancing kita, Mas yakin kamu bisa mengurusnya, sementara Mas harus mencari Luna ke kota sampai ketemu" seru Bayu kepada adiknya itu.
"Tentu saja Mas, aku akan mengurusnya" balas Karin.
*****
Sementara itu terlihat Abian mulai beranjak tidur, tampak Mamanya tengah mengetuk pintu kamar Abian.
"Tok...tok...tok"
Abian beranjak bangun dan membuka pintu kamarnya.
"Mama..." seru Abian, ternyata sang Mama berada di balik pintu kamarnya.
"Mama ingin bicara sebentar" ucapnya sambil masuk kedalam kamar Abian
"Mama ingin bicara apa?" tanya Abian
"Katakan pada mama, apa kau mencintai gadis lain?" tanya Mama Abian.
Abian hanya bisa terdiam, tapi ia tidak bisa pungkiri jika dirinya memang mencintai Jasmine.
BERSAMBUNG
❤❤❤❤❤
...Kalian bisa tebak siapa sosok ibu Luna 😁...
...Hayuk dukungan kalian akan membuat author semakin banyak update, tunjukkan dukunganmu😊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Silla
Mita atau Nabila. kayaknya mereka berdua itulah ibu Luna sama Abian
2023-06-14
0
Susan Susanah
ibu Luna Mita Thor,,,
2023-02-18
0
Aulia Afi
luna anak y mita klo abian anak y nabila
2022-12-09
0