"Duduklah" pinta Shesa kepada gadis cantik itu.
"Siapa namamu?"
"Asena Lunara Ravza, biasa dipanggil Luna" jawab Luna tersenyum.
"Nama yang cantik, seperti orangnya" pujian Shesa membuat gadis itu tersipu malu.
"Baiklah, saya ingin melihat lamaran pekerjaanmu" pinta Shesa
Kemudian Shesa membuka amplop berisi surat lamaran pekerjaan milik Luna, semua biodata Luna tertera dalam lamaran pekerjaannya, namun Shesa terlihat sangat percaya kepada Luna, sehingga Ia tidak memeriksa keseluruhan biodata Luna, Shesa hanya melihat sertifikat security yang dimiliki oleh Luna, dan itu sudah cukup untuk Shesa, mengingat Jasmine begitu mempercayai Luna, maka Shesa pun percaya kepada pilihan sang anak tidak akan mengecewakan.
Sesekali Shesa melihat postur tubuh Luna yang tegap dan tinggi, sehingga membuat Shesa yakin, Luna pasti mampu mengemban tugasnya
Luna harap-harap cemas saat Shesa memeriksa surat lamaran pekerjaannya, sembari mengagumi kecantikan Shesa yang tak pernah pudar meskipun usianya sudah tidak muda lagi.
"Pasti Bu Shesa, masa mudanya sangat cantik sekali, pantas saja ibu bilang, Bu Shesa berhasil membuat jatuh cinta seorang pemilik perusahaan besar yang kaya raya, melihat Bu Shesa di depan mata, percaya aku apa yang dikatakan oleh ibu itu memang benar" gumam Luna yang kagum akan kepribadian Shesa.
Setelah beberapa saat Shesa menutup kembali lamaran pekerjaan milik Luna.
"Deg"
"Diterima nggak ya, mudah-mudahan di terima" doa Luna dalam hati.
"Selamat ya...mulai besok, kamu bisa bekerja disini, semoga kamu betah bekerja sama dengan kami" ucap Shesa kepada gadis cantik berambut sebahu itu.
"Terimakasih Bu, saya sangat bersyukur bisa bekerja di tempat terkenal seperti ini" jawab Luna senang.
Jasmine pun ikut senang melihat Luna diterima kerja di Butik mamanya. Frisca juga ikut senang, akhirnya sudah ada security baru yang akan menjaga Butik ini dengan aman.
Jasmine menghampiri Shesa yang masih duduk di kursi kebesarannya.
"Terimakasih Mama, Jasmine sayang deh sama Mama" ucap Jasmine sembari memeluk sang Mama.
"Sama-sama sayang, pilihan kamu tidak salah, Luna sangat cocok dengan kriteria yang mama cari" ungkap Shesa yang membuat Luna tersenyum malu.
*****
Sementara itu di sebuah rumah milik Derry Budiman, seorang petani sukses yang memiliki beberapa hektar sawah, terlihat seorang pemuda bernama Abian yang tengah duduk di depan rumah sembari senyum-senyum sendiri.
Abian mengingat saat-saat bersama Jasmine, saat Ia menyentuh tangan Jasmine, Abian benar-benar sudah jatuh cinta kepada putri Vano dan Shesa itu.
Sang ayah yang melihat putra semata wayangnya itu tampak terkejut.
"He...ngapain Kamu senyum-senyum sendiri? Kesambet setan ya kamu?" seru Derry yang mendapati anaknya yang terlihat aneh akhir-akhir ini.
"Apa sih Pa, Orang nggak ngapa-ngapain kok" bantah nya sambil membenarkan posisi duduknya.
Kemudian Derry ikut duduk disamping Abian.
"Hmm...bagaimana kabar Luna? Sudah beberapa hari ini Luna kabur dari rumah dan belum kembali, Papa kasihan kepada Bayusena, ia pasti sangat sedih."
"Lagian sih, udah tahu Luna nggak mau, tetep aja dipaksa, ya jadi gitu deh, kalau aku benar-benar jadi suaminya Luna, pasti aku sangat menyakitinya Pa, Luna tidak cinta sama aku, begitu pun aku..." ucapan Abian tidak ia lanjutkan
"Apa? Memangnya kamu kenapa? Jangan bilang bahwa kamu mencintai gadis lain, ngaku kamu" seru Derry
"Hehe...iya sih Pa, tapi jangan kenceng-kenceng, nanti mama dengar, bisa-bisa diomelin entar " pinta Abian agar ayahnya bisa merahasiakannya.
"Baiklah, katakan siapa gadis itu? Yang sudah membuat kamu setengah gila, senyum -senyum sendiri nggak jelas" ucap Derry
"Dia bukan gadis biasa Pa, dia anak orang konglomerat, Papa jangan negatif dulu ya, Abian mencintainya bukan karena dia anak orang kaya, Abian mengaguminya karena dia gadis yang baik, rendah hati, lembut, pokoknya beda deh sama kebanyakan gadis-gadis kaya jaman sekarang, dia anak pemilik perusahaan besar, banyak mobil mewah di rumahnya, tapi setiap kali ia berangkat ke kampus, dia hanya naik taksi seperti gadis pada umumnya."
"Tutur bahasanya juga kalem, dia gadis periang, selain cantik dia juga dermawan, sering membantu teman lain yang kesusahan" puji Abian kepada Jasmine.
"Sepertinya kamu sangat mencintainya, pantas saja saat perjodohan kamu dan Luna, wajahmu seperti batu, diem, keras, membisu, nggak ada ekspresi sama sekali, kalau kamu nggak suka, kamu tinggal bilang apa susahnya sih, jangan diam tok gitu, kalau udah begini lihat tuh paman Bayu, pasti dia sangat sedih sekali" ucap Derry yang membuat Abian garuk-garuk tengkuknya.
"Ya...maap, Itu semua Abian lakukan karena permintaan mama, mama yang maksa terus, dengan alasan ini sudah wasiat dari Almarhum ibunya Luna, jadi...Aku nggak bisa berbuat apa-apa pa" jawab Abian merasa bersalah.
"Ya...papa ngerti, ngomong-ngomong siapa gadis yang sudah membuatmu jatuh cinta itu? Katakan papa juga ingin tahu, kali aja papa akan lamarkan dia untukmu" ucapan Derry membuat Abian sangat bahagia.
"Bener nih pa? Papa yakin?" tanya Abian serius.
"Ya yakinlah, kalau kamu cinta sama gadis itu, ya kami sebagai orang tua pasti setuju, yang penting kamu bisa hidup bahagia" kata Derry meyakinkan.
"Hah...Papa, aku sangat bangga dengan papa, Papa sudah ngertiin perasaanku" ucap Abian senang.
"Sekarang katakan siapa nama gadis itu?" tanya Derry
Abian beranjak dari duduknya, ia menatap bunga melati yang tumbuh di halaman rumahnya, terlihat tanaman melati itu banyak sekali bunganya dan keharumannya begitu semerbak. Abian memetik satu bunga melati itu dan mencium wangi khasnya dalam-dalam.
"He...Abian, disuruh nyebutin siapa nama gadis itu malah nyium kembang, gimana sih nih anak, bener-bener deh ah" umpat Derry
Abian melirik Derry yang terlihat memintir-mintir kumisnya dengan mulut komat kamit.
"Namanya Jasmine, dia putri dari CEO Perusahaan besar di kota ini, putri dari pasangan fenomenal sepanjang masa, Jasmine adalah putri konglomerat pasangan Vano Adiputra Perkasa dan Deandra Rasehesa" sontak ucapan Abian membuat Derry terperanjat.
Dan tiba-tiba saja terdengar suara gelas pecah.
"Pyarrrr"
Sontak Abian dan Derry menoleh kearah sumber suara.
"Mama..." Abian terkejut ternyata mamanya yang telah menjatuhkan gelas berisi teh yang akan dihidangkan kepada suaminya.
Dengan segera Mamanya Abian mengambil pecahan beling itu dari lantai, dan Abian pun ikut membantu ibunya untuk memunguti pecahan beling itu.
"Ya ampun Mama, kenapa gelasnya bisa jatuh sih" seru Abian, dan tanpa sengaja Abian melihat wajah sang Mama yang terlihat sedang menangis.
"Mama menangis?" tanya Abian kepada mamanya yang sesekali mengusap airmata nya.
"Tidak...mama tidak apa-apa, mama hanya kelilipan" jawab mama Abian sambil membawa nampan berisi beling itu masuk ke dalam.
Abian yang melihat keanehan pada ibunya sontak menatap Derry penuh tanda tanya.
"Mama kenapa Pa?" tanya Abian penasaran.
"Entahlah, biar nanti Papa yang bicara" ucap Derry.
BERSAMBUNG
❤❤❤❤❤❤
...Kenapa tuh mamanya Abian nangis???😊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Kenyang
lnjut
2023-06-24
1
Hesty Anisa
aku kayak pernah baca cerita novel yg ad varonya tp dh lupa dh lma banget soalnya
2023-06-16
0
Mizu Ryuu
pasti bian n luna anak mitha n nabila
mereka akn dpt penolakan dari vano
2023-04-07
0