Butuh security

“Oh ya kemana Jasmine? Aku belum melihat adikku” seru Ray sembari matanya berkeliling di sekitar ruangan. Tampak Shesa tersenyum saat Jasmine datang mengendap -endap di belakang Ray, sembari memberi kode pada Papa dan Mamanya agar tidak memberitahukan dirinya yang tengah memberi kejutan pada kakaknya.

Vano dan Shesa saling merangkul, menunggu saat Jasmine mulai memberi kejutan pada Ray.

Tiba-tiba saja mata Ray ditutup oleh tangan seseorang yang ia rasa tak asing baginya. Ray meraih tangan lembut itu.

“Aku tahu ini pasti adikku yang paling cantik dan paling bawel itu kan!” seru Ray menggoda adiknya. Tiba-tiba Jasmine melepaskan tangannya dari wajah sang kakak.

“Ih...kok bawel sih, orang imut gini dibilang bawel, kakak tuh resek, dia suka kentut sembarangan tuh Ma, masa kalau kita video call, kakak tuh sering banget kentut” ucap Jasmine membalas ledekan kakaknya.

“Eh...jangan keras-keras, dasar ember” ucap Ray sambil mengejar Jasmine yang lari dan sembunyi di balik belakang badan Vano dan Shesa.

“Bodo” sahut Jasmine sambil berlindung di antara badan Vano dan Shesa.

“Hii...kamu tuh ya, sini kakak mau jewer kamu, dasar tukang usil”

“Ogah, nggak mau”

Terlihat Vano dan Shesa ikut tertawa seru melihat tingkah kedua anaknya.

“Ya sudah, kalau kamu gitu, kakak akan balik lagi ke luar negeri”

“Eh...jangan dong kak, iya deh Jasmine minta maaf, tapi Jasmine mohon jangan balik lagi kesana” ucap Jasmine sambil memeluk kakaknya penuh kerinduan.

Ray menyambut pelukan adiknya dengan kasih sayang.

“Mana mungkin kakak akan kembali, di sini kakak mendapatkan keluarga yang sempurna, Papa, Mama dan kamu adalah hidup kakak, aku akan melindungi kalian semua” ucap Ray sembari mencium kening adiknya.

“Aku sayang kakak” seru Jasmine.

Tiba-tiba saja pelayan datang membawa telepon untuk Shesa.

“Maaf Nyonya, ada telepon untuk Anda, katanya dari Butik” seru pelayan itu sembari memberikan telepon itu kepada Shesa.

“Iya terima kasih” jawab Shesa sembari menerima telepon itu.

“Halo siapa ini?”

“Ini Frisca Tante!”

“Frisca ada apa sayang!”

“Ada sedikit masalah di Butik Tante, ada beberapa customers yang mengeluhkan keamanan di Butik kita Tante!”

“Kenapa bisa begitu, bukankah selama ini baik -baik saja?”

“Iya, akhir-akhir ini banyak preman disekitar halaman parkir, beberapa customers sedikit risih dengan kehadiran mereka, sepertinya kita butuh tambahan security deh Tante, soalnya security kita cuma cowok, dan dia mengawasi bagian dalam butik, sedangkan luar Butik belum ada” seru Frisca.

Frisca adalah putri pertama pasangan Excel dan Vera yang dijadikan Shesa sebagai asisten pribadinya di Butik milik Shesa.

“Jadi, kita butuh satu security lagi?” tanya Shesa.

“Sepertinya begitu Tan, tapi kayaknya kita butuh security cewek deh, biar nanti kita tempatkan dia di dalam Butik, sementara yang cowok biar dia jaga di luar aja, gimana Tan?” tanya Frisca tentang pendapatnya.

“Hmm, kamu benar sayang, baiklah demi kenyamanan pengunjung, sepertinya kita harus merekrut satu security lagi, kamu urus semua, nanti Tante akan kesana” ucap Shesa kepada Frisca.

“Baik Tante, saya akan membuka info lowongan security di Butik kita”

“Iya...Tante percaya sama kamu”

Lantas Shesa menutup teleponnya, sejenak Ia menghela nafas panjang, Vano yang melihat istrinya yang tampak gusar, mencoba menanyakan apa yang sedang terjadi.

“Ada apa sayang? Apa ada masalah di Butik?” tanya Vano penasaran.

“Iya...sedikit”

“Ada apa Ma?” tanya Jasmine

“Ada beberapa customers yang komplain masalah keamanan di area parkir Butik kita, kata mereka ada beberapa preman yang sering mengganggu mereka, jadi mereka merasa tidak aman, jadi Mama harus mencari security lagi untuk mengawasi Butik” ucap Shesa.

“Oohh...” balas Jasmine

“Ya sudah, kita makan dulu yuk, Mama sudah siapin menu kesukaan kalian berdua, apa hayo?” tanya Shesa kepada kedua anaknya.

“Nasi goreng jawa” jawab Ray dan Jasmine secara bersamaan.

“Hmm...rupanya kalian masih memfavoritkan masakan Mama yang satu ini ya” seru Shesa.

“Iya dong Ma, masakan Mama memang tiada tandingannya, the best deh pokoknya” seru Ray yang sangat merindukan masakan sang Mama.

Rupanya percakapan antara ibu dan anak itu tengah diperhatikan oleh Vano.

“Hmm...kok Aku nggak ditanya sih?” ucapnya protes.

Shesa tersenyum mendengar penuturan suaminya. Kemudian Shesa mendekati suaminya yang masih manja terhadapnya.

“Baiklah sekarang aku tanya, kamu mau sayang?” seru Shesa sambil melingkarkan tangannya pada leher suaminya.

“Ya maulah, apa lagi jika nasi itu tertinggal di bibirmu yang cantik!” ucapan Vano membuat Shesa tersipu malu.

“Ehem...ehem...panas nih di sini, ayo kita langsung ke meja makan aja yuk Kak, biar Mama sama Papa melanjutkan sendiri” sindir Jasmine sembari menarik tangan Ray.

Vano dan Shesa yang menyadari kedua anaknya tengah memperhatikan kemesraan mereka berdua, akhirnya melepaskan tangannya dari leher Vano.

“Eh...kalian mau ke mana?” tanya Shesa yang melihat kedua anaknya tengah menuju meja makan.

“Ya makan lah Ma, kita udah laper” jawab Jasmine sambil mengusap -usap perutnya.

“Kalian berdua nggak nunggu Mama sama Papa dulu, main tinggal ajah, nggak lucu ah” ucap Shesa menggoda kedua anaknya.

“Habisnya Mama sama Papa bikin kita ngiri mulu, iya nggak Kak?” balas Jasmine.

“Makanya cepetan nikah, kalian kan sudah pada dewasa” sahut Vano

“Yee Papa, kakak tuh yang udah tua umurnya, Jasmine kan masih sweet seventeen, belum waktunya nikah hehe” jawab Jasmine sambil tertawa kecil.

“Enak ajah, kakak masih sangat  belia ini, nggak boleh nikah dulu, belum balig, ngerti nggak!” sahut Ray sembari duduk di kursi meja makan. Kemudian Jasmine menyusul duduk di kursi meja makan.

“Sudah-sudah, kalian ini bertengkar saja, nanti kalau tiba waktunya, kalian pasti pada nikah” seru Shesa sambil duduk di kursi meja makan.

“Tapi kita nggak jadi dijodohin kan Ma, Pa?” tanya Jasmine yang butuh kepastian.

“Papa sudah bicara pada Tante Helena kemarin, dan dia menyadari jika kamu tidak mau, Tante Helena tidak akan memaksa, lagian kenapa sih kamu nggak mau Papa jodohin sama Bertrand, dia anak baik loh, cakep, keren dan terpelajar, kurang apa coba” ungkap Vano kepada Jasmine.

“Ya ampun Pa, Jasmine nggak cinta sama dia, jadi buat apa mengikat tali pernikahan tanpa ada rasa cinta? Jasmine nggak mau” seru Jasmine cemberut.

"Ya sudah, Papa ngerti, Papa nggak akan berbicara soal perjodohan ini lagi" balas Vano.

"Ray tahu kenapa Jasmine tidak mau dijodohkan, pasti Jasmine sudah punya pacar di kampusnya, iya kan?" ucapan Ray membuat Jasmine mengerucutkan bibirnya.

"Apa sih, kakak sok tahu" gerutu Jasmine.

Terlihat Ray tersenyum melihat sang adik yang tengah merajuk.

"Ihh...adikku jelek jika mukanya gitu, senyum dong" goda Ray pada adik kesayangan nya itu.

BERSAMBUNG

❤❤❤❤❤

Hayuk ah, dukung terus kisah romantis mereka😊

 

 

 

Terpopuler

Comments

Kenyang

Kenyang

lnjut

2023-06-24

0

Dede Dahlia

Dede Dahlia

sungguh keluarga hangat aku ikut seneng dengan kehangatan mereka berempat.

2023-06-16

0

*k🎧ki€*

*k🎧ki€*

sama dong kita. aq juga suka nasi goreng Jawa buatan bapak q 🤗🤗😘

2023-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Lari Dari Pernikahan
2 Anti Perjodohan
3 Potret lawas
4 Video Call
5 Jasmine pulang
6 Genangan air
7 Ray pulang
8 Butuh security
9 Peramal
10 Mencari pekerjaan
11 menantu yang tak di anggap
12 Ikan Bakar
13 Bertemu Shesa
14 Diterima kerja
15 Pesan Terakhir Ibu
16 Mimpi
17 Hari pertama kerja
18 Mengantarkan pesan
19 Rekor
20 Dia Kekasihku
21 Membuktikan kepada Luna
22 Ray membenci mereka
23 Merogoh saku
24 Kisah masa lalu
25 Merayakan pertemuan
26 Mencari Ray
27 Nikahi gadis itu
28 model pengganti
29 Siapa di ruangan itu
30 Security cantik
31 Maafkan Ayah
32 Menggendong Luna
33 Kamu adalah calon istriku
34 Dekapan Ray
35 Aku khilaf
36 Demi kebaikanmu
37 Kesedihan Ray
38 Cinta Luna
39 Aku mencintaimu
40 Sah
41 Melanjutkan sesuatu yang tertunda
42 Ada apa dengannya
43 Anggur merah
44 Pulang ke rumah
45 Permintaan Mama
46 Kenapa Harus Kamu
47 Hipotermia
48 Gengsi yang terlalu besar
49 Dilema
50 Sebatas teman
51 Hubungan tanpa status
52 Abian putra Nabila
53 Aku terlalu mencintaimu
54 Tugas seorang istri
55 Proyek baru
56 Sepucuk surat
57 Luna pingsan
58 Aku hamil
59 Luna pergi
60 Mengcancel proyek
61 Bertemu Ayah
62 Kepulangan Vano dan Shesa
63 Kehadiran Nabila
64 Bawa kembali menantu Mama
65 Karunia terbesar
66 Tiba di Kampung halaman
67 Tidak semudah itu
68 Berselimutkan sarung
69 listrik padam
70 Jaka Tarub
71 Handuk
72 Setengah perjalanan
73 Nasi pecel rempeyek kacang
74 Cemburu
75 Menyelam
76 Aku Memaafkanmu
77 Kedatangan Jasmine dan Abian
78 Olive dan Bara
79 Sahabat jadi cinta
80 Pak Bayu sakit
81 Mantu Idaman
82 Suara aneh
83 Jack Matilda
84 Mirip sekali
85 Cinta buta...bonus visual
86 Belum muhrim
87 Bertrand dan Aura
88 Pengakuan Aura
89 Pusara Mita
90 Pulang ke Surabaya
91 Makan malam
92 Melupakan dendam
93 Cincin putih
94 Cariin mantu
95 Sahabat sejati
96 Uweeenak pol
97 Donor ginjal
98 Berakhir kebahagiaan
99 Pernikahan Abian dan Jasmine
100 Doa Abian
101 Aku takut
102 Kewajiban yang sempurna
103 Canduku
104 Modal tampan doang
105 Ciuman pertama
106 Baju penggoda
107 Pernikahan Bara dan Olive
108 Air mata bahagia
109 Buble gum
110 Bukan mimpi
111 Video Bara dan Olive
112 sakit pinggang
113 Jeweran Luna
114 Dimana Ray dan Luna
115 Ray pingsan
116 Reyna Lavinya Ar Rayyan (Tamat)
117 OFFICE BOY KU CEO KU
118 Bonchap Apa yang kamu pikirkan
119 Bonchap Di atas meja
120 Bonchap Sendal sisihan
121 Launching novel baru
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Lari Dari Pernikahan
2
Anti Perjodohan
3
Potret lawas
4
Video Call
5
Jasmine pulang
6
Genangan air
7
Ray pulang
8
Butuh security
9
Peramal
10
Mencari pekerjaan
11
menantu yang tak di anggap
12
Ikan Bakar
13
Bertemu Shesa
14
Diterima kerja
15
Pesan Terakhir Ibu
16
Mimpi
17
Hari pertama kerja
18
Mengantarkan pesan
19
Rekor
20
Dia Kekasihku
21
Membuktikan kepada Luna
22
Ray membenci mereka
23
Merogoh saku
24
Kisah masa lalu
25
Merayakan pertemuan
26
Mencari Ray
27
Nikahi gadis itu
28
model pengganti
29
Siapa di ruangan itu
30
Security cantik
31
Maafkan Ayah
32
Menggendong Luna
33
Kamu adalah calon istriku
34
Dekapan Ray
35
Aku khilaf
36
Demi kebaikanmu
37
Kesedihan Ray
38
Cinta Luna
39
Aku mencintaimu
40
Sah
41
Melanjutkan sesuatu yang tertunda
42
Ada apa dengannya
43
Anggur merah
44
Pulang ke rumah
45
Permintaan Mama
46
Kenapa Harus Kamu
47
Hipotermia
48
Gengsi yang terlalu besar
49
Dilema
50
Sebatas teman
51
Hubungan tanpa status
52
Abian putra Nabila
53
Aku terlalu mencintaimu
54
Tugas seorang istri
55
Proyek baru
56
Sepucuk surat
57
Luna pingsan
58
Aku hamil
59
Luna pergi
60
Mengcancel proyek
61
Bertemu Ayah
62
Kepulangan Vano dan Shesa
63
Kehadiran Nabila
64
Bawa kembali menantu Mama
65
Karunia terbesar
66
Tiba di Kampung halaman
67
Tidak semudah itu
68
Berselimutkan sarung
69
listrik padam
70
Jaka Tarub
71
Handuk
72
Setengah perjalanan
73
Nasi pecel rempeyek kacang
74
Cemburu
75
Menyelam
76
Aku Memaafkanmu
77
Kedatangan Jasmine dan Abian
78
Olive dan Bara
79
Sahabat jadi cinta
80
Pak Bayu sakit
81
Mantu Idaman
82
Suara aneh
83
Jack Matilda
84
Mirip sekali
85
Cinta buta...bonus visual
86
Belum muhrim
87
Bertrand dan Aura
88
Pengakuan Aura
89
Pusara Mita
90
Pulang ke Surabaya
91
Makan malam
92
Melupakan dendam
93
Cincin putih
94
Cariin mantu
95
Sahabat sejati
96
Uweeenak pol
97
Donor ginjal
98
Berakhir kebahagiaan
99
Pernikahan Abian dan Jasmine
100
Doa Abian
101
Aku takut
102
Kewajiban yang sempurna
103
Canduku
104
Modal tampan doang
105
Ciuman pertama
106
Baju penggoda
107
Pernikahan Bara dan Olive
108
Air mata bahagia
109
Buble gum
110
Bukan mimpi
111
Video Bara dan Olive
112
sakit pinggang
113
Jeweran Luna
114
Dimana Ray dan Luna
115
Ray pingsan
116
Reyna Lavinya Ar Rayyan (Tamat)
117
OFFICE BOY KU CEO KU
118
Bonchap Apa yang kamu pikirkan
119
Bonchap Di atas meja
120
Bonchap Sendal sisihan
121
Launching novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!