“Kasihan Mbak Luna, pasti bajunya kotor semua tuh” sesal Mario.
“Itu bukan salah paman, salah dia sendiri, lagian hujan-hujan gini masih keluyuran di jalan, ya itu akibatnya” sahut Ray sinis.
“Paman kenal sama gadis menyebalkan itu?” tanya Ray penasaran
“Dibilang kenal sih, ya kenal, dia temannya Non Jasmine, kasihan dia gadis yang malang Tuan muda” seru Mario.
“Maksud Paman?” tanya Ray semakin penasaran.
“Gadis itu lari dari rumah, disini dia tidak punya siapa-siapa, Non Jasmine kemarin membantunya mencari kontrakan” ucap Mario.
“Gadis itu lari dari rumah? Hah palingan dia bukan gadis baik-baik, untuk apa dia lari dari rumah, kalau bukan untuk hidup bebas di kota, lagian ngapain juga Jasmine bantu gadis itu” ucap Ray.
“Mbak Luna udah nolongin Non Jasmine dari preman-preman yang udah mencoba ganggu Non Jasmine” ucap Mario menjelaskan.
“Apa? Gadis itu menolong Jasmine dari preman? Emang dia bisa? Aku nggak yakin, yang aku tahu gadis jaman sekarang itu manja-manja paman” seru Ray tidak percaya.
“Ya...kata Non Jasmine seperti itu, saya nggak tahu juga Tuan muda” ucap Mario.
“Apalagi paman nggak tahu sendiri, hah pasti Jasmine cuma membela temannya itu” ucap Ray tak mau peduli.
Sementara itu Luna pulang dengan keadaan bajunya yang basah dan kotor, ia masuk ke dalam dan segera mandi serta mengganti bajunya yang basah dan kotor itu, dan tak lupa ia masih saja mengumpat pemuda kaya yang baru saja ia temui.
“Sumpah ya, baru kali ini gue ketemu cowok sekasar dia, tapi kenapa dia bersama paman Mario? Apa mereka ada hubungan? Aku dengar paman Mario menyebutnya Tuan muda? Tuan muda apaan, orang sombong kek gitu dipanggil Tuan muda, Tuan muda dari Hongkong” gerutu Luna yang tiada henti.
Sementara itu Luna mendapati ponselnya berdering, sehingga membuat mulut komat kamitnya berhenti, ia melihat layar ponselnya dan mendapati nomor Abian tengah melakukan panggilan.
“Abian?”
Dengan segera Luna mengangkat telepon dari sahabatnya itu.
“Halo”
“Luna...ya ampun gue seneng banget bisa dengar suara Lu lagi” seru Abian.
“Hmm...oh Iya bagaimana keadaan rumah, apakah setelah kepergianku, dunia menjadi gempar? Kasihan banget Lu ya, calon pengantin Lu udah minggat” seru Luna bercanda.
“Gue akui, Elu berhasil bikin pernikahan kita gagal, tapi gue lihat paman Bayu sedih banget saat tahu Elu pergi dari rumah, gue bisa bayangin gimana kesedihan paman Bayu” ucapan Abian membuat Luna sangat bersedih, apalagi jika dia mengingat sang ayah yang pastinya sangat mengkhawatirkannya, namun harus bagaimana lagi, jika dia pulang Bayusena pasti memaksa nya kembali untuk menikah dengan Abian.
“Halo Luna, Halo...Lu masih denger gue kan?” seru Abian, lantas Luna terkesiap akan suara Abian yang memanggil-manggil namanya.
“Iya...iya...gue masih disini, bisa nggak sih kalau ngomong kalem dikit ngapa, Elu mau kuping gue jadi tuli” seru Luna kesal.
“Iya sorry, habisnya Elu diam aja, pasti elu kangen kan sama gue, ngaku ajah Lun” ucap Abian bercanda.
“Enak ajah kangen, yang ada Elu yang kangen sama Jasmine” celetuk Luna dengan mengatakan tentang Jasmine pada Abian, dan tentu saja Abian menjadi sangat terkejut.
“Eh...apa Maksud Elu Lun” seru Abian gugup.
“Halah Elu nggak usah pura-pura, gue tahu sekarang siapa gadis yang udah membuat seorang Abian jatuh cinta” seru Luna menohok Abian.
“Eh...apaan sih, gue benar-benar tidak mengerti apa yang Elu kata?” balas Abian mengelak.
“Elu tuh ya, gue udah tahu semuanya, karena gue udah ketemu dengan gadis yang bernama Jasmine, dia gadis yang baik dan cantik, pantas saja sahabat gue ini sampai tergila-gila dengan Jasmine” sahut Luna yang terus membuat Abian merasa malu.
“Jadi Elu udah ketemu Jasmine?” tanya Abian penasaran.
“Yupp...gue Jadi paham kenapa Elu bisa naksir sama Jasmine, gue akui dia gadis yang baik, ramah dan nggak sombong, gue baru nyadar kalau dia tuh anak orang kaya, tapi dia tetap mau bantu gue cari kontrakan” ucap Luna memuji Jasmine.
“Ngomong-ngomong Elu sekarang tinggal dimana? Kali aja gue bisa ketemu sama Elu?” tanya Abian.
“Ogah ah, entar Lu bilang sama bapak gue sekarang gue tinggal dimana?” bantah Luna.
“Ya elah, emang gue mau nyebur ke sumur dua kali, beritahu alamat Elu sama ajah kita bakal dinikahkan lagi, Elu mau nikah sama gue?” celoteh Abian.
“Ya nggaklah, lagian cinta Elu bukan buat gue, mana mungkin gue bikin Elu menderita dodol” celetuk Luna bercanda. Keduanya saling bercanda sebagai sahabat.
*****
Sementara di kediaman keluarga besar Perkasa, terlihat mobil mewah warna hitam itu mulai memasuki halaman utama rumah super mewah itu. Tampak beberapa pelayan sudah berjajar rapi menyambut Tuan muda Ray pulang ke rumah.
Pintu mobil mulai terbuka, terlihat kaki dengan sepatu yang super mewah mulai turun dari mobil keluaran Eropa itu (othor nggak pake Lambho lagi, entar gempar lagi kek yang novel terdahulu 😁).
Sosok tinggi tegap, kulit putih, dengan memakai setelan jas warna silver dan kemeja warna hitam, membuat penampilan Ray terlihat sangat mempesona, body goal bagi seorang cowok nampaknya sempurna pada diri putra pertama Vano dan Shesa.
“Waaahhh...Tuan muda Ray ganteng banget...sumpah”
“Pangeran yang gagah, benar-benar gagah”
“Sungguh seperti melihat pak Vano saat muda dulu”
“Kamu benar, seperti pinang dibelah dua”
Bisik-bisik pelayan saat melihat Ray turun dari mobilnya. Dengan gaya yang elegan Ray berjalan menuju pintu utama rumah Sultan tersebut, di mana Vano dan Shesa sudah menunggu kedatangan putra pertama mereka.
Ray mulai masuk ke dalam ruang utama Rumah berdesain Eropa itu. Dengan melangkahkan kakinya yang jenjang, Ray datang menghampiri kedua orang tuanya yang sedang menyambut kedatangannya.
“Ray anakku!” Seru Shesa dengan mata yang berkaca-kaca, sementara Ray datang menghampiri sang Mama yang sangat merindukannya.
Shesa menyentuh wajah sang anak dengan penuh kerinduan, membelai lembut wajah tampan Ray yang sangat mirip sekali dengan suaminya.
"Ray, benarkah ini anak Mama? Mama sangat merindukanmu sayang" ucap Shesa yang diiringi airmata yang terjatuh di sudut matanya yang indah.
"Ini Ray Mama, Ray sudah pulang, ini anak Mama sudah kembali, jangan bersedih Mamaku sayang, Ray tidak akan meninggalkan Mama lagi" Ray memeluk ibunya penuh kerinduan dan keharuan, sementara Vano terlihat terharu menyaksikan sang istri yang meluapkan kerinduannya pada putra pertama mereka.
Ray memeluk Shesa penuh kasih sayang, sesekali Ray juga mengusap buliran bening yang tak sengaja jatuh di sudut matanya.
"Ray anakku, bagaimana keadaanmu nak" tiba-tiba suara sang ayah membuat Ray terkejut. Tampak Vano tepat dibelakang Ray yang tengah memeluk ibuny. Kemudian Ray melepaskan pelukan sang ibu dan membalikkan badannya.
"Papa!" Dengan segera Ray memeluk sang papa, Vano menepuk pundak putranya penuh kehangatan.
"Bagaimana studymu, semua baik-baik saja kan?" seru Vano.
"Semua baik-baik saja Pa, berkat doa kalian berdua, Ray mendapat nilai akademik tertinggi" ucapan Ray membuat Vano dan Shesa bangga kepada putra pertamanya itu.
"Kalau begitu kamu sudah siap untuk membantu papa mengurus perusahaan?" tanya Vano semangat.
"Tentu saja, Ray selalu siap untuk membantu papa" ucap Ray optimis.
"Papa bangga padamu" ucap Vano begitu senang dengan kehadiran anak sulungnya itu.
Sementara itu Shesa melihat kebahagiaan dua laki-laki yang sangat Ia sayangi itu, bak pinang di belah dua, Vano dan Ray memiliki kemiripan 70 persen, hanya saja yang membedakan, bentuk tubuh Ray yang lebih atletis dan lebih tegap daripada badan milik sang ayah.
BERSAMBUNG
❤❤❤❤❤
...Udah mulai nongol ya pemeran utamanya, hayuk dukung terus kisah cinta mereka, bagaimana kah lika liku perjalanan cinta mereka, nantikan terus update nya setiap hari, dan terus dukung karya ini dengan like komen beri hadiah dan vote kalian...author tunggu😊❤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Dyah Oktina
iyalah...kan papa nya sdh tua 🤭
2023-11-11
0
*k🎧ki€*
pake bemo aja Thor, lebih antik 🤭✌️
2023-06-14
0
Bagus Rahmad
ya aaiyala ayahnya SDH berangsur tua anaknya masih perjaka
2023-06-01
0