Setelah itu Azlan perlahan mulai berdiri dari duduknya, dia berjalan mendekati Nadine secara perlahan.
Sejenak setelah tiba tepat dihadapan gadis tersebut, laki-laki itu diam sambil meletakkan kedua tangannya kedalam kantung celananya.
Laki-laki itu berdiri dengan gaya khas nya yang begitu dingin dan sulit ditebak, entah apa yang ada di dalam fikiran nya sekarang dijamin tidak akan ada yang tahu.
Laki-laki itu selalu seperti itu, Bergerak sesuai kemauan nya tapi tidak pernah melampaui batasan nya.
Dia selalu memperhitungkan sesuatu dengan cara yang tepat dan Bergerak dengan cara yang aman.
Tapi ada kebiasaan yang membuat Azlan selalu di waspadai oleh banyak orang, ketika dia menginginkan sesuatu maka dia akan mendapatkan apapun yang dia inginkan tersebut dengan cara nya sendiri hingga dia benar-benar memperoleh apapun yang dia inginkan itu.
Tidak peduli sesulit apapun Jalannya, dia mampu melewati nya dan mempengaruhi apapun itu bahkan siapapun itu untuk masuk kedalam kehidupan nya.
Dan ketika dia mendapat kan apa yang dia ingin kan, maka bisa dipastikan laki-laki itu tidak akan pernah melepaskan nya.
Namun ketika dia tidak menginginkan nya maka jangan pernah coba-coba untuk mempengaruhi dirinya untuk memiliki nya, sebab dia bisa menghancurkan siapapun yang di anggap nya mengganggu ketenangan nya.
Dan kali ini Azlan menginginkan sosok yang ada di hadapannya tersebut.
Tanpa terkecuali dari ujung kaki hingga ke ujung rambut nya.
Dia Pastikan akan mendapatkan nya tanpa peduli bagaimana cara dia untuk mendapatkan nya nanti.
Sejenak Azlan berusaha beranjak dari tempat nya berdiri, mengeluarkan tangan nya dari kantung celananya dan bergerak mendekati gadis cantik dihadapan tersebut.
Sejenak laki-laki itu berusaha duduk, menopang tubuh kekar nya dengan kedua belah kakinya.
Dia duduk sambil menatap dalam wajah Nadine yang terlelap tanpa sadar sejak beberapa waktu yang lalu.
"Apa kehidupan mu baik-baik saja selama lebih kurang 6 tahun lalu black petunia?"
Tanya Azlan pelan sambil menyentuh lembut ujung rambut Nadine yang tergerai indah di antara kursi sofa tersebut.
Black petunia.
Nama tersebut disematkan nya pada gadis itu dimasa lalu.
Bunga petunia hitam merupakan Bunga tercantik di dunia yang mampu tumbuh hingga 30 cm yang berasal dari Amerika Selatan.
Warnanya yang hitam pekat, membuat black petunia memiliki kecantikannya tersendiri.
Tidak tersentuh dan tidak sembarangan bisa dimiliki.
Karakter kuat Nadine di masa lalu membuat dia selalu menyakinkan diri nya jika dia tidak akan pernah menemukan satu sosok gadis yang sama seperti sosok gadis tersebut.
Unik dan sangat langkah.
Seperti bunga yang tersimpan rapat didalam kaca berlapiskan racun paling mematikan di dunia.
Hanya bisa dilihat namun tidak pernah bisa di sentuh.
Sejenak Azlan memejamkan bola matanya.
"Berikan aku informasi soal putri kembar Hillatop, Nadine Alexandria Hillatop"
Ucap Azlan sambil mulai melepaskan jas miliknya secara perlahan, dia baru saja kembali ke mansion nya setelah sehari cukup lelah melakukan beberapa pertemuan dengan klien nya.
"Dia sudah bertunangan"
"Sejauh apa hubungannya?"
"Pertunangan yang dijalankan Awalnya atas dasar cinta, tapi kemudian berubah menjadi seperti sebuah keterpaksaan karena semua orang sudah tahu soal hubungan mereka"
"Nona Nadine melanjutkan pertunangan nya kembali tanpa dasar cinta, kembaran nya Freya berkata nona Nadine sedikit salah mengenali seseorang, gadis itu fikir laki-laki itu black panther nya di masa lalu, seseorang yang pernah menyelamatkan dirinya dari kecelakaan di masa lalu nya"
Azlan terlihat menaikkan ujung alisnya.
Black panther?!.
Seketika Azlan menaikkan ujung bibirnya.
"Laki-laki itu membohongi Nona Nadine, untuk bisa mendapatkan kesempatan memiliki nya dan menikahi Nona Nadine, dia mencoba menyakinkan nona Nadine jika dia benar-benar laki-laki dimasa lalu nya tapi..."
Laki-laki dihadapan Azlan menghentikan kata-kata nya.
"Belakangan Nona Nadine mulai merasa curiga dengan pernyataan nya, sebab ...."
Lagi laki-laki itu menghentikan kata-kata nya,dia melirik ke arah lengan kiri Azlan untuk beberapa waktu ketika laki-laki itu mulai membuang kameja miliknya.
Bisa dia lihat bekas luka yang cukup memanjang di lengan kiri sang tuan nya.
"Dia tidak pernah menemukan bekas luka sesungguhnya di lengan kiri tunangan nya"
Setelah berkata begitu laki-laki tersebut sejenak menelan salivanya.
Alih-alih peduli dan menjawab, Azlan terlihat Mulai bergerak menjauhi laki-laki tersebut.
"Lanjutkan penyelidikan mu, aku ingin tahu sejauh mana hubungan mereka dan siapa laki-laki tersebut"
Setelah berkata begitu Azlan langsung melesat masuk menuju kearah kamar mandinya.
"Baik tuan"
Jawab Laki-laki itu pelan sambil menundukkan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Budiwati
semangat thor
2023-03-23
0
Wislan Thu Wislan
wah dri cinta mnyet lnjut ke cinta bneran ya
2022-09-16
0
Cattleya
aq sukak kalimat ini...
smangattt aslan 👍👍👍👍👍😄
2022-09-09
0