Ruang kerja utama Azlan
Ketika seseorang mengetuk pintu ruang kerja Azlan, laki-laki tersebut terlihat fokus pada pekerjaan nya.
Menghadap ke arah laptop nya sambil Jari-jari kokohnya sibuk bekerja di tiap tuts-tuts laptop 💻 nya, ditemani kaca mata yang membingkai matanya laki-laki tersebut terus fokus pada pekerjaan nya.
Didepan sana dua orang terlihat masuk kedalam ruangan tersebut.
Terlihat seorang Perempuan dan satu nya lagi seorang gadis muda berusia masih dibawah 25 tahunan berjalan masuk mendekati Azlan.
"Sir?"
Perempuan yang masuk bicara pelan.
Tanpa menoleh ke depan nya, Azlan hanya menjawab.
"Biarkan Nona Nadine duduk di kursi sofa, aku masih harus mengerjakan sedikit pekerjaan ku"
Ucap laki-laki itu cepat sambil jemari nya masih fokus pada keyboard ⌨️ laptop nya.
Mendengar perintah tersebut, perempuan itu mengangguk kan kepalanya.
Dia langsung menundukkan perlahan kepala nya ke arah gadis yang di panggil Nadine tersebut.
Setelah itu perempuan tersebut Langsung melesat keluar dari sana.
Gadis bernama Nadine itu tampak sedikit bingung, menatap laki-laki dihadapan nya itu untuk beberapa waktu.
"Duduklah dulu, biarkan aku menyelesaikan pekerjaan ku sejenak"
Ucap Azlan tiba-tiba, laki-laki tersebut masih belum menoleh kearah Nadine.
Entahlah tapi Nadine fikir dia seolah-olah merasa tidak asing dengan laki-laki tersebut, hanya saja sedikit sulit untuk melihat dengan jelas rupanya.
Sebab laki-laki itu masih dalam posisi sedikit menunduk, agak sulit untuk menatap dengan seksama wajah tersebut.
Pada akhirnya Nadine menghela pelan nafasnya, gadis itu memilih untuk bergerak menuju kearah kursi sofa, duduk disana dan meletakkan tas berisi beberapa dokumen penting dan laptop nya disana.
Ditengah Gadis itu mulai mengeluarkan laptop nya, membuka dan mulai memperhatikan beberapa dokumen didalam sana seseorang tampak masuk ke ruangan tersebut sambil meletakkan teh kehadapan nya.
Nadine hanya bisa mengucapkan terimakasih sambil menundukkan pelan kepalanya.
Pada akhirnya Nadine memilih untuk melanjutkan pekerjaannya.
Nadine fikir selama laki-laki pemilik Del Piero tersebut mengerjakan pekerjaan nya, dia bisa mencoba untuk kembali mengecek beberapa dokumen milik nya didalam laptop milik nya.
Cukup lama belum terjadi interaksi di antara mereka, Nadine berkali-kali melirik kearah laki-laki tersebut, berharap pekerjaan tuan Del Piero bisa selesai dangan cepat.
Dia beberapa kali mencoba meraih minuman nya dan mulai menyesap nya.
Dan Alih-alih bisa selesai dangan cepat, laki-laki itu tampak cukup sibuk dengan jari-jari nya dan begitu fokus pada pekerjaan nya.
Entah berapa lama waktu berlalu Nadine tidak tahu, hingga pada akhirnya karena masih belum ada interaksi gadis cantik itu pada akhirnya berkata.
"Maaf tuan?"
Tanya Nadine Secara tiba-tiba.
Mendengar suara lembut gadis tersebut, Sejenak membuat Azlan menghentikan gerakan tangannya.
Dia terlihat diam untuk beberapa waktu, sengaja belum ingin memperlihatkan wajah aslinya pada gadis tersebut.
Azlan pada dasarnya memang sengaja mengulur waktu, berharap gadis itu bertahan lebih lama di dalam ruangan nya.
Dia sengaja Mencoba mencuri pandang, menelisik wajah gadis tersebut untuk beberapa waktu.
Cantik!.
Batin Azlan pelan.
"Sedikit lagi, aku akan menyelesaikan nya dengan segera"
Pada akhirnya laki-laki itu menjawab pertanyaan Nadine pelan.
"Anda bisa menikmati teh hangat Anda selagi menunggu"
Ucap Azlan lagi kemudian dia kembali melanjutkan pekerjaannya masih enggan menatap lurus ke arah depan.
Nadine masih diam, hanya menyentuh lembut belakang tengkuk nya dengan tangan kanannya.
Gadis itu lagi-lagi menghela pelan nafasnya kemudian Kembali meraih gelas teh milik nya dan mulai menyesap minuman nya.
Dia fikir jika bukan karena Daddy nya mungkin dia tidak akan masuk ke perusahaan ini dan menjalin kerjasama dengan Del Piero company.
Beberapa orang berkata memang cukup Sulit berurusan dengan pemimpin Del Piero yang baru.
Banyak investor gagal menjalin kerjasama dengan laki-laki tersebut.
Nadine paling enggan bekerjasama dengan seseorang yang terlalu banyak persyaratan nya, tapi karena Daddy nya berkata bekerjasama dengan Del Piero akan menguntungkan mereka pada akhirnya gadis tersebut mau tidak mau menyetujui keinginan Daddy nya.
Cukup lama gadis tersebut berkutat dengan pemikiran nya, pada akhirnya Nadine mulai menguap, dia Fikir tidak tahu kenapa tiba-tiba saja dia mulai mengantuk.
Gadis tersebut mencoba untuk bersandar ke atas kursi sofa yang dia duduki, entah kenapa rasa kantuk menghantam Diri nya.
Lagi dia menguap untuk beberapa waktu kemudian secara perlahan gadis tersebut mulai memejamkan bola matanya.
Cukup Lama hingga akhirnya Azlan tiba-tiba menghentikan gerakan tangannya, laki-laki itu tampak mulai menatap lurus kearah depan nya, melihat Nadine yang mulai terlelap didalam tidurnya.
Seketika Seulas senyuman mengembang dibalik bibir laki-laki tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Budiwati
🤭🤭🤭🤭
2023-03-23
0
Wislan Thu Wislan
wah mntap si Azlan emang dsar ya emangnya nggak bisa langsung ngomong kek
2022-09-16
0
Bulan Yanti
mudus
2022-09-10
0