Mansion utama Del Piero
Setelah makan malam bersama
Jakarta
Setelah melewati sesi makan malam bersama dengan Mommy dan Daddy nya, mereka seketika memilih duduk di barisan kursi tamu dimana terdapat Azlan, Daddy nya dan mommy nya disana
Azlan menatap Daddy nya untuk beberapa waktu dimana laki-laki tua yang tidak banyak bicara itu terlihat mengeluarkan sebuah berkas ke arah Diri nya.
Awalnya dia Fikir Daddy nya lagi-lagi akan membicarakan tentang perjodohan yang dibuat laki-laki itu untuk dirinya.
Rupanya apa yang dia fikirkan sama sekali berbeda dengan apa yang akan di sampaikan oleh sang Daddy nya di detik berikutnya.
"Ini adalah proyek terbaru yang akan kamu kerjakan"
Ucap Ozvit sang Daddy nya kemudian.
"Kamu bisa mempelajari nya lebih dulu dan mencoba memastikan apakah proyek kerjasama ini akan menguntungkan atau merugikan"
Lanjut Daddy nya lagi.
Alih-alih menjawab Azlan hanya mengangguk kan kepalanya, Laki-laki itu langsung meraih map coklat yang diberikan Daddy-nya tadi, secara perlahan dia mulai membuka map tersebut dan memperhatikan satu persatu lembaran kertas yang ada di dalamnya.
Awalnya laki-laki itu hanya memperhatikan satu halaman yang membahas pokok-pokok penting kerja sama serta keuntungan yang bisa dia dapatkan didalam nya, syarat kerja sama serta apa proyek yang akan mereka jalankan.
Azlan terlihat masih diam, terus memperhatikan beberapa lembar kertas berikut nya.
Dia masih cukup ragu untuk menerima nya, karena ada beberapa poin yang dianggap nya cukup membuat dia keberatan dan tidak nyaman.
Dia Fikir mencoba untuk tidak tertarik pada proyek kerjasama tersebut.
Seolah-olah mengerti arti ekspresi wajahnya sang Daddy nya berkata.
Jangan terlalu terburu-buru, fikirkan lebih dulu, waktu mu dua hari untuk memutuskan nya"
Mendengar ucapan Daddy nya, Azlan terlihat masih diam.
Yah mungkin benar dia terlalu cepat memutus kan, seharusnya dia tidak terburu-buru, mencoba mempelajari kembali berkas kerjasama nya dan memastikan apakah itu bisa menciptakan sebuah keuntungan atau kerugian.
Tapi Realita nya begitu lah sifat asli Azlan selama ini, saat dia berfikir sesuatu yang di tawarkan oleh beberapa investor atau relasi bisnis tidak menarik, dia lebih suka langsung menolak nya tanpa berfikir dua atau tiga kali.
Dia cukup sulit untuk menyukai sesuatu sebab sejauh ini dia selalu melihat sebuah sudut kesempurnaan untuk sebuah kerjasama.
Selain memikirkan soal keuntungan, beberapa elemen lainnya akan menjadi pertimbangan berat untuk nya.
Dia lebih suka berbisnis dengan orang-orang teliti dan kompeten, bahkan dia lebih suka berbisnis dengan para investor dan relasi laki-laki, tidak dengan Perempuan.
Baginya kaum perempuan akan menyulitkan dirinya, sebab Perempuan terlalu banyak menggunakan hati dan perasaan, gampang tersentuh dan dipengaruhi.
Sedangkan kaum laki-laki cukup sulit dipengaruhi, mereka jelas lebih teliti dan enggan melakukan banyak urusan menggunakan hati.
Logika dan intuisi jelas menjadi titik penting yang selalu digunakan oleh laki-laki.
Dan merasa bukan kaum ribet dengan sejuta pertimbangan yang kadang bisa di anggap merugikan.
Begitu dia melihat penanggung jawab proyek tersebut seorang perempuan, itu jelas memberatkan dirinya.
Mereka di anggap Azlan tidak kompeten dalam pekerjaan besar seperti itu.
"Aku akan melihat ulang berkas nya besok, Dad"
Ucap Azlan kemudian.
"Jangan terlalu berat memikirkan nya, kamu tahu sayang? yang bertanggung jawab pada proyek nya adik kelas mu di masa sekolah"
Ucap Mommy nya tiba-tiba.
Mendengar kata-kata sang Mommy nya sejenak Azlan menoleh kearah wanita tua itu.
"Siapa nama nya? putri kembar Hillatop, Mommy lupa nama mereka, bukankah Gadis itu juga yang akan kita pertemukan dengan Azlan ya Habibi?"
Mommy nya kembali bicara sambil menoleh kearah suaminya.
Seketika Azlan membulatkan bola matanya saat mendengar ucapan Mommy nya.
"Siapa Mom?"
Lagi Azlan Mencoba bertanya.
"Yang mana? mereka sama-sama teman Najwa bukan? Freya atau Nadine nya?"
Lanjut Mommy nya lagi bertanya pada suami nya tanpa menjawab pertanyaan dari putra nya.
Azlan langsung menoleh kearah Daddy nya yang terlihat begitu tenang menatap wajah Mommy nya.
Si kembar Hillatop?!.
Laki-laki itu terus mengerutkan keningnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
H I N A T A _ U Z U M A K I
generasi penerus Del Piero dan hillatop.. 😁😁😁
2023-07-23
0
Budiwati
up
2023-03-23
0
Nailott
wah jsntung azlan mau copot,dengar sikembr hillatop
2023-01-11
0