Dengan perasaan sakit hati karena kekasihnya tidak menemuinya terlebih dahulu, Landa merasa kecewa, juga kesal.
Dengan wajahnya yang terlihat murung, Landa menatap luar sambil memperhatikan jalanan yang ia lewati.
"Nona, kita sudah sampai di bandara." Ucap Ciko sambil mematikan mesin mobil.
Landa yang dapat melihat di sekelilingnya, langsung bergegas keluar dan berlari untuk mencari keberadaan kekasihnya yang bernama Alex.
Landa yang terburu-buru saat berlari, sekretaris Ciko langsung mengejar. Takut, orang yang ia jaga dengan ketat, akan hilang kendali atau kabur dan ikut kekasih yang hendak pergi entah kemana.
Landa yang kebingungan mencari keberadaan kekasihnya, berkali-kali berkeliling mencarinya.
"Alex!" teriak Landa memanggil nama kekasihnya.
Dengan napasnya yang terengah-engah, Landa mengatur napasnya yang terasa panas.
Sambil berjalan, Landa tak lepas untuk memperhatikan orang-orang yang ada di sekitarnya, juga tak lepas untuk memantau dengan jarak jauh.
"Alex ...!"
Lagi-lagi Landa terus berteriak memanggil nama kekasihnya sambil celingukan ke sana kemari untuk melihat pada setiap arah.
Seseorang yang merasa namanya dipanggil, langsung menoleh ke sumber suara. Saat itu juga, Landa tersenyum sumringah ketika melihat sosok laki-laki yang tengah berdiri tegak, kini menatap dirinya.
Landa yang merasa lega dan juga senang, ia langsung berlari untuk mendekati.
DEG!
Landa langsung mendadak berhenti saat melihat perempuan tengah berdiri di samping kekasihnya, cemburu itu sudah pasti.
Landa benar-benar kesulitan untuk mengatur napasnya yang terengah-engah saat berlari, dan tiba-tiba sosok perempuan sudah berdiri di sebelah kekasihnya layaknya orang yang mempunyai hubungan spesial.
"Siapa perempuan ini, sayang?" tanya Landa penasaran, dan juga ingin tahu.
Alex yang mendapat pertanyaan dari Landa, langsung menariknya dan pindah posisi ke tempat yang tidak ramai orang.
"Dia anak dari rekan kerja ayahku, dan kebetulan juga kita berangkat ke tempat tujuan yang sama. Jadi, keberangkatan aku sangat mendadak, sayang. Percayalah denganku, kita berdua tidak ada hubungan apapun." Jawab Alex menjelaskan.
"Bohong."
"Aku serius, keberangkatan aku ke luar negri itu, semata hanya untuk bekerja. Ayahku ada proyek baru dengan ayahnya perempuan tadi, namanya Vuya. Jadi, mau gak mau aku harus menggantikan posisi ayahku. Tapi, aku harus ke kota sebrang dulu. Setelah itu, besok paginya aku baru berangkat ke luar negri."
Landa masih menunjukkan kekesalannya, juga mengerucutkan bibir manisnya menjadi masam.
"Ayolah kita berdamai, aku bekerja juga demi masa depan kita setelah menikah nanti. Kalau sampai aku tidak menjadi orang sukses, gimana mau menikahimu. Namanya kerja, gak semua tekan kerjanya laki-laki semua." Ucap Alex mencoba untuk meyakinkan Landa, agar tidak melulu curiga padanya.
"Terus, kenapa kamu gak menemui aku dulu, sayang?"
"Waktunya sangat mepet, juga gak bisa menemui kamu. Tahu sendiri kalau orang tua kamu itu tidak menyukaiku, gimana lagi coba." Kata Alex, Landa hanya menatap kekasihnya serasa berat untuk merelakannya.
"Percayalah denganku, jangan kamu tanggapi jika ada kabar miring tentangku. Namanya juga mau menuju sukses, pasti banyak tantangannya." Sambungnya lagi.
"Awas loh, kalau sampai kamu beneran bohongi aku." Ucap Landa dengan ancaman.
Alex yang melihat kekasihnya terlihat menggemaskan, langsung memeluknya dengan erat. Bahkan, Landa seperti kesulitan untuk bernapas.
"Aku serius, aku gak bohongi kamu. Percayalah, disini ada cinta yang aku punya dan akan aku berikan semuanya padamu seorang. Kamu kekasih pertama dan terakhirku." Jawab Alex sambil meraih tangan Landa, dan menempelkannya di bagian dada bidangnya, tanda untuk membuat kekasihnya percaya.
Landa yang sudah percaya dengan Alex, mengangguk dan tersenyum. Sedangkan sekretaris Ciko hanya menjadi penonton setia, juga hanya menelan ludahnya.
'Cih, segitunya orang jatuh cinta, udah kek dunia ini milik mereka berdua.' Batin sekretaris Ciko yang tengah menyaksikan pertemuan Bosnya yang cantik dengan kekasihnya.
"Hei! ngelamun aja, kamu ini Bro."
Sekretaris Ciko langsung menoleh saat ia dikagetkan dengan seseorang yang sudah menepuk punggungnya.
"Doin! kau!"
Tentu saja memanggilnya dengan geram, bak jantungnya mau copot.
Doin tertawa lepas saat teman kerjanya dulu berhasil membuat sekretaris Ciko kaget.
"Makanya, buruan menikah. Lihat tuh air liur mu, meluber." Ledek Doin dengan sengaja menjadi kompor yang siap untuk meledakkan perasaan sekretaris Ciko.
Seperti biasa, Doin paling suka bikin kompor pada siapapun, termasuk dengan Gane, yang pernah menjadi kaki tangannya.
"Reseh kamu ini, Bro. Ngomong-ngomong, Lu ngapain ada bandara sini, jangan bilang kalau kamu di pecat jadi orang kepercayaan adik iparku."
"Dih! siapa juga yang di pecat, tuh lihat." Kata Doin sambil menunjuk ke arah sepasang suami-istri.
"Memangnya Lu ditugasin kemana, Bro?"
"Ngawal mereka berdua yang mau berbulan madu." Jawab Doin, sedangkan sepasang suami-istri tengah berjalan ke arah sekretaris Ciko dan Doin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Rierudi Laras
😂😂😂😂😂 sabar kau Ciko
2022-12-27
1
pipit
lanjut Thor
2022-09-18
2