Merasa dikerjain

Ciko yang diminta untuk mempercepat melajukan kendaraannya, ia menambah kecepatannya.

"Kalau boleh tahu, tolong tunjukkan alamat pacarnya Nona." Ucap Ciko di keheningan dalam mobil, juga tengah fokus dengan setir mobilnya.

"Kamu lurus saja, setelah itu belok kiri. Nah, disitu ada tanjakan cukup tajam, masih lurus, dan dilanjutkan lagi ada perempatan lampu merah, belok kanan, dan di situ rumahnya. Pintu gerbang berwarna coklat dengan warna kuning keemasan, itu rumahnya." Jawab Landa menjelaskan alamat rumah kekasihnya.

Sekretaris Ciko yang mendengar denah lokasi milik kekasihnya si Bos perempuan, begitu rumit untuk dihafalkan.

Sesuai petunjuk belok kanan ataupun belok kiri, serta ciri-ciri rumahnya, setidaknya masih dapat ingat, meski nyasar sekalipun, pikirnya.

"Belok kiri kan, ini."

"Ya, benar." Jawab Landa sambil bersandar.

Setelah belok kiri sesuai arahan dari Bosnya, Ciko dapat melihat ada tanjakan dari jarak yang tidak begitu dekat. Sebelum menambah kecepatannya, Ciko mencoba untuk memastikannya lagi.

"Itu benar tanjakannya kan, Nona."

"Ya!" jawabnya berubah nada dengan ketus.

Ciko yang dapat melihat ekspresi Bosnya kelihatan menahan kesal, hanya bisa menahan tawanya.

"Sebenarnya kamu tadi tuh dengerin arahan dariku gak sih. Perasaan sudah aku kasih arahan alamatnya, masih aja tanya terus. Sengaja ya, situ mau ngerjain aku."

"Bukannya mau mengerjai Nona, cuma takut salah jalan aja. Dari pada harus putar balik, yang ada juga bertanya sama yang lebih paham, bukankah begitu, Nona?"

"Terserah kamu, lama-lama kamu ini bikin tensiku naik aja, tau gak." Kata Landa dengan ketus.

Sama sekali tidak menanggapi, Ciko langsung menambahkan kecepatannya, dan berhasil melewati tanjakan yang cukup ekstrem.

"Lurus, ada perempatan, lampu merah, belok kanan. Dan disitu rumah berpagar dengan pintu gerbang dengan warna coklat dengan warna kuning keemasan." Gumam Ciko dengan suaranya yang masih bisa ditangkap oleh indra pendengaran milik Bosnya.

Landa yang sebenarnya mendengar, memilih diam.

Dengan kecepatan yang tidak begitu tinggi, akhirnya sampai juga di depan pintu gerbang, yakni rumah milik kekasihnya.

"Benarkah ini alamat rumahnya?" tanya Ciko saat menoleh ke belakang.

Landa mengangguk, tandang mengiyakan.

"Aku harus menelpon pacarku dulu, lebih baik kau diam saja."

"Baik, Nona, silakan. Tapi harus ingat, waktu Nona hanya sebentar, itupun dengan syarat." Kata sekretaris Ciko sesuai perintah dari Tuan Herdi Ningrat.

"Apa! masih ada syarat? he! jangan gila kamu, bilang saja kalau kamu itu mau memerasku."

"Maaf, Nona. Bagaimana saya mau memeras Nona, sedangkan yang akan saya peras tidak mempunyai uang sepeserpun." Kata Ciko dengan santai.

Landa yang merasa geram, dan seakan mendapatkan ejekan dari sekretarisnya, hanya bisa menahan kekesalannya.

Tidak mau membuang-buang waktunya, Landa segera menghubungi kekasihnya.

"Sayang, aku sudah ada di depan rumah kamu nih, di depan pintu gerbang. Keluar dong, temui aku. Susah payah aku mencuri waktu nih, buruan keluar." Ucap Landa dengan manja, kemudian mendengar jawaban dari kekasihnya dengan serius.

"Apa! kamu udah di bandara? gak, gak mungkin, kamu pasti bohong, kamu pasti sedang mengerjaiku. Memangnya ini jam berapa? jangan gil_a kamu, sayang."

Ucap Landa dengan kekesalan dan kekecewaannya, juga otaknya yang terasa mendidih bak seperti ditinggal selingkuh, pikir Landa penuh kesal.

Dengan perasaan kecewa, sakit hati karena merasa tidak dianggap, Landa langsung membanting ponselnya dengan asal di dalam mobil.

"Nona, Nona tidak apa-apa, 'kan?" tanya sekretaris Ciko yang mendadak kaget saat Bosnya tengah emosi dan membanting ponselnya dalam mobil, entah rusak, entah hancur, Landa tidak peduli sama sekali.

"Cepat kau jalankan mobilnya, kita langsung pergi ke bandara." Perintah Landa dengan napasnya yang mulai terasa panas, juga dadanya yang sesak untuk berbicara.

"Nona serius, mau pergi ke Bandara?" tanya Ciko memastikan, takutnya akan membuat Bosnya semakin emosi dan hilang kendali.

"Apa kau itu tu_li, tidak bisa mendengar perintah dariku." Kata Landa semakin memanas dengan pikirannya.

"Baiklah kalau memang itu yang diinginkan oleh Nona, saya akan mengantarkan Nona sampai di Bandara." Jawab Ciko, dan segera melajukan mobil yang ia kendarai.

Terpopuler

Comments

Agus

Agus

🤣🤣🤣🤣🤣

2022-10-08

2

lihat semua
Episodes
1 Tidak bisa di tolak
2 Perintah
3 Sangat kesal
4 Serasa dikerjain
5 Perlu Waspada
6 Merayu
7 Menyetujui syarat yang diberikan
8 Tetap pada tujuan awal
9 Tidak beruntung
10 Merasa dikerjain
11 Menjadi obat nyamuk
12 Penasaran
13 Sebuah permintaan
14 Kena marah
15 Mendapatkan keputusan
16 Menerima permohonan
17 Merasa Terhina
18 Pertemuan
19 Penjagaan Yang Ketat
20 Meminta izin
21 Sangat terkejut
22 Jatuh pingsan
23 Penjelasan yang cukup akurat
24 Tidak ditemukan
25 Seperti terpojok
26 Sungguh tidak menyangka
27 Merasa sakit hati
28 Dikagetkan
29 Terpaksa berbohong
30 Bertemu
31 Saling berebut
32 Takut hatinya akan terluka
33 Berusaha untuk tidak bertengkar
34 Penjelasan
35 Mengetahui kebenarannya
36 Membuat penasaran
37 Membuat orang lain ingin tahu
38 Mendapatkan kejutan
39 Kejutan untuk sekretaris Ciko
40 Tersadar setelah diberitahu
41 Semua dibuatnya penasaran
42 Pernikahan yang sah
43 Pulang ke rumah
44 Memilih kamar
45 Ketakutan
46 Ditemani Suami
47 Gugup
48 Berusaha tetap tenang
49 Dikejutkan
50 Gugup
51 Merasa ada yang mengganggu
52 Ketahuan
53 Kejujuran
54 Memberitahu kebenaran
55 Ingin menyelidiki
56 Ketahuan
57 Tidak sabar
58 Merasa ada titik terang
59 Merasa berbeda
60 Khawatir
61 Mendapat perhatian
62 Merasa tenang
63 Merasa kesal
64 Tidak tahu malu
65 Merasa lega
66 Berterus terang.
67 Merasa terpenuhi
68 Merasa bahagia
69 Melakukan pertemuan
70 Pertemuan
71 Terkuak akan kebenarannya
72 Merasa bahagia
73 Semakin tegang
74 Merasa khawatir
75 Semakin was was
76 Kenyataan
77 Kebahagian telah didapatkan
78 BONUS CHAPTER
79 Pengumuman
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Tidak bisa di tolak
2
Perintah
3
Sangat kesal
4
Serasa dikerjain
5
Perlu Waspada
6
Merayu
7
Menyetujui syarat yang diberikan
8
Tetap pada tujuan awal
9
Tidak beruntung
10
Merasa dikerjain
11
Menjadi obat nyamuk
12
Penasaran
13
Sebuah permintaan
14
Kena marah
15
Mendapatkan keputusan
16
Menerima permohonan
17
Merasa Terhina
18
Pertemuan
19
Penjagaan Yang Ketat
20
Meminta izin
21
Sangat terkejut
22
Jatuh pingsan
23
Penjelasan yang cukup akurat
24
Tidak ditemukan
25
Seperti terpojok
26
Sungguh tidak menyangka
27
Merasa sakit hati
28
Dikagetkan
29
Terpaksa berbohong
30
Bertemu
31
Saling berebut
32
Takut hatinya akan terluka
33
Berusaha untuk tidak bertengkar
34
Penjelasan
35
Mengetahui kebenarannya
36
Membuat penasaran
37
Membuat orang lain ingin tahu
38
Mendapatkan kejutan
39
Kejutan untuk sekretaris Ciko
40
Tersadar setelah diberitahu
41
Semua dibuatnya penasaran
42
Pernikahan yang sah
43
Pulang ke rumah
44
Memilih kamar
45
Ketakutan
46
Ditemani Suami
47
Gugup
48
Berusaha tetap tenang
49
Dikejutkan
50
Gugup
51
Merasa ada yang mengganggu
52
Ketahuan
53
Kejujuran
54
Memberitahu kebenaran
55
Ingin menyelidiki
56
Ketahuan
57
Tidak sabar
58
Merasa ada titik terang
59
Merasa berbeda
60
Khawatir
61
Mendapat perhatian
62
Merasa tenang
63
Merasa kesal
64
Tidak tahu malu
65
Merasa lega
66
Berterus terang.
67
Merasa terpenuhi
68
Merasa bahagia
69
Melakukan pertemuan
70
Pertemuan
71
Terkuak akan kebenarannya
72
Merasa bahagia
73
Semakin tegang
74
Merasa khawatir
75
Semakin was was
76
Kenyataan
77
Kebahagian telah didapatkan
78
BONUS CHAPTER
79
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!