Dengan kecepatan yang tinggi saat mengendarai mobil, sampailah di tempat tujuan.
"Nona, kita sudah sampai." Ucap sekretaris Ciko sambil mematikan mesin mobilnya.
"Oh, ya udah kalau gitu, ayo kita turun." Jawab Landa, dan mengajak sekretarisnya segera turun dari mobil.
Sekretaris Ciko yang tak ingin membuang-buang waktu, ia segera melepaskan sabuk pengamannya dan bergegas turun.
Begitu juga dengan Landa, ia yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kekasihnya, tentu saja cepat-cepat untuk melakukan penarikan uang sesuai yang dijanjikan.
Sambil berjalan beriringan, semua mata yang melihat, merasa kagum melihat Landa dan Ciko seperti sepasang suami-istri. Tapi kenyataannya, keduanya hanya sebatas sekretaris dan Bos saja, tidaklah lebih.
Dengan pesona yang dimiliki oleh Landa yang terbilang sangat cantik, juga memilih body yang bagus, membuatnya percaya diri.
Sambil menunggu nomor antrian, Landa benar-benar tidak sabar menunggu.
"Sekretaris Ciko, mau sampai kapan kita akan menunggu nomor antrian?"
"Sampai nomor antrian Nona dipanggil, bersabarlah. Namanya juga mengantri, tentu saja harus bergantian dengan lainnya, Nona."
"Gitu ya, bisa-bisa jadi akar kitanya disini kalau sampai kelamaan menunggu." Ucap Landa dan membuang napasnya dengan kasar.
"Bersabarlah, Nona. Mau di tempat manapun sama aja harus mengantri." Kata sekretaris Ciko.
Landa mendesis kesal.
"Sudah cepetan kamu maju kesana, tunjukkin siapa aku sebenarnya. Capek tau, harus nunggu lama." Perintah Landa dengan gaya sombongnya.
"Maaf, Nona, hasilnya akan tetap sama harus menunggu. Bagaimana kalau kita tunggu sampai beberapa menit, kalau sudah lewat, kita bisa pindah ke tempat lain." Jawab sekretaris Ciko mencoba meyakinkan Bosnya.
"Ya deh, ya." Kata Landa dengan ketua, yang akhirnya nurut dengan saran yang diberikan oleh sekretarisnya bernama Ciko.
Tidak memakan waktu lama saat menunggu nomor antriannya dipanggil, akhirnya dipanggil juga pada akhirnya.
"Nona, mari silakan maju ke depan."
Ucap sekretaris Ciko saat nomor yang dipegang oleh dirinya telah dipanggil, dengan girang dan bersemangat, Landa segera maju ke depan.
"Sekarang juga, sebutkan nominal gajih kamu dari ayahku. Nanti akan aku beri lipatan tiga kali." Ucap Landa pada sekretaris Ciko dengan entengnya.
"Tapi, Nona, kalau ketahuan Tuan Herdi Ningrat, bagaimana?" tanya Ciko.
"Tenang aja, gak bakal ketahuan kalau kamu tidak mengadu. Soal ketahuan, aku yang akan bertanggung jawab." Jawab Landa dengan yakin.
"Baiklah, silakan jika Nona siap menanggung segala resikonya. Tapi ingat, saya tidak mau tahu." Kata Ciko dengan santai.
"Ya, kamu tenang aja. Aku pastikan semuanya aman, dan kamu tak perlu khawatir." Jawab Landa.
Ciko mengangguk, tanda mengerti dan menyetujuinya. Kemudian, ia memberitahu nominal gambaran gaji dari Tuan Herdi.
Landa yang melihat nominal gaji sekretarisnya, pun terbelalak melihatnya. Bahkan, susah payah untuk menelan ludahnya.
"Kau sedang tidak memeras ku, 'kan?" tanya Landa yang seperti tidak percaya dengan nominal yang ditunjukkan oleh sekretarisnya itu.
"Tidak, Nona. Gaji dari Tuan Herdi memang segitu besar nomilanya. Jika kurang percaya, saya masih ada rekaman videonya, juga apa yang diucapkan oleh ayah Nona sendiri." Jawab Ciko menjelaskan.
Landa yang melihat nominal dari sekretarisnya, berasa berat untuk melakukan penarikan tunai yang begitu besar nominalnya.
'Si_alan, pasti Papa sudah merencanakannya sejauh hari. Kalau sampai aku tarik tunai dengan nominal sebesar itu, bisa-bisa aku dijadikan tahanan dalam kamar dan tidak bakal diizinkan untuk keluar.' Batin Landa sambil melamun, berasa keberatan untuk melakukan tarik tunai.
Tapi, kalau tidak memberi jaminan pada sekretarisnya, tentu saja tidak akan bisa bertemu dengan kekasihnya, juga tidak mempunyai kebebasan untuk keluar rumah, pikirnya.
"Em, bagaimana kalau aku ambil separuh gaji kamu, trus aku kalikan tiga." Ucap Landa bernegosiasi pada sekretarisnya.
"Maaf, Nona, saya tidak bisa. Jika Nona keberatan, lebih baik turuti saja peraturan dari Tuan Herdi. Saya jamin, Nona tidak aka repot-repot memikirkan bayaran kepada saya." Jawab Ciko memberi saran baik untuk Bosnya.
"Cih, saran macam apa itu. Gak gak, aku tetap akan membayar kamu sesuai perjanjian awal. Baiklah, aku akan melakukannya demi pacarku yang segalanya bagiku." Kata Landa dengan percaya diri, dan sama sekali tidak memikirkan akibatnya.
"Silakan, jika itu yang membuat Nona menjadi senang. Tapi ingat satu hal lagi, kalau sampai tidak bisa membayar sesuai perjanjian, Nona harus patuh dengan aturan dari Tuan Herd." Jawab Ciko, tak lupa juga untuk memberi sebuah ancaman kepada Bosnya sendiri.
"Ya, ya, ya. Aku akan turuti permintaan darimu, jika aku gak bisa bayar kamu sesuai perjanjian kita dari awal." Kata Landa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Sugianto
banknya udah. tutup kalo sore😅😅
2022-11-29
2
Agus
ke kerjain ni
2022-10-08
2