Di tempat lain, sosok Ciko tengah dijemput oleh orang kepercayaan dari keluarga Tuan Herdi Ningrat untuk dijadikan bodyguard
"Silakan masuk, Tuan Herdi sudah menunggu Anda." Ucap orang kepercayaan keluarga Ningrat.
"Terimakasih." Jawab Ciko sambil membusungkan badannya dan segera masuk kedalam mobil.
Selama perjalanan, Ciko tak berucap sepatah katapun. Bukan karena sombong, Ciko tetap dengan sikapnya yang dingin kepada siapun.
Meski dirinya merasa bukan dari golongan orang kaya ataupun tajir melintir, Ciko tak lepas dari sikap dinginnya. Menjadi sosok mandiri sudah terdidik dari kecil hingga dewasa seperti saat ini.
Sedangkan di kediaman keluarga Ningrat, kini Tuan Herdi beserta anak dan istri tengah menikmati sarapan paginya hanya bertiga.
Dengan malas, Landa terpaksa sudah berpenampilan dengan rapi. Tidak seperti waktu yang sudah-sudah, Landa tak pernah mengenal isi dalam kantor. Meski dirinya memiliki kecerdasan yang cukup tinggi, tapi jiwa malas yang selalu menguasai dirinya.
Berbeda dengan nasib Landa yang sekarang, dirinya benar-benar harus menerima keputusan dari ayahnya untuk merubah dari sifat buruknya yang lebih mementingkan kesenangan semata.
Selesai sarapan pagi, Tuan Herdi segera bangkit dari posisinya.
"Mulai detik ini dan sekarang juga, kamu akan dikendalikan oleh pengawal sekaligus sekretaris baru kamu. Namanya Ciko, kemanapun kamu pergi, langkah kaki Ciko akan mengikuti kamu dari belakang." Ucap Tuan Herdi.
Landa yang mendengar ucapan dari sang ayah, kedua bola matanya membulat dengan sempurna.
"Apa! Landa sudah disediakan sekretaris baru? tidak, Pa. Landa tidak mau dikawal oleh sekretaris. Pengawal ya pengawal, sekretaris ya sekretaris." Jawab Landa dengan segala emosinya dan berusaha untuk menolak dengan keputusan dari orang tuanya.
"Tidak, Papa lebih percaya dengan keputusan Papa sendiri daripada dengan permintaan kamu. Sekarang bersiap-siap lah, bentar lagi sekretaris Ciko akan datang. Jadi, persiapkan diri kamu sebaik mungkin. Jangan salah, Ciko sudah menguasai pekerjaannya di kantor sebelum menjadi bodyguard kamu." Ucap Tuan Herdi dengan segala keputusannya yang tidak bisa untuk diganggu gugat.
Landa yang merasa dongkol dan tidak bisa berkutik serta melakukan seperti yang dilakukannya, kini harus menerima nasib yang sudah ditentukan oleh sang ayah. Bahkan, ponselnya sudah bisa disadap oleh Ciko nantinya.
Sekali bertindak, Tuan Herdi tidak pernah bermain-main dengan keputusannya. Tidak peduli itu orang lain maupun anaknya sendiri sekalipun.
Bunda Elwa hanya bisa diam, tidak ada yang perlu untuk dilerai ketika ayah dan anak tengah berbicara.
Tidak lama kemudian, Ciko telah sampai di kediaman keluarga Ningrat dan memilih untuk menunggunya di depan rumah.
"Permisi, Tuan. Maaf, jika kedatangan saya ini sudah mengganggu. Bahwa saya sudah menjemput sekretaris Ciko, dan sekarang orangnya sudah menunggu diluar." Ucapanya dengan membusungkan badannya.
"Suruh dia masuk, saya ingin berbicara lebih detail lagi." Perintah Tuan Herdi.
"Baik, Tuan." Jawabnya dan segera memutar balikkan badannya untuk memanggil Ciko.
Landa yang merasa malas untuk mengikuti keputusan dari orang tuanya, ingin rasanya melarikan diri atau tidak mendadak pingsan, pikir Landa yang sudah buntu dan tidak tahu harus berbuat apa selain pasrah dan mengikuti kemauan orang tuanya.
"Permisi, Tuan." Ucap Ciko dengan hormat, Tuan Herdi mengangguk.
"Perkenalkan, dia ini putri saya. Namanya Saylanda, putri semata wayan Herdi Ningrat. Tugas kamu, awasi dan ikuti kemanapun Saylanda melangkahkan kakinya. Larangan keras untuk putri saya dalam melakukan pertemuan dengan siapapun. Satu lagi, ajari putri saya bagaimana kerja di kantor dengan baik."
Dengan teliti, Tuan Herdi mengatakan apa saja tugas untuk bodyguard putrinya. Ciko mengangguk.
"Baik, Tuan. Tugas yang diperintahkan oleh Tuan akan saya laksanakan sebaik mungkin."
"Bagus, aku percayakan semuanya padamu. Ini kunci mobilnya, mobil yang bisa kamu pakai dan juga kamu bisa membawanya pulang. Tidak ada kata terlambat untuk menjemput putri saya, apapun jenis alasannya." Ucap Tuan Herdi dengan tegas demi perubahan pada putrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ken arok
seharusnya membungkukan badan ka, jangan membusungkan dada, kaya gimana gtu bacanya
2022-10-09
3
Kinan Rosa
siap tuan akan saya laksanakan 😁
2022-10-08
1