Proposition De Stage

Benjamin yang saat itu tengah asyik berbincang dengan Edgar, segera mengalihkan perhatiannya kepada Autumn yang duduk tak jauh darinya. Sementara gadis itu tak melihat ke arahnya sama sekali. Autumn kembali membuka ponsel dan terlihat fokus memainkan benda tersebut.

Tak berselang lama, terdengar pemberitahuan bahwa pesawat yang akan mereka tumpangi telah siap. Mereka bergegas membawa barang bawaan masing-masing. Rupanya, Benjamin pun akan kembali ke kota Paris pada hari yang sama dan dengan pesawat yang sama pula. Itu suatu kebetulan yang sebenarnya tak diharapkan oleh Autumn.

Akan tetapi, gadis itu lagi-lagi memilih untuk bersikap tak peduli, meskipun ia merasa sedikit risih dan sesekali mencuri pandang terhadap pria rupawan tersebut. Satu hal lagi yang membuat Autumn merasa heran. Benjamin ternyata duduk di kursi yang bersebelahan dengan kursinya. "Darren, bisakah kita bertukar tempat duduk? Aku ingin melihat ke luar jendela," bisik Autumn.

Darren yang saat itu tengah asyik mendengarkan musik lewat earphonenya segera menoleh. Tanpa banyak bicara, pemuda berambut cokelat itu langsung saja menyetujui permintaan sang kakak. Sesaat Darren sempat melirik kepada Benjamin yang saat itu kebetulan melihat ke arah mereka. Pemuda itu mengangguk sopan, dan berbalas sebuah anggukan yang sama dari Benjamin.

"Kau tidak senang duduk di dekat kekasihmu, Elle?" bisik Darren membuat Autumn seketika mendelik kepadanya.

"Tutup mulutmu!" sergah Autumn pelan. Ia kembali mengalihkan pandangannya ke luar jendela, ketika pesawat sudah mulai lepas landas.

Perjalanan antara kota Marseille dan Paris, tak memakan waktu yang terlalu lama. Setelah kurang lebih satu jam dalam penerbangan, akhirnya pesawat yang mereka tumpangi tiba di bandara kota Paris.

"Apa ada yang menjemputmu, Tuan Royce?" tanya Edgar ketika mereka semua sudah turun dari pesawat.

"Iya. Sopir pribadiku sedang dalam perjalanan kemari," jawab Benjamin singkat.

"Kalau begitu, aku tidak jadi menawarkan tumpangan gratis untukmu," ujar Edgar lagi diiringi tawa pelan.

"Aku ucapkan terima kasih sebelumnya, Tuan Hillaire. Semoga selamat sampai tiba di rumah," Benjamin menatap keluarga itu satu per satu. Pandangannya terkunci pada Autumn untuk beberapa saat. Gadis cantik tersebut sempat menoleh padanya, tapi tak lama ia segera mengalihkan tatapannya ke arah lain. Benjamin dapat memahami sikap dingin yang Autumn tunjukkan padanya. Ia pun pamit terlebih dahulu, karena sopir yang menjemputnya sudah tiba di depan bandara.

"Kenapa Tuan Royce bisa pulang bersamaan dengan kita, Bu?" bisik Autumn kepada Arumi. Ia belum berani bicara kepada Edgar setelah insiden sebelum keberangkatan tadi.

"Ayahmu dan Tuan Royce memang sudah membuat janji untuk pulang bersama," jawab Arumi. Ia lalu menggeret kopernya menuju mobil jemputan mereka yang sudah menunggu sejak tadi. Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke rumah.

Selama dalam perjalanan pulang, Autumn lagi-lagi tak banyak bicara. Gadis itu kembali melamun seraya menatap ke luar jendela. Namun, tak lama kemudian, semua lamunannya buyar ketika ia merasakan ponselnya bergetar. Autumn kemudian meraih ponsel yang ia letakan di atas pangkuanya. Gadis itu memeriksa sebuah pesan masuk yang ternyata berasal dari Benjamin.

Aku senang melihatmu baik-baik saja.

Autumn mengeluh pelan setelah membaca pesan tersebut. Hal itu telah membuat perasaannya kian menjadi galau. Ia sama sekali tak mengerti maksud dari pria itu. "Menyebalkan," umpat Autumn pelan seraya meletakan kembali ponselnya di atas pangkuan. Autumn kembali menatap ke luar jendela.

Selang beberapa saat di perjalanan, akhirnya mereka tiba di kediaman Edgar yang mewah. Pria itu masih belum banyak bicara terhadap Autumn. Sementara Autumn pun tak ingin terlalu memaksakan dirinya untuk berbasa-basi dengan sang ayah. Ia berlalu ke dalam kamarnya sambil menggeret koper dengan sikap yang terlihat malas-malasan.

"Sudah kukatakan padamu, Elle. Berhentilah bermain-main dengan ayah kita. Ia adalah pria yang baik. Akan tetapi, setelah kita berdua tumbuh dewasa, maka tiba-tiba Tuan Hillaire menjadi ayah yang tegas dengan peraturannya yang sangat ketat. Aku heran karena kau masih bebas keluar malam. Satu lagi, Elle. Aku tidak akan selamanya membantumu masuk lewat jendela. Jika sampai ayah mengetahui hal itu, maka aku tak ingin terseret dalam masalah yang kau buat. Aku tidak mau jika kartu kreditku dibekukan lagi," ujar Darren panjang lebar seraya berlalu menuju kamarnya.

Autumn terdiam untuk sesaat. Ia pun bergegas ke kamar dan segera mengempaskan tubuhnya di atas tempat tidur. "Leonardo Orville, Benjamin Royce, kalian berdua adalah pria-pria yang sangat menyebalkan!" gerutu Autumn seraya memejamkan matanya. Akan tetapi, baru saja Autumn terpejam tiba-tiba ia mendengar suara ketukan di pintu kamar.

"Elle! Apa kau di dalam?" terdengar suara Arumi dari luar. Dengan malas Autumn bangkit dan melangkah ke arah pintu, dan segera membukanya. Tampaklah wajah cantik sang ibu dengan senyuman manis yang menjadi ciri khas wanita itu. "Kau tidak sedang tidur, kan?" tanya Arumi lembut. Autumn membalasnya dengan sebuah gelengan pelan.

Arumi menatap putri sulungnya untuk sesaat. "Ayahmu ingin bicara sebentar. Sebaiknya kau menemuinya sekarang juga," ucap Arumi masih dengan nada bicaranya yang lembut. Autumn tampak ingin melayangkan protes, tetapi segera ia urungkan dan memilih untuk menurut saja. Ia menutup pintu kamar dan mengikuti langkah Arumi menuju ruang kerja sang ayah.

Di dalam sana, tampak Edgar baru selesai berbicara dengan seseorang di telepon. Ia kemudian duduk dengan menyilangkan kakinya, sedangkan Autumn dan Arumi memilih duduk di kursi yang tak jauh dari pria itu.

"Ada apa, Ayah?" Autumn memberanikan diri untuk bertanya, meski gadis itu tak berani menatap mata sang ayah dalam waktu yang lama.

"Siapkan proposal untuk magang. Aku ingin kau memiliki aktivitas yang jauh lebih positif daripada keluyuran di malam hari tanpa izin," ucap Edgar tegas dan lugas, membuat Autumn terbelalak.

"Proposal magang? Aku?" Autumn seakan tak percaya dengan keputusan sang ayah.

"Ya, tentu saja kau. Aku sudah merekomendasikanmu untuk magang di hotel The Royal Royce. Siapkan sekarang juga dan kirimkan besok ke bagian personalia," titah Edgar masih dengan nada tegas.

"Hotel The Royal Royce?" gumam Autumn tak percaya. Ia lalu terdiam untuk sejenak. Perasaannya pun mulai tak enak saat itu.

"Ya. Aku sudah bicara dengan Tuan Royce dan merekomendasikanmu untuk magang di sana. Tuan Royce setuju dengan hal itu," ujar Edgar tanpa mengubah gaya bicaranya.

"Kenapa harus di sana?" protes Autumn .

"Karena tempat itu sangat berpotensi untuk menunjang kariermu nantinya. Kau akan belajar banyak di sana," jawab Edgar.

"Aku tidak mau di sana" tolak Autumn tegas.

"Kenapa?" tanya Edgar.

Terpopuler

Comments

Sunarty Narty

Sunarty Narty

jangan deh Elle,enak2 aja si Ben nanti g ada rasa bersalah.cari tempat magang lain aja biar g ketemu Ben,klu Ben mau tanggung jawab g masalah.ini malah blg g mau berkomitmen,tinggalin aja yg jauh.kak judul2 setiap bab g paham aq artinya

2022-09-23

1

Yuyun Yuningsih Yuni

Yuyun Yuningsih Yuni

jeng jeng jeeng.....makin bnyak kesempatan bercinta dooong....eh...ktemu maksudnya

2022-05-16

1

Titik pujiningdyah

Titik pujiningdyah

karena aku tidak ingin bertemu dg roico

2022-05-02

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Kejutan di Pagi Hari
3 Kakak-Beradik Hillaire
4 Marseille
5 Makanan Pembuka
6 Ahli Hipnotis
7 Mencuri Pandang
8 Bertemu di Pesta
9 Hanya Godaan
10 Pertautan Mesra
11 Tarian di Bawah Langit Malam
12 Plein De Passion
13 Une Morsure
14 Marque Rouge
15 Fleur Vénéneuse
16 Proposition De Stage
17 Forcé
18 Beau Patron
19 Harceleur
20 Lemon Meringue Pie
21 Decouvert
22 Fête Simple
23 Baiser Voleur
24 Baiser De Clôture
25 Trompé
26 Amant De Retour
27 Matin Ètrange
28 Revoir
29 Roman Picisan
30 Dos Surpris
31 Histoires Passées
32 Malaikat Tampan
33 Conversation
34 Intimidateur
35 Le Bon Moment
36 Quelle Coïncidence
37 Un Permis
38 Ombre Coquine
39 Réciproque
40 Arrivé à Marseille
41 Séduction
42 Ennui Mineur
43 Troubler L'âme
44 Esprit Du Matin
45 Échelle
46 Très Regrettable
47 Une Catastrophe
48 Reculer
49 Gravier
50 Pour Un Moment
51 Sourire Charmant
52 Homme Sympathique
53 Mauvais
54 Gabriel's Big Smile
55 Honesty is Better
56 Beau Harceleur
57 Ètreinte
58 Expression Du Coeur
59 Préoccupé
60 Missed Call
61 En Appel
62 Bouton Lâche
63 Révélé
64 Petite Visite
65 Denial
66 Miss Communication
67 Garder La Distance
68 Confusion
69 Peur Passée
70 Le Séducteur
71 Proposition D'amour
72 Bel Espoir
73 Firm Decision
74 Grown Up
75 Reculer
76 Un Accord
77 Sekotak Macaron
78 Fort Rejet
79 The Chosen One
80 Contrôler
81 On the Verge of Failure
82 Les Larmes de Fleur
83 Esquive
84 Dad's Advice
85 Feuilles Mortes
86 The Gray Autumn
87 Chaleur à Table
88 Solace Hug
89 Méfiant
90 S'envoler
91 Chatty Girl
92 Personnage Familier
93 En Mémoire
94 Le Sourire
95 Your Existence
96 Preuve
97 Morning Call
98 Sepenggal Kisah
99 Plein de Raisons
100 Chagrin et Regret
101 Second Chance
102 Similaire
103 Èclair
104 Pathétique
105 Inattendu
106 Désir
107 Salah Tingkah
108 N'évitez Pas
109 Finalement
110 Debaran
111 Remarquable
112 Melepas Rindu
113 Sifflement
114 Pertarungan Sengit
115 Belle Complicité
116 Kisah yang Terkubur
117 Doux au Revoir
118 Espoir
119 Libérer le Coeur
120 Usai Sudah
121 Retour en France
122 Penutup Musim Gugur
123 Ujung Pisau
124 A Piece of the Past
125 A Little Kindness
126 Di Penghujung Musim Gugur
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Kejutan di Pagi Hari
3
Kakak-Beradik Hillaire
4
Marseille
5
Makanan Pembuka
6
Ahli Hipnotis
7
Mencuri Pandang
8
Bertemu di Pesta
9
Hanya Godaan
10
Pertautan Mesra
11
Tarian di Bawah Langit Malam
12
Plein De Passion
13
Une Morsure
14
Marque Rouge
15
Fleur Vénéneuse
16
Proposition De Stage
17
Forcé
18
Beau Patron
19
Harceleur
20
Lemon Meringue Pie
21
Decouvert
22
Fête Simple
23
Baiser Voleur
24
Baiser De Clôture
25
Trompé
26
Amant De Retour
27
Matin Ètrange
28
Revoir
29
Roman Picisan
30
Dos Surpris
31
Histoires Passées
32
Malaikat Tampan
33
Conversation
34
Intimidateur
35
Le Bon Moment
36
Quelle Coïncidence
37
Un Permis
38
Ombre Coquine
39
Réciproque
40
Arrivé à Marseille
41
Séduction
42
Ennui Mineur
43
Troubler L'âme
44
Esprit Du Matin
45
Échelle
46
Très Regrettable
47
Une Catastrophe
48
Reculer
49
Gravier
50
Pour Un Moment
51
Sourire Charmant
52
Homme Sympathique
53
Mauvais
54
Gabriel's Big Smile
55
Honesty is Better
56
Beau Harceleur
57
Ètreinte
58
Expression Du Coeur
59
Préoccupé
60
Missed Call
61
En Appel
62
Bouton Lâche
63
Révélé
64
Petite Visite
65
Denial
66
Miss Communication
67
Garder La Distance
68
Confusion
69
Peur Passée
70
Le Séducteur
71
Proposition D'amour
72
Bel Espoir
73
Firm Decision
74
Grown Up
75
Reculer
76
Un Accord
77
Sekotak Macaron
78
Fort Rejet
79
The Chosen One
80
Contrôler
81
On the Verge of Failure
82
Les Larmes de Fleur
83
Esquive
84
Dad's Advice
85
Feuilles Mortes
86
The Gray Autumn
87
Chaleur à Table
88
Solace Hug
89
Méfiant
90
S'envoler
91
Chatty Girl
92
Personnage Familier
93
En Mémoire
94
Le Sourire
95
Your Existence
96
Preuve
97
Morning Call
98
Sepenggal Kisah
99
Plein de Raisons
100
Chagrin et Regret
101
Second Chance
102
Similaire
103
Èclair
104
Pathétique
105
Inattendu
106
Désir
107
Salah Tingkah
108
N'évitez Pas
109
Finalement
110
Debaran
111
Remarquable
112
Melepas Rindu
113
Sifflement
114
Pertarungan Sengit
115
Belle Complicité
116
Kisah yang Terkubur
117
Doux au Revoir
118
Espoir
119
Libérer le Coeur
120
Usai Sudah
121
Retour en France
122
Penutup Musim Gugur
123
Ujung Pisau
124
A Piece of the Past
125
A Little Kindness
126
Di Penghujung Musim Gugur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!