"Apa-apaan ini??" teriak seorang pria paruh baya sambil menarik seorang anak muda yang terlibat babak belur
"Mau apa kau datang??" tanya Arjuna dengan muka merah padam.
bisik-bisik para tamu mulai terdengar, wajah Davina yang beberapa waktu lalu mulai ceria, kini kembali terlihat muram dan pucat pasi.
Tangan Davina gemetar menahan malu serta marah.
Sebastian langsung menggenggam wanita yang sudah ia nikahi beberapa menit lalu itu.
"Jangan takut, aku ada disini" bisik Sebastian sambil tersenyum pada Davina.
"Mengapa kau datang kembali setelah mengacaukan semuanya???" bentak Arjuna tak sabaran.
"Bawa mereka ke kamarku" ucap Angelo terlihat tenang namun wajahnya yang tenang justru lebih menyeramkan bagi pria baya itu yang tak lain dalam Mario bersama putranya Marcel
Mario menyesal berteriak saat ia datang tadi, ia hanya kesal karena keluarga Davina tak mau menunggu, padahal ia sudah memberitahu Arjuna jika ia sudah berhasil menemukan Marcel, tapi mereka tetap melangsungkan pernikahan dengan mengganti pengantin prianya.
Jika dipikir lebih baik ia tak mencari masalah dengan Angelo, di banding orangtua Davina, sosok Angelo terkenal kejam dan tegas, walau usianya kini sudah sangat sepuh, tapi jangan pernah ragukan seorang veteran bisnis.
"ka... kami hanya...." Angelo hanya memberi kode pada Jack. Jack tanpa berkata apa-apa memberi kode anak buahnya untuk membawa Mario dan Marcel.
Jack hanya menggeleng pelan, pria ini secara kasat mata sudah berakhir saat berada di tangan Angelo.
jika ia jadi pria itu, lebih baik pergi jauh dan tak menampakkan batang hidungnya di depan Angelo.
Kini Mario merasa menyesal.
Arjuna, langsung mendorong kursi roda Angelo ke kamarnya diikuti Baskoro Willy dan William.
"Om???"
"Kamu diam disini, aku akan ikut mereka ke kamar kakek buyut" ucap Sebastian lembut
"Agatha tolong jaga istriku" ucap Sebastian menyatakan kepemilikannya.
"Baik, serahkan padaku" ucap Agatha sigap
"Jangan khawatir, aku akan mengurus semuanya" ucap Sebastian mengecup kening Davina dan berjalan mengikuti kemana semua orang berjalan.
"Maaf semuanya, ada sedikit kejadian tak mengenakkan, silahkan di lanjutkan" ucap Emillia lalu musik kembali mengalun, suasana kembali ramai seolah tidak terjadi apapun.
Sementra davina di giring menuju kamarnya untuk di make up dan ganti pakaian untuk acara resepsi
Davina terlihat murung, ia menolak untuk di make up atau berganti pakaian, pikirannya melayang membayangkan apa yang terjadi di akar kakek buyutnya
"Sis, loe harus di rias.
serahkan semuanya sama para pria itu, gue yakin kakek akan menyelesaikan semuanya dengan baik.
Sekarang tugas loe duduk manis di kursi pelaminan, terus berikan senyum termanis loe.
Itu saja yang bisa loe lakukan saat ini.
Dengar bos,kita sama-sama perempuan, dan gue sangat mengerti bagaimana perasaan loe saat ini.
Sebagai teman dan Tante loe gue cuma bisa bilang kuat dan sabar.
Gue tahu loe kuat.
Gue akan di samping loe sampai suami loe kembali" ucap Agtha memeluk Davina yang mulai menangis
"Menangis lah, buang semua kesedihan loe, tapi setelah itu jangan pernah air mata loe keluar buat ba*Ngan seperti dia"
Agatha membiarkan Davina menangis di pelukannya hingga setengah jam kemudian tangisnya reda menyisakan matanya yang bengkak
"Ah loe pengantin terjelek yang pernah gue liat.
Bagaimana bisa pengantin kaya mata beruang kutub gini????" ejek Agatha sambil menyodorkan kantung es pada Davina
"Sialan loe saudara gue bukan??? seneng banget gue susah begini???" gerutu Davina sambil mengompres matanya
"Cepet kompres mata loe, masa iya loe dipajang bentuk begitu. By the way, loe beruntung juga sih gak jadi nikah ma cowok culun itu, tapi dapat duren boo" goda Agatha cekikikan
"Mau gue sumpel es batu mulut loe yang pedes kaya bon cabe???"
"Tapi bener beb, impian loe kan terkabul gara-gara musibah ini" goda Agatha menaik turunkan alisnya
"Jadi loe seneng ponakan gue pernikahannya berantakan???" tanya Willy yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Agatha
"Mas Will" ucap Agatha gugup kedapatan salah bicara lagi
"Hahaha ma*pus" ucap Davina tanpa suara melihat wajah pucat Agatha
"Sudah ku katakan berulang kali, jika tidak ada kata baik keluar dari mulutmu, sebaiknya kau lakban sekalian mulutmu agar tak menguatkan kata-kata unfaedah" cap Willy mengomeli Agatha di depan Davina.
Wajah Agatha memerah, sementara matanya mulai berkaca-kaca
"Om, dia sedang mengomeli sebagai teman.
Aku memang butuh omelan nya yang ngawur membuat mood ku baik.
Disini om yang membuat mood ku buruk.
Mau apa kesini, ini area wanita" ucap Davina membela Agatha
"Aku..., aku..." Willy kehilangan kata-kata
"Om membuat mood ku jelek, muka om jelek" ucap Davina kesal.
"Om jangan berkata kasar lagi pada sahabatku, aku menyayangi om, tapi lebih menyayangi sahabatku yang seperti saudariku. Hanya karena dia mencintaimu, bukan berarti kau bisa berbuat seenaknya, walau itu buat kebaikannya.
Ajari dia dengan tutur kata yang lemah lembut, karena besi yang di bengkokkan dengan kasar akar patah" ucap Davina lirih tepat di telinga Willy
Willy tersenyum, rupanya Davina sudah kembali ke sosok dirinya yang biasa, kejam, tegas, lugas.
"Aku akan keluar, sayang jaga keponakanku tersayang" ucap Willy sambil mengecup kening Agatha sebelum ia pergi dan berbisik "maaf"
Agatha terbengong sendiri menatap kepergian suaminya.
Apa yang sebenarnya Davina ucapkan pada Willy sampai pria itu berubah dan mengalah langsung pergi???
"Beib, makasih ya, tapi Willy begitu karena gue yang mulutnya bocor" ucap Agatha membela suaminya
"Emang, bukan bocor lagi tapi udah dol" ucap Davina tertawa terkekeh
"Sialan loe, loe pikir apa kali udah dol?
by the way loe ngomong apa sama suami gue sampai dia pergi begitu aja?”
"Mau tahu , apa mU tahu banget???"
"Ih nyebelin, kasih tahu dong sahabatku tersayang" ucap Agatha memeluk Davina
"Ih najong, sana jauh-jauh, gue normal" ucap Davina mendorong Agatha menjauh, namun bukan menjauh Agatha malah sengaja mendekati Davina sehingga kejar kejaran layaknya anak kecil terjadi
"Aih bestie kenapa jadi lari-larian sih bikin eke puyunghai,
cepet Sindang eke tacap biar Yeay cantik membahenol" ucap MUA berjenis kelamin jadi-jadian tersebut
"Tuh dengerin apa kata perawan kembang kamboja" ucap Agatha nyengir
"Bau kuburan dong" timpal Davina lirih lalu keduanya tertawa terbahak-bahak
"Cepet sini cyin, malah pada ghibah di Sindang" ucap perias tersebut melambaikan tangan
"Iye, iye sabar kenapa.
riasin gue yang cakep and cetar ya
Nanti gue kasih bonus cuman buat beli baby oil" ucap Davina mengedipkan matanya
"Aih pelit bener yea cyin cuma buat beli baby oil, emang Eike cewek apaan???" ucap perias itu tak marah di ledek Davina.
"Yeee, situ malah nanya cewe apaan, emang gue tahu?"
ucap Davina sementara Agatha tak kuat menahan tawa dia malah menyentil kuping Davina agar Davina mengerem ucapannya
"Iya juga sih, Eike cewek spesial, AC DC ,yuuu catat" ucap nya dengan tangan melambai
"Hahaha Munir bisa aja loe" ucap Davina yang tahu nama asli perias tersebut
"Dav, Yeay ya lupa. nama Eike sekarang, murni, seperti bunga melati yang suci dan wangi" ucap nya mengibaskan rambutnya yang panjang
"Dah cepet tacap gue, ingat yang cakep, nanti kalau jelek gue tutup salon loe" ucap Davina membuat Munir eh murni memanyunkan bibirnya kesal
"Huh dasar owner sewena-wena, untung gue udah taubat sama cewek, kalau enggak dah gue sosor loe" ucap Munir yang merupakan MUA ternama di bawah naungan Angel corp.
"Bebek kali nyosor" ucap Agatha yang di balas tawa semuanya tak terkecuali murni.
Arjuna tersenyum lega di balik pintu saat mendengar suara tawa dari dalam sana, ia mengenali salah satunya adalah tawa putri kesayangannya, Davina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
👍👍👍👍
2022-12-03
0
Ita rahmawati
lanjut thor....ak msih bingun màu komen apaan...
2022-10-19
0
Ummi_ Qiadina
si duo D mna y...
da lma mw lnjut ini crta bru smpet...
smbil bca smbil ingt2 nma2 smuax...
2022-10-11
0