Pa...." protes Arjuna kesal papanya malah pergi dengan Cleo. Namun Adhi menggelengkan kepalanya pada menantunya. Adhi mengerti jika Baskoro tidak mau ikut campur bukan berati ia tak perduli. Baskoro hanya takut keputusan nya salah.
Beberapa tahun ini ia menutup diri dan terus menyalahkan dirinya tentang apa yang terjadi dengan keluarganya, baru empat tahun belakangan ini ia bangkit dan bersemangat hidup lagi.
Kepergian Vera dan Ratih membawa dampak besar dalam kehidupan Baskoro.
Baskoro terus menyalahkan dirinya sendiri atas yang menimpa keluarganya. ia bahkan depresi berat dan terus mengurung diri, menutup diri dari kehidupan luar.
Bahkan saat Willy menikah dan Sebastian menikah, ia hanya datang sebentar lalu kembali ke kamarnya yang merupakan tempat ternyaman ya.
Baskoro baru bangkit lagi setelah kelahiran Cleo anak Sebastian, walau akhirnya ia juga merasa marah karena mama Cleo meninggalkan putranya saat usia Cleo masih sangat kecil.
"Nak, papa percaya kamu bisa memutuskan hal yang bijak, jangan memutuskan semua berdasarkan keinginanmu.
Jangan kau ikuti jejak papamu ini" ucap Baskoro menepuk bahu Arjuna lalu meninggalkan kamar tersebut.
Sebastian mengerutkan alisnya tak mengerti ucapan papanya dan kakaknya,ia hanya melihat wajah semua orang yang Ter lihat sedih dan muram, terutama Davina.
"Kok pengantinnya sedih bener??? pamali mau menikah malah nangis. lihat wajahmu jadi jelek gitu.
Nanti pengantin prianya kabur loh" seloroh Sebastian membuat semua orang makin muram
Sebastian menjadi semakin bingung, William mencubit tangan adiknya dengan kesal.
Mendengar perkataan Sebastian Davina justru menangis makin kencang.
"Apa sih kak??? cubit-cubit segala, sakit tahu" ucap Sebastian kesal sambil mengelus tangannya yang kena cubit William
Davina melepaskan pelukan Sania, ia melihat Sebastian yang terlihat kesal karena di cubit William.
Tiba-tiba Davina menghapus air matanya,
Sania menaikan sebelah alisnya, ia seolah menangkap sesuatu dan tersenyum
Aku mohon semuanya keluar dari ruangan ini" ucap Davina lirih
Semua orang terkejut dan ragu,mereka khawatir jika Davina melakukan sesuatu yang konyol akibat di tinggal kabur Marcel
"Sayang, please, papa gak akan menyalahkan kamu, tapi jangan nekad ya ???
Kita pasti punya solusinya, papa sudah meminta mengundurkan acara satu jam lagi, sampai sampai.
Papanya sudah menjemputnya saat ini" ucap Arjuna langsung mendekati putrinya
"Iya sayang, kami semua gak akan menyalahkan mu" timpal Khadijah pada cucu perempuannya
"Aku mohon tinggalkan aku sendiri"
"Plaease...." ulang Davina tegas, membuat semua orang saling menatap bingung, tak terkecuali Sebastian yang memang tak mengerti dengan apa yang terjadi
"Sis, gue tahu loe kecewa,. tapi loe masih muda ok??? jangan buat sesuatu yang nekad.
Masih banyak jomblo-jomblo ileran di luar sana" ucap Agatha yang langsung mendapat pelototan semua orang tak terkecuali Willy, suaminya sendiri
"Aku kan ngomong bener beb, masa kamu marah lagi sama aku?" ucap Agatha dengan wajah sedih, Agatha ingin sekali memukul mulutnya sendiri karena ternyata ucapannya membuat suaminya marah
"Kalau gak ada yang penting gak usah ngomong.
mending tuh mulut buat makan aja sana pergi keluar" ucap Willy sewot.
"Bebeb...." rengek Agatha, namun pria itu makin melotot kesal. Agatha melirik pada Davina berharap Davina membelanya. Namun harapannya sia-sia karena Davina hanya diam melihatnya tanpa ekspresi.
Dengan kesal Agatha keluar dari kamar tersebut, ia keluar dengan muka di tekuk dan mulut manyun karena kesal, sayangnya ia sangat mencintai Willy suaminya dan ia sudah punya seorang anak dengan pria itu yang kelakuannya sama persis dengan Willy.
Sesampainya di aula Agatha dihampiri seorang anak tampan berusia sekitar sepuluh tahun, perpaduan indo dan blasteran membuat anak muda itu terlihat lebih dewasa dari usianya,
"Mama kena marah papa lagi ya??" tebak Zidan menatap mamanya sambil tersenyum
"Anak kecil tahu apa?" ucap Agatha menutupi kekesalannya, putranya itu sangat cerdas dan bisa membaca situasi. Agatha jadi bertanya-tanya apa semua keturunan keluarga itu terlahir cerdas????
"Tahu lah, pasti mulut ember mama buat papa kesal" ucap Zidan menahan tawa
"Zidan, mau mama potong uang jajan kamu???" ancam Agatha membuat Zidan mengangkat kedua tangannya
"Cepat ambilkan mama bakso, ingat baksonya aja dua mangkok kasih sambal yang banyak, mama sedang mau makan orang"ucap Agatha memendam kekesalannya
"Mama kesal apa kelaparan, mama yang aneh" ucap Zidan lirih
"Owh...."
"Maaf ma...." ucap Zidan langsung ngacir karena gumamnya di dengar oleh Agatha
"Punya suami kejam, punya anak suka menindas, ya Tuhan malang nian nasibku" ucap Agatha dengan wajah sedih
"Ngapain loe disini???" tanya Emil yang sedang berbadan dua
"Lagi nyanyi, ya lagi bengong lah" ucap Agatha sewot
"Jee di tanya malah sewot, gue yang hamil , loe yang hormonnya naik, loe hamil kali??" goda Emil pada Agatha
"Sembarangan"
"Emang gak mau nambah?? enak tahu hamil, liat tuh William aja jadi suami siaga" ucap Emil yang menunjuk pada William yang sedang berada di stand ice cream dengan tiga cup di tangannya, sementara tangan satunya menggandeng anaknya yang paling kecil
"Loe gak bosen hamil??"
"Hamilnya sih bosen, tapi buatnya enggak" ucap Emil tertawa terkekeh membuat Agatha menggelengkan kepalanya, ternyata kakak iparnya wanita somplak juga, sayang ia sibuk mengurus anak-anaknya yang sudah empat orang, dan kini mereka menantikan kelahiran anak mereka yang kelima
"Yeee, nenek -nenek juga ompong.
Emang loe mau jadi mesin cetak anak apa??
gue punya satu aja rempong bener"
"William gak kasih gue KB, katanya biar rame" ucap Emillia dengan wajah tersenyum menatap suaminya di kejauhan
"Bilang aja suami loe mau buat team futsal" ejek Agatha yang di balas tawa Emil
"Bisa jadi, dia wasitnya nanti" ucap Emil tertawa terbahak-bahak
"Iye wasitnya atau pemain cadangan.
emangnya si William gak kopong apa dengkulnya, doyan banget bikin anak" sindir Agatha yang di balas tawa Emil.
Agatha menggeleng pelan, ia stres dengan suaminya, tapi akan lebih stres lama-lama dekat dengan Emil.
Namun saat memikirkan perkataan Emil Agatha memiliki suatu rencana, rasanya nambah satu anak lagi mungkin Willy akan jinak padanya, gak ada salahnya di coba bukan???
"Yeee, loe kesambet ya, senyam senyum sendiri" ucap Emil membuat khayalan Agatha hilang, ia terbatuk pelan dan melihat putranya membawa dua buah mangkuk berisi bakso
"Gue mau makan dulu, kita lanjut nanti ya"ucap Agatha langsung meninggalkan Emil sebelum wanita hamil itu berceloteh aneh lagi, saat mendekati Zidan, Agatha berpapasan dengan William
"Agatha, kamu gak ngomong apa-apa sama istriku kan??" tanya William dengan mimik muka khawatir
"Jadi??? dia belum tahu???" tanya Agatha
"Sengaja gak saya kasih tahu, dia lagi hamil anak kami ke lima, kondisinya kurang baik" ucap William penuh perhatian pada istrinya membuat Agatha merasa iri
"Tenang, gue gak kasih tahu apapun sama Emil kok kak"
"Makasih ya, saya kesana dulu" ucap William sopan.
Agatha jarang berbincang dengan William karena di mata Agatha William pendiam dan jarang berbicara jika sedang kumpul keluarga, ia lebih fokus mengurus anak-anaknya, namun Agatha kagum pada William..
Andai saja Willy memiliki sedikit saja sifat William, ia pasti akan sangat...
"Jangan mengkhayal, om William tuh beda sama papa.
Jelas keren papaku dong, cool" ucap Zidan yang entah sejak kapan sudah berada di sebelah Agatha
"Kal kul, kulkas, iya bapak moyangmu kaya kulkas. Sini bakso mama" ucap Agatha langsung merebut dua mangkok bakso di tangan putranya
"Ma, itu yang semangkuk punya Zidan" protein Zidan mengekor Agatha
"Gara-gara kamu mood mama makin buruk, mama mu makan yang pedes, biar mama bisa melupakan hidup mama yang mengenaskan" ucap Agatha mendramatisir
"Lebay," cibir putranya lalu meninggalkan Agatha sendiri
"Sebenarnya dia anak siapa????... hi hik hik"
"Jadi Zidan anak siapa??? kok kamu mamanya ga tahu??" suara bas pria yang sangat ia kenal terdengar dari arah belakangnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Ceritanya boleh.
Lucu juga 👍👍👍
2022-12-03
1
Ita rahmawati
kocak bgt si agatha...lemot 😄😄
2022-10-18
1
Sita Redjeki
sebelum ini judulny pa..AQ kok kyk gak asing SM nama2'ny
2022-10-01
0