Bel sekolah telah berbunyi menandakan pelajaran telah usai.Ziva bergegas pergi tanpa menghiraukan ketiga sahabatnya membuat ketiganya menatapnya penuh tanya tapi saat satu sahabatnya ingin berteriak Ziva mempercepat langkahnya hingga akhirnya telah keluar dari ruangan itu.
Saat itu Ziva memang sengaja secepatnya pergi karena tahu dirinya akan dicecar banyak pertanyaan mulai dari a sampai z cukuplah dia yang tahu hari ini akan pergi bersama Rendy.Sebenarnya Ziva tak ingin pergi mengingat saat dia berjanji untuk pergi bersama Rendy saat itu dia masih belum terikat dengan Arsha. Walaupun Arsha berkata untuk menganggapnya seperti Zacky tapi Ziva tahu betul apa arti sebuah ikatan. Pernikahannya nyata dan kini statusnya sebagai seorang istrinya tidaklah benar pergi bersama pria lain.
"Hanya nonton," gumam Ziva.Batinnya meyakinkan untuk kali ini saja itupun hanya untuk menepati janji selanjutnya dia tidak akan pergi dengannya lagi.
Saat itu Rendy telah menunggunya di depan gerbang pintu sekolah,Ziva mempercepat langkahnya.
"Kak Rendy."
"Ayo naiklah!" perintah Rendy.
Ziva pun naik motor Rendy.Rendy melajukan motornya menuju sebuah mall.
Setelah 20 menit mereka sampai dan memasuki mall untuk masuk ke bioskop.
.
.
.
Sekitar pukul 5 sore keduanya keluar dari bioskop. Mereka berjalan menyusuri mall.
"Va, kamu mau makan sesuatu?" tanya Rendy
Ziva menggelengkan kepalanya yang ada dipikirannya saat ini hanya Arsha karena mungkin pria berstatus suaminya itu berkali-kali menelponnya sementara saat masuk bioskop Ziva sengaja mematikan ponselnya.
"Kita pulang Kak," ucap Ziva setengah memohon.Perasaanya yang mulai tidak enak apalagi mata-mata di dalam mall itu, ia tidak ingin salah satunya adalah kakaknya karena bisa saja saat itu kakaknya berada disana.
"Baiklah." Rendy berucap setengah kecewa karena saat itu waktunya untuk bersama Ziva harus berakhir begitu saja.
Rendy berusaha menggandeng tangan Ziva menuju parkiran tapi saat itu gadis itu menolak genggaman tangannya.
"Aku akan naik taxi Kak," tolak Ziva dengan halus.
"Aku akan mengantarmu pulang," bujuk Rendy.
"Aku tidak ingin kau mendapat masalah dengan mengantarku pulang." Ziva tetap teguh pada pendiriannya karena ketika kakaknya mengetahui dia pergi bersama pria lain akan habis-habisan diceramahi.
Ziva melambaikan tangannya saat beranjak pergi sementara Rendy hanya bisa menatapnya tanpa bisa menahannya lagi walaupun sangat ingin mengantarnya pulang.Rendy mengingat kembali saat terakhir kali mengantar gadis itu pulang meminta menurunkannya beberapa blok dari rumahnya karena tidak ingin mendapat masalah di rumahnya.
Saat perjalanan menuju apartemennya Ziva kembali menghidupkan ponselnya. Beberapa panggilan masuk serta notifikasi pesan masuk yang dikirim Arsha untuknya.
'Ziva untuk malam ini,kamu pulang ke rumah kakakmu dulu, soalnya Kak Arsha masih ada pekerjaan penting di luar kota.' Tulis Arsha dipesan singkat.
Ziva yang semula ingin pulang ke apartemen memutuskan untuk putar balik ke alamat kakaknya setelah membaca pesan singkat dari suaminya.
Sesampainya dirumah Ziva langsung membersihkan diri.Air yang mengguyur tubuhnya membuat badannya kembali segar hingga kembali mengingat sesuatu. Ziva menggosok bibirnya berusaha menghilangkan segala penyesalannya telah berbuat diluar batas.
"Seharusnya tadi aku menolaknya bukannya malah menikmatinya," batin Ziva.Tangannya terus mengusap bibirnya hingga membuat bibirnya kini perih akibat menggosok terlalu kuat.
Tiba-tiba ponselnya berdering saat sudah keluar dari kamar mandi.
"Ya kak."~Ziva.
"Kamu pasti sudah dirumah kakakmu kan?maafkan Kak Arsha ya pekerjaan Kakak diluar kota belum selesai jadi Kakak harus menginap malam ini,nggak pa pa kan untuk malam ini kamu tidur di rumah kak Zacky?"~ Arsha.
"Iya Kak,Ziva nggak pa pa kok tidur di rumah Kak Zacky."~ Ziva.
"Nanti sepulang Kak Arsha dari luar kota, Kak Arsha akan segera menjemputmu." ~Arsha.
"Iya."~Ziva.
Telepon pun terputus.Ziva meletakkan kembali ponselnya di atas nakas kemudian merebahkan diri diatas ranjang yang beberapa malam tidak di tidurinya. Statusnya kini membuatnya harus tinggal bersamanya kemampuan dia pergi.
***
Ziva merasakan ada sesuatu yang menindih tubuhnya. Tangan kekar melingkar di perutnya. Ziva perlahan membuka matanya dan membalikkan badannya.
"Kak Arsha," ucapnya lirih.
Dilihatnya wajah suaminya yang tengah tertidur. Wajah lelahnya nampak menghiasi membuat Ziva tidak tega membangunkannya apalagi hanya sekedar memindahkan tangannya walaupun saat itu terasa sesak.
Ziva menatap wajah di depan matanya intens.
"Kenapa wajahnya begitu tampan apalagi saat tidur begini," batin Ziva.
Begitu sempurna pria di hadapannya itu membuatnya jantungnya berdetak kencang apalagi saat tersadar siapa laki-laki itu jantungnya semakin berdetak keras karena membayangkan hal yang akan terjadi.
Arsha yang sebenarnya sudah terbangun tapi sengaja tetap menutup matanya demi melihat apakah istrinya itu akan mendorong pelukannya tapi Arsha senang Ziva menikmati dekapannya.
"Kak lepaskan," pekik Ziva saat kedua mata di hadapannya terbuka.Ziva tidak ingin pria itu menjadi salah paham dan malah berbuat lebih padanya.
Arsha langsung menutup mulut ziva dengan tangannya. "Jangan teriak-teriak nanti kakak kamu bangun," bisik Arsha di telinga Ziva.
"Kapan Kak Arsha pulang,katanya nginep disana kok tiba-tiba disini?" tanya Ziva saat Arsha sudah melepas tangannya dari mulutnya.
"Kak Arsha buru-buru menyelesaikan pekerjaan dan langsung pulang kalau tidak Kakak mati karena merindukanmu," ungkap Arsha membelai wajah Ziva.
Arsha ******* bibir Ziva membuat Ziva tak mampu menolak.Tanpa Arsha sadari sesuatu menegang dibawah sana. Arsha kemudian melepas ciumannya dan menghela nafas panjang menghembuskan kasar.
"Kenapa Kak?" tanya Ziva saat menatap pria di depannya itu terlihat gelisah.
Arsha terdiam sesaat kembali menormalkan keadaanya.
"Tidur lagi,jangan mengikuti Kak Arsha!" Arsha beranjak dari tempat tidur keluar dari kamar Ziva.
Arsha duduk lesu di sofa setelah menuntaskan hasratnya di kamar mandi.
"Sampai kapan akan seperti ini, lama-lama bisa gila aku setiap hari harus menahannya lalu melepaskannya sendiri," batin Arsha mengusap kasar wajahnya.
Setelah cukup tenang Arsha kembali masuk ke kamar Ziva tapi kali ini sengaja memunggungi Ziva demi menjaga keinginannya untuk berbuat lebih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Othor Manja
Ya karena awalnya yang dicintainya Ziva adalah Rendi bisa dilihat Ia berusaha mengejar Rendy dari kelas satu sampai kelas 2 trus saat cintanya dibalas malah dinikahkan paksa
2023-03-25
0
Nunu Nanu
berarti di bioskop tdi rendi n ziva dah ciuman thor,secara dia monolog menikmati ciuman e...
aduh dah punya ikatan/suami mlhn...
berat kamu ziva...
2023-03-25
1