Bab 4

Meski pada kenyataanya memang sudah tidak lengkap, tetapi kebahagiaan akan segera tergantikan. Karena memang pada dasarnya, semua yang pergi akan segera terganti. ๐˜ฝ๐™š๐™œ๐™ž๐™ฉ๐™ช ๐™ฅ๐™ช๐™ก๐™– ๐™™๐™š๐™ฃ๐™œ๐™–๐™ฃ ๐™–๐™ฅ๐™–๐™ฅ๐™ช๐™ฃ ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™–๐™™๐™– ๐™™๐™ž๐™™๐™ช๐™ฃ๐™ž๐™– ๐™ž๐™ฃ๐™ž. ๐™†๐™š๐™—๐™–๐™๐™–๐™œ๐™ž๐™–๐™–๐™ฃ, ๐™ ๐™š๐™จ๐™š๐™™๐™ž๐™๐™–๐™ฃ, ๐™๐™–๐™ง๐™ฉ๐™– ๐™จ๐™š๐™ ๐™–๐™ก๐™ž๐™ฅ๐™ช๐™ฃ ๐™Ÿ๐™ž๐™ ๐™– ๐™จ๐™ช๐™™๐™–๐™ ๐™๐™ž๐™ก๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ข๐™–๐™ ๐™– ๐™–๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™ฉ๐™š๐™ง๐™œ๐™–๐™ฃ๐™ฉ๐™ž๐™ ๐™–๐™ฃ.

Sudah beberapa bulan semenjak Umari bercerai dengan Ginara, kehidupannya dengan Ify tidak ada yang berubah. Ia yang masih saja bekerja untuk menghidupi Ify sebagai pemegang perusahaan ternama, dan Ify yang masih saja menjalani hari-harinya bersama sahabat-sahabatnya yang ia temukan di SMA NURAGA.

Ify memang gadis yang ceria, meskipun ada masalah ia selalu menyembunyikan itu dari sahabat-sahabatnya. Mereka layaknya saudara yang bertemu kembali. Namun tidak dengan hubungan ia dan Rio. Benar bukan? Jika dua manusia sama-sama egois dan usil sudah bertemu, maka dunia sedang tidak baik-baik saja.

Seperti saat ini, mereka selalu dijuluki Tom and Jerry oleh semua orang disekolah tersebut. Termasuk para guru mereka. Karena mereka kerap kali bertengkar bahkan didepan guru galak sekalipun. Namun, siapa sangka jika mereka berdua sama-sama menyimpan rasa suka?

Saling membutuhkan disaat-saat tergenting sekalipun, atau saling melindungi ketika mereka berada di situasi yang sulit. Hanya karena gengsi lah yang menutup semuanya. Perasaan itu tidak terlihat sama sekali. Membuat semua orang tidak menyadari adanya cinta diantara mereka. Takut juga, jika tiba-tiba salah satunya berubah dan menjauh.

"RIO IFY BERHENTI!!!" teriak Mini dari ambang pintu kelas. Ia begitu murka melihat ify dan Rio yang masih saja berebut bolpoin padahal bel masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu.

Rio dan ify hanya memamerkan gigi rapi mereka dan berlalu duduk dibangku masing-masing. Sama-sama melempar tatapan maut ala mereka. Kemudian Mini berlalu pergi ke bangkunya untuk memulai mata pelajaran pertama. Kembali menatap Ify dan Rio secara bergantian dengan wajah sinisnya.

"Teruskan bertengkar. Lalu Ibu akan menghukum kalian membersihkan sekolah ini dari pagi sampai sore!"

***

"Gila! Parah! Gue kaget banget tahu pas si gendut tadi teriakin lo sama Rio." ucap Sivia membayangkan betapa kagetnya ia tadi saat Mini berteriak keras diambang pintu. Jantungnya hampir saja terlepas dari tempatnya. Langsung saja memegangi dada yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajah gadis chubby tersebut sampai memerah karena menahan gemuruh di dadanya.

Agni dan Shilla hanya terkekeh melihat cara Sivia bercerita yang penuh dengan emosi menggebu-gebu. Begitupun ify.

"RIIO!!."

Baru saja ify ingin memasukkan bakso nya kedalam mulut, Rio dengan cepat mengambil alih bakso sang gadis dan memakannya, lalu duduk disampingnya tanpa rasa dosa. Gabriel dan Cakka hanya menggeleng melihat kelakuan Rio. Tak aneh lagi jika Rio sudah bertemu dengan Ify, maka siap-siap gendang telinga mereka akan sedikit bengkak nantinya akibat teriakan-teriakan mendadak yang Ify teriakan.

"Gue yakin lo suka sama ify." celetuk Alvin sambil memainkan ponselnya. Tak menatap kedua manusia dihadapan. Sedang Ify membulatkan matanya. Matanya yang sedikit bulat semakin membulat lagi mendengar penuturan Alvin yang terkesan sangat santai tanpa beban tersebut.

"Heh! Mulut kalo ngomong suka nggak bener!" cecar ify terus membulatkan matanya menatap Alvin dengan tajam.

"Kebiasaan sih, kalo Rio suka sama cewek pasti suka jail." ucap Shilla memastikan karena sudah terlalu hafal dengan tengilnya Rio. Ify melirik Shilla, lalu melirik Rio yang ternyata juga tengah memandangnya.

"Sok tau lo semua." ucap Rio lalu pergi meninggalkan ify dan sahabatnya. Melihat kepergian Rio, Ify menghempaskan garpunya begitu saja, lalu ia menunduk.

"Tuhkan Rio tersinggung." ucap ify terlihat sangat sedih.

"Lo suka kan Fy sama Rio?" tanya Sivia sembari memegang pundak ify. Namun gadis itu hanya terus menundukkan kepalanya.

"Gue nggak tau Vi, gue takut dia nggak suka sama gue. Dia cuek, dia dingin, kadang jail. Gue takut, kalo gue bilang ke dia, dia jadi menjauh dari gue." jelas ify menceritakan apa yang ia rasakan.

"Gue yakin kalo Rio juga suka sama lo Fy. Tunggu aja waktu yang tepat. Nanti Rio pasti bakalan bilang suka juga ke elo." ucap Cakka menyemangati ify. Ketiga sahabat gadis tersebut pun juga memberikan semangat yang sama agar tak menjadikan gadis itu semakin terpuruk.

"Kayaknya gue punya ide deh biar Rio ngaku kalo dia juga suka sama lo." ucap Alvin menatap seluruh sahabatnya dengan alis yang naik turun.

Ia pun menjelaskan pada sahabat-sahabatnya tentang ide yang ia punya. Ify menatap Alvin dengan mulut yang sedikit terbuka. Kedua pandang bertemu, saling mendalami masing-masing manik mata yang terlihat. Bukan lagi tentang ide Alvin yang terlintas, tapi entah apa yang sepertinya membuat mereka merasa mengenali satu sama lain.

"Kok gue nggak asing ya sama mata lo." ucap Ify meluncur begitu saja. Mata bulatnya terus menatap netra sang pemuda tampan. Sedang Alvin malah mengibaskan tangannya didepan wajah Ify.

"Gue artis. Makanya banyak yang bilang kek gitu."

Ify mencebik kan mulutnya sembari melirik sinis. Merasa Alvin lebih tinggi tingkat PD nya daripada Rio. Dan itu memang benar adanya.

***

Bel pulang sudah berbunyi. Seperti biasa, Alvin selalu mengantar Sivia dan Cakka bersama kekasihnya Agni, begitu juga Gabriel dan Shilla.

Alvin dan Sivia memang bukan sepasang kekasih, namun karena Sivia tidak ada yang menjemput, maka Alvin berinisiatif mengantarnya pulang meskipun rumah Alvin dan Sivia berlawanan arah. Karena ayah Sivia sudah menitipkan Sivia padanya sebelum beliau meninggal, juga karena mereka memang dekat seperti saudara. Itulah sebabnya Ayah Sivia sangat percaya pada Alvin.

Rio menatap Ify dari parkiran mobilnya. Mata lelaki tersebut terus memandang sang gadis tanpa henti. Sepertinya ify sedang bersama lelaki yang entah siapa, Rio juga tidak mengenalnya. Terlihat senyum Ify mengembang berulang kali saat berbicara dengan pemuda yang cukup tampan tersebut. Rio saja sampai minder dengan pemuda itu.

kemudian tak tinggal diam, pemuda itu berjalan menghampiri ify dan pemuda yang tidak ia kenal.

"Fy, ayo pulang bareng." ajaknya tanpa menatap lawan bicara sang gadis, ia langsung menggandeng tangan Ify begitu saja.

"Eh Rio, kenalin nih Dayat. Murid baru disekolah kita." ucap ify tak menghiraukan ajakan Rio. Namun juga tak melepaskan genggaman tangan sang pemuda. Ia sangat menyukai saat-saat Rio menyentuhnya seperti ini. Menikmati desiran-desiran halus didalam hatinya yang entah sejak kapan terasa begitu saja.

"Nggak peduli. Ayo pulang." Rio langsung menarik tangan ify menuju mobilnya. Sedang gadis itu memandang Dayat dengan tersenyum penuh arti.

"Heh pesek! Lo tuh kenapa sih narik-narik tangan gue? Kan sakit!" ucap ify terlihat kesal. Padahal ia sangat senang diolpegang sedemikian lama oleh sang pujaan hatinya.

"Lagian gue mau pulang sendiri." lanjutnya.

"Nggak boleh. Gue mau mampir ke rumah lo." ucap Rio tanpa merasa bersalah sama sekali.

"Ngapain?" tanya ify curiga. Memicingkan matanya menatap Rio dihadapan.

"Mau numpang makan. Mama sama Papa gue diluar kota, jadinya nggak ada yang masakin gue." ucap Rio santai sembari memasuki mobilnya.

ify memanyunkan bibirnya lalu ikut memasuki mobil Rio. Bola matanya memutar dengan jengah.

***

"Kok sepi?" tanya Rio saat sudah memasuki rumah megah milik ify.

"Papa lagi dikantor mungkin belum pulang. Lo makan gih, gue mau ke kamar dulu." ucap ify lalu meninggalkan Rio dimeja makan yang memang sudah disajikan makan siang oleh Auri. Sang asisten rumah tangga dikediaman Umari.

Karena sudah disuruh oleh pemilik rumah, ia pun langsung menyantap makanan di rumah ify. Bukan hanya sekali ini saja ia memasuki rumah sang gadis. Namun sering. Itu sebabnya Umari juga mempercayakan ify pada Rio. Karena Rio baik anaknya, begitulah pikir Umari.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!