Meraih Asa 2

"May..duduk sini sebentar nak..tadi sudah makan kan?" panggil bu Marsinah, selepas shalat Isya'.

"Barusan selesai makan buk, terus Isya' ni tadi..." tukas Maya. Pak Bowo datang, mereka bertiga duduk bersama di ruang tengah panti.

"Begini nak, ada yang mau bapak tanyakan sebenarnya.., gimana hasil pengumuman masuk perguruan tingginya?" tanya pak Bowo sambil mengelus kepala Maya. Mereka bukanlah orang tua kandung Maya, tapi kalau diukur keikhlasannya dalam merawat anak-anak panti tidak bisa terukur. Mereka amatlah sangat...sangat...baik sekali.

"Iya pak buk, sebelumnya saya sampaikan terima kasih selama ini sudah melimpahkan kasih sayang yang begitu besar ke Maya..banyak salah yang sudah Maya lakukan...hiks..hiks...(Maya terharu banget). Alhamdulillah, Maya ketrima buk pak di fakultas yang maya idamkan. Mohon doanya Maya diberi kelancaran selama pendidikan.."lanjut Maya.

"Maaf ya Nak, bapak dan ibu tidak bisa membantu banyak. Hanya doa yang ibu dan bapak panjatkan, semoga kamu diberi kelancaran dalam pendidikan dan masa depanmu.." Mereka pun berangkulan bertiga.

"Bentar ya Nak, ada yang mau ibu sampaikan ke kamu" kata bu Marsinah sambil berlalu ke kamarnya. " Begini Nak, mungkin kamu belum tau karena ibu dan bapak belum pernah cerita, saat ini kita rasa sudah waktunya kamu tau"

"Ada apa ya pak bu?" Maya juga ikut penasaran. Pak Bowo menyahut, "Begini lho May, dengan cerita ini jangan sampai kamu sedih yaa nak. Tapi tetap akan bapak sampaikan karena memang itu kebenaran ceritanya. Pak bowo terdiam sesaat, perlahan melanjutkan perkataanya supaya Maya siap menerima apa yang akan disampaikan, "Pagi itu waktu kami menemukanmu, kamu ditaruh di dalam kardus di depan pintu. Mungkin orang yang menaruhmu di tempat ini sudah tau kalau di sini panti asuhan. Juga ada benda yang ditaruh bersamamu..kalung giok inilah yang menemanimu waktu itu, juga ada selembar kertas bertuliskan namamu. Makanya bapak dan ibu kasih nama kamu "Maya Cantika Putri". Mungkin ada arti tertentu dari namamu, tapi bapak dan ibu menganggap itu sebuah amanat, jadi namamu tetap tidak bapak ibu ubah".

Maya duduk termenung, mendengarkan cerita bapak ibunya..dalam pikirannya terlintas pertanyaan, apakah sebegitu jahat orang tuanya sehingga membuangnya ke sebuah panti. Apakah orang tua kandungnya seorang penjahat, atau kah aku hanya anak yang tidak diinginkan. Beribu pertanyaan di benaknya. Adakah salah dirinya sehingga terbuang.

Tapi Maya tetap bersyukur, masih bisa jadi keluarga besar panti asuhan itu. Di sana Maya belajar banyak, tentang arti kekeluargaan, kebersamaan, keikhlasan walaupun dengan segala keterbatasan.

"Sekarang waktunya, bapak dan ibu nyerahkan apa yang sudah menjadi hakmu nak. Simpan kalung giok ini, mungkin suatu saat nanti akan berguna untukmu...." kata bu Marsinah sambil menyerahkan sebuah kotak yang berisi kalung ke Maya.

Beberapa bulan kemudian, ujian akhir sudah terlampui. Tibalah waktu pengumuman kelulusan. Dengan harap-harap cemas semua siswa menunggu pengumuman, termasuk Maya dan Yasmin tentunya.

"May, gue yakin loe pasti lulus lah..masak calon dokter tiba-tiba gak lulus ujian SMA..gak lucu ah.." gumam Yasmin.

"Gue juga penasaran nich..smoga aja kita semua lulus yah...Aamiin..aamiin.."ucap Yasmin dan Maya bersamaan.

"Setelah ini loe mau kemana Cin?" tanya Maya...

"Cin..cin...namaku Yasmin ya May...Yasmin Melati Sukma..." protes Yasmin (padahal Yasmin dan Melati tuh sama aja..he..he..., disyukuri aja. Nama pemberian orang tua adalah doa).

"Udah kebiasaan yaaa...malah aneh rasanya kalau manggil Yasmin..he..he..." gurau Maya sambil cengengesan.

"Gue dah ada rencana May, abis lulus ni mau kursus jahit dulu buat ngisi waktu luang. Percuma kan kalau aku cuma bisa gambar desain baju aja, biar skalian komplit kalau nanti jadi seorang desainer...he..he...padahal kalau sudah jadi desainer, bisa kerjasama ke penjahit yang bisa dipercaya ya May?...gak papa lah itung-itung ngisi waktu luang. Gue juga lagi ngembangin onlen shop May, doanya yaaa smoga lancar...kalau bisa ngejual produk sendiri kan lebih baik" ujar Yasmin panjang lebar dikali tinggi (ha..ha...itu mah rumus ngitung volume bosque).

"Kita harus tetep saling mendoakan ya Cin, semoga kita sukses sama-sama. Jangan lupa untuk kasih kabar meski cuma sms an doang..he..he..." pesan Maya ke Yasmin.

"Siap bosssssssss" Yasmin berdiri tegap sambil hormat...

"wkwkwkkkkkkk" meraka tertawa kompak.

Sampai akhirnya bapak kepala sekolah sudah naik podium yang disiapkan.

"Selamat siang, Assalamualaikum wr wb" bapak kepala sekolah memulai sambutanya.

"Anak-anak kelas 3 yang saya cintai, tahun ini adalah tahun yang membanggakan bagi sekolah kita. Alhamdulillah 100 persen semua siswa kelas 3 dinyatakan 'lulus' " sambung kepala sekolah.

Terdengar tepuk tangan yang riuh di depan podium. Siswa-siswi saling berpelukan dan terharu.

Tak terasa 3 tahun sudah terlewati, indahnya masa abu-abu putih akan terkenang. Masa-masa remaja penuh asa.

Kepala sekolah melanjutkan pengumumannya...."Dan yang lebih membanggakan lagi adalah......eng...ing..eng...." kata beliau sambil bergurau dan membuat penasaran murid-muridnya

"Maya Cantika Putri....kamu ke depan sini" panggil kepala sekolah.

"Ada apa yaa, tremor akunya.." gumam Maya.

"Sudah May, ke depan aja..kayaknya loe orang penting dech.." gurau Yasmin. "Gak lucu loe" komen Maya

Maya berjalan ke podium, berdiri di samping kepala sekolah. Setelah itu beliau melanjutkan apa yang tadi sudah terhenti..

"Maya Cantika Putri, kamu adalah siswi dengan nilai ujian tertinggi di tingkat propinsi.."lanjut kepala sekolah.

Terdengar gegap gempita siswa siswa di depan podium. Mereka semua ikut bangga atas yang diraih seorang Maya. Maya menangis terharu, tidak ada bayangan sekalipun kalau akan menjadi yang tertinggi di tingkat propinsi. Selama ini hanya niat belajar dan belajar, semoga dapat yang terbaik. Ternyata Allah maha baik, memberi di luar ekspektasinya.

"Selamat Maya, doa bapak semoga kamu sukses dengan cita-citamu. Terima kasih kamu sudah menjadi kebanggan sekolah kita" ujar bapak kepala sekolah.

"Terima kasih Pak, atas bimbingan bapak dan ibu guru di sinilah akhirnya saya sampai ke titik ini" ucap Maya sambil mencium punggung tangan bapak kepala sekolah.

Beberapa waktu setelah acara kelulusan. Sudah tiba saatnya Maya akan masuk bangku kuliah. Maya sudah pindah ke kota S, tempat universitasnya kuliah. Untungnya Maya ditawari bu Harti, wali kelasnya untuk tinggal di rumah saudaranya yang seorang guru juga. Dan Maya pun menerimanya.

Di sinilah Maya sekarang, tinggal bersama bu Hartini dan pak Wardi. Sepasang suami istri yang tidak dikaruniai seorang anak, berprofesi sebagai guru juga. Kayaknya emang keluarga besar bu Harti sudah ditakdirkan jadi keluarga guru...(he...he...versinya author yang ingin jadi guru gak kesampaian). Dan tentunya sambil mencari kerja part time di luar jam kuliah. Maya tidak ingin terlalu merepotkan bu Hartini dan pak Wardi. Maya sudah sangat bersyukur karena sudah dikasih tumpangan tempat tinggal dan makan.

Hari-hari kuliah pun menanti Maya...

Terpopuler

Comments

Bunda HB

Bunda HB

Kya klrg besar suami saya thor 75% guru, ank2 dosen di malang dan srbya.😁😁

2024-12-02

1

C2nunik987

C2nunik987

Maya slalu beruntung kuliah pun bisa hemat numpang di saudara ibu guru kesayangan 😍😍💪💪

2024-09-13

1

susi 2020

susi 2020

😍😍🥰

2023-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah Masa Lalu
2 Meraih Asa 1
3 Meraih Asa 2
4 Secercah Asa Yang Mulai Tampak
5 Pertemuan
6 Perkenalan
7 Kebersamaan
8 Kelulusan
9 Lamaran
10 Kenangan
11 Keseharian
12 Pengkhianatan
13 Huru hara
14 Penggelapan
15 Makan malam
16 Benang ruwet
17 Sedikit Terurai
18 Mencoba ikhlas.
19 Penculikan
20 Masih Suram
21 Cari Cara
22 Tepat Waktu
23 Rumah Sakit
24 Awal Mula
25 Pendekatan
26 Kebersamaan Mayong Maya
27 DNA
28 Tabir Masa Lalu
29 Titik Terang
30 Putri Cantikku
31 Pindahan
32 Kebiasaan Baru
33 Ziarah
34 Renovasi Panti
35 Lampu Hijau
36 Tragedi 2M
37 Rumah Sakit
38 Semakin Dekat
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Bab 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Bab 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Promo
109 Part 108
110 Part 109
111 Part 110
112 Part 111
113 Part 112
114 Part 113
115 Part 114
116 Part 115
117 Part 116
118 Part 117
119 Part 118
120 Part 119
121 Part 120
122 Part 121
123 Part 122
124 Part 123
125 Part 124
126 Part 125
127 Part 126
128 Part 127
129 Part 128
130 Part 129
131 Part 130
132 Part 131
133 Part 132
134 Part 133
135 Promo
136 info
137 Pengkhianatan
138 Dijebak (promote)
139 Promote Langit dan Jingga
140 Promote 'Nikah Untuk Bahagia'
141 Promote 'My Aluna'
142 Promo 'Bukan Benih Suami'
143 Promo 'Lost Memory'
144 Mampir Guyssss @ 'FAITHFULNESS'
145 @SECOND WIFE
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Kisah Masa Lalu
2
Meraih Asa 1
3
Meraih Asa 2
4
Secercah Asa Yang Mulai Tampak
5
Pertemuan
6
Perkenalan
7
Kebersamaan
8
Kelulusan
9
Lamaran
10
Kenangan
11
Keseharian
12
Pengkhianatan
13
Huru hara
14
Penggelapan
15
Makan malam
16
Benang ruwet
17
Sedikit Terurai
18
Mencoba ikhlas.
19
Penculikan
20
Masih Suram
21
Cari Cara
22
Tepat Waktu
23
Rumah Sakit
24
Awal Mula
25
Pendekatan
26
Kebersamaan Mayong Maya
27
DNA
28
Tabir Masa Lalu
29
Titik Terang
30
Putri Cantikku
31
Pindahan
32
Kebiasaan Baru
33
Ziarah
34
Renovasi Panti
35
Lampu Hijau
36
Tragedi 2M
37
Rumah Sakit
38
Semakin Dekat
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Bab 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Bab 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Promo
109
Part 108
110
Part 109
111
Part 110
112
Part 111
113
Part 112
114
Part 113
115
Part 114
116
Part 115
117
Part 116
118
Part 117
119
Part 118
120
Part 119
121
Part 120
122
Part 121
123
Part 122
124
Part 123
125
Part 124
126
Part 125
127
Part 126
128
Part 127
129
Part 128
130
Part 129
131
Part 130
132
Part 131
133
Part 132
134
Part 133
135
Promo
136
info
137
Pengkhianatan
138
Dijebak (promote)
139
Promote Langit dan Jingga
140
Promote 'Nikah Untuk Bahagia'
141
Promote 'My Aluna'
142
Promo 'Bukan Benih Suami'
143
Promo 'Lost Memory'
144
Mampir Guyssss @ 'FAITHFULNESS'
145
@SECOND WIFE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!