Dunia lain📍
Di sebuah rumah sakit, terdapat seorang gadis dewasa yang menatap sendu seorang pasien. Air mata yang ia tampung sedari tadi kini terjun bebas membasahi pipi nya, hati nya terasa perih melihat orang yang ia sayangi kini terbaring lemah di brankar rumah sakit.
"Kenapa.." lirih nya pelan bahkan hampir tak terdengar. Tangan nya meraih dan menggenggam tangan pasien yang masih terasa hangat itu.
"Adek kenapa.. Adek sakit? Kenapa gak bilang sama kakak?"
Tak ada jawaban. Tentu saja pertanyaan itu tidak akan bisa dijawab oleh pasien.
"Kenapa harus gini dek.. kenapa adek siksa kakak kayak gini.. kakak salah apa?" Suara nya serak dan bergetar.
Hikss... hikss
Isakan tangis mulai terdengar. Seluruh badan nya bergetar hebat, ia yang sudah tak bisa lagi menahan tangis nya kini meraung-raung memecahkan tangisan. Tangisan yang terdengar begitu pilu dan menyakitkan.
huuhuuhuu
Ia tak lagi sanggup dengan semua kenyataan ini, kenyataan bahwa adiknya dinyatakan koma . Hati nya begitu sakit, ia merasa gagal menjadi seorang kakak.
"Adek gak boleh ninggalin kakak! Kamu udah janji gak bakal ninggalin kakak kan? ...hiks."
"Huhuuu adekk.. bangun sayang.."
Mata nya masih saja menangis dan tak mau berhenti. Kecupan berkali kali ia layangkan ke tangan adik nya, berharap putri tidur ini terbangun dari tidur nya. Namun itu semua terlihat sia-sia dan sekarang ia hanya bisa berharap agar adik nya baik-baik saja.
Tangan nya sendiri gemetar, ia sangat takut ditinggalkan untuk kedua kali nya. Cukup dengan kisah pertama saja jangan ada kisah kedua, ketiga dan seterus nya. Ia belum siap.
•
•
•
•
Negara X, 19.30📍
"Abang panggil adek sana! suruh turun gitu makan malam!" Suara wanita paruh baya itu menginstruksi anak sulung nya, tangan nya sibuk menata makanan di meja.
"Okey Mom!" Sahut Sigra dari ruang tamu tapi tubuh nya tak juga beranjak, mata nya masih sibuk pada Play Station yang ia mainkan. Tiba tiba sebuah tangan seseorang merebut stick game-nya dan ternyata pelaku nya adalah sang Daddy.
"Ck. Apasih dad?!"
"Udah sana kamu panggil adek kamu, biar Daddy yang main."
Ia memutar bola mata nya malas kemudian beranjak menuju kamar adik nya. Sedangkan sang Daddy tersenyum penuh kemenangan, dapat menjahili anak sulungnya itu adalah kesenangan nya.
Tok
Tok
Tok
"Dek! Sisuruh makan malam sama Mommy!"
Tak ada sahutan dari dalam. Sigra meraih gagang pintu dan membuka nya. Mata nya menilik sekeliling ruangan tersebut, gelap.
Tangan nya menekan saklar lampu dan terlihat lah seorang gadis yang tertidur nyenyak dengan tubuh dibungkus keseluruhan oleh selimut, hanya wajahnya saja yang terlihat. Ia terkekeh geli, adik nya ini sudah mirip ulat kepompong.
"Wake up my little sister!" Bisik nya dengan suara berat dan rendah tepat di telinga sang adik.
Adik nya tetap tidak terusik. Dengan tega ia mengguncangkan tubuh adik nya lalu menciumi seluruh wajah nya kecuali bibir.
Eunghh..
"Duhh!! jangan diguncang woi! Gue pengen muntah." Keluh Risya.
Dengan kesal Sigra menyentil kening sang adik. "Cepetan bangun! Udah di tungguin Mommy sama Daddy di bawah."
"Ish iya, tapi tungguin!" ucap nya sambil ngacir ke kamar mandi mencuci muka. Lalu dengan gontai ia berjalan mengikuti abang nya ke meja makan.
"Kok lama banget bang? Kalian ngapain?" Keluh Mommy Aliya sambil memicing kan mata curiga.
"Dia tidur mom. Mana susah banget lagi di bangunin, dasar kebo!" celetuk Sigra. Yang disindir hanya acuh tak acuh.
"Sudah sudah,lebih baik kita makan dulu," ucap Daddy Vino menengahi mereka.
...**...
Selesai makan malam mereka berkumpul di ruang keluarga di temani beberapa cemilan.
"Gimana sekolah kamu dek?" Tanya Daddy Vino memecah keheningan.
"Ya nggak gimana gimana sih dad. Sekolah nya masih ada di sana, masih utuh," ucap Risya gamblang.
Dengan cepat Sigra mencubit pipi dan menangkup wajah adik nya itu. "Maksud Daddy itu keseharian kamu di sekolah adikku sayang."
"Ih lepasin bang Ayen!" Risya meronta-ronta, dengan geram ia meninju perut abangnya itu.
Bugh!
"Aduh!" Sigra mengaduh sakit. "kasar banget sih jadi cewek!" Tinjauan nya ternyata lumayan juga.
Sigra menatap tajam sang pelaku, yang di tatap malah mengejek dengan menjulurkan lidah. Membuat Sigra bertambah kesal saja. Kemudian ia teringat akan sesuatu.
"Kamu tadi pulang duluan ya dek?" Tanya Sigra seraya menatap Risya.
"Kamu pulang duluan sayang?" Mommy nya ikutan bertanya.
"Ah.. iya tadi Caca pulang duluan. Caca cuma kecapean habis belajar matematika," jawab Risya setenang mungkin sambil nyengir lebar.
"Beneran?" Tanya mommy Aliya tak percaya.
"Iya ih mommy masa gak percaya sih" Risya cemberut dan menggembungkan pipinya
Mommy Aliya tertawa pelan sambil mengusap lembut kepala Risya. "Iya mommy percaya, tapi lain kali gak boleh bolos bolos lagi ya," tegur sang Mommy. Risya mengangguk kan kepala tanda mengerti.
"Dengerin tuh!" Ujar Sigra menyindir adik nya.
"Kamu juga bang dengerin! Jangan keseringan bolos, udah kelas 12 juga." Daddy ikut menegur anak nya.
Risya malah tertawa melihat ekspresi abang nya yang terlihat masam. "Mampus" ucap Risya tanpa bersuara, hanya menggerakkan bibir nya saja.
Wajah Sigra bertambah masam,jika di perbolehkan ingin sekali ia membuang adik nya itu. Kenapa makin kesini makin mengesalkan?!
"Sekarang kalian pergi tidur, gak usah ada yang begadang-gadang segala. Besok kalian harus sekolah."
Perhatian mereka kini teralihkan ketika daddy Vino berbicara.
"Siap komandan!" Seru Sigra dan Risya serentak.
"Good night Mom Dad!" ucap mereka bersamaan, mencium pipi Mommy dan Daddy. Dan di balas kecupan di dahi.
"Night too!"
Kemudian mereka semua menuju kamar masing-masing untuk beristirahat.
...•...
...•...
...•...
...•...
Di sisi lain📍
Seorang lelaki tampan kini terlihat tengah bersantai di balkon kamar nya dengan sebuah Vape berada ditangan, menghisap nya perlahan lalu menghembuskan asap nya ke udara. Mata nya terpejam menikmati angin malam yang menyapa wajah nya.
Pikiran nya menerawang jauh memikirkan tindakan apa yang akan ia lakukan jika bertemu lagi dengan gadis yang ia cintai, gadis yang mengisi relung hati nya sedari dulu. Lelaki itu menghela nafas berat, sungguh ia tak sanggup dengan rindu ini. Rindu yang kian hari terasa begitu menyiksa.
"Lu udah tumbuh dewasa ya sekarang, malah tambah cantik lagi."
Ia terkekeh ketika melihat foto gadis nya yang tersenyum.
"Jalani kehidupanmu dengan baik babe. Gue bakal hadir di sisi lu secara perlahan..."
...Kadang...
...ada beberapa orang dalam hidup...
...yang memang hanya bisa di cintai dalam kenangan,...
...dan dimiliki dalam khayalan...
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
...tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Rini Antika
kayaknya pengalaman pribadi..😜
2022-08-10
2
Rini Antika
bukan terjun payung kak..🤭✌️ aku hadir ya..👋👋
2022-08-10
2
Dehan
penjahit cantik mampir
like dan komen 👍
2022-07-20
2