Novel dengan judul "Give Me Love" ini menceritakan tentang seorang anak beasiswa cantik yang tiba-tiba harus berurusan dengan ketua geng motor yang dingin membuatnya tak bisa lepas dari masalah yang ada.
Karena pertemuan gadis itu saat masuk SMA kala ia tak sengaja menumpahkan minuman ke baju lelaki berwajah dingin, membuatnya harus berurusan dan menjadi babu lelaki itu selama tiga puluh hari sampai akhirnya cinta menyatukan mereka berdua.
Kisah cinta mereka tak berjalan mulus, karena ada tokoh ketiga di antara mereka yang terus mencoba memisahkan keduanya.
Relvano Hyperion, ketua geng motor Tiger Black dengan wajah dingin dan datar, sorot matanya terlihat tajam, memiliki ketampanan di atas rata-rata hingga membuatnya menjadi dikenal oleh banyak orang. Relvan juga termasuk anak dari salah satu donatur pemegang saham terbesar nomor satu di sekolah. Keluarganya termasuk orang terkaya nomor dua di dunia.
Berserta ke-empat teman yang menemaninya. Mereka juga termasuk anggota inti geng motor Tiger Black.
Sigrayen Diva Serville. Biasa dipanggil Sigra oleh teman-temannya, ia tak mau dipanggil Diva katanya itu kayak nama cewek. Sigra adalah wakil ketua Tiger Black yang tak kalah tampan juga walau dinginnya berada satu tingkat di bawah Relvano, tapi akan hangat jika bersama keluarga.
Erlangga Lee atau yang biasa mereka panggil dengan nama Lele sedangkan yang lain memanggilnya dengan nama Angga. Teman yang receh di geng-nya dan di temani satu teman yang se-frekuensi dengannya. Ryshaka Raditya atau bisa dipanggil Rey.
Jangan lupakan Rizhan Pratama juga, sosok bayi besar mereka yang sangat menggemaskan.
Nina Erabel, anak beasiswa yang termasuk cantik. Gadis yang baik hati serta golden child kebanggaan sekolah. Ia begitu ceria dan ramah yang selalu memberikan kesan positif untuk orang orang di sekitarnya. Itu yang menyebabkan nya disukai banyak orang termasuk ketua geng motor Tiger Black.
Soya Aila Aldic, sang antagonis dalam cerita. Sosok yang tak kalah pintarnya dengan protagonis, gadis yang sangat cantik dan di kagumi banyak orang tapi tak sedikit juga yang membencinya. Gadis yang bertahun-tahun sibuk mengejar cinta Relvano tapi sayangnya tak pernah ter-notice oleh lelaki itu.
Karena satu hal itu membuat Soya menjadi gelap mata, hingga tanpa berpikir panjang ia selalu membully siapa pun yang berusaha mendekati pujaan hatinya. Termasuk anak beasiswa yang didekati Relvano.
Enak saja 'kan? Ia yang berjuang malah orang lain yang mendapatkan. Namun ia tak pernah sadar jika tindakannya itu dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain di masa mendatang.
Sedangkan Risya Erin Serville sendiri adalah seorang figuran dalam cerita. Tak banyak hanya beberapa kali saja namanya disebutkan. Anak bungsu keluarga Serville, keluarga terkaya nomor satu di dunia. Cucu pemilik sekolah. Tapi tidak ada yang tahu soal itu identitasnya yang sengaja disembunyikan dari publik. Gadis yang terlihat pendiam juga anti sosial namun sialnya cantik itu termasuk anak yang populer di sekolah mereka.
**
Di awal awal bab hanya ada perkenalan para tokoh termasuk male lead (ML) dan female lead (FL) berserta status dan bagaimana kehidupan mereka sehari-hari. Konflik akan benar-benar datang pada pertengahan sampai mendekati akhir cerita, itu yang tertulis di buku. Puncaknya saat si antagonis berusaha melukai protagonis hingga membuat amarah para pawang protagonis meledak dan berakibat fatal pada si antagonis.
Novel seperti ini memang sangat pasaran, rata-rata inti dari ceritanya pun sama dengan yang lainnya. Mungkin hanya alur dan plot serta judul saja yang membedakan.
Cerita dimana sang antagonis yang membully protagonis. Protagonis yang selalu di bela oleh male lead (tokoh utama). Hingga membuat seorang antagonis terjerumus ke dalam lingkaran permainan yang ia buat sendiri dan berakhir dengan ending si antagonis menderita sedangkan protagonis serta male lead hidup dengan bahagia.
Tapi..
Kenapa selalu begitu?
Apakah antagonis tidak berhak untuk bahagia juga?
•
•
•
•
•
"Hahhhh!! Gue dimana sih, perasaan gue udah kuliah deh kok malah cosplay jadi anak SMA?!" Azriella menarik rambutnya karena frustasi. "T-tapi masih cocok sih, secarakan gue anak yang cantik baik hati dan tidak sombong," lanjutnya dengan bangganya memuji dirinya sendiri.
Azriella sedang berada didalam toilet. Padahal di luar ada kaca tapi ia tak melihat dan langsung masuk dalam salah satu bilik yang ada di sana. Ia menundukkan pandangan, menatap lekat ke arah baju seragam dan tak sengaja ia juga menatap name tag yang ada di almamater yang tengah dipakainya.
"Risya Erin .S."
Azriella mengernyit heran. Nama siapa ini?? Kok kayak kenal, ya?
"Hmm.. kayak pernah denger deh," gumamnya sambil mencoba mengingat di mana ia pernah mendengar nama itu.
Risya
Risya
Risya
Oh! Matanya terbelalak kaget, ekspresi wajahnya sudah tak terkendali lagi ketika ingatan itu melintas di kepalanya.
Bukan kah itu nama salah satu figuran dalam novel yang ia baca?? Novel dengan judul "Give Me Love."
S*alan! Apakah ini hari sial dia? Kenapa dia bisa berada disini?!
"Aaaahhh!! Kok bisaa sih?!!" Azriella berteriak keras hingga suara ketukan pintu mengagetkannya.
"Oi yang di dalem! Lu kenapa?"
Suara seseorang diluar terdengar dan bertanya sambil terus menggedor pintu. orang itu hanya kebetulan lewat, karena mendengar teriakan jadi ia sontak masuk ke sini.
Azriella langsung terdiam dengan wajah masam. "Woi gak usah di gedor juga ya b*ngs*t, berisik!" Sahutnya dengan tidak santai.
"Ya mangap!" Teriak orang itu dari luar.
"Ck! Siapa si ganggu orang aja!" Sungut Azriella.
Ia pun membukakan pintu toilet guna melihat siapa orang minus akhlak yang menggedor pintu dan tertampanglah seorang lelaki berdiri di hadapannya.
Azriella mengernyit heran dan sempat bertanya dalam hati, mengapa lelaki ini masuk ke toilet perempuan? Seperti tidak punya kerjaan saja! Dia 'kan lelaki!!
"Apa si?!" Dengan ngegas ia bertanya, matanya melirik name tag lelaki tersebut.
"Alby Hidayat," gumamnya dalam hati.
"Eh sorry-sorry!" Lelaki yang bernama Alby itu meminta maaf sambil menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal.
"Gue kira lu kenapa-kenapa tadi," lanjutnya. "Lagian ngapain teriak di toilet segala?"
Azriella menaikkan sebelah alisnya. "Suka-suka gue!" jawabnya ketus kemudian melenggang pergi meninggalkan Alby seorang diri.
(note: sekarang Azriella kita panggil Risya)
Selepas dari toilet, kini Risya melangkahkan kakinya menuju kelas. Bel istirahat sudah berbunyi, tapi sekarang ia sedang berada dalam mood yang tidak baik alhasil ia memutuskan untuk pulang ke rumah.
Untung saja Risya dapat mengingat dimana alamat rumah sang figuran yang pernah tertulis di dalam cerita, karena selain abangnya kumpul di rumah ketua mereka, mereka juga pernah kumpul di rumahnya walau tidak pernah bertemu dengan dia.
"Oi! Gue balik ya, izinin gue. kalo ada guru yang nanya bilang aja kalo Risya gak enak badan," ucap Risya pada salah satu anak di kelas.
"Oke, Sya!"
Kemudian ia mengambil tasnya dan berjalan keluar. Menyusuri koridor sekolah dengan santai tapi ada saja yang masih mengganggunya. Seseorang berlari dan menabrak bahunya untung saja ia tak terjatuh karena sempat berpegangan pada dinding.
"Lu kalo jalan liat-liat dong! Udah dikasih mata empat juga masih aja kagak lihat orang segede gini! Kalo gak butuh lagi sini bilang ke gue biar gue congkel mata lu terus gue buang ke Amazon!" Risya mengoceh geram.
Kenapa juga orang satu ini sudah di kasih mata tapi tidak digunakan?
"Buset! Cantik cantik tapi ngeri juga," gumam Angga sambil mengusap dadanya yang rata. Ya iyalah rata, masa menonjol??
Ini Angga alias Erlangga Lee.
"Sorry, gue gak sengaja. Maapin ya?" sambungnya lagi.
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut bidadari cantik di depannya ini, ia hanya terus memandangi Angga. Yang di tatap malah salah tingkah karena di pandang se-intens itu oleh Risya.
Angga ingin berucap lagi tapi tidak jadi karena Risya lebih dulu melangkah pergi tanpa mengatakan apapun, meninggalkan ia dan ke empat temannya yang hanya diam sedari tadi.
"Itu Risya, kan?" Kini Rey mulai membuka suara. Ryshaka Raditya, salah satu teman diantara keempat orang tadi. "Ternyata aslinya cantik ya? Gue gak pernah lihat dia langsung soalnya," lanjut Rey.
"Lu kenal sama dia?" Tanya Relvano Hyperion aka Relvan dengan datar, tumben sekali dia kepo.
"Hooh, adek kelas kita. Kenal di sosmed doang si, liat di Instagram. Gue kagak pernah ketemu juga padahal satu sekolah, dan baru kali ini gue liat dia" jawab Rey.
"Rizhan juga pernah lihat, memang cantik orang nya," timpal Rizhan Pratama dengan antusias.
Sedangkan satu orang lainnya, Sigrayen Diva Serville, hanya terdiam tanpa ingin menambahkan obrolan teman-temannya. Lelaki itu memilih sibuk dengan pikirannya sendiri, entah apa yang ia pikirkan itu.
Yang jelas hanya ia sendiri yang tahu.
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
...tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Putri Maharani
sigrayen dan risya ka sama2 serville
risya adiknya sigrayen ya
2022-11-16
0
Fira Ummu Arfi
💙💙💙
2022-09-02
2
Fira Ummu Arfi
likeeeee
2022-09-02
2