Bab 2 | Novel

Novel dengan judul "Give Me Love" ini menceritakan tentang seorang anak beasiswa cantik yang tiba-tiba harus berurusan dengan ketua geng motor yang dingin membuatnya tak bisa lepas dari masalah yang ada.

Karena pertemuan gadis itu saat masuk SMA kala ia tak sengaja menumpahkan minuman ke baju lelaki berwajah dingin, membuatnya harus berurusan dan menjadi babu lelaki itu selama tiga puluh hari sampai akhirnya cinta menyatukan mereka berdua.

Kisah cinta mereka tak berjalan mulus, karena ada tokoh ketiga di antara mereka yang terus mencoba memisahkan keduanya.

Relvano Hyperion, ketua geng motor Tiger Black dengan wajah dingin dan datar, sorot matanya terlihat tajam, memiliki ketampanan di atas rata-rata hingga membuatnya menjadi dikenal oleh banyak orang. Relvan juga termasuk anak dari salah satu donatur pemegang saham terbesar nomor satu di sekolah. Keluarganya termasuk orang terkaya nomor dua di dunia.

Berserta ke-empat teman yang menemaninya. Mereka juga termasuk anggota inti geng motor Tiger Black.

Sigrayen Diva Serville. Biasa dipanggil Sigra oleh teman-temannya, ia tak mau dipanggil Diva katanya itu kayak nama cewek. Sigra adalah wakil ketua Tiger Black yang tak kalah tampan juga walau dinginnya berada satu tingkat di bawah Relvano, tapi akan hangat jika bersama keluarga.

Erlangga Lee atau yang biasa mereka panggil dengan nama Lele sedangkan yang lain memanggilnya dengan nama Angga. Teman yang receh di geng-nya dan di temani satu teman yang se-frekuensi dengannya. Ryshaka Raditya atau bisa dipanggil Rey.

Jangan lupakan Rizhan Pratama juga, sosok bayi besar mereka yang sangat menggemaskan.

Nina Erabel, anak beasiswa yang termasuk cantik. Gadis yang baik hati serta golden child kebanggaan sekolah. Ia begitu ceria dan ramah yang selalu memberikan kesan positif untuk orang orang di sekitarnya. Itu yang menyebabkan nya disukai banyak orang termasuk ketua geng motor Tiger Black.

Soya Aila Aldic, sang antagonis dalam cerita. Sosok yang tak kalah pintarnya dengan protagonis, gadis yang sangat cantik dan di kagumi banyak orang tapi tak sedikit juga yang membencinya. Gadis yang bertahun-tahun sibuk mengejar cinta Relvano tapi sayangnya tak pernah ter-notice oleh lelaki itu.

Karena satu hal itu membuat Soya menjadi gelap mata, hingga tanpa berpikir panjang ia selalu membully siapa pun yang berusaha mendekati pujaan hatinya. Termasuk anak beasiswa yang didekati Relvano.

Enak saja 'kan? Ia yang berjuang malah orang lain yang mendapatkan. Namun ia tak pernah sadar jika tindakannya itu dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain di masa mendatang.

Sedangkan Risya Erin Serville sendiri adalah seorang figuran dalam cerita. Tak banyak hanya beberapa kali saja namanya disebutkan. Anak bungsu keluarga Serville, keluarga terkaya nomor satu di dunia. Cucu pemilik sekolah. Tapi tidak ada yang tahu soal itu identitasnya yang sengaja disembunyikan dari publik. Gadis yang terlihat pendiam juga anti sosial namun sialnya cantik itu termasuk anak yang populer di sekolah mereka.

**

Di awal awal bab hanya ada perkenalan para tokoh termasuk male lead (ML) dan female lead (FL) berserta status dan bagaimana kehidupan mereka sehari-hari. Konflik akan benar-benar datang pada pertengahan sampai mendekati akhir cerita, itu yang tertulis di buku. Puncaknya saat si antagonis berusaha melukai protagonis hingga membuat amarah para pawang protagonis meledak dan berakibat fatal pada si antagonis.

Novel seperti ini memang sangat pasaran, rata-rata inti dari ceritanya pun sama dengan yang lainnya. Mungkin hanya alur dan plot serta judul saja yang membedakan.

Cerita dimana sang antagonis yang membully protagonis. Protagonis yang selalu di bela oleh male lead (tokoh utama). Hingga membuat seorang antagonis terjerumus ke dalam lingkaran permainan yang ia buat sendiri dan berakhir dengan ending si antagonis menderita sedangkan protagonis serta male lead hidup dengan bahagia.

Tapi..

Kenapa selalu begitu?

Apakah antagonis tidak berhak untuk bahagia juga?

"Hahhhh!! Gue dimana sih, perasaan gue udah kuliah deh kok malah cosplay jadi anak SMA?!" Azriella menarik rambutnya karena frustasi. "T-tapi masih cocok sih, secarakan gue anak yang cantik baik hati dan tidak sombong," lanjutnya dengan bangganya memuji dirinya sendiri.

Azriella sedang berada didalam toilet. Padahal di luar ada kaca tapi ia tak melihat dan langsung masuk dalam salah satu bilik yang ada di sana. Ia menundukkan pandangan, menatap lekat ke arah baju seragam dan tak sengaja ia juga menatap name tag yang ada di almamater yang tengah dipakainya.

"Risya Erin .S."

Azriella mengernyit heran. Nama siapa ini?? Kok kayak kenal, ya?

"Hmm.. kayak pernah denger deh," gumamnya sambil mencoba mengingat di mana ia pernah mendengar nama itu.

Risya

Risya

Risya

Oh! Matanya terbelalak kaget, ekspresi wajahnya sudah tak terkendali lagi ketika ingatan itu melintas di kepalanya.

Bukan kah itu nama salah satu figuran dalam novel yang ia baca?? Novel dengan judul "Give Me Love."

S*alan! Apakah ini hari sial dia? Kenapa dia bisa berada disini?!

"Aaaahhh!! Kok bisaa sih?!!" Azriella berteriak keras hingga suara ketukan pintu mengagetkannya.

"Oi yang di dalem! Lu kenapa?"

Suara seseorang diluar terdengar dan bertanya sambil terus menggedor pintu. orang itu hanya kebetulan lewat, karena mendengar teriakan jadi ia sontak masuk ke sini.

Azriella langsung terdiam dengan wajah masam. "Woi gak usah di gedor juga ya b*ngs*t, berisik!" Sahutnya dengan tidak santai.

"Ya mangap!" Teriak orang itu dari luar.

"Ck! Siapa si ganggu orang aja!" Sungut Azriella.

Ia pun membukakan pintu toilet guna melihat siapa orang minus akhlak yang menggedor pintu dan tertampanglah seorang lelaki berdiri di hadapannya.

Azriella mengernyit heran dan sempat bertanya dalam hati, mengapa lelaki ini masuk ke toilet perempuan? Seperti tidak punya kerjaan saja! Dia 'kan lelaki!!

"Apa si?!" Dengan ngegas ia bertanya, matanya melirik name tag lelaki tersebut.

"Alby Hidayat," gumamnya dalam hati.

"Eh sorry-sorry!" Lelaki yang bernama Alby itu meminta maaf sambil menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal.

"Gue kira lu kenapa-kenapa tadi," lanjutnya. "Lagian ngapain teriak di toilet segala?"

Azriella menaikkan sebelah alisnya. "Suka-suka gue!" jawabnya ketus kemudian melenggang pergi meninggalkan Alby seorang diri.

(note: sekarang Azriella kita panggil Risya)

Selepas dari toilet, kini Risya melangkahkan kakinya menuju kelas. Bel istirahat sudah berbunyi, tapi sekarang ia sedang berada dalam mood yang tidak baik alhasil ia memutuskan untuk pulang ke rumah.

Untung saja Risya dapat mengingat dimana alamat rumah sang figuran yang pernah tertulis di dalam cerita, karena selain abangnya kumpul di rumah ketua mereka, mereka juga pernah kumpul di rumahnya walau tidak pernah bertemu dengan dia.

"Oi! Gue balik ya, izinin gue. kalo ada guru yang nanya bilang aja kalo Risya gak enak badan," ucap Risya pada salah satu anak di kelas.

"Oke, Sya!"

Kemudian ia mengambil tasnya dan berjalan keluar. Menyusuri koridor sekolah dengan santai tapi ada saja yang masih mengganggunya. Seseorang berlari dan menabrak bahunya untung saja ia tak terjatuh karena sempat berpegangan pada dinding.

"Lu kalo jalan liat-liat dong! Udah dikasih mata empat juga masih aja kagak lihat orang segede gini! Kalo gak butuh lagi sini bilang ke gue biar gue congkel mata lu terus gue buang ke Amazon!" Risya mengoceh geram.

Kenapa juga orang satu ini sudah di kasih mata tapi tidak digunakan?

"Buset! Cantik cantik tapi ngeri juga," gumam Angga sambil mengusap dadanya yang rata. Ya iyalah rata, masa menonjol??

Ini Angga alias Erlangga Lee.

"Sorry, gue gak sengaja. Maapin ya?" sambungnya lagi.

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut bidadari cantik di depannya ini, ia hanya terus memandangi Angga. Yang di tatap malah salah tingkah karena di pandang se-intens itu oleh Risya.

Angga ingin berucap lagi tapi tidak jadi karena Risya lebih dulu melangkah pergi tanpa mengatakan apapun, meninggalkan ia dan ke empat temannya yang hanya diam sedari tadi.

"Itu Risya, kan?" Kini Rey mulai membuka suara. Ryshaka Raditya, salah satu teman diantara keempat orang tadi. "Ternyata aslinya cantik ya? Gue gak pernah lihat dia langsung soalnya," lanjut Rey.

"Lu kenal sama dia?" Tanya Relvano Hyperion aka Relvan dengan datar, tumben sekali dia kepo.

"Hooh, adek kelas kita. Kenal di sosmed doang si, liat di Instagram. Gue kagak pernah ketemu juga padahal satu sekolah, dan baru kali ini gue liat dia" jawab Rey.

"Rizhan juga pernah lihat, memang cantik orang nya," timpal Rizhan Pratama dengan antusias.

Sedangkan satu orang lainnya, Sigrayen Diva Serville, hanya terdiam tanpa ingin menambahkan obrolan teman-temannya. Lelaki itu memilih sibuk dengan pikirannya sendiri, entah apa yang ia pikirkan itu.

Yang jelas hanya ia sendiri yang tahu.

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

.......

...tbc...

Terpopuler

Comments

Putri Maharani

Putri Maharani

sigrayen dan risya ka sama2 serville
risya adiknya sigrayen ya

2022-11-16

0

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

💙💙💙

2022-09-02

2

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

likeeeee

2022-09-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 | Transmigrasi
2 Bab 2 | Novel
3 Bab 3 | Penyebab?
4 Bab 4 | Kesedihan dan Kerinduan
5 Bab 5 | Sekolah
6 Bab 6 | Pertengkaran
7 Bab 7 | Sesuatu Yang Sulit
8 Bab 8 | Pulang Bersama
9 Bab 9 | Ada Apa?
10 Bab 10 | Berkumpul
11 Bab 11 | Wajah yang familiar
12 Bab 12 | Ingin Menjadi Teman
13 Bab 13 | Informasi Tak Terduga
14 Bab 14 | Tuduhan
15 Bab 15 | Membalik Fakta
16 Bab 16 | Gosip
17 Bab 17 | Masalah Baru?
18 Bab 18 | Para Lelaki Tampan
19 Bab 19 | Perhatian
20 Bab 20 | Sebuah Pesan
21 Bab 21 | Surat Dan Obat
22 Bab 22 | Pergi
23 Bab 23 | Kilas balik Memori
24 Bab 24 | Menyelidiki
25 Bab 25 | Pasar Malam
26 Bab 26 | Hilangnya Risya
27 Bab 27 | Penjelasan
28 Bab 28 | Tamu Dadakan
29 Bab 29 | Permintaan Maaf
30 Bab 30 | Terlambat
31 Bab 31 | Murid Baru
32 Bab 32 | Perihal Dia
33 Bab 33 | Waspada
34 Bab 34 | Keadaan yang Memanas
35 Bab 35 | Hukuman
36 Bab 36 | About Festival
37 Bab 37 | Rumor
38 Bab 38 | Bimbang
39 Bab 39 | Pemberian Sigra
40 Bab 40 | Bertemu
41 Bab 41 | Astraphobia
42 Bab 42 | Mulai Berubah
43 Bab 43 | Mencoba
44 Bab 44 | Diculik
45 Bab 45 | Salah Target
46 Bab 46 | Sandera
47 Bab 47 | Target Kedua
48 Bab 48 | Penyelamatan
49 Bab 49 | Sekelabat Rasa
50 Bab 50 | Last practice
51 Bab 51 | Hari H
52 Bab 52 | Heboh
53 Bab 53 | Heboh Pt.2
54 Bab 54 | Untuk Kamu
55 Bab 55 | Anjing Penurut
56 Bab 56 | Insiden
57 Bab 57 | Syarat
58 Bab 58 | Happy Birthday To You
59 Bab 59 | Menjenguk
60 Bab 60 | No title
61 Bab 61 | Tukang Rusuh Comeback
62 Bab 62 | Diam-diam Cemburu
63 Bab 63 | Tempat Ternyaman untuk Pulang
64 Bab 64 | Masih Sama
65 Bab 65 | Desvita
66 Bab 66 | Ternyata Adik Angkasa
67 Bab 67 | Jalan-jalan
68 Bab 68 | Kacau
69 Bab 69 | Kena Omel Angga
70 Bab 70 | DNLM
71 Bab 71 | Tantangan Geng Sebelah
72 Bab 72 | Tabrak Lari
73 Bab 73 | Rumah Sakit
74 Bab 74 | Why?
75 Bab 75 | Kembali?
76 Bab 76 | Weak Heart
77 Bab 77 | Ulat Bulu Beraksi
78 Bab 78 | Mengunjungi Relvan
79 Bab 79 | Sadar
80 Bab 80 | Bersama Mereka Lagi
81 Bab 81 | Don't Cry
82 Bab 82 | Mulai Mendekati
83 Bab 83 | DNLM
84 Bab 84 | DNLM
85 Bab 85 | She Misses
86 Bab 86 | Kunjungan A dan R
87 Bab 87 | Menghabiskan Waktu Bersama
88 Bab 88 | DNLM
89 Bab 89 | Rasa Yang Tak Asing
90 Bab 90 | Bullying
91 Bab 91 | Tersangka
92 Bab 92 | Jangan Khawatir, Soya
93 Bab 93 | Memilih Diam
94 Bab 94 | File Rahasia
95 Bab 95 | DNLM
96 Bab 96 | DNLM
97 Bab 97 | DNLM
98 Bab 98 | DNLM
99 Bab 99 | DNLM
100 Bab 100 | Batin Yang Masih Terasa Jauh
101 Bab 101 | Terlepas Dari Semuanya
102 Bab 102 | Permintaan Maaf Darinya
103 Bab 103 | I Don't Know
104 Bab 104 | DNLM
105 Bab 105 | Caper?
106 Bab 106 | Terang-terangan
107 Bab 107 | Hujan
108 Bab 108 | Pelukan Untuk Menenangkan
109 Bab 109 | Berasumsi
110 Bab 110 | DNLM
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
Episodes

Updated 144 Episodes

1
Bab 1 | Transmigrasi
2
Bab 2 | Novel
3
Bab 3 | Penyebab?
4
Bab 4 | Kesedihan dan Kerinduan
5
Bab 5 | Sekolah
6
Bab 6 | Pertengkaran
7
Bab 7 | Sesuatu Yang Sulit
8
Bab 8 | Pulang Bersama
9
Bab 9 | Ada Apa?
10
Bab 10 | Berkumpul
11
Bab 11 | Wajah yang familiar
12
Bab 12 | Ingin Menjadi Teman
13
Bab 13 | Informasi Tak Terduga
14
Bab 14 | Tuduhan
15
Bab 15 | Membalik Fakta
16
Bab 16 | Gosip
17
Bab 17 | Masalah Baru?
18
Bab 18 | Para Lelaki Tampan
19
Bab 19 | Perhatian
20
Bab 20 | Sebuah Pesan
21
Bab 21 | Surat Dan Obat
22
Bab 22 | Pergi
23
Bab 23 | Kilas balik Memori
24
Bab 24 | Menyelidiki
25
Bab 25 | Pasar Malam
26
Bab 26 | Hilangnya Risya
27
Bab 27 | Penjelasan
28
Bab 28 | Tamu Dadakan
29
Bab 29 | Permintaan Maaf
30
Bab 30 | Terlambat
31
Bab 31 | Murid Baru
32
Bab 32 | Perihal Dia
33
Bab 33 | Waspada
34
Bab 34 | Keadaan yang Memanas
35
Bab 35 | Hukuman
36
Bab 36 | About Festival
37
Bab 37 | Rumor
38
Bab 38 | Bimbang
39
Bab 39 | Pemberian Sigra
40
Bab 40 | Bertemu
41
Bab 41 | Astraphobia
42
Bab 42 | Mulai Berubah
43
Bab 43 | Mencoba
44
Bab 44 | Diculik
45
Bab 45 | Salah Target
46
Bab 46 | Sandera
47
Bab 47 | Target Kedua
48
Bab 48 | Penyelamatan
49
Bab 49 | Sekelabat Rasa
50
Bab 50 | Last practice
51
Bab 51 | Hari H
52
Bab 52 | Heboh
53
Bab 53 | Heboh Pt.2
54
Bab 54 | Untuk Kamu
55
Bab 55 | Anjing Penurut
56
Bab 56 | Insiden
57
Bab 57 | Syarat
58
Bab 58 | Happy Birthday To You
59
Bab 59 | Menjenguk
60
Bab 60 | No title
61
Bab 61 | Tukang Rusuh Comeback
62
Bab 62 | Diam-diam Cemburu
63
Bab 63 | Tempat Ternyaman untuk Pulang
64
Bab 64 | Masih Sama
65
Bab 65 | Desvita
66
Bab 66 | Ternyata Adik Angkasa
67
Bab 67 | Jalan-jalan
68
Bab 68 | Kacau
69
Bab 69 | Kena Omel Angga
70
Bab 70 | DNLM
71
Bab 71 | Tantangan Geng Sebelah
72
Bab 72 | Tabrak Lari
73
Bab 73 | Rumah Sakit
74
Bab 74 | Why?
75
Bab 75 | Kembali?
76
Bab 76 | Weak Heart
77
Bab 77 | Ulat Bulu Beraksi
78
Bab 78 | Mengunjungi Relvan
79
Bab 79 | Sadar
80
Bab 80 | Bersama Mereka Lagi
81
Bab 81 | Don't Cry
82
Bab 82 | Mulai Mendekati
83
Bab 83 | DNLM
84
Bab 84 | DNLM
85
Bab 85 | She Misses
86
Bab 86 | Kunjungan A dan R
87
Bab 87 | Menghabiskan Waktu Bersama
88
Bab 88 | DNLM
89
Bab 89 | Rasa Yang Tak Asing
90
Bab 90 | Bullying
91
Bab 91 | Tersangka
92
Bab 92 | Jangan Khawatir, Soya
93
Bab 93 | Memilih Diam
94
Bab 94 | File Rahasia
95
Bab 95 | DNLM
96
Bab 96 | DNLM
97
Bab 97 | DNLM
98
Bab 98 | DNLM
99
Bab 99 | DNLM
100
Bab 100 | Batin Yang Masih Terasa Jauh
101
Bab 101 | Terlepas Dari Semuanya
102
Bab 102 | Permintaan Maaf Darinya
103
Bab 103 | I Don't Know
104
Bab 104 | DNLM
105
Bab 105 | Caper?
106
Bab 106 | Terang-terangan
107
Bab 107 | Hujan
108
Bab 108 | Pelukan Untuk Menenangkan
109
Bab 109 | Berasumsi
110
Bab 110 | DNLM
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!