TS | Bab 10

Tamu undangan sudah berdatangan, Bara menggendong bayi perempuan cantik itu untuk bergabung dengan beberapa tetangga dan saudara yang menjadi tamu undangan. Sheina memangku Gabriel yang memakai baju kembar dengan orang tua dan adik bayinya. Semua tamu undangan itu mengagumi keharmonisan rumah tangga Bara dan Sheina yang semakin lengkap dengan kehadiran anak kedua mereka.

Mondy baru datang dan membawakan hadiah untuk bayi cantik yang terlelap di pangkuan ayahnya. Hadiah yang dibungkus kotak besar itu dihias pita warna merah muda. Mondy menyerahkannya langsung pada Sheina, sementara Bara meliriknya dengan kesal. Kalau tidak sadar diri masih banyak tamu, pasti Bara sudah meminta ganti rugi atas kerudung Sheina yang terbang ke samudera.

“Selamat untuk kelahiran anak kedua kamu, Shein.” Mondy mengulurkan tangan pada Sheina dan memberikan hadiah itu.

Dengan senang hati, Sheina pun menerimanya dan mengucapkan terima kasih. Bara hanya meliriknya kesal. Lihat saja nanti, dia akan membalas perbuatan Mondy yang pernah mengambil keuntungan saat Sheina mengidam.

***

Acara syukuran atas kelahiran bayi Sheina pun berjalan lancar. Para tamu undangan sebagian juga sudah meninggalkan rumah Bara.

“Pak RT, Mbak Sheina sama Mas Bara saja sudah dua loh anaknya. Pak RT kok jomblo terus, betah banget ya?” tanya salah seorang warga yang baru saja berpamitan untuk pulang.

Mondy menanggapi pertanyaan ibu-ibu kompleks itu dengan santai. “Nantilah, calon Bu RT-nya masih sibuk. Kalau saya nikah. Nanti yang jadi jomblo paling ganteng sekompleks siapa?” Mondy terkekeh geli karena jawabannya sendiri.

Dia memang menjadi idola di kompleks perumahan mewah itu. Tidak heran, karena selain ganteng dan kaya, Mondy juga sangat ramah terhadap warga-warganya.

“Pak RT kalau enggak keburu nikah, nanti karatan loh,” ucap ibu-ibu lainnya.

“Apanya, Bu?” tanya Mondy dengan suara keras, ada nada bercampur tawa dari suara itu.

Keyla mengamati Mondy dari jauh, dia tersenyum melihat Mondy yang jadi bahan candaan warganya. Gery yang berdiri di sampingnya pun merasa heran.

“Kamu senyum-senyum karena Mondy?” tanya Gery heran.

Keyla salah tingkah karena Gery memergokinya tengah senyum-senyum sendiri karena Mondy. “Enggak, kok. Aku cuma keinget sesuatu saja,” elaknya.

Mondy berjalan masuk mendekati Keyla yang berdiri di samping Gery. Dia ingin pamer pada Gery bahwa dia berhasil berkencan dengan Keyla kemarin.

“Key, hari ini kita libur dulu ya kencannya. Enggak enak sama Bara sama Sheina, di rumah masih rame gini masa’ kita pergi kencan.” Mondy tersenyum pada Keyla, tapi ekor matanya yang melirik Gery seolah tengah mengejek laki-laki itu.

“Iya, terserah kamu aja. Soal kerudung Sheina, ternyata beneran limited edition, dan itu dari Bara” ucap Keyla seraya memajukan bibirnya ke depan.

“Kerudung merah yang dua juta itu?” tanya Gery yang tiba-tiba teringat dengan kerudung termahal yang pernah dia lihat.”

“Hah dua juta!?” Keyla sangat syok mendengar harga untuk sebuah kerudung yang terbilang sangat mahal.

“Iya, itu edisi terbatas, ‘kan? Waktu itu Sheina lagi mengidam pengen pakai kerudung, terus Bara dikasih rekomendasi itu. Memang itu kerudung hilang atau bagaimana?” tanya Gery curiga.

“Kerudung itu terbang ke laut dan hanyut. Mahal amat sih beli kerudung saja,” keluh Keyla merasa bersalah.

“Sudah tenang aja, nanti aku gantiin, Key. Dia beli di mana?”

“Percuma itu brand udah nggak ngeluarin kerudung itu lagi. Siap-siap saja, Bara bakalan minta ganti rugi sepuluh kali lipat, kamu jual parfum ke dia saja untung lima ratus dolar, ‘kan? Inget Mondy, Bara juga bisnisman sepertimu,” kata Gery tersenyum mengejek Mondy.

🥨🥨🥨Mas Gery kalau ngomong suka bener wkk. Gaess, enaknya minta ganti berapa juta ini Bara 💐💐💐

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***